Shadow of Love

POV. Hans



POV. Hans

0Awal pertemuan pertamaku dengan anita adalah saat moment penerimaan mahasiswa baru dikampus, aku adalah kakak seniornya dari fakultas komunikasi. saat itu kebetulan sahabatku rata-rata berpacaran dengan anak kedokteran , jadi aku otomatis banyak kenal juga para mahasiswi dilingkungan kedokteran. juga karena lokasi gedung fakultas komunikasi dan kedokteran saling berhadapan. yang hanya terhalang taman dan lapangan basket sehingga membuat kami otomatis dapat melihat dengan jelas segala kegiatan anak kedokteran dari gedung fakultas kami diseberangnya.     

Hari itu kebetulan aku bertugas menjadi salah satu pengawas dalam orientasi mahasiswa baru, aku melihat anita terlihat lucu dengan topi panci dikepalanya dan sedang dikerjainn oleh seniornya dari fakultas kedokteran. aku melihatnya dari jauh bersama teman temanku. entah kenapa sejak awal melihatnya aku sudah menyukainya. anita memang cuek tapi cukup ramah, ia begitu pendiam dan terkesan mysterious. namun ia begitu menawan dengan wajah polosnya. saat itu rambut panjangnya yang hitam diikat ekor kuda dan tampak acak-acakkan. tapi kesan pertama itu langsung membuatku tidak berhenti memikirkannya.     

Sikap anita menanggapi senior pria yang mencoba mengerjai dirinya pun sangat berbeda dengan sikap mahasiswi lainnya. ia lebih memilih dihukum ketimbang melakukan hal konyol yang seniornya suruh. sikapnya begitu skeptis dan tangguh. cenderung keras kepala. saat aku melihat ia terus dihukum untuk berlari mengitari lapangan dibawah terik matahari. aku hanya bisa menatapnya dengan cemas. … dan untuk pertama kalinya dalam hidupku. aku merasa begitu khawatir dengan seorang gadis yang ironisnya bahkan tidak mengenalku sama sekali.     

Entah mengapa. hatiku merasa tidak tahan, saat melihatnya terus berlari hingga wajahnya memutih bagai kapas. ia terus berlari untuk menyelesaikan hukumannya hingga akhir. sejak saat itu hatiku seperti tersandera olehnya.     

Perlahan aku berusaha mendekatinya dan mencari tahu semua tentangnya. tentu saja aku melakukannya tidak secara agresif dan terbuka. aku mencoba mendapatkan informasi tentangnya dengan bantuan teman dekatku yang kebetulan berpacaran dengan seniornya di fakultas kedokteran. dan setelah mendapatkan informasi tentang akun media sosialnya, akhirnya aku follow semua akun media sosial miliknya. dari sana aku tahu anita ternyata saat itu sedang berpacaran dengan prastian. membuatku merasa insecure dan langsung menahan diri untuk tidak mendekatinya.     

Meskipun aku termasuk cowok populer dikampus, karena mereka semua mengenalku sebagai anak tunggal dari pengusaha hotel dan property terkenal Wijaya group. juga karena tampangku juga diatas standard. yang membuatku dikelilingi oleh gadis-gadis cantik yang berusaha mengejar dan berebuttan ingin menjadi pacarku. ibarat dengan cukup sepatah kata dariku, aku bisa tidur dengan gadis manapun yang aku mau. dan mereka akan datang menyerahkan tubuhnya sendiri padaku dengan suka rela.     

Tapi aku adalah pria yang pemilih untuk masalah pacar. aku tidak sembarangan memberikan status untuk hubunganku dengan gadis-gadis itu. karena bagiku, sex dan cinta itu adalah dua hal yang berbeda. aku sangat paham bagaimana melakukan sex dengan cara aman. sehingga tidak membebani diriku sendiri dengan segala tanggung jawab after sex.     

Sekian bulan aku berusaha mendekati anita, namun usahaku tidak membuahkan hasil sama sekali. dan membuatku menjadi sangat jengkel padanya. yang sedikitpun tidak pernah peduli atau sekedar membaca message yang kukirim di media sosialnya. anita seakan tidak ingin memberi kesempatan sama sekali mengenalkan diriku.     

Akhirnya demi mendekatinya aku putuskan untuk menyewa kamar kost disamping tempat kostnya. aku rela menyiksa diriku sendiri seperti itu demi dapat sering melihatnya dan mendekatinya secara perlahan lahan. meski sebenarnya aku tidak terbiasa hidup dikamar kost yang sempit dengan tempat tidur keras, dan AC yang seadanya seperti itu. hingga ibuku sendiri terheran dan tidak percaya dengan apa yang aku lakukan.     

Saat anita berangkat ke kampus dipagi atau siang hari , aku sengaja nongkrong di depan pagar kost agar dapat melihat dan menyapanya secara langsung. berharap ia noticed dengan existensiku. tapi sekian bulan berjalan, justru teman-temannya yang membalas sapaan dan obrolanku, anita sendiri selalu tampak dingin dan tidak menanggapiku sama sekali. perasaan ini benar-benar membuatku frustasi. membuatku merasa terabaikan.     

Hingga malam itu. dalam perjalanan pulang kerumah ibu. tanpa sengaja aku melihat anita dan teman-temannya sedang menunggu taxi. aku pikir ini kesempatan bagus untukku dapat berkomunikasi dengannya bila kita dapat duduk dalam satu mobil. namun harapan tinggal harapan. sekali lagi anita bahkan tidak pernah mau menatap kearahku. atau sekedar melihat wajahku . dan ini benar-benar membuatku gila. dia benar-benar mendorongku hingga kebatas sabarku.     

Entah apa yang merasukiku, dengan tanpa berpikir panjang, aku merencanakan untuk memberi pelajaran pada gadis sombong itu. aku merasa tidak dapat menerima penolakannya kali ini. hatiku penuh amarah yang berkobar hebat saat kudengar ia dapat begitu mesra berbicara lembut dengan kekasihnya di telfon. sementara ia terus mengabaikan aku selama ini. it's unacceptable ! aku benar-benar tidak dapat menerima ini !     

Aku sudah tahu rencana anita dan teman-temannya untuk makan malam di restaurant hotel. dan kebetulan hotel metro juga merupakan hotel milik Wijaya group. jadi mudah bagiku untuk mengatur rencanaku selanjutnya. aku terus mengawasinya dari camera cctv saat pelayan restaurant melayani mereka seperti biasanya. aku mendengarkan dengan seksama menu makanan dan minuman pesanan mereka masing-masing.     

Kemudian diam-diam aku pergi kedapur restaurants. dan check sendiri makanan dan minuman pesanan mereka karena sebelumnya aku sudah mendengar sendiri apa menu pesanan anita. maka aku bisa langsung tahu, minuman pesanan anita hingga tanpa ragu kucampur sejenis obat perangsang dengan dosis sedang kedalam minuman juice milik anita.     

Dan semua berjalan sempurna sesuai rencanaku. aku terus mengawasi anita dari cctv pengawas dihotel. dan melihat perubahan demi perubahan tingkah laku dan wajah anita setelah menghabiskan minuman miliknya. aku terus memantau saat anita kemudian berjalan menuju ke toilet sendirian. tanpa berpikir panjang aku segera menyusulnya. karena aku tahu ini adalah moment yang kutunggu selama ini.     

Aku membuat scene bahwa semua yang terjadi seolah suatu kebetulan …dan anita mempercayai itu…     

Anita jatuh tepat dipelukanku. … wajahnya tepat berada didepanku, seketika aku merasa jantungku serasa ingin melompat dari tempatnya. aku merasa seolah bintang jatuh dalam pelukanku. semua bagai mimpi yang menjadi kenyataan. to good to be true … ! perasaanku saat itu benar-benar beyond imagination … tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. yang ada dihatiku hanya ingin selamanya memeluk erat bintang itu dan menjadikannya hanya milikku seorang. dan akhirnya malam itu aku dapat menumpahkan semua rasa cinta dan ambisiku padanya. aku tumpahkan semua hasratku dan menjadikan anita seutuhnya menjadi milikku. akulah orang pertama yang menyentuhnya. aku sama sekali tidak meragukan itu. dapat kurasakan dan kupahami dengan sangat jelas.     

Namun kebahagiaan itu ternyata hanya sementara saja. keesokan paginya … aku terkejut ketika terbangun dari tidur dan tidak mendapati anita berada disisiku lagi. aku berusaha mencarinya disekitar hotel, berharap ia hanya pergi sebentar untuk memesan sarapan. aku benar-benar masih dalam euphoria bahagia luar biasa. dengan aktivitas panas kami semalam. itu adalah malam terhebat sepanjang hidupku. anita tidak tertandingi oleh gadis manapun yang pernah bersamaku. aku menginggat setiap senyuman indahnya, desahan suaranya, kehangatan ciumannnya. kemolekan tubuhnya. bahkan tangisan polosnya. semua terekam jelas dalam memoryku. Anita bagai surga malam itu. ia sama sekali bukan gadis yang berpengalaman dalam bercinta, namun ia begitu mematikan. tubuhnya seakan tahu, bagaimana cara menguasaiku. dia benar-benar membuatku tergila gila.     

Hari menjelang siang dan anita tidak kunjung kembali ke kamar. namun aku positive thinking mungkin anita hari ini sedang terburu-buru, harus segera pergi kekampus. karena ada kuliah pagi. jadi aku memutuskan tidak mengkhawatirkannya. setelah selesai membersihkan diriku. aku kembali kekampus saat itu juga. aku merasa tidak sabar untuk menemui dan berbicara dengannya setelah jam kuliah selesai. aku masih berpikir, anita mungkin akan meminta pertanggung jawabban dariku. dan seperti janjiku padanya semalam. aku akan bertanggung jawab padanya. yahhh, aku tidak keberattan sama sekali. jika ia meminta pernikahan sekalipun. aku bersedia memberinya. hanya aku akan memintanya sedikit bersabar, hingga aku menyelesaikan kuliah yang hanya tinggal berapa bulan lagi menjelang wisuda. pikirku menggampangkan.     

Hari berganti hari… setelah kejadian malam itu. anita menghilang bagai ditelan bumi. aku tidak dapat menemukannya lagi ditempat kost , dikantin, atau dimanapun dilingkungan dikampus. aku seperti orang gila mencari keberadaan dirinya. dan aku merasa sangat kehilangannya. aku merasa ingin mati karena merindukannya.     

Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dengannya. aku begitu cemas dan khawatir setiap hari. aku ingin kembali melihat wajah cantiknya. namun aku seperti tidak mempunyai daya. selain berusaha setia menunggunya dijalan kekampus yang biasa dilaluinya sehari hari bersama sahabat-sahabatnya. berharap ia muncul tiba-tiba.     

Semua akun media sosialnya menghilang bersama dengan dirinya. aku bahkan tidak dapat menghubungi nomor private yang sahabatnya berikan. semua seolah kompak bungkam dengan keberadaan anita. hingga satu bulan kemudian aku dengar informasi dari rektorat kalau anita resmi mengundurkan diri dari kampus. dan aku tidak dapat mengendalikan diriku lagi. aku begitu marah, juga menyesal, aku tahu semua adalah karena ulahku. aku benar-benar tidak mempercayai bahwa anita menolakku hingga kedasar jiwanya. ia benar-benar tidak menginginkan aku. dan ini kenyataan !     

Aku seorang hans Siddhartha ini .... ternyata begitu tidak berharga dimata seorang anita marie. …     

Ahhhh sungguh menyedihkan …     

Aku lalu memutuskan untuk pulang ke rumah, dan tidak kuliah lagi, aku benar benar frustasi dan marah pada diriku sendiri. aku sadar aku telah benar benar menghancurkan anita. aku telah menghancurkan masa depannya. dan aku tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya kini.     

Aku benar benar seorang kriminal, seorang pengecut, sampah. aku terus larut dalam penyesalan dan kemarahan. ibuku yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, mengira aku sedang tantrum. bersedia memberiku apapun tanpa syarat agar aku mau kuliah lagi.     

dengan putus asa aku akhirnya bercerita semua yang sudah kulakukan ke anita pada ibu. dan betapa hancurnya anita sekarang yang langsung meninggalkan pendidikannya yang berharga karena ulahku.     

Dan sekarang aku merasa frustasi karena tidak tahu kabar dan keberadaan anita.     

"Aku tidak menginginkan apapun bu … selain anita… bisakah ibu membawanya kembali untukku…" ratapku pilu, sambil menangis menyesali segala perbuatan yang sudah aku lakukan pada anita.     

"Semua orang pernah berbuat salah hans "     

"Tapi bagaimana kamu berusaha memperbaiki dan tidak mengulangi kesalahan lagi , itu adalah challenge untukmu "     

"Ibu janji. akan membantu menemukan cintamu lagi, tapi kamu harus perbaiki dirimu dulu, sehingga saat bertemu anita nanti, kamu memang pantas untuknya … paham … "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.