HE ISN'T MYBROTHER

Sellyn Berbeda



Sellyn Berbeda

0"Lo bohongkan sama gue, Bang? Coba sini lihat KTP-nya ... kalau lo beneran nikah ..."     

"Kalau lo beneran nikah, biar gue jadi pelakor. Gue nggak masalah, Bang. Jadiin istri muda juga ngga apa-apa, tuh," tambah Sellyn yang membuat Regan gemas dengan bibir kecil tipis itu yang selalu berbicara tanpa tanda baca sehingga membuat Regan menutup mulut perempuan itu yang bingung dengan perlakuan Regan.     

"Diem, makanya! Jangan kebanyakan bicara. Lo makan petasan banting atau gimana ... astaga, demi bulan dan langit yang ada di Tivi. Lo bikin telinag gue sakit!"     

"Mau jadi pelakor kalau lakinya nggak mau ... lo maua apa?"     

Sellyn yang mendengarnya langsung melotot, lalu membuang kasar buku tangan besar yang tadi membukam mulutnya sehingga ia mengehentikan racun yang keluar dari mulut Sellyn.     

"Kenapa Abang nggak tergoda dengan pelakor macam gue? Tubuh gue aduhai, banyak laki-laki yang terpesona dengan kesempurnaan tubuh gue, Abang. Abang nggak percaya?" tanya Sellyn saat melihat bibir Regan yang mencebik menatap sebelah mata pada tubuh yang sudah dipuja ribuan dewa dari dunia antrabanta, menurut Sellyn.     

"Masih mending tubuh istri gue kebentuk semua. Daripada lo ... rata gitu, dilihatnya bikin mata sakit." Regan sengaja memutar tubuhnya dan sedikit mengejek Sellyn agar perempuan itu kesal dan dirinya bisa kabur dari Sellyn. Tapi, saat perempuan itu sedang melihat anggita tubuhnya yang sudah diremehkan oleh lelaki berkaca mata itu membuat Sellyn mendengus kesal. Tidak ada yang berani meragukan bentuk tebuh sempurna milik Sellyn yang berada ditingkat kedua setelah pertama diduduki Rachel.     

Saat Sellyn masih sibuk dengan pikirannya sendiri, Regan menarik sudut bibirnya, ternyata rencananya berjalan dengan begitu lancar. Karena ia tahu, jika perempuan selalu ingin dipuji bagian tubuhnya oleh lelaki. Dan saat Regan mengatakan seperti itu kepada Sellyn pasti saja perempuan itu begitu kesal dan ingin mencabik-cabik dirinya.     

Dan inilah kesempatan besar untuk Regan bisa kabur dari cengkraman Sellyn. Tapi, belum juga sampai satu langkah menyentuh tanah. Kemeja belakang Regan sudah ditarik cepat oleh tangan seseorang dari belakang juga.     

"Abang mau ke mana? Nanti gue labrak istri Abang kalau Abang kabur dari gue! Beraninya setelah meremehkan tubuh gue, main kabur ajaa! Pembalasan belum dimulai, Abang!" ucap Sellyn yang langsung menarik tubuh kekar itu hingga berjalan dengan langkah terbalik. Sellyn tidak mengizinkan lelaki berkaca mata itu membalik tubuh. Dan ini sangat membuat Regan tersiksa harus berjaln dengan terbalik.     

"Gue putar tubuh dulu, lo emang mau bawa gue ke mana? Jangan rebut kesuciaan gue, cabe mudaa!"     

Sellyn bergeming pandangannya masih ke arah depan tanpa mendengarkan segala perkataan dari Regan yang selalu mengungkit soal pernikahan. Jika, mengingat pernikahan, ia jadi menginat pertunangan yang akan dilakukan keluarganya sebentar lagi dengan seseorang yang Sellyn tidak kenal. Pernikahan bisnis laknat, umpat Sellyn yang sama sekali tidak menyukai rencana kedua orang tuanya. Maka dari itu, ia harus berlari sejauh mungkin untuk menghindari pertunangan itu. Sellyn hanya mencintai Regan sejak pertama kali bertemu dulu. Meskipun cintanya tak terbalas, bahkan lelaki ini sudah mempunyai seorang istri. Setidaknya hari ini, ia bisa menghabiskan waktu bersama dengan Regan.     

"Cabe mudaa, lo mau bawa gue ke mana?" tanya Regan yang masih saja bingung dengan tarikan kemeja dan jawaban yang kunjung keluar dari mulut Sellyn.     

Tidak berapa lama perjalanan mereka terjadi, kedua mata Regan dibuat melebar dengan arah tujuan yang sedang menjadi tujuan Sellyn.     

Hotel Florest.     

Itu adalah hotel yang diam-diam sudah dibeli Delon karena masalah pemilik dari sebelumnya dengan Rachel membuat Delon sudah tidak mau membuat masalah ini menjadi panjang. Lelaki itu pun langsung membeli hotel yang terkenal dengan harga kamar dan fasilitas hotel yang begitu fantastis.     

Regan menepuk keningnya, ia lupa jika daerah ini adalah daerah di mana Rachel dan Martha kabur serta lokasi Hotel Florest. Lalu kenapa perempuan itu membawa Regan masuk ke dalam hotel ini?     

"Ibu Sellyn, ini ... kunci kamarnya. Silahkan menikmati kamar dari hotel kami," ucap pegawai hotel tersebut.     

"Baik, Mbak. Terima kasih!" balas Sellyn dengan ramah, senyumnya merekah dengan begitu manis. Hingga membuat pandangan pelayan laki-laki di sana tak lepas dari senyum dan paras sempurna dari seorang Sellyn.     

Regan semakin bingung saat melihat dirinya dan Sellyn masuk lift, dan sekarang tangan perempuan itu juga sudah terlepas dari kemeja Regan. Dan sekarang tanga kecil itu terlipat di depan kedua dadanya tanpa melihat keberadaan Regan yang sudah menampakkan wajah yang sangat kesal.     

"Lo bener-bener gila. Kalau istri gue ngamuk gimana ... lihat suaminya datang ke hotel?"     

Sellyn menoleh ke arah pusat suara yang benar-benar membuat Sellyn merasa kesal karena Regan menyebutkan istri terus? Iya tahu, kalau lelaki di sampingnya ini sudah mempunyai istri, tapi kenapa harus diulang-ulang terus begitu?     

TING     

Pintu buka lift terbuka dengan begitu lebar menampilkan beberpa barisan kamar yang begitu menampilakan mewah walau hanya di depan saja. Karena Regan sudah mengetahui isi dalam kamar hotel tersebut.     

"Ayo, Abang! Kita ke sana! Kamar kita yang berada di tengah ... gue udah nggak sabar. Gerah banget, mau cepet mandi," ucap Sellyn yang sudah berlari terlebih dengan antusias membuka kamar dengan tak sabar.     

Sellyn tidak mempunyai pilihan kecuali tidur di hotel, jika ia kembali ke rumah, pasti orang tuanya langsung mengunci dirinya di kamar dan tak akan bisa keluar lagi seperti ini. Maka dari itu Sellyn benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama dengan Regan, meski ini adalah terakhir kalinya.     

Regan mau tidak mau harus mengikuti ke mana Sellyn melangkah. Tubuhnya juga sudah lelah mengatasi satu wilayah saja sudah benar-benar menghabiskan tenaganya di tambah dengan kedatangan Sellyn. Regan memang butuh waktu untuk beristirahat.     

"Gue terpaksa. Gue bakal tidur di sofaa!" teriak Regan yang sudah sampai di dalam kamar hotel tersebut.     

Sellyn memilih untuk memandikan tubuhnya yang memang benar-benar sudah lengket karena peluh berjalan tanpa tujuan tadi. Dan akhirnya dirinya bisa menemukan Regan lagi saat dirinya benar-benar membutuhkan teman dan sahabat di waktu seperti ini. Rachel dan Monica mereka semua tidak bisa. Karena Sellyn benar-benar tahu bagaimana aktivitas yang sedang mereka jalani.     

"Gue mau lo malam ini, Abang ..." ucap Sellyn di depan kaca dengan handuk yang yang melilit di tubuh Sellyn.     

Sedangkan Regan sedang bermain ponsel karena membaca bukti laporan dari diskusi Delon dan Jenny tadi. Dan ada satu laporan yang membuat Regan tak bisa menahan tawa saat Rachel mengiriminya foto Jenny dengan dua ketimun di atas kepala.     

Tapi, saat Regan sedang tertawa terbahak melihat betapa lucunya wajah mengesalkan Jenny. Tiba-tiba mata Regan dibuat tak berkedib melihat Sellyn yang tampil begitu lain membuat jakun Regan bergerak naik turun.     

"Abang nggak mandi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.