Anak Angkat

Lupakan David!



Lupakan David!

0Esok harinya, pada minggu yang begitu cerah tanpa setitik pun mendung.     

Marry sudah bersiap untuk pergi ke rumah Salsa.     

      

Marry begitu antusias untuk menemui Salsa, dia sangat penasaran dengan keadaan Salsa.     

Tak peduli jika kedua matanya masih  terasa sepat karna semalam tidak bisa tidur memikirkan kematian Jerry beserta kedua temannya.     

      

      

Sesampainya di rumah Salsa dia mendapati Pembantu di rumah itu sudah menyambutnya di depan pintu.     

"Silakan masuk, Non Marry," ucapnya.     

"Ah, terima kasih, Mbak,"     

      

Marry masuk ke dalam rumah dan mengetuk pintu kamar Salsa.     

      

Tok! Tok!     

Ceklek!     

"Ayo cepat masuk, Marry!" ujar Salsa.     

Dan setelah Marry masuk, dia segera mengunci rapat pintu kamarnya.     

      

"Sebenarnya ada apa, Salsa? Dan kenapa kamu kelihatan sangat aneh begini?" tanya Marry.     

Salsa menunduk, dan dari raut wajahnya terlihat begitu ketakutan.     

      

"Aku ingin berbicara suatu hal yang rahasia," ucap Salsa.     

"Rahasia? Rahasia apa?" tanya Marry lagi.     

"Apa kau tahu penyebab kematian Jerry dan dua temannya?"     

"Oh, kalau soal itu aku tidak tahu, mereka ditemukan sudah tidak bernyawa dengan  beberapa organ menghilang," jelas Merry.     

      

Tentu saja hal itu membuat Salsa menjadi kaget, karna dia hanya tahu jika Jerry dan kedua temannya meninggal karna dibunuh oleh Arthur, dan mereka mati dalam  keadaan utuh, tidak ada yang hilang sama sekali bahkan satu ujung rambutnya sekalipun.     

Lalu bagaimana Marry bisa berbicara seperti itu.     

      

"Marry, jangan bercanda! Kenapa kamu bicara seperti itu?!"     

"Loh, memangnya kenapa? Bukankah memang begitu?!" ujar Marry, "bahkan aku mendengarnya di acara berita televisi tadi malam, dan hal itulah yang membuatku tak bisa tidur semalaman!" jelas Marry.     

      

Semakin takut dan bingung, Salsa di buatnya.     

"Salsa, kamu ingin berbicara apa soal kematian mereka? Apa kamu tahu sesuatu?" tanya Marry.     

Dan hal itu tentunya semakin membuat Salsa bingung harus bagaimana, dia tidak yakin ingin menceritakan semuanya kepada Marry.     

Mungkin kalau pun diceritakan akan begitu sulit dipercaya, tapi mau bagaimana lagi, hanya Marry lah satu-satunya orang yang dapat dia percaya di dunia ini, dan dia tidak mungkin bercerita tentang ini semua kepada kedua orang tuanya, apalagi  orang tuanya masih berada di luar negeri.     

      

"Marry, aku ingin membuat pengakuan!" jelas Salsa.     

"Pengakuan soal apa? Apa masih membahas soal Jerry?" tanya Marry.     

Dan Salsa kembali mengangguk.     

"Yah, tentu saja. Aku tahu siapa yang membunuh mereka," ujar Salsa.     

"Benarkah?! Memangnya siapa?!"     

Salsa menundukkan kepalanya lagi.     

"Pembunuhnya adalah, Arthur!" jawab Salsa.     

"Hah?! Arthur?!" Marry terlihat begitu syok. "Ba-bagimana ceritanya?!" tanya Marry yang benar-benar sangat penasaran.     

"Dia mengganggu kami, saat kami sedang berkencan. Dan awalnya Jerry lah yang menyekap Arthur, dan bahkan Jerry hendak berbuat kurang ajar kepadaku!"     

"Astaga! Aku tak percaya mendengarnya!"     

"Iya, ini memang agak sulit di percaya, tapi memang inilah kenyataannya, Arthur yang terlihat selengean dan seperti orang yang hanya bernyali kosong itu rupanya adalah orang yang sangat menyeramkan, dan dia membunuh mereka dalam waktu yang hampir bersamaan," tutur Salsa.     

"Ini benar-benar sulit di percaya! Lalu bagaimana dengan tubuh mereka yang dimutilasi dan hingga hilang beberapa organ tubuhnya itu?" tanya Marry.     

"Soal itu aku tidak tahu, bahkan justru aku baru mendengarnya darimu, setelah kejadian itu aku tak berani keluar dan tak berani menonton televisi ataupun membuka internet," jelas Salsa.     

"Ya Tuhan! Kamu pasti sangat tersiksa ya, Salsa, apa ini alasanmu hingga tidak masuk sekolah dan sampai menghindar dari ku?" tanya Marry dan Salsa pun mengangguk     

      

Akhirnya Salsa merasa sedikit lega karna akhirnya dia bisa berbicara dengan Marry. Setelah dua hari dia hanya berdiam dan memendam ketakutannya sendirian.     

Marry memeluk tubuh Salsa. "Jangan takut lagi ya, ada aku di sampingmu," ujar Salsa.     

"Aku mohon rahasiakan ini ya, Merry," pinta Salsa.     

"Tentu saja, Salsa! Mana mungkin aku akan membiarkan sahabatku di interogasi oleh polisi," ujar Marry.     

Marry tak menduga jika kejadiannya seperti ini.     

Dan hingga saat ini dia masih bingung dengan siapa pelaku mutilasi itu, jika di kejadian yang sama, Arthur tengah bersama dengan Salsa.     

      

"Marry, kenapa masih terdiam? Apa masih ada yang ingin kau pertanyakan lagi?" tanya Salsa seraya menepis pelukan Marry.     

"Ya, aku masih bingung, kalau bukan Arthur si pelaku mutilasi itu, lalu siapa yang melakukannya?" ucap Marry spontan.     

"Ah, soal itu ...." Salsa mulai mengatakan kecurigaannya kepada Arthur, karna pada saat itu Arthur berkata bahwa dia tidak perlu memikirkan ini semua, karna orang-orang dari ayahnya yang akan mengurusnya.     

Yang artinya bisa jadi pelaku mutilasi itu adalah orang-orang suruhan dari  Tn. Charles. Atau bahkan Tn. Charles sendiri yang telah melakukannya.     

Tapi entalah Salsa sendiri masih sangat ragu.     

      

"Kalau benar pelakunya adalah orang-orang suruhan dari, ayahnya Arthur, apakah mungkin ini ada hubungannya dengan kematian dan tindak mutilasi kepada korban lainnya?" tanya Marry.     

"Maksudnya apa Mar?"     

"Maksudnya, apakah kematian, kepala sekolah, dan juga orang-orang lainnya dengan cara yang sama adalah ulah dari keluarga Davies?" ujar Marry.     

      

Salsa terdiam sesaat, kembali dia teringat dengan Arthur yang pernah berbicara degannya, bahwa jika ingin dekat dengan David dia harus terbiasa melihat kejadian yang seperti Arthur lakukan kepada Jerry dan kedua temannya, bahkan akan ada yang lebih  menyeramkan lagi.     

"Apakah ini maksudnya?" celetuk spontan Salsa.     

"Loh, ada apa, Salsa?" tanya Marry.     

Dan Salsa kembali menceritakan kepada Marry tentang ucapan Arthur serta bahwa hubungannya dengan Arthur hannya karna dia yang berniat membuat David cemburu.     

Tapi berkat semua itu, kini Salsa mulai menyadari jika ada yang tidak beres dengan keluarga Davies.     

      

      

Marry pun juga menceritakan jika dia baru saja bertemu dengan Mesya kemarin, dan menceritakan kepada Salsa bahwa hubungan Mesya dan David hannyalah saudara angkat, bukan saudara kandung.     

Meski Mesya menyuruhnya untuk merahasiakan ini semua, tapi Marry tetap harus berbicara dengan Salsa, karna baginya Salsa bukanlah orang lain  yang tidak boleh tahu soal ini, karna pokok permasalahannya ada pada Salsa yang awalnya menyukai David, jadi Salsa harus tahu semua ini.     

      

Sudah tidak ada yang di tutup-tutupi lagi, dan Marry melarang keras agar Salsa tidak berhubungan dengan David maupun Arthur.     

Marry curiga jika keluarga mereka adalah keluarga psikopat, kecurigaan ini bukan tanpa dasar, tapi karna apa yang sudah di alami oleh Salsa.     

      

"Sudah tidak ada alasan lagi, untuk mendekati atau bahkan mengemis cintanya David, lupakan David, Salsa!" pungkas Marry.     

      

"Iya, aku tahu, aku harus membuang kebodohanku yang masih mengharapkannya, jadi aku mohon, Marry, bantu aku," ujar Salsa.     

      

Marry memeluk Salsa yang terlihat begitu rapuh dan masih ketakutan.     

Dia mengelus rambut sahabatnya.     

"Tenang aku ada bersamamu, Salsa,"     

      

      

      

      

To be continued     

      

      

      

      

      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.