Shadow of Love

Pulang sekarang!



Pulang sekarang!

0GLEK ! uhuk uhuk !     

Anita seketika menelan makanan dalam mulutnya bulat-bulat. ia bahkan lupa untuk mengunyahnya terlebih dulu. membuatnya auto terbatuk hingga membuat wajahnya seketika berubah memerah akibat tersedak makanan yang seakan masih mengganjal dalam tenggorokannya.     

wajahnya tampak tegang diliputi rasa kaget, ia membalas menatap kearah suaminya dengan rasa canggung. bukankah seharusnya ia tidak berada disini ? bukannya ia ada meeting dengan klien di sudirman ?. anita berpikir keras menebak apa yang sebenarnya terjadi pada hans seraya meneguk air mineral dalam botol kemasan ditangannya.     

Glup Glup Glup …     

“Jen …… bukannya tadi pak hans pamit untuk pergi meeting dengan klien, kokk gak jadi…” tanya anita polos, menoleh kearah jenni dengan memasang wajah lugu.     

“Ohh …… meetingnya di cancel untuk sementara, karena banyak perwakilan dari frixion masih tertahan dibandara terkendala imigrasi”     

“ ohh begitu ...” anita menganggukkan kepalanya. berpura-pura cuek, meresponse jawabban dari jenny seadanya. agar jenny tidak curiga dan menganggapnya terlalu ingin tahu urusan kantornya.     

“Iya. tadi dari pihak management frixion minta maaf langsung kok sama bapak disana. mereka juga kesal atas penundaan ini”     

“Kok bisa sih.... menurutku ini management nya yang tidak professional nge-handle. bukannya administrasi imigrasi seharusnya sudah dipersiapkan jauh sebelum kedatangan mereka kesini ……”     

“Hmm entahlah... pihak management bilang. sebenarnya jadwal awal kedatangan mereka itu dua hari yang lalu. namun karena ada satu urusan yang tidak dapat ditunda. akhirnya mereka undur penerbangan hingga kemarin malam.”     

“Ahh begitu …… bisa jadi ini karena dari pihak management lupa konfirmasi imigrasi tentang mundurnya waktu kedatangan mereka,”     

“make sense … aku juga mikirnya gitu” jawab jenny datar, dengan mulut tetap sibuk mengunyah makanan miliknya.     

“Tidak disangka, management sebuah perusahaan besar sekelas frixion ternyata bisa lemot juga … ” ujar prastian menimpali. seraya tersenyum kecil yang semakin memancarkan aura wajah tampannya, ikut menanggapi topik pembicaraan jenny dan anita dan merasa tidak habis pikir.     

“Biasa saja sih menurutku…… tidak peduli sebesar apapun perusahaan. technical error dan human error terkadang memang tidak dapat dihindari. ... mungkin kita hanya mampu meminimalkan kesalahan saja” jawab jenny logis.     

Duh mampus ! anita auto menatap wajah prastian didepannya. otaknya seakan baru menyadari mengapa wajah hans tampak begitu marah padanya. hans pasti kesal karena melihatnya makan siang dengan prastian …     

Yah! ini pasti karena pras ! anita mengiggit bibirnya sendiri, tidak tahu harus bagaimana.     

Ahh biarlah. nanti aku akan menjelaskan semua dirumah. toh aku makan siang bersama jenny juga, bukan hanya berdua saja dengan pras. hans pasti dapat mengerti jika aku memberinya penjelasan. Anita mencoba menenangkan dirinya sendiri. meskipun hatinya terus merasa gundah diliputi rasa bersalah pada hans.     

"Tumben banget hari ini makan disini.” ucap jenny ringan. seraya menoleh kearah hans, pada saat pandangan mata mereka bertemu, jenny terlihat langsung tersenyum manis sambil menganggukkan kepalanya memberi salam pada hans. namun begitu kepalanya menghadap kembali ke belakang, senyuman manis yang barusan mengembang di wajah jenny langsung berubah kembali menjadi ekspresi dingin cenderung kesal pada boss nya itu.     

“Hahh...Emang sehari-hari pak hans gak makan siang disini ?”     

“Tidak pernah sama sekali ! percaya ngak… selama aku kerja disini. baru hari ini aku lihat pak hans menginjakan kaki di kantin ”     

“Serius !”     

“Iya ! kalaupun dia mau makan menu dari kantin, biasanya pak hans akan memintaku untuk menelfon kantin dan membawakan pesanan makanannya langsung keatas," jawab jenny datar berbicara dengan nada lirih pada anita yang duduk disampingnya.     

“Ohhh”     

Anita kembali mencuri pandang, menatap kearah hans dibelakang sana. tiba-tiba hatinya merasa bersalah, mempertanyakan kapasitas dirinya sebagai seorang istri. ia bahkan tidak pernah memperhatikan hal ini sebelumnya. padahal ia kini bekerja satu kantor.     

TING TONG … ! TING TONG ……     

Anita terperanjat. bunyi notification ponselnya berhasil membuatnya terkejut setengah mati, ia lupa kalau tadi ia telah sengaja memaksimalkan volume ponselnya sendiri untuk noticed pesan dari prastian saat janjian makan dilobby bawah.     

Prastian tampak tersenyum kecil. melihat reaksi polos anita itu. matanya seakantidak lepas terus memperhatikan tingkahnya. seraya menyantap makan siang didepannya.     

Huftttt mengaggetkan saja!, anita segera muted kembali ponsel miliknya. mengganti dengan mode getar seperti biasanya. kemudian langsung membuka pesan masuk diponselnya yang ternyata dari hans, kepalanya menoleh kebelakang sekali lagi. mencuri pandang kearah hans, sambil membaca isi pesan dari suaminya itu.     

"Kamu kembali keatas sekarang !, atau aku samperin kamu!" tulis hans dengan tulisan mengancam.     

Anita terlihat mengambil photo makanan miliknya. sebelum kemudian menulis teks menjawab pesan singkat dari suaminya. "Bentar lagi sayang…, aku selesaikan makanku dulu yahh. nihh… aku baru makan sedikit," jawab anita sambil mengirimkan foto makanannya yang terlihat masih utuh. ia bahkan baru makan beberapa suap kecil saja barusan.     

"Ohh jadi kamu lebih memilih menghabiskan waktu istirahat siang bersama mantanmu daripada bersamaku?"     

"Sayang. jangan begitu please … khan mubazir kalau aku tinggalin makanannya begitu saja. pamali… "     

"PULANG SEKARANG !!!!" balas hans lagi. membalas pesan dari anita dengan tulisan huruf besar semua, sebagai tanda dia benar-benar tidak ingin anita menunda perintahnya lagi.     

Anita mencuri pandang kearah belakang lagi dengan wajah kesal. ingin rasanya ia getok kepala hans saat ini, biar tidak terlalu keras kepala dan lebih dapat bersikap rasional padanya.     

"Iyaaa… " jawab anita singkat, segera menuruti keinginan hans dan tidak berani membantah lagi. Anita segera bangkit dari tempat duduknya. dan langsung mengemas dompet juga ponselnya kedalam tas kecil miliknya     

Ia berdiri dari tempat duduknya. dan berjalan kesisi tempat duduk jenny dan prastian lalu berkata dengan suara rendah pada keduanya "Pras, jenn …maaf bangett…,aku harus kembali kekantor duluan, kalian pelan-pelan saja makannya yah……"     

"Hah... waktu Istirahat khan masih lama nitt. masih setengah jam lagi, kenapa terburu-buru sekali " sahut pras tidak mengerti. langsung ikut berdiri dari posisi duduknya.     

"Iya nitt … apa yang terjadi …ini khan masih jam istirahat" ujar jenny ikut protest pada aksi anita yang mendadak berniat meninggalkan mereka dikantin hanya berdua saja.     

"Aku barusan dapat pesan dari kantor. ada yang harus aku kerjakan segera … ini penting bangett... sorry yah pras, jenn. aku harus pergi duluan sekarang. " sahut anita , dengan ekspresi memelas. meminta pengertian prastian dan jenny tanpa mengungkapkan alasan secara jelas.     

"Kamu jangan takut nit, kamu berada dipihak yang benar. tidak seharusnya kantormu bersikap tidak professional begini. .…tidak memberi kesempatan karyawan untuk dapat beristirahat dengan properly. ini adalah pelanggaran terhadap hak dasar pekerja loh " ucap jenny kesal.     

"Tunggu sebentar-lah nit… ada yang ingin aku bicarakan sama kamu , ini juga PENTING bangett " bujuk pras sambil memegang tangan anita dengan erat. untuk menahan kepergian anita sebisanya.     

Anita otomatis terkejut dengan aksi nekat prastian itu. wajahnya seketika memucat. sambil matanya mencuri pandang ke arah hans dibelakangnya,     

Duh!Apa-apaan sih !ngapain juga nih prastian pake acara pegang tanganku segala. anita tersenyum meringis memperlihatkan barisan gigi putihnya kearah hans, sambil menepis gengaman tangan prastian dengan cepat. jelas ia merasa takut sendiri saat melihat tatapan mata hans yang menusuk. diliputi kemarahan yang membuncah hebat , wajah hans terlihat memerah dengan aura menakutkan yang seolah seperti ingin menelannya hidup-hidup.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.