Another Part Of Me?

Part 5.33



Part 5.33

0"Lalu bagaimana, maksud saya apa yang terjadi setelahnya!" tanya Davine, ia menegak liurnya kasar.      

     "Tentu saja operasi pemusnahan itu berjalan dengan sangat lancar. Tim khusus itu hampir berhasil memusnahkan seluruh anggota organisasi massa itu hingga tak tersisa!" jawab sang lelaki paruh baya itu.      

     "Hampir?" potong Hanna.      

     "Ya, hampir!" lurus lelaki paruh baya itu.      

     Setelah penggerebekan yang dilakukan oleh tim khusus guna operasi pemusnahan yang mereka lakukan, memang hampir semua anggota dan para petinggi itu berhasil mereka bunuh. Namun ada beberapa yang berhasil selamat, ia tidak lain adalah sang pemimpin organisasi massa tersebut dan dua petinggi lainnya. Seorang lelaki yang mengaku sebagai pemilik darah murni itu menghilang begitu saja bersama para anak-anak yang telah dilaporkan menghilang.      

     "Tampaknya sang pemimpin organisasi massa itu telah menyadari situasi buruk yang mereka hadapi, mereka tak akan kuat melawan tim khusus yang telah dikerahkan itu!" tukas sang lelaki paruh baya itu.      

     "Entah ia memang sengaja melarikan diri seorang diri, atau mungkin para anggota organisasi massa itu memang dengan sengaja mengulur waktu baginya untuk pergi!" tanggap lelaki paruh baya itu.      

     "Tunggu dulu, lantas kemana perginya anak-anak yang telah dilaporkan menghilang itu?" tanya Siska pada sang ayah.      

"Entahlah!" jawab sang ayah     

     Sang ayah menjelaskan jika setidaknya ada empat titik yang dijadikan markas dan kantor dari organisasi massa itu, dan salah satu diantaranya adalah sebuah yayasan panti asuhan. Namun ketika tim khusus itu melakukan operasi mereka di sana, mereka tak mendapati adanya satupun anggota organisasi, maupun anak-anak itu.     

     "Operasi itu dilakukan dalam waktu yang bersamaan dalam empat titik yang berbeda, tiga diantaranya berhasil mereka musnahkan sesuai rencana, namun tidak untuk yayasan itu. Saat kedatangan mereka ke tempat itu, tim khusus tersebut hanya mendapati beberapa anggota dari organisasi yang berada di tempat itu. Entah mengapa mereka seolah dengan sengaja ditinggalkan guna mengulur waktu!" tukas lelaki itu     

     "Apa mereka telah mendapatkan kabar tentang operasi itu sebelumnya?" tanya Siska lagi.      

     "Maksudku ada oknum yang sengaja membocorkan hal tersebut!" tambah wanita itu.      

     "Entahlah, Ayah tak dapat memastikan hal itu, namun melihat respon mereka yang sangat cepat, tampaknya itu bukanlah hal yang tak masuk di akal, namun …." sang ayah tampak berpikir sejenak.      

     Menurut sang ayah, bisa saja sang pemimpin organisasi itu dengan sengaja menjadikan para anggotanya itu sebagai tumbal guna memberikannya waktu untuk melarikan diri. Walau operasi itu bisa dikatakan dilakukan dalam waktu yang bersamaan, namun tentu ada sedikit jeda yang berlangsung di antara satu sama lainnya. Hal ini juga bisa menjadi penyebab hal itu bisa terjadi. Tampaknya para anggota yang telah lebih dahulu digerebek oleh tim itu segera melaporkan hal tersebut pada sang pemimpin organisasi massa itu di tengah jeda waktu yang tersebut. Setidaknya begitulah hipotesis yang ada dipikiran sang ayah.      

     "Ya, aku setuju, dugaan jika ada oknum yang dengan sengaja membocorkan hal itu rasanya kurang mendukung. Lagipula jika memang informasi itu telah bocor, mengapa mereka hanya menyelamatkan sebagian dari mereka saja, bukankah seharusnya mereka memiliki waktu lebih guna membawa lebih banyak anggota mereka untuk melarikan diri!" tukas Hanna.      

     Lelaki paruh baya itu segera menganggukkan kepalanya, ia cukup setuju dengan apa yang keponakannya argumenkan.      

     Tim khusus dan dibantu oleh pihak Kepolisian segera melakukan pencarian terhadap sang pemimpin dan beberapa petinggi beserta anak-anak yang telah dilaporkan menghilang itu. Walau telah melakukan seluruh penyisiran namun sialnya mereka tak mendapati keberadaannya. Pencarian itu terkendala dengan minimnya informasi mengenai ciri-ciri sang pemimpin dan para petinggi organisasi massa tersebut, karena sebelumnya tim khusus hanya mendapatkan informasi mengenai identitasnya saja oleh para warga dan anggota organisasi massa yang sebelumnya telah menyerahkan diri itu.      

     "Lantas bagaimana mereka bisa mengetahui jika sang pemimpin dan beberapa petinggi organisasi massa itu telah melarikan diri!" tanya Siska skeptis.      

     Sang ayah segera menjelaskan jika tim khusus itu bukannya tidak mengetahui ciri-ciri dari sang pemimpin dan para petinggi organisasi massa yang telah melarikan diri itu. Mereka tentu saja telah mendapatkan informasi itu dari para warga dan anggota organisasi yang sebelumnya telah menyerahkan diri. Namun karena mereka hanya mendapatkan informasi itu dari keterangan yang diberikan oleh para warga dan anggota organisasi itu tanpa adanya foto wajah yang mereka berikan, tentu saja hal itu akan sedikit menyulitkan. Para warga dan anggota organisasi massa itu tak dapat memberikan foto itu sebab sejak awal mereka memang sangat dilarang keras untuk mengambil gambar dari sang pemimpin dan para petinggi dari organisasi massa tersebut.      

     Sang ayah menjelaskan jika saat penggerebekan dilakukan pada empat titik yang berbeda itu, setidaknya setiap regu mengikutsertakan satu orang dari anggota organisasi massa yang sebelumnya telah menyerahkan diri guna mengenali tiap-tiap petinggi yang nantinya akan mereka lenyapkan  itu, dan menurut pengakuan dari keempat anggota organisasi massa yang tiap seorangnya masing-masing tergabung dalam satu regu itu, mereka menyatakan jika dari semua korban yang telah dijatuhkan, mereka tak menemukan adanya mayat dari sang pemimpin organisasi massa tersebut. Mereka juga mengatakan jika setidaknya ada beberapa dari petinggi lainnya yang tak mereka dapati dari jajaran korban yang telah berhasil dilumpuhkan (bunuh) oleh tim khusu itu.      

     "Baiklah, aku kini mulai memahaminya!" tanggap Siska.      

     "Aku sedikit penasaran, bagaimana ayah bisa mengetahui hal itu dengan cukup detail?" tanya Siska.      

     Sang ayah tampak sedikit kebingungan bagaimana ia menjelaskan pertanyaan dari anak gadisnya itu.     

     Sedang Davine dan Hanna juga mulai mempertanyakan hal itu di hati mereka, sedari tadi mereka terlalu fokus untuk mendengarkan cerita itu, hingga membuat mereka tak terpikirkan akan hal tersebut.      

     Sang ayah segera menghembuskan napasnya panjang. Lelaki paruh baya itu akan berusaha menjelaskan itu dengan baik agar para remaja itu mengerti. Jelas ada tatapan kecurigaan yang mulai terpancar dari ketiga remaja tersebut.      

     "Itu karena kami disumpah oleh pemerintah!" jawab lelaki paruh baya itu.      

    Hanna, Davine, dan Siska tentu tak mengerti dengan apa maksud dari kata-kata lelaki yang sedang berada di hadapannya itu.      

     Sang ayah pun mulai kembali melanjutkan ceritanya. Selepas genosida yang dilakukan oleh pemerintah terhadap organisasi massa itu, mereka, para warga kota tak terlibat dalam organisasi massa itu, dan beberapa warga serta para anggota yang awalnya tergabung ke dalam organisasi massa tersebut segera dikumpulkan di suatu tempat. Awalnya pihak Pemerintah memulai hal itu dengan menjelaskan bagaimana kronologi lengkap tentang apa yang terjadi di kota itu. Sang juru bicara menjelaskan bagaimana situasi yang telah terjadi, baik itu ketika aksi genosida itu mereka jalankan, dan juga selepas aksi itu berakhir. Sang juru bicara menjelaskan jika itu adalah pilihan berat yang mau tidak mau harus dilakukan, mereka bahkan dengan terang-terangan mengakui tindakan yang melanggar hak asasi manusia yang telah mereka lakukan saat itu. Namun dengan bertamengkan ideologi mereka, membuat hal itu seolah menjadi hal yang dapat dibenarkan. Itu adalah upaya dalam mempertahankan keamanan dan struktur kota itu.     

     Saat itu pihak Pemerintah secara terbuka seolah mengakui dosa yang mau tidak mau harus mereka lakukan, itu bukanlah keputusan yang mudah untuk mereka ambil, namun sekali lagi demi keamanan kota akhirnya mereka mau tidak mau harus mengambil jalan itu, karena saat itu keadaan kota sudah sangat kritis dan tak dapat dikendalikan lagi. Maka satu-satunya jalan terbaik untuk dilakukan adalah melenyapkan organisasi massa itu sampai ke akarnya. Hampir setiap informasi tentang bagaimana pembantaian itu dilakukan telah diterangkan oleh sang juru bicara dengan sangat terbuka, namun ada beberapa juga yang mereka rahasiakan, seperti lokasi di mana markas organisasi massa itu berada. Informasi mengenai lolosnya sang pemimpin dan beberapa petinggi organisasi massa itu juga turut disampaikan, dan mengenai anak-anak yang telah dilaporkan menghilang itu dengan sangat menyesal juga mereka laporkan telah menghilang tanpa jejak.      

    Lantas apa maksud dari pemerintah melakukan hal itu, bukankah akan lebih baik jika mereka menyembunyikan informasi itu dari warga kota. Hal ini mereka lakukan tentu bukan tanpa tujuan. Yang pertama mereka ingin setiap warga kota yang selamat itu tahu bagaimana situasi dan kondisi seperti apa yang harus dilakukan dalam sudut pandang pemerintah kota saat itu. Tentu pemerintah kota juga tak ingin mereka dicap sepenuhnya buruk oleh para warga kota yang selamat dari tragedi itu, dan yang kedua, hal ini mereka lakukan agar setidaknya para warga tahu jika pihak Pemerintah tak dapat dianggap remeh, tentu saja pihak Pemerintah seolah ingin menegaskan jika saja kejadian itu terulang kembali maka mereka tak akan segan-segan kembali melakukan aksi yang melanggar hak asasi manusia yang seharusnya sangat tidak pantas untuk dibenarkan itu. Pihak Pemerintah ingin menyampaikan jika hal tersebut akan tetap mereka lakukan jika itu adalah upaya satu-satunya dalam mempertahankan keamanan dan struktur pemerintahan di kota itu.      

    Namun tak hanya itu tujuan mereka dalam melakukan pertemuan terbuka itu, ada satu hal lagi yang menjadi tujuan utama mengapa para warga itu dikumpulkan oleh pihak Pemerintah di tempat itu. Hal ini tidak lain bertujuan untuk melakukan pembungkaman masal kepada para warga kota itu. Tentu saja pihak Pemerintah tak ingin kejadian ini tersebar begitu saja, mereka tak ingin nama baik pemerintah kota maupun negara tercoreng sebab hal itu. Maka dari itu pihak Pemerintah segera mengeluarkan peraturan tegas terkait tragedi yang telah terjadi saat itu. Pihak Pemerintah menegaskan jika tak ada satupun dari para warga yang boleh mengungkit atau menyebarkan luaskan informasi mengenai tragedi yang telah terjadi di kota itu kepada siapapun, baik itu dari mulut ke mulut ataupun media. Pihak Pemerintah sangat tegas akan hal ini, mereka mengatakan jika satu ada satu dari para warga yang berani membocorkan informasi itu maka mereka tidak akan segan-segan dan secara tidak langsung akan mengacungkan senjata mereka kepada orang tersebut. Dengan kata lain, berani membocorkan hal tersebut sama saja mengakhiri hidup mereka sendiri. Sangat kasar memang, namun itulah yang mereka tegaskan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.