Another Part Of Me?

Part 5.47



Part 5.47

0Mereka ingin memastikan mana yang nantinya akan lebih unggul, antara gen dari keluarga kasta pertama itu atau malah gen sang ibu yang menjadi objek proyek bayi tabung itu yang akan lebih mendominasi dalam diri sang anak.      

    Maka pihak Keluarga kasta pertama itu mulai berpikir untuk melakukan eksperimen jangka panjang pada anak hasil dari proyek bayi tabung itu. Selain itu mereka ingin membuktikan mana yang nantinya juga akan lebih berpengaruh pada tumbuh kembang sang anak, apakah faktor genetik, atau faktor lingkungan tempat tumbuh kembang yang nantinya akan membentuk sifat dan kepribadian sang anak.      

     Shopia dipilih untuk menjadi objek eksperimen ini dikarenakan wanita itu memiliki sebuah gangguan disosiatif sama halnya dengan Davine. Mereka tahu jika gangguan disosiatif seperti itu biasanya juga diderita oleh seseorang sebab faktor genetik. Sebab hal itulah mereka memilih Shopia untuk menjadi objek eksperimen sekaligus proyek bayi tabung yang sedang mereka lakukan itu.      

     Pada dasarnya proyek bayi tabung yang mereka lakukan itu berlandaskan sebuah anggapan jika nantinya gen mereka akan lebih mendominasi daripada gen sang ibu yang mereka jadikan objek. Namun mereka tentu saja tak bisa hanya berspekulasi tentang hal itu tanpa adanya bukti yang mendukung anggapan mereka, dan dipilihnya Shopia dalam eksperimen sekaligus proyek bayi tabung itu seolah menjadi solusi untuk membuktikan hal tersebut.      

     Yang diinginkan mereka saat itu adalah melihat perkembangan sang anak dari Shopia yang menjadi objek bayi tabung itu. Mereka akan membuktikan spekulasi mereka tentang gen mana yang akan lebih mendominasi dari hasil eksperimen itu. Jika nantinya sang anak juga memiliki gangguan disosiatif sama halnya dengan sang ibu, maka mereka akan menyimpulkan jika spekulasi mereka tentang gen mereka yang akan lebih mendominasi adalah sebuah kesalahan, dan jika hal itu salah, maka mau tidak mau mereka akan segera menghentikan proyek gila yang mereka lakukan itu. Bagaimanapun keluarga kasta pertama itu sangat mementingkan kemurnian yang mereka miliki, melakukan proyek bayi tabung dengan wanita dari kasta kedua sebagai objek itu saja mereka lakukan dengan keterpaksaan sebab kemerosotan individu mereka.      

     Monna juga menjelaskan jika sejatinya proyek bayi tabung yang mereka jalankan itu tidak bisa dikatakan berhasil, banyak sekali kasus di mana ditemukan kecacatan pada para bayi hasil proyek tersebut. Tentu saja bagi keluarga kasta pertama yang sangat mementingkan kesempurnaan, itu bukanlah hal yang baik. Cukup banyak bayi dengan kecacatan yang terlahir dari proyek mereka itu harus dimusnahkan karena ketidaksempurnaan pada fisik mereka.      

     Singkat cerita Shopia melahirkan dua anak kembar dari hasil proyek bayi tabung itu, yang di mana salah satunya tidak lain adalah Davine yang nantinya akan ia angkat sebagai seorang anak. Kelahiran Davine dan saudara kembarnya berjalan dengan lancar, tak di dapati adanya kecacatan sejak lahir yang mereka derita. Hal ini tentu menjadi keberhasilan tersendiri bagi mereka. Kini yang mereka perlu lakukan hanyalah mengamati bagaimana tumbuh kembang kedua anak itu, dan jika nantinya sang anak di dapati juga memiliki gangguan disosiatif layaknya sang ibu, maka proyek bayi tabung itu pun mau tak mau harus segera mereka hentikan. Itulah mengapa mereka menyebut itu sebagai sebuah eksperimen jangka panjang. Setidaknya mereka baru bisa memutuskan hal tersebut hingga kedua anak itu nantinya akan menunjukan tanda-tanda jika mereka juga memiliki gangguan identitas sama halnya seperti sang ibu.      

     Sembari menunggu hal itu, Monna menjelaskan jika proyek bayi tabung itu terus dilakukan. Mereka masih terus melakukan hal gila itu hingga nanti objek eksperimen mereka yang tak lain adalah Davine dan saudara kembarnya itu mulai terlihat perkembangannya.      

     Waktu terus berjalan, Monna yang sudah sangat kesal dan tidak tahan lagi akan perbuatan keji yang dilakukan oleh keluarganya itu nyatanya tetap saja tak mampu melakukan apa-apa, bagaimanapun ia hanyalah wanita lemah yang tidak memiliki kekuasaan layaknya para lelaki yang menjadi pemimpin tiap-tiap keluarga dari kasta pertama itu.      

     Monna yang cukup prihatin pada kakek Robert mulai memikirkan suatu cara yang setidaknya dapat sedikit meringankan beban lelaki tua itu. Ia telah melihat bagaimana pengorbanan lelaki tua itu terhadap keluarganya, walau kenyataanya sangat miris, bagaimana tidak, rasanya sudah beberapa kali sang suami menjanjikan sesuatu yang nyatanya tidak pernah sekalipun ia tepati pada sang kakek. Edward, lelaki itu tak seperti apa yang dibayangkan Davine selama ini, ia adalah lelaki busuk yang hanya menginginkan kekuasaan dan terlalu menganggap dirinya sebagai ras yang superior. Monna memaparkan hal tidak terduga itu di dalam videonya.      

     Tentu saja Davine yang mendapati hal itu benar-benar tidak habis pikir dibuatnya, selama ini ia tidak pernah mengetahui jika Edward adalah lelaki yang seperti itu. Sungguh wibawa dan aura yang ia pancarkan seolah menutupi kebusukannya.      

     Davine tampak terdiam membisu, ia benar-benar tak tahu harus menanggapi hal itu seperti apa, bagaimana tidak, selama ini di matanya Edward adalah lelaki yang hampir terbilang sempurna, namun sifat busuknya memang seolah tak pernah terlihat.      

     "Ini benar-benar sangat mengejutkan, aku tak pernah tahu jika Ayah angkatku itu adalah orang sebusuk itu!" papar Davine.      

     Sedari awal Monna bercerita, wanita itu memang telah mengarahkan mereka pada kenyataan jika sang suami dari wanita itu adalah orang yang sangat picik.      

     "Lelaki itu menyembunyikan hal itu dengan sangat baik!" tambah lelaki itu.      

     Bagaimanapun selama ini Edward bersikap sangat keterlaluan pada lelaki itu, ia seolah mempermainkan kesetiaan yang telah diberikan oleh lelaki tua itu, dan bahkan sampai akhir pun ia masih saja membodohi kakek Robert dengan mengatakan akan membebaskan cucu dari sang kakek kelak jika apa yang ia inginkan kelak dapat tercapai. Tentu saja Monna tahu jika ucapan lelaki itu hanyalah omong kosong belaka.      

     Walau sangat picik terhadap orang-orang lain disekitarnya, namun Edward adalah tipe suami yang sangat menyayangi sang istri. Mungkin itulah satu-satunya hal yang dapat membuat Monna dapat bertahan bersama lelaki itu terlepas dari segala sifat buruknya.      

     Di hari ulang tahunnya, Monna meminta sebuah hadiah berupa sebuah permintaan yang nantinya harus lelaki itu kabulkan. Monna tahu jika apa yang dikatakan lelaki itu sangat bisa dipercaya, walau lelaki itu selalu saja berbohong dan mengingkari janji terhadap orang lain, namun tidak pada sang istri. Bagaimanapun wanita itu tahu bagaimana sifat Edward kepadanya, karena selama ini memang begitulah sikap lelaki tersebut.      

     Saat itu Edward tampak sedikit bingung, karena selama ini sang istri rasanya sangat jarang dan hampir tidak pernah meminta sesuatu kepadanya. Namun karena itu adalah hari ulang tahunnya, tentu saja Edward segera menyanggupi permintaan itu.      

    Monna melakukan hal itu semata-mata bukanlah untuknya, namun untuk kakek Robert, ia ingin memberikan sesuatu pada lelaki tua malang itu. Bukannya memberikan sebuah hadiah sebagaimana mestinya, Monna memutuskan untuk memberikan sebuah pilihan kepada lelaki itu. Monna mengatakan jika ia akan membebaskan satu orang dari keluarga itu dalam pengabdiannya. Monna memberikan sebuah kotak musik usang miliknya, itu adalah benda yang sangat berharga bagi wanita itu karena merupakan pemberian dari sang ibu yang telah wafat. Monna memberikan kotak musik itu pada kakek Robert dan mengatakan jika nantinya ia akan datang dan membebaskan siapapun orang yang memiliki benda itu, dan Monna memberikan kebebasan pada sang kakek kepada siapa benda itu nantinya akan ia berikan. Tentu saja Monna berpikir jika sang kakek akan memberikan benda itu pada Lissa, bagaimanapun Monna tahu jika kakek Robert sangat menyayangi cucunya itu.      

      Namun hal yang sangat di luar dugaan terjadi, entah bagaimana ceritanya, sang kakek malah memberikan benda itu pada Davine. Hal itu tentu saja membuat Monna sangat terkejut. Namun sesuai yang telah ia janjikan kepada lelaki itu, akhirnya Monna memutuskan untuk mengangkat Davine sebagai anak dan membebaskannya dari siksa pelatihan yang harus ia hadapi.      

      Davine yang mendengar hal itu lewat video yang Monna buat segera meneteskan air matanya. Di satu sisi ia sangat merasa senang karena sang kakek akhirnya malah memberikan benda itu kepadanya, namun di sisi lain ia sangat kesal karena dengan begitu sama saja ia membuat Lissa mau tidak mau harus tetap mengabdikan dirinya pada keluarga itu.      

     "Sial, aku … aku!" ujar Davine, ia tak dapat mengeluarkan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hatinya saat itu.      

     Monna yang telah mengetahui jika sang kakek memberikan benda itu pada Davine, tentu saja segera menyiapkan segala sesuatu agar nantinya ia akan mendapatkan izin dari Edward untuk mengadopsi Davine sebagai anak. Tentu saja Monna harus bisa memberikan suatu alasan yang cukup masuk akal agar permintaan itu dapat dikabulkan. Untungnya Davine merupakan anak kembar hasil proyek bayi tabung sekaligus anak yang menjadi eksperimen jangka panjang yang sedang diamati oleh pihak Keluarga kasta pertama saat itu. Dengan alasan ingin membantu dalam mengembangkan eksperimen itu, Monna meminta pada sang suami agar Davine sebaiknya mereka adopsi saja, hal ini harus mereka lakukan guna mengamati perkembangan dari anak itu. Bukankah mereka saat itu mereka juga sedang melakukan eksperimen tentang nature vs nurture guna mengetahui manakah yang akan lebih mempengaruhi kepribadian dari kedua anak kembar itu, apakah nature yang berarti berasal dari gen mereka, ataukah nurture yang merupakan dampak dari ruang lingkup tumbuh kembangnya.      

    Dalam video itu Monna mengatakan jika sebaiknya kedua anak kembar itu diberikan dua lingkungan yang berbeda, yang satu akan mereka biarkan bertahan dan hidup di dalam yayasan panti asuhan yang mereka dirikan itu, sedang yang lain akan mereka adopsi guna memberikan lingkungan yang baik, dengan begitu Monna mengatakan jika nantinya mereka akan bisa mengamati perbedaan dari kedua anak itu guna mengambil kesimpulan akan eksperimen jangka panjang yang mereka lakukan.      

       

     Untungnya hal itu cukup masuk akal bagi Edward, membuat lelaki itu akhirnya menyetujui usul agar mereka mengadopsi Davine sebagai anak angkat, bagaimanapun juga Davine adalah anak dari hasil benih lelaki itu yang ia tanamkan pada Shopia dalam proyek bayi tabung yang dulu mereka lakukan. Dengan kata lain Edward juga bisa dikatakan sebagai ayah biologis dari anak itu. Nama yang Davine miliki juga adalah nama yang diberikan secara langsung oleh Edward.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.