Shadow of Love

Aku mau bikin seluruh tubuhmu menjadi merah



Aku mau bikin seluruh tubuhmu menjadi merah

0Seperti biasa, hari ini hans dan anita berangkat menuju kekantor secara terpisah, anita menolak untuk berangkat satu mobil dengan hans karena ia tidak ingin karyawan yang lain mengetahui statusnya sebagai isteri hans.     

Anita memberi pengertian pada hans untuk merahasiakan status suami isteri mereka , ia berkeras ingin mempunyai karier dengan kompetensinya sendiri. dan ingin karyawan yang lain memperlakukan dirinya seperti biasanya.     

dengan penuh kesabaran hans mencoba mengerti dan menyetujui semua keinginan anita itu. ia berpikir itu bukanlah hal besar yang harus dipermasalahkan.     

"Jenny , tolong panggilkan anita untuk ke ruanganku sekarang !" suara hans terdengar menggema dari telfon intercom yang sengaja di loudspeaker oleh jenny.     

"Baik pak !" sahut Jenny lugas, langsung menatap kearah anita yang berada tepat dimeja sebelahnya yang otomatis juga telah mendengar sendiri panggilan hans tersebut. Anita segera menganggukkan kepalanya pada jenny sebagai tanda mengerti. dan segera bergegas menuju keruangan hans dengan membawa laptop dan notebook miliknya.     

CLAK !     

Anita membuka pintu ruangan kantor hans dengan pelan. namun baru satu langkah ia memasuki ruangan, seketika tubuhnya seperti ditarik dengan kuat oleh sebuah tangan nan perkasa yang langsung mendaratkan tubuhnya pada dinding ruangan membuat tubuhnya otomatis menempel rapat dibalik pintu.     

Nafas anita hampir saja terhenti seketika. merasa kaget setengah mati. matanya tampak membelalak lebar menatap kearah hans didepannya dengan wajah kesal. ternyata tadi hans sengaja berdiri menunggunya dibalik pintu ruangan. dan begitu melihat kehadirannya dengan gesit ia langsung sengaja menariknya lalu mengunci pintu ruangan untuk privacy mereka.     

"Ehh...ehh bentarrr! … " kata anita menyela, mencoba menghentikan aksi liar hans yang langsung menciumi tubuhnya membabi buta. ia segera mendorong tubuh hans agar menjauh darinya dengan menggunakan laptop ditangannya.     

"Jangan disini …" ucap anita berkata dengan suara lirih.     

"Kenapa ?,aku ingin melakukannya sekarang…". tangan hans langsung meraba kedua buah dada anita dengan aggressive sementara wajahnya telah tenggelam dan terus mengendus ke leher anita.     

Anita telah terkunci dengan serangan ciuman hans yang kian panas, hingga ia benar-benar sudah tidak dapat menguasai tubuhnya sendiri. ia kemudian hanya bisa pasrah. melayani keinginan hans disana yang terus menciuminya dengan panas.     

Hans menggiring tubuh anita menuju kearah meja kerja miliknya yang luas dengan kedua tangannya bergerak menyibak pakaian kantor anita keatas, nafasnya terengah diliputi gairah yang memuncak, seolah siap untuk menerkam anita hidup-hidup.     

Beep.... Beep. .. Beep !     

bunyi telfon dari intercom mengaggetkan aksi mereka. seketika, mereka saling berpandangan sejenak, dengan satu tangannya hans menahan tubuh anita untuk tetap dalam posisinya sekarang.     

Ia kemudian terlihat berusaha mengatur nafasnya, sebelum mengangkat telfon itu. "Ada apa ! " sahut hans ketus menjawab telfon intercom dengan nada jengkel. anita dapat mendengar suara polos Jenny menjawab hans dari ujung telfon sana.     

"Saya ingin menginggatkan. jika bapak ada appointment jam sebelas ini dengan Tokyo frixion Inc. di sudirman, saya sudah siapkan materinya. dan driver juga sudah stand by menunggu bapak dilobby bawah. "     

Mata hans langsung melirik kearah waktu pada jam di pergelangan tangan kirinya. saat ini waktu menunjukkan pukul sepuluh lewat tiga puluh lima menit. menyisakan hanya dua puluh lima menit untuk menuju ke tempat meeting.     

sementara anita hanya bisa menahan senyum sambil terus memandangi wajah suaminya yang tampak langsung berubah kesal setengah mati. ekspresi wajah hans terlihat lucu. membuat anita tidak tahan untuk tertawa.     

"Iyaa… aku tahu! dasar berisik ! aku akan segera pergi sekarang !" jawab hans ketus. dan langsung menutup telfon dari jenny begitu saja.     

"Sekarang kamu bisa lolos, tunggu aku pulang, kuhabisi kamu !" kata hans mengancam. sambil mengangkat tubuh anita agar bangkit dari posisi berbaringnya diatas meja kerjanya. ia lalu memeluk pinggang anita dan mencium bibirnya dengan lembut.     

"Iyaa. nanti kita lanjutkan dirumah saja. … aku menunggumu okay " ucap anita mesra. sambil membantu merapikan baju dan jas kerja hans yang tampak acak-acakkan.     

Spontan hans menghamburkan wajahnya ke leher anita, dan mengecupnya dengan kuat. Anita reflect memukul bokong hans dengan tak kalah kuat, segera melepaskan diri dan berjalan mundur beberapa langkah menghindar dari hans.     

"Apa-apaan sihh kamu !… jangan ngaco ! apakah kamu mau nanti jenny curiga. melihatku keluar ruangan dengan tanda merah dileher !"     

"Biarin saja! emang kenapa ?!, suka-suka aku dong… istriku sendiri !. aku mau bikin seluruh tubuhmu menjadi merah semua juga hakku, sah-sah saja !… gak ada urusannya sama jenny, kenapa ? kamu keberattan ?" ucap hans dengan nada menantang.     

terkadang anita masih suka terkaget dengan segala tingkah possessive hans yang tidak masuk akal padanya yang ia rasakan justru lebih possessive dari mamahnya. misalnya hans tidak mengijinkannya berbelanja sendirian ke supermarket. tidak boleh bicara dengan teman kerja laki-laki dan melarang ia jogging disekitar apartment dengan sports wear. dengan alasan ia tidak mau tubuhnya dilihat oleh para pria hidung belang. padahal ia melihat di lingkungan apartment , adalah hal yang sangat umum para gadis jogging dengan mengenakan sports wear untuk kenyamanan saat berlari.     

"Kamu jangan mulai yahh… jangan bersikap childish. aku tidak ingin bertengkar denganmu" ujar anita kesal, sengaja langsung menjauh seraya membenahi tatanan rambut panjangnya yang berantakan.     

"Jadi kamu marah ?"     

"Aku tidak marah. aku hanya kesal kalau kamu sengaja mengerjaiku seperti ini … "     

"Dimana salahnya jika aku mau memberi tanda merah dilehermu."     

"Ohh hans …… it's so embarrassing for me , jika mereka melihatku keluar dari ruangan mu dengan tanda merah dileherku pasti mereka semua akan langsung bergossip dan mentertawakanku. lagian kamu khan bisa melakukannya dibagian tubuhku yang tertutup … tidak harus dileher khan," ujar anita langsung memelankan suaranya diujung ucapannya.     

"Kau bilang apa barusan …? aku gak dengar …"     

"Baguslah kalau kamu gak dengar …" wajah anita sengaja melengos , dan langsung melangkahkan kakinya pergi. bermagsud meninggalkan ruangan hans secepatnya.     

"Tidak boleh pergi … coba ucapkan sekali lagi… aku benar-benar tidak mendengar dengan jelas tadi… " hans segera menangkap tubuh isterinya lagi dan memeluknya erat.     

"Kamu sengaja …" ucap anita ketus. memasang wajah cemberut.     

"Hahaha baiklah aku mengerti … jadi aku boleh memberi tanda dibagian tubuh yang tertutup … baik ! deal ! aku akan mengingatnya. tunggu aku pulang nanti yahh, akan aku tandai seluruh bagian tubuhmu yang tertutup itu… " ucap hans sambil mengangkat dagunya, dan menatap nakal kearah bagian dada anita.     

"Dasar mesum …"     

"Biarin …"     

Mereka kemudian keluar ruangan secara bersamaan. dengan attitude yang terlihat sangat natural seolah tidak terjadi apapun diantara mereka. danmemasang wajah lugu mereka masing-masing.     

Anita segera kembali menuju ke meja kerjanya. untuk mengerjakan aktivitas pekerjaannya sendiri.     

"Jennifer. apakah semuanya sudah ready, "     

"Tentu pak , saya sudah menyiapkan semua proposal dan laporan marketnya dimobil bapak, silahkan bapak pelajari sebentar selama dalam perjalanan "     

"Okay. kalau begitu aku berangkat sekarang "     

"Silahkan pak. hati-hati dijalan …"     

"…… thanks …" jawab hans singkat, sambil berjalan keluar kantor dan melirik kearah anita yang terlihat berpura-pura tidak peduli padanya.     

hans tersenyum kecil penuh arti lalu segera beranjak pergi meninggalkan kantor, berjalan dengan langkah ringan menuju lift ke lantai bawah.     

Setelah kepergian hans …     

"Huhhh.... Akhirnya pergi juga " jenny tampak langsung menghela nafas lega, sambil mengelus dadanya berulang kali. Anita seketika tersenyum kecil melihat tingkah polos Jenny.     

"Dia itu moody bangett...,kalau lagi moodnya baik biar kita bikin kesalahan fatal juga tidak akan tampak!! ....tapi kalau lagi bad mood... kamu bernafas saja akan terdengar salah! " ucap jenny berapi-api, yang auto membuat anita tertawa terbahak.     

"Kokk malah ketawa , aku serius tau !." kata jenny dengan nada kesal.     

"Iyaa... iyaa.. aku ngerti, aku cuman ketawa liat ekspresi wajahmu tadi, hahaha kamu benar-benar sangat lucu jenn " anita tidak bisa berhenti tertawa sambil terus berusaha menjelaskan alasannya tertawanya pada jenny.     

"Apanya yang lucu. sekarang aku lagi kesel tahu. kamu gak dengar tadi , pas aku telfon kedalam, untuk ngingettin schedule dia selanjutnya. jawabnya udah macam orang kesambet setan aja ! langsung ngegass poll ! " jawab Jenny .     

"Hahaha sabar...sabar.… orang sabar dikasih jodohnya lebar…" ujar anita terkekeh. sambil menepuk bahu jenny bersimpati.     

"Bahas apa tadi kamu di dalam… ", tanya jenny curious, dengan memasang wajah polosnya.     

"Ahhh masih tahap select design jenn… belum final " jawab anita singkat, sambil menggaruk ujung hidungnya untuk menutupi rasa gugup.     

"Tidak dihabisi khan kamu ?" tanya jenny dengan raut wajah menyelidik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.