Hi's Like, Idiot But Psiko

Merasa Kehilangan



Merasa Kehilangan

Rusia waktu setempat.     

Seorang pemuda baru saja keluar dari kantor polisi sambil membawa barang-barang milik kekasihnya. Tentunya barang-barang itu diambil dari tempat kejadian perkara dan barang-barang itu milik Aleandra.     

Pemuda itu adalah Fedrick, dialah kekasih Aleandra. Ketika dia kembali dari menjalankan bisnis, Fedrick sangat terkejut saat mendapati rumah Aleandra sudah tersegel dan tidak ada yang diperbolehkan masuk karena para polisi sedang mendalami kasus yang menimpa keluarga Aleandra.     

Fedrick mencoba mencari tahu apa yang terjadi dan mendatangi kantor polisi, dia hampir tidak percaya dengan apa yang terjadi di mana para petugas mengatakan jika rumah Aleandra diserang oleh sekelompok orang yang menewaskan keluarganya.     

Mereka curiga dengan si buronan yang melarikan diri tapi mereka tidak menemukan si buronan sehingga mereka kesulitan mengungkap kasus itu apalagi tidak ada bukti sama sekali yang ditinggalkan oleh para pelaku.     

Fedrick memandangi barang-barang milik Aleandra yang diberikan oleh para polisi yang baru saja dia temui untuk mencari tahu di mana kekasihnya tapi mereka berkata tidak tahu di mana keberadaan Aleandra. Mereka juga mengatakan tidak mendapati gadis itu di mana pun. Hal itu membuat Fedrick mencari keberadaan kekasihnya yang hilang entah ke mana.     

Dia sudah mencari Aleandra di tempatnya bekerja tapi semua rekan kerjanya berkata mereka tidak tahu bahkan sebagian dari mereka juga mencari setelah mendengar kabar yang menimpa Aleandra dan keluarga. Sampai sekarang tidak ada yang tahu siapa pelaku yang telah menghabisi keluarga Aleandra, apa yang terjadi dan di mana keberadaan Aleandra.     

Pintu mobil dibuka, Fedrick menyimpan barang-barang milik Aleandra dan setelah itu, selebaran yang dia buat pun diambil. Setiap hari dia akan menyebar selebaran mengenai orang hilang yang berisi foto Aleandra. Dia berharap ada yang melihat Aleandra dan menghubunginya.     

Dia sungguh mencemaskan keadaan kekasihnya, dia juga sudah meminta seseorang mencari keberadaan Aleandra. Dia sangat berharap bisa segera menemukan Aleandra dan dia juga berharap Aleandra baik-baik saja saat ini.     

Fedrick mulai menyebarkan selebaran dan memberikannya pada orang-orang yang lewat. Panasnya sinar matahari siang itu tidak menyurutkan niatnya. Dia akan tetap berusaha sampai menemukan Aleandra dan tanpa dia sadari, selebaran yang dia sebar diambil oleh anak buah Antonio.     

Selebaran itu segera dibawa dan akan diberikan pada Antonio, tentunya selebaran itu sudah berpindah ke tangan Antonio.     

"Dari mana kau mendapatkan selebaran ini?" tanya Antonio pada anak buahnya.     

"Dari seorang pemuda, sepertinya dia memiliki hubungan dekat dengan gadis itu."     

Antonio melihat selebaran itu dengan seksama, nama Fedrick tertera di selebaran itu beserta nomor ponselnya. Antonio mengusap dagunya dan terlihat berpikir, Fedrcik? Apakah pemuda itu keluarga Aleandra? Atau jangan-jangan pria itu adalah kekasihnya. Sepertinya dia bisa memanfaatkan pemuda itu nanti. Mungkin saja dia bisa menjadi kelemahan Aleandra, bagaimanapun dia harus memiliki pion yang cukup untuk memancing gadis itu.     

"Terus pantau dan cari tahu siapa dia, aku akan mendekatinya nanti tapi tidak sekarang agar pemuda itu tidak curiga jadi terus pantau. Dia tidak akan menemukan keberadaan gadis itu walau dia menyebar seribu selebaran seperti ini," ucap Antonio.     

Para petugas saja tidak bisa menemukan keberadaan Aleandra karena dia dianggap sebagai saksi penting atas kejadian yang menimpa keluarganya. Lalu bagaimana pemuda itu bisa menemukan keberadaan Aleandra?     

Dengan larinya gadis itu ke California, benar-benar memberikan keuntungan buatnya. Selain kasus itu tidak mudah diusut, posisi mereka tidak terancam. Aleandra juga tidak dilindungi oleh para petugas sebagai saksi kunci walau ada yang membantunya saat ini tapi siapa pun orang yang membantunya akan dia atasi setelah mereka menemukan keberadaan Aleandra Feodora.     

Anak buahnya pergi untuk memantau Fedrick dan mencari tahu siapa sebenarnya pemuda itu. Dia kembali ke tempat di mana Fedrick menyebar selebaran, ternyata pemuda itu masih ada di sana.     

Fedrick tidak tahu jika dia sedang diawasi, dia masih menyebar selebaran dan bertanya pada orang-orang yang lewat apakah mereka melihat Aleandra atau tidak tapi sayangnya tidak ada satu pun yang tahu. Tidak sampai di sana saja, Fedrick bahkan mencari Aleandra di antara gelandangan karena bisa saja Aleandra berada ada di antara mereka untuk bersembunyi.     

Hal yang dia lakukan pun sia-sia, Fedrick tampak putus asa dan akhirnya memilih untuk pulang. Padahal dia sangat ingin bertemu dengan Aleandra setelah kembali, sebuah cincin bahkan sudah dia siapkan untuk melamar Aleandra. Hubungan mereka sudah terjalin lama tapi mereka jarang menghabiskan waktu berdua karena Fedrick selalu sibuk dengan pekerjaannya. Aleandra juga sibuk sehingga hubungan yang mereka jalani jauh dari kata mesra. Walau begitu, Fedrick bersungguh-sungguh dengan Aleandra dan sudah berniat melamarnya.     

Fedrick kembali ke rumah, dia tidak kembali ke kantor karena dia ingin menyimpan barang-barang milik Aleandra di rumahnya. Sungguh dia tidak menyangka Aleandra akan mengalami kejadian seperti itu bahkan para polisi tidak bisa memberikan petunjuk sama sekali. Mereka berkata jika Aleandra ada di rumah itu saat malam kejadian karena terdapat tanda-tanda sidik jarinya. Hal itu juga membuatnya bertanya, apakah Aleandra melarikan diri pada malam itu atau dia sudah tertangkap oleh pelaku yang menghabisi keluarganya?     

Rasanya sudah sangat ingin tahu di mana Aleandra tapi di mana dia harus mencari?     

Kedua orangtua Fedrick sudah menunggu karena mereka sudah sangat ingin tahu keadaan Aleandra. Wajah Fedrick terlihat kusut, dia bahkan terlihat tidak bersemangat. Tentunya kedua orangtuanya sudah menebak apa yang telah terjadi.     

"Apa kau belum menemukan keberadaannya, Fedrick?" tanya ibunya.     

"Tidak, tidak ada yang tahu bahkan para polisi yang menangani kasus itu pun tidak tahu!"     

"Ke mana sebenarnya, Aleandra? Kenapa dia tidak menghubungimu sama sekali?"     

"Aku tidak tahu, aku takut dia ditangkap oleh para penjahat yang telah menghabisi keluarganya."     

"Oh, tidak. Siapa sebenarnya yang telah melakukan hal itu, Fedrick?" ibunya terlihat sedih.     

Fedrick hanya menggeleng, mana dia tahu? Dia juga ingin tahu, siapa yang telah melakukan hal itu? Mereka tidak memiliki musuh sama sekali, mereka berdua hidup tanpa pernah mencari perkara dengan siapa pun.     

"Apa polisi tidak mengatakan padamu siapa yang telah melakukan hal itu?" tanya ayahnya.     

"Tidak, mereka hanya mengatakan jika mereka sedang menyelidikinya!" setelah berkata demikian, Fedrick masuk ke dalam kamarnya. Barang-barang milik Aleandra diletakkan di atas ranjang. Fedrick duduk di sisi ranjang dan melihat barang-barang Aleandra. Ponsel, kartu identitas dan beberapa kartu milik Aleandra. Tanpa itu semua bagaimana Aleandra bisa bertahan? Dia sangat berharap Aleandra melarikan diri karena itu lebih baik dari pada tertangkap oleh pelaku yang telah menghabisi keluarganya.     

"Sial! Di mana kau sebenarnya, Aleandra? Aku sangat berharap kau menghubungi aku satu kali saja agar aku tahu keberadaanmu jika kau berada di luar sana," ucap Fedrick.     

Dia sangat berharap, benar-benar berharap Aleandra memberinya kabar satu kali saja agar dia tahu bagaimana keadaan kekasihnya itu tapi sayangnya, Aleandra tidak mau menghubunginya lagi dengan berbagai pertimbangan. Selain dia tidak mau kembali ke Rusia dan tidak mau tinggal di sana lagi karena dia ingin melupakan semuanya sehingga dia merasa hubungannya dengan Fedrick tidak bisa dilanjutkan lagi, dia juga tidak mau Fedrick dan keluarganya terlibat dengan permasalahan yang sedang dia alami.     

Selain itu, dia juga merasa hubungannya dengan Fedrick tidak terlalu serius. Selama ini Fedrick selalu sibuk dan lebih mencintainya pekerjaannya dari pada dirinya. Mereka bahkan jarang menghabiskan waktu bersama, untuk bermesraan saja mereka tidak punya waktu. Dalam satu bulan mereka bertemu hanya beberapa kali, makan malam berdua saja jarang mereka lakukan. Hal itulah yang membuat Aleandra tidak mau menghubungi Fedrick. Selain berbahaya karena dia takut orang-orang yang mengejarnya tahu keberadaan dirinya, dia juga merasa hubungan mereka berdua tidak akan berhasil.     

Tapi dia tahu, dia tidak boleh serakah dan harus memutuskan mau mengakhiri hubungan mereka atau tidak. Dia juga tahu, tidak menghubungi Fedrick juga tindakan tidak benar karena pria itu pasti akan mencari dirinya dan mengkhawatirkan dirinya.     

Hari itu, tidak saja mengkhawatirkan keadaan Aleandra tapi Fedrick juga memikirkan hubungan yang dia jalin selama ini dengan Aleandra. Dia baru sadar, jika selama ini dia belum pernah melakukan banyak hal dengan Aleandra. Dia juga baru sadar jika selama ini dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga dia tidak punya waktu untuk Aleandra. Tidak banyak yang dia lakukan bersama dengan Aleandra, mereka bahkan tidak memiliki kenangan manis yang bisa mereka kenang. Apa karena hal ini yang membuat Aleandra tidak mau menghubunginya?     

Umpatan Fedrick terdengar, dia rasa memang demikian. Mungkin Aleandra berpikir dia tidak bisa diandalkan sehingga Aleandra tidak mau menghubunginya.     

"Please, Aleandra," Fedrick jatuh terduduk di atas lantai. Setelah Aleandra menghilang, dia baru merasakan kehilangan. Dia baru merasa jika dia sangat membutuhkan gadis itu dan dia juga baru sadar jika selama ini, dia tidak begitu peduli dengan hubungan mereka berdua.     

"Please, hubungi aku. Aku harap kau baik-baik saja dan aku berjanji akan meluangkan banyak waktu untukmu. Aku tidak akan mengabaikan dirimu lagi seperti yang pernah aku lakukan jadi please, hubungi aku agar aku tahu bagaimana keadaanmu saat ini," tubuh Fedrick bergetar, rasa kehilangan akan kekasihnya begitu dia rasakan. Dia benar-benar menyesal karena tidak memberikan perhatiannya pada Aleandra sehingga dia tidak tahu apa yang Alandra alami dan apa yang dia rasakan. Dia sangat berharap Aleandra mau menghubunginya sehingga dia bisa memperbaiki diri dan menjadi kekasih yang bisa diandalkan dan berguna bagi Aleandra.     

Benar yang orang katakan, di saat orang yang dicintai tiba-tiba tidak ada, di saat itu pula kita merasa kehilangan dan itulah yang sedang dirasakan oleh Fedrick bahkan dia sangat merindukan Aleandra karena mereka sudah lama tidak bertemu. Semoga saja dia masih diberi satu kesempatan tapi apakah kesempatan itu masih ada untuknya karena saat ini, Aleandra menemukan seseorang yang begitu perhatian dan mencintainya di tengah pelariannya.     

Di luar sana, anak buah Antonio yang mengikutinya sedari tadi akhirnya pergi. Dia akan mengikuti pemuda itu dan mencari tahu tentang dirinya sehingga Antonio bisa memanfaatkan dirinya kelak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.