Hi's Like, Idiot But Psiko

Tanda Tangan Kontrak



Tanda Tangan Kontrak

0Aleandra sudah tiba di Starbucks lebih awal. Dia selalu waspada seperti yang biasa dia lakukan. Dia juga menyamar agar tidak ada yang mengenalinya terutama orang-orang yang selalu mengejarnya tanpa henti.     

Setelah menandatangani kontrak pekerjaan yang ditawarkan oleh Rebeca , dia tidak perlu terlalu waspada lagi karena setelah dia bekerja maka dia tidak akan bertemu dengan banyak orang.     

Pelayan bukanlah pekerjaan yang buruk apalagi dia hanya perlu melayani seorang Tuan muda yang cacat. Anggap dia sebagai babysitter tapi untuk bayi yang besar. Pekerjaan yang di luar dugaan, dia jadi rindu dengan pekerjaan lamanya tapi mustahil dia bisa melakukan pekerjaan itu lagi.     

Aleandra melihat sana sini, dia takut ada yang mengintai dirinya dan menangkapnya nanti. Terlalu lama berada di luar juga bukan hal yang baik karena bahaya bisa datang kapan saja. Dia juga tidak yakin bisa selamat dari maut lagi, keberuntungan tidak akan selalu berpihak padanya.     

Semoga saja Rebeca segera datang, semakin lama semakin membuatnya was-was. Jujur dia tidak mau tertangkap oleh para penjahat yang mengejarnya apalagi oleh Maximus Smith karena dia tidak mau pelariannya sia-sia dan berakhir di tangan salah satu dari mereka tapi sayangnya, dia tidak tahu jika dia sedang masuk ke dalam jebakan yang membuatnya tidak akan bisa kabur ke mana pun.     

Rebeca sudah tiba, dengan berkas yang diberikan oleh bosnya. Tugasnya meyakinkan Aleandra untuk menandatangani surat kontrak yang akan mengikatnya sehingga dia tidak bisa lari. Entah apa yang telah dilakukan oleh gadis itu pada bosnya yang pasti, sekali dia terikat dia tidak akan terlepas. Entah dia akan mati di tangan bosnya atau apa, semoga hal baik berpihak pada gadis itu.     

Aleandra sangat senang melihat kedatangan Rebeca, akhirnya yang dia tunggu datang juga. Dia sudah terlalu lama berada di luar, jujur dia takut apalagi dua orang pria berjas hitam yang berada di luar sana tidak henti melihat ke arahnya. Mereka seperti sedang mengawasi dirinya saja, sebab itu dia sangat senang melihat kedatangan Rebeca karena dia bisa segera pergi dari tempat itu.     

Rebeca menghampirinya sambil tersenyum, Amy gadis yang sangat cantik. Jangan-Jangan bosnya tertarik dengan gadis itu tapi Amy menolak, hal itu bisa saja terjadi sehingga bosnya membuat perangkap seperti itu untuk menangkap Amy tapi sayangnya yang dia duga salah, semua itu terjadi karena keberanian Aleandra yang telah mencuri dari bosnya.     

"Maaf, Nona Amy. Aku sedikit terlambat," ucap Rebeca seraya duduk di hadapan Aleandra.     

"Tidak apa-apa, Nona. Aku juga baru saja tiba," Aleandra tersenyum. Dia harus memberikan kesan baik agar dia mendapatkan pekerjaan itu.     

"Baiklah, karena aku tidak punya banyak waktu jadi kita ke intinya secara langsung," Rebeca meletakkan surat kontrak yang harus di tandatangani oleh Aleandra ke atas meja.     

Aleandra tampak lega, dia memang tidak mau berlama-lama karena pria yang di luar sana semakin banyak. Sepertinya dua orang tadi memanggil rekan-rekan mereka.     

"Ini mengenai pekerjaan anda, aku akan jelaskan sedikit agar kau bisa mengambil keputusan. Sisanya bisa kau pelajari di surat kontrak ini nanti setelah kau setuju dengan semua persyaratannya."     

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Aleandra, dia terlihat antusias untuk mendengar pekerjaan barunya.     

"Seperti yang aku katakan sejak awal, kau hanya perlu melayani seorang pria cacat saja. Kau akan bekerja sendiri karena bosku tidak suka banyak pelayan. Tidak saja melayaninya kau juga harus membersihkan rumahnya. Bosku pecinta kebersihan, itu hal utama yang harus kau ingat. Jika kau tidak menjaga kebersihan maka kau akan mendapat kompensasi yaitu pemotongan gaji."     

Aleandra menelan ludah, sepertinya tidak semudah yang dia bayangkan tapi dia akan tetap menerima pekerjaan itu.     

"Bosku juga suka makanan sehat," Rebeca kembali menjelaskan pekerjaan yang harus Aleandra lakukan.     

"Jadi kau harus membuat makanan untuknya setiap hari, kau juga harus siap jika dia mengajakmu pergi ke mana pun seperti ke kantor atau ke tempat lain. Kau juga harus melayaninya saat mandi dan menyiapkan pakaian untuknya."     

"Apa?" Aleandra sedikit terkejut. Jadi dia juga harus membantu bosnya mandi nanti? Oh, God. Apa ini lelucon?     

"Kenapa, Nona? Ini memang tugas yang harus kau lakukan. Tidak perlu khawatir, kau akan mendapat gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang kau lakukan. Sudah aku katakan, kau harus melayani seorang pria cacat dan inilah pekerjaan yang harus kau lakukan. Jika kau keberatan maka aku akan cari yang lainnya. Banyak yang berminat apalagi gaji yang ditawarkan begitu tinggi," ucap Rebeca.     

"Bu-Bukan begitu," ucap Aleandra. Dia tidak keberatan dengan pekerjaan lain yang harus dia lakukan tapi dia tidak menyangka harus membantu bosnya mandi juga. Jujur saja dia belum pernah melihat tubuh laki-laki apalagi sampai ke bagian inti, dia hanya takut membuat kesalahan.     

"Jadi? Apa kau berminat dengan pekerjaan ini? Jika kau berminat maka aku akan lanjutkan dan jika tidak aku akan pergi," Rebeca tersenyum. Entah apa yang direncanakan oleh bosnya tapi sepertinya bosnya ingin mengerjai gadis itu.     

"Tentu aku berminat, tolong lanjutkan," pinta Aleandra. Hanya memandikan seorang pria saja, dia pasti bisa.     

"Aku senang mendengarnya, tidak sia-sia aku menawarkan pekerjaan ini padamu," Rebeca tersenyum lebar. Satu langkah lagi gadis itu benar-benar masuk ke dalam perangkap.     

"Itu sebagian pekerjaan penting yang harus kau tahu, sisanya kau bisa melihat di surat kontrak. Seperti yang aku katakan, kau akan terikat kontrak selama dua tahun dan selama itu kau tidak boleh mengundurkan diri dan kau akan tinggal bersama bos nantinya. Kau harus bekerja sesuai yang tertera di dalam isi kontrak. Jika kau mengakhiri masa perjanjian sebelum perjanjian selesai maka kau harus membayar penalti sebanyak gaji yang kau dapat selama dua tahun dan harus digandakan lima kali lipat."     

"What?" Aleandra kembali terkejut, dia mulai menghitung sendiri. Seandainya gajinya seribu dolar, lalu di kali dua tahun dan harus dilipat gandakan sebanyak lima kali lipat. Oh, no. Sungguh penalti yang sangat mengerikan.     

"Tapi kau tidak perlu takut, kau digaji tinggi untuk pekerjaan ini. Aku sudah menjelaskan beberapa pekerjaan yang harus kau kerjakan dan aku rasa kau sudah paham. Jika kau sudah setuju silahkan tandatangani surat kontrak ini," Rebeca membuka lembar surat kontrak yang harus di tandatangani oleh Aleandra dan juga memberikan sebuah pena untuknya.     

Aleandra tampak menelan ludah, ini pilihan sulit. Jika tidak terdesak dia lebih suka menolak pekerjaan itu. Matanya kembali melihat ke luar, di mana orang-orang yang melihatnya sedari tadi semakin banyak. Sial, dia benar-benar tidak punya pilihan. Jika dia setuju dengan semua persyaratan itu maka dia akan aman selama dua tahun dan bisa saja masa kerjanya bertambah sehingga dia tidak perlu khawatirkan akan tertangkap.     

Sebaiknya dia setuju dan bekerja dengan baik, saat dia sudah punya banyak uang maka dia akan pergi yang jauh. Cukup empat tahun, dia yakin dia bisa mengumpulkan uang yang banyak dalam jangka waktu empat tahun dan setelah itu dia pergi.     

"Bagaimana, Nona Amy?" tanya Rebeca.     

"Aku setuju, akan aku tandatangani," Aleandra mengambil pena juga surat perjanjian kontrak.     

"Pilihan yang bijak, aku jamin kau tidak akan menyesal."     

Aleandra menandatangani surat kontrak tanpa ragu, dia tahu tidak ada pekerjaan yang mudah apalagi untuk seorang pendatang yang sudah seperti imigran gelap seperti dirinya. Selain bisa menghindari para penjahat yang mengejarnya, dia juga bisa menghindari para polisi. Anggap saja sekali dayung dua pulau terlampaui.     

Rebeca tersenyum, misinya hampir selesai. Tinggal membawa gadis itu ke rumah bosnya maka tugasnya selesai.     

"Jadi kapan aku bisa mulai bekerja?" tanya Aleandra setelah selesai menandatangani surat kontrak yang akan mengikatnya selama dua tahun dan bisa saja lebih.     

"Besok, aku akan mengantarmu ke rumah bos. Berikan aku alamatmu, aku akan ke sana dan bereskan semua barang-barangmu."     

Aleandra mengangguk, akhirnya dia mendapat pekerjaan. Agar orang-orang di luar sana tidak mengejarnya dia pergi bersama dengan Rebeca dan benar saja, mereka tidak mengejar sama sekali. Mungkin mereka tidak mau diketahui oleh orang lain, apa pun itu yang pasti hari ini dia selamat dan besok, dia akan memulai pekerjaannya dengan baik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.