Hi's Like, Idiot But Psiko

Undangan Untuk Fedrick



Undangan Untuk Fedrick

0Tanpa tahu siapa Maximus Smith orang yang bersama dengan Aleandra saat ini, sang informan mendatangi alamat yang diberikan oleh Oliver. Yang dia datangi adalah perusahaan Maximus, dia ingin tahu apakah Aleandra benar-benar bersama dengan Maximus atau tidak.     

Dia hanya ingin memastikan saja, dia akan menunjukkan foto Aleandra pada salah satu karyawan yang ada di sana dan jika mereka mengatakan bahwa Aleandra benar-benar bersama dengan Maximus, maka dia akan pergi dan mengatakan pada Fedrick jika Aleandra benar-benar bersama dengan Maximus. Setelah Fedrick datang maka dia bisa memerintahkan pria itu mendatangi alamat yang satunya lagi untuk menemui Aleandra karena dia yakin Aleandra pasti ada di sana.     

Sang informan itu mendekati security yang sedang berjaga didepan pintu, cukup bertanya pada security itu saja dia yakin dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan. Foto Aleandra sudah berada di tangan, sang informan mulai menyapa security yang sedang bekerja.     

"Permisi, apakah aku boleh menanyakan sesuatu?" tanya informan itu.     

"Tentu saja, apa yang bisa aku bantu?" sang security bersikap ramah.     

"Aku hanya ingin tahu, apakah benar wanita ini bersama dengan Maximus Smith?" sang informan itu bertanya sambil memperlihatkan foto Aleandra.     

Security itu menatapnya tajam karena nama bosnya disebut. Matanya berpindah dan melihat ke arah foto Aleandra. Rasa curiga memenuhi hati karena itu adalah gadis yang pernah dibawa oleh bosnya beberapa kali ke kantor.     

"Sir, kenapa kau tidak menjawab?" tanya sang informan itu.     

"Tunggu sebentar, sepertinya aku pernah melihatnya tapi ada seseorang yang lebih tahu. Aku akan memanggilnya jika kau memang ingin tahu lebih banyak."     

"Tentu, aku sangat membutuhkan informasi ini," sang informan terlihat senang. Ini benar-benar hari keberuntungannya.     

Security itu menghubungi Jared dan mengatakan jika ada yang mencari gadis yang selalu dibawa oleh bos mereka. Tentunya Jared segera bergegas setelah mendapat perintah dari Maximus, dia tidak menyangka jika orang yang harus dia cari justru datang sendiri. Sepertinya orang itu memang berniat mencari saja tanpa ada niat jahat.     

Jared sudah berada di bawah, dia segera membawa informan Fedrick masuk ke dalam sebuah ruangan. Sang informan itu sangat heran, dia seperti hendak diinterogasi. Semua sudah direncanakan, Max akan melihat dari cctv. Dia juga akan mendengar pembicaraan Jared dan orang itu, dia ingin tahu siapakah orang yang telah membayar pria itu untuk mencari keberadaan Aleandra. Sampai sekarang kecurigaannya hanya satu orang yaitu Fedrick. Hari ini dia akan tahu kecurigaannya benar atau tidak.     

Sang informan kebingungan saat Jared mengunci pintu dan setelah itu Jared menghampirinya. Dia juga meminta informan itu untuk duduk dan tidak perlu takut karena dia hanya ingin bicara saja.     

"Apa maksudnya ini?" tanya sang informan itu.     

"Apakah benar kau mencari Nona Aleandra?" tanya Jared tanpa basa basi.     

"Benar, jadi kau mengenalnya?" sang informan itu balik bertanya.     

"Sebelum aku menjawab sebaiknya katakan padaku siapa yang memintamu untuk mencarinya?" tanya Jared.     

"Untuk apa kau tahu akan hal ini?" sang informan jadi curiga. Wanita yang dia temui juga bertanya seperti itu dan sekarang pria itu juga bertanya demikian.     

"Aku diminta oleh bosku untuk menanyakan hal ini padamu karena dia sedang melindungi Nona Aleandra," ucap Jared. Memang itulah yang sedang terjadi, bosnya memang sedang melindungi Aleandra dan dia tidak berbohong akan hal ini.     

Sang informan terlihat lega, ternyata Maximus Smith adalah orang yang melindungi Aleandra selama pelariannya. Dia sudah berpikiran buruk akan hal itu. Wajar jika Maximus ingin tahu siapa orang yang membayarnya dan dia rasa tidak ada salahnya mengatakan jika yang memerintahkannya adalah Fedrick, kekasih Aleandra. Hal itu sangat berguna agar ketiga Fedrick sudah datang, pria bernama Maximus itu tidak curiga dan tidak mempersulit Fedrick.     

"Tidak perlu takut, bosku hanya ingin tahu," ucap Jared meyakinkan.     

"Aku akan mengatakannya. Yang mencari Nona Aleandra adalah kekasihnya sendiri, Fedrick."     

Saat mendengar ucapan informan itu, air muka Maximus berubah. Sudah dia duga jika orang itu suruhan Fedrick. Dia tidak terkejut sama sekali, ternyata dugaannya sangatlah benar. Ini hal bagus, dia tahu pria itu tidak akan menyerah. Dia jadi ingin tahu, ketika Fedrick datang dan menemuinya, apakah Aleandra akan menjadi goyah? Sebaiknya dia kembali mendengar ucapan pria itu karena dia ingin tahu lebih banyak apa yang akan dilakukan oleh Fedrick setelah tahu Aleandra bersama dengannya.     

"Lalu?" terdengar suara Jared bertanya.     

"Aku hanya bertugas mencari keberadaan Nona Aleandra, Tuan. Aku sudah mengatakan hal ini pada Tuan Fedrick dan dia berkata jika dia akan datang ke sini untuk menemui Nona Aleandra secara pribadi karena dia mau mengajak kekasihnya pulang."     

"Tanyakan dari mana dia mendapatkan informasi jika Aleandra bersama denganku, Jared!" perintah Maximus melalui earphone yang terpasang di telinga mereka. Dia curiga akan hal ini karena yang tahu Aleandra bersama dengannya hanya segelintir orang saja.     

"Dari mana kau mendapatkan informasi jika Nona Aleandra bersama dengan bosku saat ini?" Jared bertanya sesuai dengan perintah bosnya.     

"Begitu aku datang aku bertanya pada banyak orang, dan seorang wanita yang secara kebetulan aku temui di kedai kopi mengatakan jika dia tahu jadi dia memberikan aku informasi ini."     

"Di mana kau bertemu dengannya?" tanya Jared. Tentunya dia bertanya sesuai dengan perintah bosnya karena Max berpikir dia bisa menyelusuri cctv untuk melihat siapa yang telah memberikan pria itu informasi.     

"Starbucks tapi aku tidak tahu daerahnya. Aku hanya mengikuti di mana kakiku melangkah dan tanpa sengaja aku bertemu dengan seorang wanita yang bisa memberikan aku informasi mengenai misiku ini."     

Max memainkan jarinya di dagu, seorang wanita? Yang tahu Aleandra bersama dengannya adalah Caitlyn. Apakah wanita yang ditemui oleh pria itu adalah Caitlyn? Dia sangat ingin mencari tahu tapi berapa cctv Starbucks yang harus dia retas?     

"Baiklah, katakan pada Fedrick. Jika dia sudah tiba, dia bisa datang mencari aku. Ini nomor ponselku, bosku mengundangnya dan akan menyambut kedatangannya," Jared memberikan nomor ponselnya. Karena bukan musuh jadi mereka akan menyambut. Lagi pula sebaiknya seperti itu dari pada Fedrick dimanfaatkan oleh musuh nantinya sehingga permasalahan menjadi rumit.     

"Terima kasih, akan aku sampaikan," ucap sang informan.     

Setelah berbicara dengan informan itu, Jared mengantar dan membiarkan pria itu pergi. Karena niat pria itu memang tidak jahat jadi dia disambut dengan baik. Sang informan itu pergi, sedangkan Jared kembali ke dalam ruangan bosnya.     

Max masih terlihat berpikir. Dia tidak ragu untuk menyambut kedatangan Fedrick dan mempertemukannya dengan Aleandra. Lagi pula Aleandra sudah menjadi miliknya tapi dia tetap ingin tahu apakah masih ada rasa bimbang dihati gadis itu atau tidak.     

Tanpa berkata apa-apa, Max beranjak dan mengambil jas yang dia letakkan di kursi. Sebaiknya dia pulang karena dia ingin menghabiskan waktu bersama dengan Aleandra. Jared mengikuti langkah bosnya tanpa berkata apa pun, semenjak bosnya bertemu dengan Aleandra dia jadi sibuk. Jared jadi ingin tahu, bagaimana rasanya pacaran? Dia sudah lupa bagaimana rasanya karena sudah lama dia tidak berpacaran.     

Jared mengantar Maximus pulang dan begitu tiba, Jared langsung pergi sedangkan Max melangkah masuk dengan terburu-buru. Max mendapati Aleandra sedang tidur di sofa dengan keadaan televisi yang menyala. Pria itu duduk di sisi Aleandra, matanya tidak lepas dari wajah cantik gadis itu.     

Aleandra belum pernah menyatakan perasaannya sampai saat ini. Dia jadi ingin tahu, apakah sudah ada rasa cinta dihati Aleandra untuknya? Sebaiknya dia tidak mengatakan masalah Fedrick pada Aleandra karena dia ingin melihat, bagaimana reaksi Aleandra saat bertemu dengan Fedrick yang tiba-tiba datang nanti.     

Dia sungguh penasaran dan dia harap Aleandra tidak mengecewakan dirinya. Jika sampai hal itu terjadi, maka dia akan melupakan gadis itu untuk selamanya tapi dia sangat berharap, Aleandra tidak goyah dengan sikap yang ditunjukkan Fedrick karena dia sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan oleh pria itu.     

Aleandra terbangun saat merasakan sentuhan tangan Maximus di wajahnya. Senyum manis terukir di bibir, matanya tidak lepas dari wajah tampan Maximus.     

"Kenapa kau tidur di sini?" Max menunduk dan mencium dahinya.     

"Aku menonton tadi," Aleandra melihat ke arah televisi yang sudah Maximus matikan.     

"Kemarilah, lain kali tidur di kamar," Max beranjak dan menggendong Aleandra, "Aku akan meletakkan sebuah televisi di sana untukmu," ucapnya lagi.     

"Benarkah?"     

"Yeah, agar kau tidak tidur di sini lagi."     

"Thanks, Max. Sesungguhnya aku ingin kita duduk berdua di ranjang sambil menonton televisi sebelum kita tidur. Dulu aku selalu melakukannya dan sekarang, aku ingin melakukannya bersama denganmu," ucap Aleandra.     

"Seperti keinginanmu, Aleandra," Max mencium dahinya, dia sedang melangkah menuju kamar saat itu.     

"Malam ini, apa kau tidak mau mengajak aku makan malam berdua?" tanya Aleandra. Jujur dia sangat ingin Maximus mengajaknya makan malam romantis di luar.     

"Boleh saja, sudah aku katakan jika aku akan mengabulkan apa pun yang kau inginkan. Sekarang katakan padaku, ke mana kau ingin makan malam? Restoran pinggir pantai? Restoran di atas hotel? Di mana pun kau mau, aku akan membawamu pergi."     

Aleandra memeluk lehernya dan tersenyum manis, dia tahu Maximus pasti akan mengabulkan permintaannya karena pria itu benar-benar serius dengan apa yang dia katakan.     

"Kau belum menjawab aku, Aleandra? Ke mana kau ingin menghabiskan malam denganku?"     

"Ke mana pun kau akan membawaku, aku tahu kau pasti akan memberikan yang terbaik."     

"Jika begitu aku akan membawa kau ke tempat tidur karena aku lebih suka berada di sana denganmu."     

"Apa, hei!" Aleandra hendak protes tapi sayangnya Maximus sudah membungkam bibirnya.     

Max membaringkan Aleandra ke atas ranjang, bibirnya mencium wajah Aleandra tanpa henti. Mata Aleandra terpejam, dia sangat bahagia Maximus selalu memperlakukannya dengan penuh perasaan. Cinta yang diberikan oleh pria itu benar-benar tulus, dia tidak akan pernah mengkhianatinya tapi bagaimana reaksinya saat Fedrick tiba-tiba datang?     

Pria itu sudah bertekad menunjukkan kesungguhannya pada Aleandra, dia juga akan melamar Aleandra dan menjadikan Aleandra sebagai istrinya. Apakah Aleandra akan membuat Maximus kecewa karena sikap dan kegigihan Fedrick atau justru sebaliknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.