Hi's Like, Idiot But Psiko

Kebohongan Aleandra



Kebohongan Aleandra

0Setelah yakin Max tidak akan kembali lagi, Caitlyn bergegas keluar dari mobilnya. Beruntungnya Max tidak menyadari keberadaannya di sana. Sekarang waktunya mencari tahu siapa wanita yang ada di dalam sana.     

Caitlyn melangkah cepat menuju gerbang dan lagi-lagi penjaga tadi menghampiri dirinya dan melihatnya dengan teliti karena dia masih berada di sana.     

"Kau lagi, bos sudah pergi!" ucap penjaga itu.     

"Apa? Kenapa aku tidak tahu," Caitlyn pura-pura dengan aktingnya.     

"Sekarang kau sudah tahu jadi pergi!" usir penjaga itu.     

"Jangan begitu, ada hal penting yang ingin aku sampaikan pada Max," dusta Caitlyn.     

"Jika begitu pergi cari bos di kantor!"     

"Aku tidak punya waktu, bagaimana jika kau panggilkan wanita yang ada di dalam sana. Aku akan menyampaikan pesanku padanya. Dia bisa menyampaikan pesanku dengan mudah pada Max," Ucap Caitlyn sambil tersenyum manis. Dia harap penjaga itu mau memanggilkan wanita yang ada di sana tanpa banyak bertanya.     

"Untuk apa kau bertemu dengan wanita yang ada di dalam? Jika ada yang ingin kau sampaikan, katakan padaku!"     

Caitlyn mengumpat, penjaga sialan. Tapi dia tidak akan menyerah karena dia harus tahu siapa wanita yang ada di dalam hari ini juga apalagi baginya wanita itu adalah saingan cintanya.     

"Please, aku hanya bisa membahas hal ini dengan sesama wanita saja. Tapi jika kau mau berubah menjadi waria maka aku tidak akan keberatan," ucapnya sambil memasang wajah memelas.     

Pengawal itu menatapnya tajam dan setelah itu sang pengawal berbicara dengan seseorang dari talkie walkie.     

"Tunggu di sini!" ucap pengawal itu karena dia tidak akan mengijinkan Caitlyn masuk.     

Caitlyn hanya mengangguk, walau dia kesal masih saja tidak diperbolehkan masuk ke dalam tapi tidak masalah, yang penting wanita itu di panggil untuk menemuinya. Aleandra sangat heran saat seorang penjaga memintanya untuk keluar dan mengatakan ada seorang wanita yang ingin menemuinya.     

Tentu hal itu membuat Aleandra takut. Selain Rebeca, dia tidak mengenal wanita mana pun lagi. Aleandra bahkan mengintip dari balik jendela, dia takut wanita yang ingin menemuinya adalah mata-mata yang dikirim dari Rusia untuk menangkapnya tapi setelah mendengar dari penjaga jika wanita itu adalah sahabat Max, Aleandra sedikit lega walau dia tidak tahu kenapa sahabat Max ingin menemuinya.     

Aleandra keluar dari rumah, dia langsung mendapat tatapan tidak menyenangkan dari Caitlyn. Aleandra menatap Caitlyn dengan penuh selidik, jangan katakan jika wanita itu adalah wanita yang memberikan penawaran padanya beberapa hari yang lalu untuk mencari tahu kelemahan Max.     

Caitlyn melihat Aleandra dengan penuh selidik. Sial, apakah selera Max seperti itu? Kulitnya begitu putih mulus, wanita itu sangat cantik dan sepertinya dia bukan orang Amerika. Apa dia wanita rahasia yang diam-diam Max pacari tanpa ada yang tahu atau wanita itu hanya wanita simpanan yang hanya dibayar Max untuk memuaskan nafsunya saja?     

"Maaf, untuk apa Nona mencariku?" tanya Aleandra. Dia tampak heran karena Caitlyn melihatnya dengan penuh selidik.     

"Siapa kau?" tanya Caitlyn sinis.     

"Seharusnya itu pertanyaanku, Nona. Siapa anda?" Aleandra semakin curiga dengan wanita itu.     

"Kau tidak perlu tahu siapa aku," Caitlyn menatap Aleandra dengan tatapan penuh kebencian dan dia kembali berkata, "Apa kau wanita yang pelihara oleh Max?"     

"Apa maksudmu?" Aleandra mengernyitkan dahi karena dia tidak mengerti dengan ucapan Caitlyn. Kenapa wanita itu menuduhnya demikian?     

"Ayolah tidak perlu berpura-pura, apa kau pikir aku tidak tahu? Banyak yang ingin menjadi wanita spesial Maximus dan banyak pula yang mengincar posisi sebagai istrinya. Apa kau menggunakan cara kotor agar kau bisa berada di sisinya?" mata Caitlyn menatap Aleandra dengan tatapan penuh penghinaan seolah-olah dia adalah wanita murahan yang tidak berbeda jauh dengan seorang jalang.     

Aleandra menghela napas, apa lagi ini? Masalah yang dia hadapi belum selesai tapi sekarang dia harus terlibat dengan masalah lain. Jangan-Jangan wanita yang ada di seberang gerbang itu menyukai Max dan mengira dia sudah menjerat Max dengan cara kotor dan memang begitulah yang disangka oleh Caitlyn.     

"Tolong jangan asal bicara jika tidak tahu apa pun!" ucap Aleandra.     

"Asal bicara? Aku yakin seratus persen jika aku tidak asal bicara. Aku sangat mengenal Max, dia tidak mungkin tergoda hanya karena wajah cantikmu itu. Selain menggunakan cara kotor, memangnya apa lagi yang bisa kau gunakan?"     

"Terserah kau saja, Nona. Aku tidak punya waktu untuk berdebat denganmu di sini! Dari pada kau menuduh aku dengan tuduhan yang tidak benar lebih baik kau pergi cari Max dan berusahalah mendapatkan simpatinya!"     

Aleandra memutar langkah, malas berdebat dengan wanita itu apalagi untuk masalah yang tidak penting. Caitlyn sangat marah, kedua tangannya bahkan sudah mengepal dengan erat. Dia merasa terhina dengan ucapan Aleandra. Apa gadis itu berkata demikian karena dia sudah mendapatkan Max? Sungguh dia tidak terima.     

"Berhenti kau!" teriak Caitlyn lantang. Jika tidak karena pagar itu sudah dia jambak dan pukul wajah wanita yang sudah menghina dirinya. Aleandra menghentikan langkahnya, apalagi yang diinginkan oleh wanita itu?     

"Apa lagi, Nona? Aku rasa tidak ada yang perlu kita bahas lagi!" ucap Aleandra.     

"Tentu ada, jangan kau pikir kau menang setelah dekat dengannya. Ketahuilah dia hanya bermain-main denganmu dan setelah dia puas, dia akan mencampakkan dirimu seperti wanita lain yang pernah menjalin hubungan dengannya!" teriak Caitlyn.     

"Hah?" mulut Aleandra menganga, tidak mengerti. Kenapa perkataan wanita itu semakin tidak jelas?     

"Sekalipun kau menjual tubuhmu padanya, tapi sebaiknya jangan senang dulu. Mungkin kau berada di atas angin untuk saat ini tapi percayalah, kau tidak akan menjadi orang yang spesial baginya bahkan posisi sebagai Nyonya Smith tidak akan kau dapatkan!" teriak Caitlyn lagi.     

Aleandra benar-benar tidak mengerti tapi dia sangat ingin tertawa. Apa wanita itu mengira dia adalah kekasih Max? Sepertinya demikian, dia menebak wanita itu cemburu padanya dan mengira dia akan merebut apa yang dia inginkan.     

Jika demikian, sudah terlanjur dihina seperti itu maka dia akan sengaja agar wanita itu semakin cemburu. Lagi pula Max tidak akan tahu, bukan?     

Aleandra kembali melangkah menuju gerbang sambil tersenyum, hal itu membuat Caitlyn semakin dongkol. Kenapa senyum Aleandra begitu mencurigakan?     

"Dengar, Nona?" Aleandra sambil bersandar di pagar.     

"Aku bukan tipe yang suka berebut apalagi berebut pria tapi khusus yang satu ini, aku tidak akan mengalah," ucapnya.     

"Kau?!" Caitlyn sangat kesal mendengar ucapan Aleandra.     

"Yang kau ucapkan sangat benar, aku menggoda Max agar aku bisa dekat dengannya. Apa kau tahu kenapa aku bisa berada di sini?" senyum Aleandra semakin lebar, sedangkan Caitlyn semakin dongkol.     

"Kami bertemu tanpa sengaja lalu dia tertarik denganku. Aku memanfaatkan hal ini untuk dekat dengannya dan yeah, aku berada di sini sekarang. Setiap hari aku melayaninya, aku juga memandikannya dan hm, kau tahu bukan apa yang kami lakukan?" Aleandre kembali tersenyum manis, semoga Max tidak tahu apa yang dia ucapkan, "Kami menghabiskan waktu setiap malam di atas ranjang dan oh?" Aleandra menggigit bibir dengan ekspresi nakal dan menjilat bibirnya agar kebohongan yang dia ucapkan semakin nyata, "Aku tidak bisa melupakan permainan liarnya dan ternyata sosis Amerika begitu memuaskan dan nikmat!" senyum Aleandra semakin mekar, dia sangat berharap Max tidak mendengar ucapan asalnya ini apalagi dia hanya ingin membuat wanita itu semakin kesal saja.     

"Jalang sialan!" teriak Caitlyn marah.     

"Hei, jangan marah. Jika kau berada di posisiku, kau juga tidak akan menyia-nyiakan kesempatan apalagi kau menyukainya," sindir Aleandra.     

"Kau, aku tidak menyangka ternyata kau benar-benar jalang yang melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Walau begitu, aku tidak akan menyerah dan akan terus mengejar dirinya dan kau, tidak akan bisa menjadi Nyonya Smith sampai kapan pun juga karena hanya aku yang pantas sedangkan jalang seperti dirimu tidak pantas sama sekali!"     

"Oh, sebaiknya kau tidak berharap lebih karena untuk hal itu sudah pasti akan aku dapatkan karena aku sedang mengandung anaknya sekarang," Aleandra mengusap perutnya seolah-oleh dia sedang hamil.     

"What?" Caitlyn tampak shock.     

"Aku tidak bodoh, dia meniduri aku setiap hari jadi sudah pasti aku akan mengandung anaknya dan dengan begitu dia akan menikahi aku karena bayi ini jadi kau pasti tahu, posisi Nyonya Smith yang sangat kau inginkan itu sudah pasti jadi milikku," ucap Aleandra. Sesungguhnya dia sangat geli dan juga ingin tertawa dengan kebohongan yang dia ucapkan tapi dia sangat senang melihat wajah shock Caitlyn. Salahkan dirinya sendiri yang menuduhnya tanpa tahu apa-apa, dia hanya mengikuti apa yang diucapkan Caitlyn tentang dirinya saja.     

"Ti-Tidak mungkin," Caitlyn semakin shock dan tentunya tidak Caitlyn saja, penjaga yang mendengar ucapan mereka juga tampak tidak percaya. Bukankah gadis itu hanya seorang pelayan saja?     

"Bye, Nona. Jangan ganggu calon suamiku ya, kau harus mengasihani calon bayiku ini dan jangan sampai bayiku lahir tanpa sosok seorang ayah," Aleandra melambaikan tangannya dan melangkah pergi. Dia tampak puas telah menipu Caitlyn, itu bisa dilihat dari ekspresi wajahnya. Aleandra melangkah menuju rumah dengan senyum lebar, dia belum pernah sesenang ini setelah melarikan diri ke kota itu dan ini pertama kalinya dia bisa tersenyum lebar seperti itu. Yeah, semoga Max tidak tahu apa yang dia ucapkan karena bisa celaka jika sampai bosnya tahu kebohongan yang telah dia katakan.     

"kau jalang sialan, aku tidak percaya dengan apa yang kau ucapkan!" teriak Caitlyn penuh emosi.     

"Nona, jangan berteriak di sini. Sekarang pergi!" usir penjaga gerbang yang masih di sana.     

"Hei, jalang, Kemari kau! Aku sangat ingin memukul wajahmu dan merobek mulutmu!" teriak Cailyn lagi tapi sayangnya Aleandra sudah masuk ke dalam rumah. Aleandra berdiri di depan jendela melihat Caitlyn yang mulai di usir oleh penjaga dengan sebuah pistol. Apa dia sudah keterlaluan? Aleandra diam saja dan tiba-tiba saja dia merinding. Sial, setelah di pikir ternyata ucapannya begitu menjijikkan. Pantas saja wanita itu marah, dia bahkan tidak menduga akan mengatakan hal menjijikkan seperti itu dan dia sangat berharap Maximus tidak tahu apa yang dia ucapkan tentang pria itu.     

Caitly kembali ke mobilnya dengan kemarahan di hati. Apa semua yang diucapkan oleh wanita itu benar? Lagi-Lagi Caitlyn memukul stir mobil, sial. Dia kalah satu langkah tapi dia tidak akan percaya dengan mudah dan dia akan mencari tahu apakah perkataan wanita itu benar atau tidak.     

Sambil memendam kemarahan di hati, Caitlyn membawa mobilnya pergi. Tunggu saja, sebelum dia tahu kebenarannya, dia tidak akan berhenti karena Max harus menjadi miliknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.