Shadow of Love

Sudah sold out



Sudah sold out

0"Hah magsudmu ?" tanya anita langsung gugup sendiri. sengaja memasang wajah sok lugu.     

"Aku kasih tahu kamu, sebaiknya prepare konsep laporan daily. karena kalau mood pak hans lagi jelek, titik koma saja bisa jadi bahan buat habisin kamu. jadi kamu harus selalu siap dengan second and third option. paham!"     

"Ah~hh begitu …" anita tersenyum meringis. sembari mengusap keringat dingin didahinya. menghembuskan nafasnya lega. huhh kirain dihabisin apanya. untung saja aku gak keceplosan tadi… selamat … selamat . Anita mengelus dadanya berulang kali seraya memasang wajah canggung. melihat reaksi jennifer yang begitu lugu dan polos.     

Lagian kamu sihh. menghentikan aksinya saat sedang dipuncak, jelas bikin hans bad mood sama kamu. batin anita ngakak.     

****     

Jam istirahat siang tiba,     

Anita dan Jenny tampak sedang berjalan beriringan menuju ke kafetaria dilantai bawah untuk makan siang di kantin kantor. saat tiba-tiba ponsel milik anita berbunyi. Anita segera melihat kearah layar ponselnya. tertulis nama prastian dalam panggilan telfonnya. dengan wajah ragu ia segera mengangkat telfon itu.     

"Hallo pras …"     

"Nit ... aku sudah dilobby bawah yah !"     

"Hahh pras ! sorry aku lupa ngasih tahu ke-kamu, kalau sekarang aku ngantor di Wijaya group .... jadi gak bisa nemenin kamu makan siang lagi… ahhh sorry bangett yah pras, gak ngasih tahu kamu dari awal …"     

"Iyaa… it's okay ! lagian aku sudah dikasih tahu sama temen kantormu kok kemarin .. btw aku sekarang sudah ada dilobby utama Wijaya group nitt hehehe... kita makan bareng yukk"     

"Hah serius !... gercep amat... yaa sudah, kamu tungguin aku disitu yah. jangan kemana-mana , sebentar lagi aku sampai dibawah kok "     

dari dulu prastian memang suka memberi kejutan manis untuknya. dan sepertinya kebiasaannya itu masih awet hingga sekarang.     

Senyum simpul menghias wajah anita saat menginggat bagaimana perlakuan prastian padanya dulu. saat mereka masih pacaran,     

Bagaimana ia sering memberi kejutan kecil untuknya. dengan menyelipkan coklat , minuman atau biscuits kesukaannya ke dalam tas sekolahnya, terkadangia juga memberi satu tangkai bunga diatas meja tulis miliknya dan lain sebagainya. itu mengapa ia dulu sangat memuja prastian. karena hanya prastian yang selalu datang memberi perhatian dan cinta yang tulus untuknya saat itu.     

tapi itu hanyalah masa lalu. karena kejutan prastian kini sudah tidak terasa special lagi dihatinya. sejak hans telah mengisi seluruh jiwa dan pikirannya kini.     

Anita segera mematikan sambungan telfon dari prastian, dan melangkah masuk kedalam lift yang akan membawanya dan jenny kelantai satu.     

"Pacar kamu ?" tanya Jenny curious. terlihat mengangkat alisnya sedikit, seraya menoleh kearahnya.     

"Temen kok..." jawab anita tegas.     

Jenny hanya tersenyum kecil sambil menganggukkan kepalanya, meskipun ekspresi wajahnya jelas menunjukkan rasa tidak percaya dengan penjelasan anita itu.     

*     

*     

Begitu melihat anita keluar dari pintu lift utama, prastian langsung mengangkat tangannya keatas dan mematikan rokok yang dihisap dengan menginjaknya kuat. prastian melambaikan tangannya pada anita berulang kali sebagai tanda ia noticed dengan keberadaan mantan kekasihnya itu.     

dengan langkah elegant ia kemudian berjalan menghampiri anita, dan spontan meraih satu lengan anita dan langsung mengandeng tangannya lekat.     

"Ihhh apaan sih " Anita terkejut dengan ulah usil prastian , ia segera menepis tangannya dengan cepat. seraya berjalan menjauhinya. jenny tampak tersenyum geli melihat tingkah mereka berdua.     

"Biasa aja lagi, gak usah malu-malu begitu " ujar jenny sokk tau. menatap kearah anita dengan wajah kecut.     

"Iyaa nih. suka malu-malu meong dia mah…" prastian sengaja menimpali. seraya menyunggingkan senyum samar dibibirnya, anita seketika menatap kearah prastian dengan garang.     

"Bukan malu-malu kucing !. tapi memang harus menjaga sikap ! aku sudah punya suami, jadi harus tahu diri paham !"     

"Hah … serius! demi apa…. !" Jenny balik bertanya dengan wajah terkejut, menatap anita tidak percaya.     

"Yah serius lah… ngapain bohong …memangnya kamu tidak periksa profilku ?,"     

"Hehehe belum sempat… aku pikir kamu masih single nitt … sorry "     

"Aku sudah SOLD OUT!! … jadi dilarang keras ganjen lagi… kalau sampai ketahuan suami bergandengan tangan sama laki-laki begini, bakal tamat sudah riwayatku. langsung ditalak tiga dan auto dibalikin kerumah mamah gimana hahaha"     

Prastian tampak tersenyum kecut mendengar ucapan anita itu. meskipun dicampur dengan canda tetap saja ucapan anita terasa tajam menusuk jantungnya. apa daya ia hanya mampu bersabar sambil mengepalkan kedua tangannya kuat.     

"Oiya Jen , kenalin ini prastian, sahabatku dari jaman SMA, dia high quality jomblo lohh jen,…" Anita mencoba memecah suasana awkward prastian. dengan sengaja bercanda dan promosi pada jenny.     

"Hiiii Jenny , aku pras... mantan terindah dan mantan satu-satunya anita" prastian sengaja balas mengerjai anita. membuat tawa mereka bertiga meledak seketika. suasana kemudian menjadi hangat , mereka berbincang ringan sambil berjalan menuju kekantin.     

Sesampai dikantin …     

Mereka pesan makan siang masing masing, Prastian tampak memesan ayam geprek pedas dengan juice jeruknya, sedangkan Jenny memesan macaroni schotel dan air mineral.     

Anita terlihat masih merenung sambil terus membaca daftar menu dengan seksama. seperti sedang galau dengan banyaknya pilihan menu yang menggoda. hingga membuat ia tidak dapat memutuskan makanan apa yang akan disantapnya siang ini.     

Ia menoleh kesamping meja prastian. melihat seorang pramusaji mengantar pesanan prastian ke mejanya. tampak begitu lezat menggoda iman, seketika selera anita tergugah. ia langsung ingin memesan menu yang sama dengan pras. yaitu Ayam geprek pedas plus juice jeruk, sama persis dengan pesanan milik pras.     

Pras tampak tersenyum kecil melihat tingkah anita.     

"Kebiasaan !dari dulu sukanya ngekor aku " kata prastian dengan ekspresi wajah mengejek. sengaja menggoda anita.     

"Biarin aja… emang gue pikirin weekkk! " jawab anita sembari memasang ekspresi wajah bangga.     

"Jenny...kamu sudah lama sama pak hans " tanya anita membuka percakapan.     

"Sudah mau dua tahun ini…"     

"Hans siapa?… pacar kamu ? "sela pras sambil melihat kearah Jenny.     

"Bukan !!!" jawab anita dan jenny kompak seperti sedang paduan suara. mereka berdua saling bertatapan aneh. lalu seketika tawa mereka meledak.     

"Cuman tanya jugak… " sahut prastian sambil nyengir, serasa dikeroyok dua lawan satu. mereka kemudian menikmati makan siang masing masing sambil berbincang ringan.     

"Shutttt... shuttt.. "jenny menendang kecil kaki anita. mengkodenya untuk menengok kebelakang.     

Anita menoleh kebelakang mengikuti arahan jenny, ia kaget bukan kepalang saat melihat sosok hans ternyata sudah berada di meja tidak jauh dari belakang mereka. Hans tampak duduk berbincang hangat bersama dua orang pegawai laki-laki dari bagian management.     

Anita seketika menelan makanan dalam mulutnya bulat-bulat. ia bahkan lupa untuk mengunyahnya terlebih dulu.     

Anita terpana, wajahnya memerah. bulu kuduknya seketika meremang dengan tatapan mata suaminya yang tajam melihat kearahnya. sorot matanya yang gelap terlihat garang, seolah memberitahu kalau ia sedang marah besar padanya.     

Hahh apa yang terjadi ?     

Bukankah seharusnya ia tidak disini saat ini?... bukanya jenny tadi bilang ada schedule meeting dengan klien di sudirman ?     

Kenapa ia berada disini ? mampus aku !     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.