HE ISN'T MYBROTHER

Kamu Memang Suami Terbaik



Kamu Memang Suami Terbaik

0Sellyn memutar kepalanya. Bukan ia tidak mengenali suara itu. Tapi, seluruh yang ada di pikirannya hanyalah pulang dan bersemedi tanpa gangguan di atas kasur.     

"Kenapa? Abang mau aku pergi kan?"     

Pertanyaan itu membuat Regan menghela napas dalam. Sebenarnya bukan itu maksud dari Regan. Ia hanya merasa kesal saja melihat senyum itu terbagi kepada lelaki lain.     

"Kata siapa? Sini ikut ke dalam." Regan menarik tangan istrinya. Namun, Sellyn menghempas begitu saja.     

Tubuh ramping itu telah masuk sepenuhnya ke dalam mobil. Sellyn juga tak lupa memberi kode kepada Pak Yono untuk segera mengantarnya pulang.     

Regan menggeleng samar melihat penolakan dari istrinya. Bahkna pintu mobil itu telah tertutup, meninggalkan dirinya sendiri di luar.     

Lelaki berkaca mata itu merogoh ponsel dari dalam saku celana panjangnya. Satu nomor yang sekarang ia harus telpon untuk mengatakan dirinya tak bisa untuk berada di dalam rumah megah itu.     

"Hallo, Boss ... hmm, benar. Gue ada urusan." Satu kaliamat itu cukup membuat alasannya diterima Delon di ujung sana. Sekarang pandangan tajamnya beralih pada sosok lelaki paruh baya yang sedang melangkah ke arah mobil.     

"Pak Yono ..." panggilan lirih itu membuat sang pemilik nama menoleh, lalu mengangguk kode tangan menyuruhnya ke arah belakang mobil.     

Sedangkan di sisi lain, Sellyn sedang memainkan ponselnya. Ia mengalihkan pikiran kalutnya pada foto-foto yang ada di sosial medianya.     

Satu persatu layar itu penuh dengan warna warni pajangan foto membuat senyum Sellyn tergores di sana. Ada beberapa fotonya yang ia unggah dengan Rachel dan seperti biasa, beribu fans dari Sellyn dan Rachel berkumpul menjadi satu di sana.     

Banyak love yang menyukai kecantikan dari Sellyn dan Rachel yang sama sekali tidak terlihat memudar walau sudah memiliki anak.     

Mereka juga tidak berhenti membicarakan Sellyn yang telah mundur menjadi seorang model dan menghabiskan masa mudanya bersama dengan seorang lelaki yang sepertinya begitu berbeda umur dengan Sellyn.     

"Pada syirik! Nggak tahu aja kalau suami gue kece," gumam Sellyn yang kesal membaca komentar dari para fans ataupun mereka yang memang begitu iri dengan kecantikan Sellyn dan Rachel.     

Ia kembali melihat-lihat lagi beberapa postingan yang sudah membuat hatinya tak lagi kesal telah menolak ajakan dari Regan seraya menunggu kedatangan dari pak Yono.     

Sellyn terperangah saatelihat fotonya bersama dengan Kelvin diunggah dengan 'caption my past' di sana Sellyn juga nampak begitu cantik dan manis. Tidak ada celah bagi seorang lelaki yang dapat menolak pesonanya.     

Begitu pun dengan Kelvin yang sempat menyatakan kembali perasaanya tadi. Dia tidak tahu kalau menghilangnya Sellyn dari dunia modeling karena memutuskan untuk menikah.     

"Kenapa dia tetap kekeh sih. Astaga, dia tampan harusnya bisa upload foto cewek lain dong. Kenapa harus gue," gumam Sellyn saat ia sedikit mengangkat pandangannya karena merasa mobilnya perlahan sudah mulai bergerak.     

Sellyn tidak begitu sadar dengan siapa yang membawa mojil dengan begitu tenang. Hingga di pertengahan jalan ia merasa jalan rumah mertuanya tidak.sesuai dengan mobil yang sedang melaju saat ini.     

Bahkan, kening itu juga telah mengernyit saat mendapati sebuah papan nama besar telah menyambut kedatangan mobil mewah Rachel.     

"Apa Pak Yono diminta Rachel mengambil barang di hotel ini? Tapi, kenapa transaksi di hotel sih? Harusnya langsung bayar di rumah saja," celoteh Sellyn saat perempuan itu mencoba berpikiran ke arah Rachel yang mang selalu berbelanja barang tanpa mau pergi ke super market.     

Anehnya, pertanyaan Sellyn tidak dijawan oleh lelaki paruh baya itu. Pak Yono justru terlihat keluar dari mobil tanpa mengatakan apa pun pada Sellyn.     

Brak     

Suara pintu mobil terbanting membuat Sellyn berjengit. Ia yang akan mengembalikan pandangannya pada ponselnya kini harus mengatur napas karena keterkejutannya.     

"Ada apa sih? Lagi marahan sama istri barunya kah?"     

Perempuan cantik itu menggeleng sembari menyenderkan punggungnya yang terasa sedikit pegal karena sejak perjalanan hanya asik memandang layar ponsel itu.     

"Ayo keluar." Suara itu membuat kedua kelopak mata yang memejam tadi langsung terjaga. Kedua manik hitam Sellyn tiba-tiba membulat saat melihat wajah dan baju yang dipakai tidak sesuai dengan awal ia melihat sosok lelaki itu.     

"Kenapa Abang bisa di sini ... terus itu." Sellyn menunjuk ke arah baju seragam milik pak Yono telah terpasang di tubuh kekar Regan.     

Regan menarik saja agar perempuan itu mau turun paksa dengannya. Lelaki berkaca mata itu melempar kunci mobil pada seseorang smyang sudah bersiap di sisi tubuh mobil.     

Sellyn hanya bisa diam saja dibawa Regan menaikki lift, hingga lelaki itu menekan sebuah angka percakapan tidak ada yang terlontar dari mulut mereka berdua. Hanya hening yang menemani.     

Bunyi lift begitu nyaring terdengar. Regan kembali menggegam tangan itu untuk menuju ke sebuah kamar yang telah ia pesan tadi.     

"Abang, mau ke mana sih? Aku tuh mau ketemu Fira. Kalau Abang nggakau deket aku, biarin aku pulang," celoteh Sellyn seraya mengedarkan pandangan pada lorong di mana ia begitu mengenalinya. Dan kamar itu ....apa maksud semua ini?     

Sellyn mengerjap berkali-kali. Ia mulai menyingkirkan pikiran buruknya. Berita online telah masuk ke dalam pikiran Sellyn. Banyak suami yang cemburu dan gelap mata mbawa istrinya ke dalam sebuah hotel dan .....     

"Enggak ... nggak! Aku mau pulang!"     

***     

Di tempat lain Rachel dan Delon sedang berada di kamar Nefa. Rachel memiringkan kepala saat mendapati panas di tubuh putri kecilnya sudah menurun drastis saat memeluk tubuh kekar suaminya.     

Senyum bahagia terbit di bibir perempuan cantik itu. Ia tidak menyangka Nefa bisa sakit separah ini, panas yang tak kunjung menurun untuk pertama kali semenjak gadis kecil itu terlahir di dunia.     

"Kak, apa Nefa udah tidur?" tanya Rachel dengan nada berbisik.     

Delon yang mendengar suara istrinya langsung menurunkan pandangan. Wajah pucat putrinya telah memejam dengan tenang tidak seperti tadi yang hanya bisa menangis menahan panas tak berkesudahan dengan mulut yang tak henti-hentinya memanggil Delon.     

"Sudah, Sayang," balas Delon juga dengan nada berbisik. Lelaki tampan itu mulai berdiri, untuk memberikan tubuh kecil itu kepada sang istri.     

Tapi, sayangnya tubuh Nefa bergerak dan kembali merapatkan ke dalam pelukan Delon.     

Hingga membuat keduanya sama-sama mengulas senyum sembari menggeleng melihat Nefa sepertinya benar-benar tahu siapa yang akan menggendong tubuh kecil itu. Padahal tangan Rachel sudah bersiap untuk menerima.     

Rachel mengangguk seraya menunjuk dengan dagunya ke arah tempat tidur sang putri. Langkah kaki panjang Delon menunju ke arah di mana istrinya sudah memerintah.     

"Jangan bangun, Sayang ... Putri Kecil Papa yang cantik," lirih Delon.     

Perlahan tubuh kecil itu telah berada di balik selimut yang kini menyelimuti tubuh kecil itu. Delon memandang wajah kecil itu tanpa bosan. Wajah cantik itu mirip sekali dengan istrinya.     

Lingkaran tangan tiba-tiba dari belakang membuat Delon berjengit.     

"Kamu memang suami yang terbaik, Sayang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.