Shadow of Love

Aku tidak akan pulang tanpamu



Aku tidak akan pulang tanpamu

0"Ckckckck sungguh mengharukan".     

"Apakah kamu sedang menggambarkan kisah cintamu dengan prastian yang begitu dramatis..."kata hans sinis, sengaja membalikkan ucapan anita dan menyerang balik menggunakan alibi yang diciptakan anita. matanya melirik kesamping, melihat bagaimana ekspresi anita selanjutnya.     

"Jadi, menurutmu tindakanku salah karena telah membebaskanmu. begitu...?"     

"Tentu saja kamu salah ! bahkan bisa dikatakan salah total. kamu tidak pernah berbicara terbuka padaku. atau berusaha mendengar penjelasan dariku. kesalahan terbesarmu adalah karena lebih memilih menyimpulkan sendiri apa yang kamu lihat. tanpa mengetahui alasan dibaliknya ! "     

" Huh. Kamu memang pandai memutar balikkan fakta ! dulu saat aku berada disisimu kamu selalu mengabaikanku, tidak pernah peduli padaku. meskipun keadaanku sedang hamil tua saat itu. kamu membiarkanku menanggung semuanya sendiri. sementara setiap hari kamu terus sibuk mengurus sirena ...., sekarang kamu bilang aku yang salah karena tidak berbicara terbuka padamu. padahal jelas-jelas aku sudah berulang kali memintamu bersamaku saat itu. jadi dimana salahku jika aku melepasmu dan memberi kebebasan sepenuhnya agar kamu bisa bersama sirena. bukankah itu yang memang kau inginkan! bukankah itu yang kau mau ! Ayolah mengakulah. jujur saja padaku... jangan jadi seorang pengecut. "     

'Huh Sialan ! beraninya ia bilang aku seorang pengecut...' Hans mengertakkan giginya dengan kesal.     

"Sudah aku bilang ! aku tidak pernah menghianati kamu. aku tidak pernah mempunyai perasaan khusus pada sirena. aku hanya menganggapnya seperti adikku sendiri."     

"Hahh alasan !"     

"Aku tahu. aku bersalah padamu. tidak seharusnya aku mengabaikanmu saat itu. aku benar-benar menyesal nit... sungguh... maafkan aku..."     

Bryan tampak mulai bosan bermain dengan bola ditangannya. ia merengek tidak tenang, anita segera mengambil alih.     

"Dia mau bobok.... " bisik anita ditelinga hans, mengambil Bryan dari gendongan hans, lalu menimang dalam pelukannya penuh kasih sayang. ia membawa Bryan keluar menuju ke kamarnya, dengan sabar anita memberi minum susu hangat dalam botol ke Bryan, sambil terus menimang dalam pelukannya hingga bocah kecil itu tampak memejamkan mata, dan tertidur pulas.     

Hans tampak takjub dengan pemandangan didepannya. sesekali tangannya ikut membelai lembut rambut merah Bryan. menciuminya penuh cinta. Mereka berdua tampak kompak tersenyum menatap bocah kecil itu terlelap tidur.     

"Aku mau mandi dulu hans ", ucap anita usai menidurkan Bryan didalam box baby putihnya. tanpa menunggu jawaban Hans, ia langsung pergi meninggalkan kamar Bryan menuju kekamarnya pribadinya.     

Sementara hans tetap berada bersama Bryan. ia tampak terus melihat dan menemani anaknya tidur. sesekali mengusap lembut kepala Bryan. memandangi wajah anaknya yang tertidur pulas diboxbaby.     

"Daddy minta maaf sayang... sudah bikin kamu menderita" ucap hans lirih, seraya terus membelai rambut Bryan dengan lembut.     

Hans menatap setiap detail wajah Bryan didepannya, menyentuh halus pipi mungilnya yang menggemaskan, kulitnya sangat putih bersih seperti Anita. hidungnya begitu mancung. sangat tampan seperti dirinya. batin hans merasa bangga.     

Hans tampak ikut tersenyum bersamanya saat melihat bryan sedang tersenyum didalam tidurnya,     

"Ohh My baby boy... you're really cutee". gumam hans lirih. kembali menciumi wajah dan tubuh puteranya bertubi-tubi. Hans tampak sangat bahagia dengan kehadiran Bryan dalam hidupnya kini, puteranya itu terlihat sangat tampan dan sehat. begitu sempurna.     

"Daddy akan segera bawa kamu dan mommy pulang yahh nak... nanti daddy bawa Bryan ketemu sama oma dan opa ... okay", ucap hans lembut seraya mencium tangan kecil Bryan.     

.     

.     

.     

Anita telah selesai dengan mandi. ia mengenakan kaos oblong big size berwarna putih yang tampak kedodoran dengan celana Jean's biru super pendek. ia teringat mbak fitri bilang padanya, Jenny belum makan sepulang dari kerja. pasti ia merasa sangat lapar. ia tahu. mood Jenny kini sedang tidak baik karena hans. namun ia harus tetap memastikan sahabatnya itu makan dengan benar. Anita berjalan kearah kamar jenny untuk mengajaknya makan malam bersama.     

Tokk tokk tokk... ! anita mengetuk pintu kamar jenny.     

"Jenn. makan malam yukk.." Ajak anita, meminta Jenny keluar dari kamarnya, untuk makan malam bersama.     

Anita menghangatkan beberapa masakan untuk disantap bersama jenny. semenjak tinggal dirumah jenny. selain mempekerjakan mbak fitri sebagai pengasuh Bryan. Anita juga mempekerjakan assistent khusus untuk memasak dan bersih-bersih rumah. untuk membantu meringankan pekerjaan mbak fitri. agar bisa fokus menjaga Bryan.     

Hans tampak ikut keluar juga dari kamar Bryan, ia kemudian menutup pintu kamar Bryan dengan perlahan dan hati-hati, memastikan tidak berisik agar tidak membangunkan tidur lelap puteranya. ia bernafas lega, setelah berhasil menutup pintunya tanpa suara, ia menemukan anita sedang sibuk didapur, ia berniat bergabung untuk makan malam bersama isterinya itu.     

"Yank....Aku juga belum makan malam loh..." ucap hans merajuk, seraya mengambil kursi dimeja makan. duduk disana dengan taat. menunggu anita selesai menyiapkan makan malam.     

Anita dengan sabar melayaninya. menyiapkan piring dan langsung mengambil nasi panas dari dalam rice cookers dan menyajikan ke depan mejanya.     

"Kamu ambil sendiri lauknya... seadanya...."     

Anita menyodorkan beberapa lauk tepat didepan hans. juga menyiapkan segelas air putih yang diletakkan disamping kanannya.     

"Hmm enak bangett.... Sudah lama gak makan masakan kamu yank", ucap hans sok manis. Anita tidak menjawab sepatah katapun. ia tetap sibuk dengan aktivitasnya menyiapkan lauk lainnya yang baru selesai ia hangatkan dalam microwave.     

"Makanan udah siap jenn .... ayuk dong makan sama-sama..." teriak anita lagi, sengaja menyuruh jenny makan malam bersamanya. bagi Jenny ia lebih baik kelaparan ketimbang harus makan satu meja dengan boss yang menyebalkan seperti hans. hanya dengan membayangkan saja membuat nafsu makannya langsung terjun bebas. tidak nafsu pada makanan sama sekali.     

Tapi apa boleh buat. ia harus menghadapi rasa takutnya dengan berani. ia tidak punya pilihan lain selain tunduk pada keinginan anita dan hans didalam rumahnya sendiri.     

Jenny keluar kamar dengan wajah terlihat lesu.     

Anita sangat mengerti dengan situasi Jenny, ia pasti merasa sangat tertekan dengan kehadiran hans dirumahnya.     

Apalagi melihat ekspresi Jenny yang tampak down, tentu tidak lain karena hans sudah memarahinya habis habisan hari ini, pikir anita.     

"Malam Pak..." Sapa Jenny sopan, menatapnya sekilas sambil menganggukkan kepalanya kearah hans sebagai tanda hormat.     

"Duduk Jenn ... kamu boleh bergabung makan bersama kami, jangan malu-malu..." balas hans jutek, anita spontan menginjak kaki hans dengan kuat. matanya melotot menatap kearah hans dengan kesal. 'Nih orang benar-benar minta di rukyah ! gak tau diri bangett Yaa Tuhan..' pengen ketok dikepalanya dengan panci. biar sadar siapa tuan rumah sebenarnya.     

Hans tampak meringis kesakitan seraya berusaha melepaskan kakinya dari injakan anita. menatap kearah anita dengan ekspresi protes karena kesakitan. 'Kapok gak lo!' kode anita dengan wajah buas. Hans mengerti. ia menganggukkan kepalanya berulang kali. memohon ampun.     

"Aku ambilin nasinya Jenn... makan yang banyak yah..." ucap anita lembut, wajahnya seketika berubah manis, mencoba membujuk jenny untuk makan.     

"Biar aku ambil sendiri nasinya nitt.. terima-kasih" balas Jenny awkward, segera berdiri dan mengambil nasi sendiri. menumpahkan satu sendok nasi ke piringnya. Anita membiarkannya , ia menyodorkan beberapa lauk kedepan piring nasinya agar jenny dapat meraih setiap lauk favoritenya tanpa harus berdiri.     

Suasana kembali hening, sungguh terasa mencekam bagi Jenny, seolah menjadi makan malam terhoror sepanjang hidupnya.     

"Jenn... malam ini aku tidur disini yaa" hans membuka percakapan.     

Jenny tampak baru akan membuka mulutnya, untuk memberi jawabban ke hans. tetapi anita tiba-tiba menyelanya.     

"Tidak !... kamu harus pulang. gak ada kamar kosong disini. besok kita lanjutkan pembicaraan kita lagi" jawab anita tegas. menatap kearah hans dengan lantang.     

"Aku tidak akan pulang tanpamu !" jawab hans tak kalah tegas ,sambil tetap menikmati makanannya dengan santai.     

"Hans ! Kamu jangan childish yah... Bryan sudah tidur.... gak mungkin kita bawa dia pulang sekarang, dia bisa sakit kalau kurang tidur..." jawab anita kesal. Hans membalik badannya menghadap lurus kearah anita. wajah mereka saling berhadapan.     

"Makanya aku tadi bilang, aku tidur disini malam ini.... dan kita bisa melanjutkan pembicaraan kita besok pagi seperti katamu...as simple as that ..."     

Anita menatap kearah hans dengan tatapan super galak. menahan rasa kesal yang menggunung dihatinya. ia tahu, hans sengaja mempersulitnya. agar semua berjalan sesuai keinginannya.     

"Terserah kamu kalau begitu ... lakukan saja sesukamu" jawab anita jengkel. tidak ingin berdebat lebih lanjut lagi.     

"Jadi, nanti aku tidur dimana jenn...?? " tanya hans lagi, wajahnya mendengak menatap lurus kearah Jenny.     

Jenny tampak bingung mau menjawab apa, ia melihat kearah anita memelas. seolah mengharap pertolongan darinya.     

"Tidur disana ... sofa ruang tamu kosong tuh" jawab Anita lugas, jari telunjuknya menunjuk kearah sofa ruang tamu dengan wajah kesal.     

"Duh jenn... jujur yah. aku tidak biasa tidur disofa .. badanku bisa pegal dan sakit semua... bagaimana aku bisa bekerja besok jika aku tidak enak badan" ucap hans protes. sambil memegang pinggangnya sendiri. secara tidak langsung menolak keras ide anita yang menyuruhnya tidur disofa ruang tamu     

Jenny hanya bisa tersenyum meringis. menampakkan barisan gigi putihnya. tidak tahu harus bersikap bagaimana. bagai buah simalakama. berada ditengah pusaran pertengkaran boss dan isterinya.     

Anita tampak gusar, hilang kesabaran. ia menatap hans dengan tajam, anita tahu persis, hans sedang sengaja mengerjainya dengan memanfaatkan Jenny.     

"Kalau begitu kamu tidur dikamarku, biar aku yang tidur disofa...puasss!!!" jawab anita tajam.     

"Tidak bisa ! nanti badanmu juga bisa pegal dan sakit semua yank .... aku gak rela !"     

"Jenn, bagaimana kalau malam ini kamu yang ngalah tidur disofa ?... kamu khan masih muda. badanmu juga masih fit. aku rasa gak ada masalah jika malam ini kamu tidur disana khan jen...."     

"I~Iyaa pak... gak pa-pa.... saya yang akan tidur disofa malam ini...." jawab jenny pasrah. memilih menuruti semua keinginan boss nya tanpa syarat.     

"Ha~aaanss!!!" teriak anita lantang. ia langsung berdiri dari tempat duduknya. sorot matanya penuh amarah. wajahnya terasa panas bagai siap mengeluarkan tanduk dikepalanya. ingin sekali melahap hans dalam sekali telan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.