Shadow of Love

What roles you trying to play part. 2



What roles you trying to play part. 2

0Anita memasukkan nomor password pada door locks otomatis untuk membuka pintu apartmentnya. saat pintu terbuka, ia melihat lampu menyala terang di dalam ruangan. ia tahu hans sudah pulang kerumah. "Sa~yang kamu pulang ..." dengan suara lantang, hans menyapa kedatangan anita dari dalam kamar sana. Hans seolah mengetahui kedatangan anita dari suara password pintu yang dibuka anita.     

Anita tidak menjawab sepatah katapun.     

Tidak berapa lama kemudian, hans tampak keluar dari dalam kamar, dan menyapa langsung anita. tangannya asik mengusap rambutnya yang terlihat basah dengan handuk putih     

" .... kamu sudah makan ?" tanya anita pada hans , mencoba bersikap biasa saja.     

Anita hanya melihat kearah hans sekilas dan langsung menuju ruang dapur , untuk meletakkan barang-barang belanjaan yang sempat ia beli di swalayan dekat apartment. karena ada beberapa keperluan rumah dan dapur lainnya yang mesti dia beli. Anita tampak menunjukkan sikap normal seperti biasanya. ia membuka pintu kulkas dan langsung menata rapi berbagai minuman ringan, yogurt dan fresh milk yang dibelinya untuk stock. menyusun buah dan sayuran segar ke dalam kulkas bagian bawah khusus fresh food.     

"Yank....aku tadi sudah makan dihotel RI**Z kebetulan ada meeting dengan partner bisnis , jadi sekalian makan disana. " jawab hans santai, sambil memasang senyum manis diwajahnya     

"Aku beliin buat kamu juga yank... "     

"Cobain deh chicken frostingnya .. pasti kamu suka " sambungnya . ia kemudian berjalan kearah meja makan untuk memperlihatkan makanan yang dibeli khusus untuknya.     

Anita menoleh kearahnya dan melihat dua box makanan berlabel hotel RIT** tergeletak diatas meja makan.     

"Iya. nanti aku makan. sekarang aku masih kenyang " jawab anita dingin. sengaja kembali menyibukkan diri menyusun makanan dan minuman dalam kulkas.     

Hans berjalan menghampiri anita dan langsung memeluk perut buncitnya dari belakang, kemudian mengelusnya dengan lembut. "Kamu habis dari mana ??" tanya hans lembut, sengaja menciumi dan mengendus rambut anita dan bersikap manja seperti biasanya.     

"Habis dari belanja diswalayan .... kenapa"     

"Lain kali lamu suruh saja assistance untuk membelikan kebutuhanmu... kamu sekarang tidak boleh membawa barang belanjaan terlalu berat... berbahaya yank....".     

"Aku baik-baik saja. aku terbiasa melakukannya sendiri ". jawab anita datar. nyaris tanpa ekspresi. tiba-tiba ia merasa muak dengan sikap hans yang seolah peduli dan perhatian padanya. "Kamu jangan keras kepala yah ! , kasian bayi kita kalau kamu terus bersikap acuh begitu". ucap hans mesra, pura-pura mencubit pipi anita dan memasang wajah sok galak.     

"Jangan khawatir. anakku baik-baik saja. aku bisa jaga diriku sendiri ". jawab anita tegas. seraya berusaha melepaskan pelukan hans di perutnya. terus menyibukkan diri dengan mengatur barang-barang didapur. "Dasar bumil bandel... dibilangin gak pernah nurut.... keras kepala..." celoteh hans riang. tampak dengan polos terus membuntuti kemanapun anita pergi. membuat anita semakin merasa jengkel sendiri. Anita membalikkan badannya dan langsung mendorong tubuh hans yang sengaja terus menempel padanya. "Aku mau mandi. badanku kotor " ucap anita kesal. terus mendorong tubuh hans untuk menjauh darinya.     

Hans hanya bisa pasrah dan menurut sambil tersenyum kecil, justru terlihat puas karena dapat berhasil membuat isterinya merasa kesal padanya. ia kemudian mengambil satu botol air mineral dari dalam kulkas dan meminumnya. sementara anita tampak menuju ke kamar mandi, dan langsung mengunci pintunya dari dalam.     

Anita menyandarkan tubuhnya pada dinding pintu kamar mandi. mengepalkan kedua tangannya dengan kuat. ia tidak mengerti. bagaimana mungkin hans dapat berakting begitu natural seperti itu didepannya.     

Ia benar-benar speechless dengan apa yang ia lihat barusan, pandai sekali hans sandiwara.     

'What roles he trying to play ?' batin anita mengumpat hans dengan kesal. ia merasa muak dengan sikap yang ditunjukkan hans padanya saat ini. anita terus bertanya dalam hati. bagaimana perasaan hans yang sebenarnya padanya.     

Anita sengaja berlama-lama di dalam kamar mandi. tidak peduli dengan suara hans yang terdengar memanggil namanya. mencoba berbicara padanya dari luar kamar mandi. .... entah ia sedang bicara apa. Anita benar-benar tidak ingin peduli sedikitpun. dan suara hans lama kelamaan menghilang tersapu oleh suara gemercik air yang jatuh dengan deras menyentuh lantai kamar mandi. yang sengaja anita putar secara maksimal.     

Anita merebahkan tubuhnya diatas busa putih yang lembut dalam bathtub. memejamkan matanya rapat-rapat. ia malas memikirkan apapun saat ini. yang ia inginkan hanyalah diam sendirian. untuk menenangkan pikiran kacaunya saat ini.     

Anita membelai perutnya dengan lembut. dan bola matanya seketika membola lebar. berbinar cerah. saat ia dapat merasakan gerakan kecil yang indah dari dalam perutnya, sebuah kaki kecil menendang perutnya dengan keras. namun bukannya merasa sakit. Anita justru tertawa bahagia. hatinya seperti gerimis, begitu sejuk dan nyaman. "Ahhh anak mommy sayang....kamu lapar yah nak.... maafkan mommy. lupa belum makan seharian ini yah nak. habisnya daddy bikin mommy kesal sih.... habis mandi nanti kita makan yang banyak yahh sayang...." ucap anita lembut sambil menatap kearah perutnya sendiri dan mengelusnya dengan lembut. Anita baru ingat bahwa sejak semalam ia belum menyentuh makanan sama sekali. meskipun ia sedang marah dan tidak punya nafsu makan namun ia tidak boleh egois dan menuruti rasa marahnya. ia tahu, ia tetap harus makan. karena dalam tubuhnya kini ada nyawa lain yang harus ia jaga.     

'Apapun yang terjadi. anakku adalah yang utama'ucap anita meyakinkan dirinya sendiri.     

Selesai mandi dan makan. anita kembali kekamar. ia melihat hans tampak telah tertidur dengan lelap di ranjang. tanpa sadar matanya seakan terpesona, terdiam membeku terus mengamati setiap detail wajah hans tidak berkedip. hatinya tidak dapat berbohong bahwa ia begitu mengaggumi visual suaminya itu. wajah hans terlihat begitu tampan dengan berewok lebat di dagu dan belakang pipinya saat ini. hari ini hans lupa mencukurnya, karena situasi darurat sirena.     

Anita menghela nafasnya panjang. ia sudah selesai dengan ritual skincare di malam hari. bersiap untuk tidur. ia membaringkan tubuhnya dengan perlahan diatas ranjang. meminimalkan gerakan agar tidak membangunkan hans. dan sengaja mengambil space menjauh dari tubuh hans yang telah tertidur lelap disebelah sana. mengambil selimut single disisi satunya, dan membalikkan badannya membelakangi tubuh hans.     

Ia memejamkan matanya rapat. bersiap untuk tidur.....     

Namun, belum juga hitungan menit berlalu, ia dapat merasakan tubuh hans mulai bergerak mendekatinya. tangan kokohnya segera merengkuh tubuhnya lalu memeluknya erat dari belakang.     

"Kamu wangi sekali sayang....".bisik hans, berbicara lirih tepat ditelinga anita.     

Hati anita berdebar keras. ia sudah sangat jelas dengan apa yang akan terjadi selanjutnya......     

Ia ingin sekali pergi secepatnya dari ranjang tidur. pikiran dan hatinya menolak untuk berdekatan dengan suaminya itu, namun entah mengapa mendadak tubuhnya seakan menjadi kaku, sangat sulit digerakkan, bibirnya juga menjadi kelu. tidak mampu berucap sepatah katapun. seluruh anggota tubuhnya seolah kompak tidak dapat menolak sentuhan hans sedikitpun. Anita terus terdiam ketika tangan hans mulai meraba dan bibirnya mulai menciumi seluruh bagian tubuhnya. tubuhnya seolah menyuruh pikiran dan hatinya untuk melupakan yang dilakukan hans padanya siang tadi. dan membiarkan hans menguasai dirinya seutuhnya.     

Wajah hans terus mengendap semakin kebagian bawah tubuh anita. menanggalkan satu per satu pakaian yang melekat ditubuhnya hingga tak bersisa. dan mereka bercinta dengan hebat seperti biasanya. seolah semua baik baik saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.