Anak Angkat

Sketsa



Sketsa

0Hari ini tepatnya, Mesya sudah tidak berada di sekolah "Pelangi Senja"  Dan hari ini pula Arthur merasa senang karna mendapat kebebasan tanpa adanya Mesya.     

"Wah, sekarang aku yang berkuasa di sekolah ini, Mesya tak bisa lagi menggangguku," tukas Arthur dengan senyuman bangga. Tentu saja ada banyak rencana buruk yang tersusun dalam kepalanya.     

"Pak Arthur!" teriak Celine.     

Arthur pun menghentikan langkahnya, dia menengok.     

"Hay, Bu Celine," sapa Arthur.     

"Pak, saya membawakan sesuatu untuk, Anda,"  ujar Celine seraya menyodorkan sebuah toples berisi kue coklat.     

"Wah terima kasih, Bu Celine, Anda itu selalu repot-repot membuatkan kue untuk saya," ujar Arthur.     

"Saya tidak merasa direpotkan kok," jawab Celine sambil tersenyum.     

Arthur membalas senyum itu, dia merasa bangga karna Celine memberinya sesuatu.     

'Kata David, tak ada wanita yang tertarik kepadaku ya? Buktinya Celine dan Ratu saja tergila-gila kepadaku!' bicara  Celine di dalam hati.     

"Pak, Arthur, saya pergi ke ruangan saya dulu ya," ucap Celine.     

"Baiklah, Bu Celine," jawab Arthur.     

"Jangan lupa di makan ya, Pak," tukas Celine.     

"Baikan, Bu, terima kasih," tukas Arthur,  Celine pun mengangguk lalu dia berlalu pergi meninggalkan Arthur.     

Dia merasa sangat bahagia Arthur telah menerima hadiah pemberiannya dan memberikan senyuman yang manis kepadanya.     

Celine tersenyum sambil berjalan masuki ruangannya.     

Nampaknya gadis itu benar-benar sedang kasamaran.     

"Pak Arthur, itu benar-benar tampan. Andai saja dia menjadi kekasihku, pasti aku sangat bangga. Di mana lagi aku menemukan pria tampak dan kaya-raya sepertinya," gumam Celine.     

Dia melukis wajah Arthur dalam sebuah kertas, Celine memang sangat pandai melukis.     

Sambil tersenyum bahagia dia membuat wajah sketsa wajah Arthur dan diselipkan kata-kata indah dalam kertas itu.     

"Aku yakin suatu hari nanti aku akan menjadi kekasih, Arthur,"     

"Karna di sekolah ini hanya aku saja yang pantas untuknya. Pak Arthur staf pengajar muda dan tampan, sedangkan aku juga seorang staf pengajar wanita yang muda dan cantik,"  ucap Celine dengan bangga.     

***     

Beberapa hari kemudian, Celine kembali memberikan kue buatannya sendiri untuk Arthur.     

Dia berharap, lewat perhatian ini, Arthur akan meliriknya dan mau menjadikan Celine sebagai kekasih, atau bila perlu dijadikan seorang istri untuknya.     

Arthur juga selalu menerima kue pemberian dari Celine. Walau sebenar, kue itu hanya akan berakhir di dalam kotak sampah. Dia ingin agar Celine mengira jika dia benar-benar menyukai Celine. Padahal Arthur sama sekali tak suka kepadanya. Hanya saja Arthur ingin merasakan meliki teman seorang wanita. Entah hatinya terbuat dari apa? Arthur tak pernah sekalipun jatuh cinta kepada seorang wanita. Sebenarnya Arthur sangat heran pada dirinya sendiri, normalnya seorang pria sepertinya memiliki ketertarikan  sendiri terhadap wanita, tapi anehnya dia tak sedikit pun merasakan hal itu.     

Dia takut jika apa yang dikatakan David beberapa hari  yang lalu saat bersama Mesya, itu kenyataan.     

Arthur benar-benar tak mau dia di cap sebagai orang aneh dan memiliki kelainan karna tak pernah sekalipun jatuh cinta kepada  lawan jenisnya. Tapi anehnya, kalau benar-benar dia memiliki kelainan, dan tak ada ketertarikan terdapat seorang wanita, tapi mengapa Arthur juga tidak tertarik kepada laki-laki? Yang artinya dia itu masih normal, hanya saja mungkin dia belum menemukan  seseorang yang benar-benar membuat hatinya bergetar.     

Melihat Celine yang selalu memberikannya perhatian membuat Arthur merasa tertarik untuk mempelajarinya. Arthur untuk tahu tentang bagaimana rasanya jatuh cinta. Mungkin kalau dia semakin mengenal Celine dan melihat segala kelebihan yang di miliki oleh Celine, maka Arthur bisa jatuh cinta kepadanya.     

Arthur mulai penasaran dengan Celine, meskipun dia tidak terlalu menyukai kehadiaran Celine, tapi dia ingin merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang kekasih. Dan oleh karna itulah Arthur berusaha untuk pura-pura menyukai Celine.     

Arthur memasuki ruangan Celine. Namun di saat ia datang Celine sedang tidak ada di ruangannya.     

Tak sengaja Arthur melihat sketsa wajahnya dalam beberapa lembar kertas HVS.     

Arthur melihatnya dengan seksama untuk memastikan apakah kertas itu benar-benar wajahnya atau bukan.     

Dan setelah di perhatikan dengan seksama, barulah Arthur menyadari gambar dalam kertas itu benar-benar gambar wajahnya.     

"Aku sudah tahu jika wanita itu menyukaiku,  apa aku manfaatkannya saja ya?" gumam Arthur, dia tersenyum sinis, "lagi pula kalau aku menjalin hubungan dengannya, aku bisa membuktikan kepada David, jika aku ini bukan pria aneh seperti dugaannya, aku juga tertarik kepada wanita, seperti David yang tertarik kepada, Mesya!" tukas Arthur dengan penuh keyakinan.     

Ceklek!     

Celine tampak syok melihat keberadaan Celine di dainagnya.     

"Pak Arthur? Anda sedang apa di ruangan saya?" tanya Celine.     

"Saya ingin mengobrol bersama dengan Bu Celine," jawab Arthur sambil tersenyum.     

Hati wanita itu langsung berbunga-bunga, saat melihat kehadiran  Arthur berada di ruangannya.     

"Pak Arthur, tidak makan siang?" tanya Celine.     

"Saya tidak lapar, Bu, karna saya baru saja menyantap kue pemberian dari, Bu Celine," ucap Arthur.     

"Wah, benarkah?" Celine tampak bahagia mendengarnya. Dia pikir Arthur benar-benar menyantap kue pemberian darinya.     

"Pak Arthur, bagaimana rasa kuenya?" tanya Celine.     

"Rasanya sangat enak, Bu, saya sangat menyukainya. Baru kali ini saya merasakan kue rasa stroberi buatan seenak buatan,Bu Celine," ucapan Arthur.     

Celine  mengernyitkan dahinya.     

"Kue rasa stroberi? Tapi saya tidak merasa membuat kue dengan varian rasa stroberi?' tukas Celine yang tampak heran.     

"Benarkan?" Arthur merasa sedikit panik.     

Karna hal itu bisa membuat Celine merasa curiga kalau sebenarnya Arthur itu hanya pura-pura memakan kue buatannya, dan Arthur tak mau Celine sampai tahu jika dia telah membuang makanan buatan Celine.     

Arthur memang tak suka makanan manis seperti kue, dan yang alisnya. Bagi Arthur lebih nikmat memakan daging manusia hasil masakan sang Ibu.     

"Pak Arthur, suka rasa stroberi ya?" tanya Celine.     

"Ah ...." Arthur terdiam sesaat.     

"Iya, Bu," jawab Arthur. Tentu saja anak lelaki ini sedang berbohong tentang ucapanya.     

"Baiklah, kalau begitu saya akan membuatkan kue kering dengan selai stroberi," ujar Celine.     

"Eh, tidak perlu, Bu Celine, itu hanya akan merepotkan pekerjaan Bu Celine saja," ucapan Arthur.     

"Daya gak, repot, Pak, saya senang membuatkannya untuk Anda," ucap Arthur.     

"Baiklah kalau begitu, tersetah Bu Celine, saja," tukas Arthur.     

Celine melirik kearah kertas yang terdapat sketsa wajahnya Arthur buatannya.     

Dan dia segera meraih kertas itu.     

"Maaf, Pak, saya harus menyingkirkan kertas ini," ucap Celine.     

Arthur tersenyum memandang Celine.     

"Bu Celine, bukankah gambar di kertas itu mirip     

wajah saya ya?" tanya Arthur.     

Dan Celine pun tampak sangat kaget. Dia berusaha untuk menyangkalnya.     

"Bu-bu-ukan, Pak!" jawab Celine sedikit menutupi.     

To be continued     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.