Shadow of Love

Tubuhku merasa lapar pada hal lainnya



Tubuhku merasa lapar pada hal lainnya

0"Hentikan mobilnya nita ! bawa kepinggir dulu ! " ucap hans panik, ia merasa terkejut setengah mati melihat reaksi anita disampingnya yang tampak pucat pasi dan tiba-tiba menyetir mobilnya dengan oleng tidak tentu arah. dengan spontan hans segera mengambil alih kemudi dari anita dan menepikan mobilnya dipinggir jalan didepan mereka.     

"Maafkan aku nita… karena sudah lancang menciummu tadi … aku benar-benar minta maaf telah membuatmu terkejut hingga seperti ini"     

Hans reflect mengelap keringat dingin di dahi anita seraya terus menatapnya dengan mimik wajah terlihat cemas. dalam hatinya ia merasa sangat menyesal telah mengaggetkan anita dengan menciumnya dengan tiba-tiba tadi. ahhh seharusnya aku tidak berbuat terlalu impulsive padanya gumam hans menyesal. ia kini tahu persis bagaimana sifat anita.     

Anita memang sangat berbeda dengan wanita lain yang dikenalnya. dari dulu anita memiliki sifat yang tertutup dan sangat pemalu.     

"Aku baik-baik saja hans " kata anita pelan, ia tampak berusaha menenangkan hati hans untuk tidak khawatir dengannya.     

"Aku hanya masih mempunyai trauma yang belum bisa aku atasi sampai sekarang " ucap anita lagi, mencoba menjelaskan seadanya agar tidak membuat hans merasa bersalah dan tidak nyaman padanya, namun sekali lagi dengan gerakan reflects hans kembali memeluk erat tubuhnya. sehingga membuat anita kembali terkejut setengah mati dibuatnya. ia yang selama ini hampir tidak pernah bersentuhan fisik dengan orang lain selain mamah dan bibiknya mendadak seperti mendapat serangan bertubi tubi dari hans dalam waktu bersamaan. perasaan takut, gugup dan trauma kini bercampur menjadi satu. membuat jantung anita seakan ingin meledak seketika, dadanya berdegup kencang tidak terkendali hingga membuat tubuhnya menjadi lemas dan berkeringat dingin.     

"Maafkan aku nita, semua salahku... mulai sekarang aku akan menebus semua kesalahanku." bisik hans lirih. seraya terus memeluk tubuh anita dengan erat dalam pelukannya. hans seakan tidak peduli lagi dengan ketakuttan anita. ia hanya ingin menggunakan instinct lelakinya untuk melindungi wanita rapuh yang begitu dicintainya itu.     

Namun anehnya hati anita seolah tidak menolak dengan sentuhan fisik dari hans itu, untuk pertama kalinya ia justru merasakan nyaman dalam pelukan erat seorang pria. dan pria itu adalah hans, pria yang kini berada dihadapannya dan mendekapnya dengan erat.     

Hans mengecup puncak kepala anita dan membelai rambutnya dengan lembut.     

"Pulanglah bersamaku nita, aku benar benar tidak tahan berjauhan denganmu … kumohon." pinta hans dengan nada memohon.     

"Maafkan aku hans, tapi untuk saat ini aku benar benar belum siap… "     

Hans kemudian melepaskan pelukannya pada anita untuk dapat menatapnya dengan lekat. mereka saling bertatapan.     

"Dengarkan aku nita, sampai kapanpun kamu tidak akan pernah siap denganku !, kamu akan selaluragu padaku!, jangan takut nita, kamu hanya butuh keberanian berkata ya padaku sekarang, dan biarkan aku yang akan mengurus semuanya untukmu … percayalah padaku. aku mencintaimu dengan seluruh jiwaku nita… dan aku akan memberikan segala yang kupunya hanya untukmu" ucap hans meyakinkan. kedua tangannya kembali mendekap tubuh anita dengan erat.     

"Aku …~".     

"Menurutlah padaku nita...sekali ini saja …please"     

Anita tetap terdiam, ia seolah hanyut didalam pelukan hangat hans, ia dapat merasakan kehangattan dan rasa aman disana dan ia juga tidak berniat melepaskan diri dari hans lagi. anita mengalungkan kedua tangannya pada pinggang hans untuk membalas pelukan hans dengan segenap hatinya.     

Hans yang merasa terkejut langsung menatap lekat kearah anita dengan tatapan tidak percaya, dan detik selanjutnya senyum cerah terpancar diwajah keduanya.     

****     

Dua bulan kemudian, anita akhirnya menerima lamaran hans tepat pada moment ulang tahunnya yang ke dua puluh lima.     

Hans melamar anita secara resmi dihadapan keluarga besar bibi di Makassar selaku wali yang bertanggung jawab atas anita saat ini, setelah terlebih dahulu hans menyampaikan lamarannya secara langsung pada mamah anita dijakarta.     

Mamah tentu saja langsung menyetujui dan menerima lamaran hans itu, ia sangat bahagia karena akhirnya anita dapat menerima cinta hans dengan kemauannya sendiri. dan menerima lamaran hans untuk menjadikannya sebagai calon istrinya. mamah kemudian menyuruh hans untuk melamar anita secara resmi dihadapan keluarga besar bibi di Makassar sebagai ceremony.     

Setelah itu, mereka berdua menyiapkan acara pernikahan impian mereka dijakarta, hans memberi anita kebebasan penuh mengatur pernikahan sesuai keinginannya. mereka melakukan segala persiapan pernikahan hanya dalam waktu satu bulan dari melakukan pengambilan photo untuk pre-wedding hingga fitting baju pengantin dan sebagainya.     

*****     

Mereka kemudian menikah secara agama di rumah pribadi anita dijakarta, lalu dilanjutkan dengan mengelar resepsi pernikahan mewah mereka di sebuah hotel elite terkemuka di area Jakarta pusat. selain untuk mengakomodasi keinginan keluarga besar hans yang memang menginginkan acara wedding yang megah, sekaligus juga untuk mengumumkan pernikahan hans pada para kolega bisnis dan para sahabat keluarga.     

Anita tentu saja dapat memahami keinginan keluarga besar hans itu. karena secara tidak langsung mereka ingin public mengetahui bahwa hans telah menikahinya secara resmi.     

Dan anita merasa acara pernikahannya berjalan begitu sempurna seperti yang ia harapkan.     

*****     

Hans tampak terus memandangi anita tak berkedip. matanya seolah sedang menelusuri setiap sudut wajah anita yang sedang membersihkan make up pengantin didepan meja rias dikamar pengantin mereka.     

Sepasang matanya terus menatap anita dengan erat, seolah tidak sabar menunggu anita selesai dengan semua aktivitasnya.     

"Apakah kamu tidak lapar ? aku akan minta pelayan menyediakan makan malam untukmu yahh, aku perhatikan seharian ini kamu begitu sibuk dengan prosesi acara. hingga tidak dapat makan dengan tenang " ucap anita pura-pura care. berusaha untuk mengalihkan perhatian hans agar tidak terus menatap padanya.     

anita tampak tidak dapat menyembunyikan rasa gugupnya. jantungnya berdegup tidak beraturan, ia benar-benar merasa nervous pada suaminya itu.     

Mendengar sapaan anita padanya, hans spontan bangkit dari tidurnya dan berjalan mendekat kearah anita kemudian langsung memeluk tubuh anita dari belakang dengan penuh perasaan.     

"Tidak … aku tidak lapar pada sama sekali sayang. hanya saja… tubuhku merasa lapar pada hal lainnya " jawab hans santai, seolah sengaja menggoda anita.     

Telinga anita seketika memerah dan senyuman awkward auto terpasang diwajahnya, sayangnya ia sekarang seolah sudah tidak dapat lari dari situasi ini karena mau tidak mau ia harus menghadapi realita dan menerima konsekwensi sebuah ikatan pernikahan.     

"Hahaha lihatlah kamu … wajahmu langsung memerah begitu … jadi kamu masih merasa malu padaku hahh ?" goda hans santai. namun dengan polos anita spontan menganggukkan kepalanya beberapa kali. seolah membenarkan tebakan hans itu dengan jujur dan apa adanya. karena sejujurnya saat ini ia sudah berada di level sangat malu, dan ia tidak ingin hans terus mengerjainya lebih parah lagi.     

Sejenak hans melihat kearah anita, wajah tampannya membeku dalam sekejap. merasa tidak berdaya dengan kepolosan isterinya itu yang kian mempesonanya.     

"Ahhh sa~yang … tidak perlu merasa malu lagi padaku okay … sekarang kita adalah pasangan sah suami isteri, itu berarti kita sekarang saling memiliki, aku adalah milikmu dan sebaliknya kamu adalah milikku, kita adalah satu mengerti”     

“A-Aku t-tahu…”     

“Ahhh sayang ……” hans mencium lembut kening anita, kemudian bibirnya turun kearah bawah, seolah ingin meraih bibir anita.…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.