HE ISN'T MYBROTHER

Siasat Rachel



Siasat Rachel

0"Kemaan saja kau, ha? Pergi nggak bilang-bilang!" pekik Delon saat melihta sahabatnya kini telah berada di depan mata dengan begitu santai, seperti tidak melakukan dosa apapun yang membuat dirininya harus kerja double kemarin.     

"Gue ...."     

"Pembahasan formal. Aku atasanmu! Kau sudah membuatku rugi besar, Regan! Ponsel tidak aktif, email klien kau abaikan, dan terakhir meeting, meetinig ittu jadi diambil alih oleh Jenny. Kau ini masih mau bekerja denganku atau tidak?"     

Delon benar-benar murka melihat Regan yang datang ke apartemennya membawa seorang perempuan yang begitu nampak seprti adik dari sahabatnya itu. Tapi, yang paling janggal disni adalah Regan yang melirik ke arah perempuan tadi yang sekarang sedang berdiri di samping istrinya.     

Sebenarnya mereka terlibat hubungan seperti apa? Kenapa Regan seakan meminta bantuan dari perempuan tersebut?     

Tiba-tiba suara asing menyela dalam penyidakkan dadakan yang dilakukan Delon tepat di sofa disaksikan oleh Rachel dan perempuan itu.     

"Pak Delon, jangan salahin Abang, dia—"     

"Dia kekasihmu?" Delon menijayhut cepat seraya menunjuk ke arah tubuh lelaki berkaca mata bening itu yang menunduk ;lemah tak berdaya dimarahi oleh Delon. Ia seperti seoarang anak yang pulang rumah telat dan memang pantas untuk dimarahi oleh ayahnya.     

Perempuan itu terdiam seketika. Ia bingung harus mengatakan apa, karena Regan juga tidak mengatakan hubungan mereka secara jelas. Hanya pernyataan cinta saat bibir bertaut. Menurut dirinya itu adalah ungkapan setan yang mendorong gairah untuk lebih memuncak saat menyatakan kalimat seperti itu bukan sebagai pernyataan hati. Jadi, ia juga memang benar-benar bingung untuk mengatakan seperti apa lagi kepada Delon.     

"Sellyn, lo ditanya mantan dosen lo, tuh! Kok malah diem aja," ucap Rachel yang sengaja berpura-pura ikut marah dan membuat sahabatnya terbeku di tempat.     

"Boss, gue bakal tanggungjawab lagi semuanya. Bukannya anak buah Anton cuma bisa menghambat perjalananmu. Aku sudah memantau itu. lalu, ponselku memang kehabisan daya. Kau ini marah-marah terus. Padahal yang hamil istri Boss kenapa malah Boss yang sensitif," kata Regan yang mencoba mengalihkan pertanyaan dari Delon kepada Sellyn.     

Entah kenapa hatinya begitu sakit melihat gadis itu hanya diam ditanya lelaki di depannay itu. Padahal dirinya sudah mengatakan yang sejujurnya bahaw perasaan Regan memang benar adanya. Ternyata diam-diam dirinya telah menempatkan gadis itu pada sisi hatinya, dan sekarang mulai memenuhi tempat di dalam hatinya.     

Delon mengulas senyum kecutnya mendengar apa yang dikatakan Regan tadi. Apa katanya dirinya terlalu sensitif melebihi istrinya yang sedang hamil? Delon tidak salah dengar? Dalam satu malam lelaki berkaca mata itu telah memberinya kerugian ratusan juta. Memang nilai yang tidak terlalu tinggi untuk seorang Delon. Tapi, kalau seperti ini terus, cabang perusahaan itu pasti akan hancur dengan sisitem kerja yang dilakukan Regan.     

"Kenapa kalian berdua lehernya pada merah-merah?" sahut Rachel yang begitu polos saat kedua manik matanya tanpa sadar bertemu pada berbagai tanda merah yang terdapat pada leher Regan dan Sellyn yang tiba-tiba membulatkan mata dan langsung reflek menutupi sesuatu yang begitu sensitif dan memunculkan ingatan pagi yang panas mereka dengan pengulangan yang dilakukan Regan tanpa henti seakan Sellyn adalah sesuatu yang sedari dulu ia cari.     

"Kau dengar istriku yang polos ittu?"     

"Aku sudah menahan lidahku untuk tidak menanyakan aktivitas kalian yang tentu sangat panas itu. Kini pertanyaanku sudah diwakili Rachel. Ayo siapa yang ingin menjelaskan terlebih dulu. Sebelum kuseret Regan ke kantor polisi karena sudah membuat kerugian perusahaanku," sambung Delon dengan menatap lurus ke depan tanpa memperhatikan wajah Regan yang terlihat bingung bermula dari mana.     

Sedangakn Sellyn menyikut Rachel yang sepertinya memang sengaja memberikan daging pada kandang singa.     

"Kami tidak melakukan apapun, Pak Delon. Kami hanya tidak sengaja bertemu, hanya seperti itu," ucap Sellyn yang mencoba membuat Regan terlepas adari amarah Delon. Tapi, sepertinya memang jawabannya tidak sesuai dengan bukti yang telah terlihat.     

Padahal Sellyn sudah mengatakan untuk tidak membuat lehernya penuh dengan tanda merah ciptaan lelaki berkaca mata itu yang masih tertunduk, mungkin masih utakut memandang mata tajam Delon. Namun, Regan seperti sudah hanyaut akan gairah yang sudah ditahan beberapa hari ini karena pekerjaan yang selalu penuh.     

Tidak hanya leher, seluruh Sellyn bahkan juga penuh akan tanda tersebut. Regan memang benar-benar di luar dugaan Sellyn. Tapi, ia memang kebih suka lelaki seperti Regan.     

"Beneran, lo?" tanya Rachel dengan nada beerbisik, tapi suara itu juga dapat didengar oleh kedua lekaki itu yang sedang berkutat pada pikirannya masing-masing.     

Bugh     

Sellyn memukul lengan tangan putih Rachel yang terbuka karena merasa kesal dengan sahabatnya yabg satu itu selalu memprovokasi suami kejamnya itu.     

"Diem lo, Chel. Kasihan keponakan gue kalau mamanya kebanyakan ngomong," sahut gadis itu dengan bernada ketus.     

Rachel yang melihat kondisi yang sudah tidak kondusif, dan melihat suaminya masih dalam balutan amarah besar. Ia disini harus bisa menyelamatankan Regan dan Sellyn yang sepertinya memang ada hubungan yang spesial di di antara mereka berdua.     

Rachel menggandeng tangan Sellyn untuk ikut dengannya menyusul ke arah kedua lelaki yang kini hanya diam membisu, mungkin saja di anatara mereka berdua hanya mendengar helaan napas berat di antara mereka berdua.     

Sellyn yang bingung dengan kelakuan Rachel hanya bisa mengikuti langkah dari gandengan tangan itu membawa tubuhnya ke mana. Kaki kedua perempuan cantik itu perlahan hingga tanpa sadar mereka berdua telah berada di antra Delon dan Regan.     

Rachel mengkod Sellyn untuk duduk di samping lelaki berkaca mata itu dengan dagunya. Namun, Sellyn yang mendapatkan kode tersebut dari Rachel langsung membulatkan mata. Sifat genit itu sekarang menguar setelah mengetahui betapa perkasanya seorang Regan yang telah membuat bagian intinya hingga detik ini masih terasa begitu sakit nuntuk berjalan.     

Glek     

Rachel masih tetap memaksa untuk Sellyn tetap duduk di samping Regan. Perempuan itu pun meneguk salivanya dengan kasar. Ia sungguh gugup duduk berduaan seperti ini. Tapi, dengan langkah pasti membauang rasa gugup dan malu. Ia memberanikan diri untuk duduk di samping Regan yang masih belum sadar kehadiaran perempuan itu.     

Perempuan berambut pirang tergerai lurus mengulas senyum cantiknya saat melihat ekspresi lucu sahabatnya tersebut. Lalu, ia pun juga mendudukkan tubuhnya dengan perlahandi samping Delon, dengan garis sudu bibir yang naik samar. Rachel langsung tubuh ramping ke dalam pelukan suaminya.     

Delon begitu terkejut dengan gerakkan tubuh ramping yang kini memaksa masuk ke dalam tubuh kekarnya. Bahkan, tangan Rachel sengaja ia masukkan ke dalam baju Delon untuk menyentuh perut berotot suaminya yang kini telah menjadi kebiasaan Rachekl sejak hamil, ia memang begitu ingin dimanja Delon.     

"Sayang, apa yang kamu lakukan? Pergi, jangan disini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.