Another Part Of Me?

Part 4.58



Part 4.58

0Pembicaraan itu terhenti ketika Hanna mendapat sebuah panggilan via telepon dari Bella, tampaknya wanita itu ingin menyampaikan sesuatu yang cukup penting.     

Saat itu Bella mengatakan jika tampaknya ada yang tidak beres dengan para warga yang berada di daerah sekitar rumahnya, wanita itu mengatakan jika beberapa warga terlihat berkumpul di salah satu rumah yang berada di daerah itu, mereka seolah sedang mendiskusikan sesuatu.     

"Aku tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan, tampaknya itu lebih seperti pertemuan atau penyuluhan darurat yang biasanya dilakukan ketika ada sesuatu yang harus segera dirundingkan!" jelas Bella dalam panggilan itu.     

"Hal ini sebenarnya wajar, warga di daerah ini biasanya memang selalu melakukan perundingan jika mereka mengalami suatu permasalahan yang sekiranya berdampak untuk daerah ini, namun ...." kata-kata Bella terputus.     

"Namun apa, katakan saja!" titah Hanna.     

"Aku sempat mencuri dengar dari pembicaraan para warga yang kebetulan lewat di area depan rumahku, mereka membicarakan tentang peraturan yang saat ini tengah pemerintah kota terapkan. Aku rasa mereka tidak setuju akan hal itu!" jelas Bella.     

"Bagaimanapun juga untuk aktivitas yang mereka lakukan saat ini saja sudah menyalahi dari aturan yang telah diberlakukan!" tambahnya lagi.     

"Baiklah aku mengerti, rasanya itu hal yang cukup wajar, bagaimanapun saat ini pemerintah memang secara tidak langsung telah merenggut hak dan kebebasan dari tiap-tiap warga kota ini," sambut Hanna.     

Davine hanya bisa mencuri dengar atas percakapan yang sedang Hanna dan Bella lakukan, ia juga sangat setuju dengan apa yang baru saja Hanna katakan tentang hak dan kebebasan warga kota yang seolah sedang direnggut secara paksa oleh pemerintah saat ini.     

"Lalu bagaimana menurutmu, apakah kita harus melaporkan aktivitas ini pada pihak Kepolisian?" tanya Bella.     

"Ya, tentu saja, aku akan melaporkan adanya aktivitas yang telah menyalahi peraturan itu, bagaimanapun juga kita harus mengikuti setiap peraturan yang telah ditetapkan untuk saat ini!" ujar Hanna.     

"Pastikan kau tidak berkeliaran di luar rumah, aku rasa sebentar lagi akan ada petugas yang akan segera membubarkan pertemuan itu!" tambah Hanna.     

Setelah menerima informasi itu dari Bella, Hanna segera menghubungi Sersan Hendrik untuk melaporkan apa yang baru saja Bella sampaikan kepadanya, sersan Hendrik yang mendengar itu segera memerintahkan para personilnya yang berjaga di area itu untuk segera memeriksa dan membubarkan aktivitas yang telah menyalahi aturan pemerintah itu. Bagaimanapun juga pihak Pemerintah telah mengeluarkan larangan agar warga kota tak membuat atau mengadakan aktivitas yang dapat memancing kerumunan seperti itu.     

"Sial, aku rasa waktunya akan segera tiba!" gumam Hanna kesal.     

Hanna telah memprediksi ha ini bahkan jauh saat peraturan baru itu mulai diterapkan. Ia tahu jika cepat atau lambar situasi kota akan berubah menjadi semakin kacau, sedari awal ia juga kurang setuju dengan peraturan pemerintah yang melakukan lockdown secara menyeluruh di kota itu, bagaimana tidak, walau tujuannya sangat baik, namun dampak yang dirasakan oleh para warga kota tentu tidaklah main-main, pikirnya.     

"Aku rasa ini yang mereka inginkan!" ujar Davine, lelaki itu tampak berdiri dan menatap ke luar jendela kamar apartemen miliknya.     

"Tampaknya warga kota mulai tak tahan dengan pengekangan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah secara sepihak ini," ujarnya lagi.     

Davine segera memberikan isyarat pada Hanna agar lelaki itu segera menghampirinya, ia ingin menunjukkan bagaimana situasi di luar apartemen itu saat ini.     

Hanna cukup terkejut dengan apa yang ada di luar sana, tampak ada beberapa warga yang dengan sengaja berkeliaran di luar rumah mereka, walau tak banyak, namun tampaknya itu adalah aksi yang dengan sengaja mereka lakukan guna menyampaikan penolakan terhadap keputusan yang telah diambil oleh pemerintah kota itu.     

Terlihat beberapa warga dengan sengaja berjalan tanpa tujuan, mereka seolah hanya ingin menunjukkan jika mereka adalah pihak yang kontra akan peraturan yang telah pemerintah kota itu terapkan.     

Tampak beberapa personil segera mencoba mengamankan para warga itu, namun para warga kini mulai berani dan melakukan perlawanan terhadap para personil yang sedang mencoba mengamankan mereka saat itu.     

Hanna mencoba memperhatikan beberapa warga itu, tampaknya mereka adalah para berandalan dan preman yang menguasai area itu, hal itu rasanya masih cukup wajar mengingat jiwa berontak yang mereka miliki pastilah sangat tinggi.     

Hanna segera meminta Davine untuk berselancar di internet, ia ingin tahu apa yang sedang terjadi di media sosial saat ini.     

Davine segera membuka laptopnya, benar saja di akun media sosialnya kini tengah ramai membicarakan tentang dampak yang sangat serius akan keputusan yang telah diambil oleh pemerintah kota saat itu. Hampir keseluruhan pengguna internet kini sedang mengeluhkan tentang buruknya kinerja pemerintah dan kepolisian setempat, tampaknya ada beberapa akun yang degan sengaja memicu hal itu terjadi, opini publik tidak lagi dapat terbendung, para pengguna internet itu kini mulai berani angkat bicara akan situasi kota mereka saat ini, pihak Pemerintah dan Kepolisian tentu menjadi bulan-bulanan bagi para pengguna internet saat itu.     

"Ini adalah wujud nyata dari pemberontakan yang dilakukan oleh warga kota!" tukas Davine.     

Hal ini dapat lelaki itu simpulkan dari bagaimana hal itu seolah mereka lakukan secara serempak. Tampaknya ada beberapa oknum yang dengan sengaja menjadi pemicu atau biang yang mengerakkan dan meyakinkan para pengguna internet itu, terutama terhadap para warga kota agar berani melakukan hal tersebut, walau nyatanya pemerintah kota telah melarang penyebaran isu-isu miring tentang kota itu lewat media sosial, namun tampaknya mereka tak lagi memedulikan larangan tersebut.     

Hanna segera meninggalkan apartemen milik Davine, tampaknya perbincangan di antara mereka harus berakhir sampai di situ saja, lelaki itu lebih memilih untuk melihat situasi kota saat ini, ia khawatir jika para penduduk kini akan mulai turun ke jalan yang di mana hal itu hanya akan menyebabkan kekacauan di kota itu.     

"Aku akan mengecek situasi kota saat ini, aku khawatir akan terjadi sesuatu saat ini!" ujar Hanna.     

Davine hanya bisa mengangguk, sebenarnya ia ingin sekali agar Hanna turut membawanya, bagaimanapun dengan bersama lelaki itu maka pergerakannya akan lebih leluasa, namun hal itu ia urungkan, akan sangat mencurigakan jika pihak Kepolisian melihat ia bersama lelaki itu, Davine khawatir jika pihak Kepolisian nantinya akan berpikir Hanna telah dengan sengaja membantunya untuk menutupi dan membuat kesaksian palsu atas kasus yang terjadi kepada Annie.     

Tak jauh setelah meninggalkan apartemen Davine, benar saja Hanna mendapati beberapa kumpulan warga lainnya yang seolah dengan sengaja turun ke jalan. Mereka seolah mengabaikan peraturan yang saat ini telah ditetapkan oleh pemerintah kota.     

Bentrokan kecil antara para warga dan pihak Kepolisian tak dapat terhindarkan, para warga itu mulai melawan dan seolah tak menghiraukan para personil yang bertugas mengamankan area itu. Alhasil para warga itu diamankan dengan paksa dan mau tidak mau segera di bawa ke kantor kepolisian.     

Hanna segera menemui sersan Hendrik yang terlihat sibuk dengan panggilan telepon di ruangannya.     

"Segera amankan para warga yang tak mengikuti peraturan itu!" ujar Hendrik dengan intonasi suara yang sedikit tinggi.     

"Sial, mengapa para warga itu tidak bisa mengikuti peraturan yang telah di terapkan!" maki Hendrik, tampak ia sedikit frustrasi dengan apa yang sedang terjadi.     

"Bagaimana keadaannya?" tanya Hanna.     

"Tidak cukup baik, situasi saat ini cukup merepotkan!" jawab Hendrik. Lelaki itu tampak mengacak kasar rambutnya.     

"Entah mengapa para warga seolah tiba-tiba saja turun ke jalan pada beberapa titik lokasi yang berbeda," tambahnya.     

"Apa yang mereka lakukan?" tanya Hanna.     

"Entahlah, mereka seolah melakukan tindakan itu hanya untuk menunjukkan bahwa mereka tak setuju akan peraturan yang telah ditetapkan saat ini," jawab Hendrik.     

"Lantas apa yang akan kalian lakukan kepada para warga yang melanggar peraturan itu?" tanya Hanna lagi.     

"Sesuai sanksi yang telah ditetapkan, mereka akan diamankan di dalam sel dalam beberapa waktu. Aku tahu ini sangat berlebihan namun peraturan ini dibuat agar warga kota takut dan mematuhinya," jawab Hendrik.     

"Astaga, apa Kakak tak dapat membatalkan sanksi itu?" ujar Hanna.     

"Aku pikir hal ini akan semakin menambah kekacauan yang terjadi, maksudku hal itu hanya akan semakin memancing amarah warga kota ini!" tambah Hanna.     

"Ya, aku tahu. Aku juga berpikir seperti itu, namun ini adalah tugas yang diberikan langsung oleh pihak Pemerintah, aku tak dapat melakukan apa pun selain menjalankannya!" tukas Hendrik, lelaki itu benar-benar tampak tak punya pilihan lain.     

Hari itu setidaknya ada sekitar 50 warga kota yang diamankan oleh pihak Kepolisian karena tak mematuhi peraturan yang telah diberlakukan. Keseluruhan warga itu diringkus di beberapa titik lokasi yang berbeda di kota itu.     

Pihak Kepolisian telah memintai keterangan dari para warga yang telah mereka amankan saat itu, tentu pihak Kepolisian menginginkan alasan pasti mengapa mereka melakukan hal itu, namun keseluruhan warga yang diamankan itu memilih untuk bungkam, mereka hanya mengatakan jika mereka telah bosan dengan hanya menuruti peraturan tak masuk akal yang diterapkan oleh pemerintah.     

Penangkapan warga kota itu segera tersebar secara masif di internet. Tepat seperti dugaan Hanna, hal ini hanya akan semakin memancing amarah para warga di kota, mereka bahkan secara terang-terangan menyuarakan jika mulai saat itu mereka tak akan lagi mematuhi peraturan yang telah diberlakukan di kota itu.     

Pihak Kepolisian telah mendapat sejumlah laporan dari warga yang masih mendukungnya, menurut para warga yang tampak pro pada pihak Pemerintah dan Kepolisian itu, ada desas-desus yang mengatakan jika para warga akan segera memperlakukan perlawanan sebagai upaya mereka menentang kebijakan yang telah diberlakukan.     

Benar saja, keesokan harinya para warga ramai-ramai turun ke jalan guna menyampaikan orasi mereka. Walau pihak Pemerintah telah dengan jelas menegaskan jika untuk saat ini para warga tak diperbolehkan melakukan aksi tersebut. Namun sekali lagi hal itu tampak mereka abaikan.     

Sejumlah personil segera diturunkan guna membubarkan para demonstran yang turun ke jalan. Upaya itu tentu mendapatkan perlawanan keras oleh para warga, tampaknya jumlah personil kepolisian di kota itu tak akan cukup untuk membubarkan secara paksa aksi para demonstran yang berjumlah masif itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.