Shadow of Love

Berhenti bersikap malu padaku



Berhenti bersikap malu padaku

0"Baik....kalau begitu aku temenin yaa " jawab hans exited, wajahnya menyeringai licik dan segera ikut menghambur ke tempat tidur dan memeluk tubuh anita dari belakang. "Nyamannya....." hans ikut masuk kedalam selimut anita. sengaja semakin merekatkan tubuhnya pada anita. suara nafas hans yang tidak teratur berhembus menggelitik tepat dileher anita. membuatnya merasa terganggu dan tidak tahan. dengan perasaan kesal anita membalikkan badannya kearahnya dan menatap hans dengan wajah galak.     

Namun baru ia saja akan membuka mulutnya untuk mengungkapkan rasa kesal pada posisi tidur hans yang menganggunya. moment saat ia membuka mulutnya itu seakan langsung dimanfaatkan hans untuk kembali mencium bibirnya dengan intensely. dengan gerakan cepat hans langsung menangkap lidah anita didalam sana dan menciumnya aggressive hingga membuat tubuh anita terkunc, tidak bisa bernafas. namun yang terjadi selanjutnya seakan diluar kendalinya. entah mengapa situasi berubah secara tiba-tiba, alih-alih berusaha menolak ciuman hans, anita justru langsung terbawa suasana dan membalas tautan lidah hans padanya tak kalah panas. ia sadar bahwa menghadapi godaan lelaki didepannya benar-benar terlalu berat. ia menelan ludahnya kembali. telapak tangan hans yang besar dan hangat seolah membungkus kulit wajah anita yang putih dan lembut. kontak fisik keduanya membuat tubuh mereka seolah kembali menegang. "Sayang … ummh... " hans terus mencium bibir anita dengan intense. sementara tangannya kembali menggerayang nakal ke setiap lekuk tubuhnya penuh gairah.     

"Aku menginginkanmu nita …" suara hans yang berat dan begitu sexy berbisik lirih ditelinga anita.     

Hans berbicara dengan sangat ringan. namun perkataannya terdengar mendominasi. jantung anita rasanya bagai berhenti berdetak. saat bagian bawah perutnya tanpa sengaja menyentuh sesuatu yang demikian keras dibawah sana.     

'Huhh bagaimana mungkin aku dapat menghadapi libidonya yang terus membuncah seperti ini'. hatinya mengeluh namun sekaligus merasa exited. jika saja dirinya kini sedang tidak hamil tua. ia pasti akan dengan suka rela melayani hans hingga hans bisa merasa puas melepaskan semua hasratnya tanpa sisa.     

Anita sadar, mereka telah berpisah sekian bulan lamanya. dan sebagai lelaki normal hans tentu sudah sangat menderita karena harus menahan diri tidak berhubungan badan sekian lama saat konflik mereka kemarin. sehingga kini saat bertemu dengannya lagi ia bagaikan tidak terkendali. seolah sedang membalas dendam untuk menumpahkan segalanya tanpa bersisa.     

Tapi masalahnya mereka bahkan sudah bercinta tidak terhitung lagi semalaman, seharusnya saat ini hans recovery bukan ? setidaknya istirahat dulu untuk beberapa waktu. karena tidak mungkin ia dapat menghasilkan sperma dalam tempo waktu sesingkat ini khan ? ia bahkan belum sarapan atau makan pagi. bukankah secara theory untuk menghasilkan sperma baru dibutuhkan asupan gizi dan waktu sekian lama dalam prosesnya ?…     

"H…Hans …" dengan susah payah anita meraih wajah hans dan mendengakkan keatas untuk menatap padanya. "Huumm…" hans yang sedang bergumul diarea dada anita terpaksa menghentikan aksinya sejenak dan balas menatap kearah anita dengan wajah berantakan. "Kita tidak boleh terus melakukannya. ini berbahaya untuk baby kita " ujar anita lembut berusaha menyadarkan hans. untuk bertindak secara rational.     

"Hhhh kamu benar … " jawab hans pelan. sontak menghentikan cumbuannya pada anita seketika.ia lalu balas menatap anita dengan kecewa, seraya membuang tubuhnya dengan keras di ranjang. ia berbaring terlentang dengan raut wajah tampak putus asa.     

Anita menggigit bibirnya kuat. dalam hatinya ia merasa tidak tega. dan merasakan kecewa yang sama seperti yang hans rasakan. namun ia berusaha berpikir rasional demi anak yang kini dalam kandungannya. mereka harus dapat mengendalikan diri saat ini.     

Tanpa sadar anita menghela nafasnya dengan sangat keras. Hans langsung menoleh kearahnya dan kembali menatap anita dengan lekat. "Apakah kamu mau aku melanjutkan yang tadi" tanya hans dengan nada menggoda. ia seolah mengetahui bahwa anita sedang kecewa kini. wajah anita seketika memerah bagai udang rebus "A~Apa magsudmu … " anita pura-pura tidak mengerti. lalu sengaja menarik selimutnya keatas. membungkus seluruh tubuhnya dengan rapat hingga ke mulutnya.     

Hans memeluk pinggang anita yang terbungkus rapat oleh selimut. " Sayang … sebenarnya masih ada cara lain untuk melakukan hal itu," ujar hans pelan, hans terlihat mengangkat alisnya menatap anita dengan tatapan nakal didalam matanya. seolah sedang menantang challenge pada isterinya itu.     

Anita kembali membeku sementara waktu. ia benar-benar dibuat speechless oleh pesona dan gagasan suaminya itu. ia bukannya berpura-pura polos dan tidak tahu magsud pembicaraan hans. faktanya ia sering mendengar tentang istilah masturbasi tatkala kuliah anatomy fisiologi di fakultas kedokteran dulu. namun sejujurnya ia hanya mendengar semua itu secara theory saja !. Anita benar-benar tidak punya gambaran bagaimana melakukannya secara nyata in real life. Anita mengiggit bibirnya kuat. butuh banyak upaya untuk menormalkan kembali irama jantungnya yang berdegup kencang sedari tadi karena rasa gugupnya.     

Hans tampak tidak dapat menyembunyikan rasa terpananya dengan tingkah gugup isterinya itu. ia spontan menggigit bibir anita ringan lalu berkata dengan kesal. "Sayang … berhenti bersikap malu begini padaku.aku adalah suamimu, dan pembicaraan begini sangat wajar bagi pasangan suami isteri seperti kita, bukankah kita memang sudah seharusnya bercinta setiap waktu, "     

"Hah ! setiap waktu !" Anita spontan melongo mendengar ucapan hans yang menganggukkan kepalanya dengan memasang wajah super serius.     

"A~Aku tahu… maafkan aku... aku hanya belum t~ter~biasa " Anita berusaha menjelaskan arti ekspresi wajahnya tadi pada hans. agar hans tidak salah paham padanya.     

"It's okay. jangan khawatir. mulai saat ini aku akan membiasakanmu siang dan malam. hingga membuatmu terbiasa padaku " kata hans mantap. berkata dengan penuh percaya diri. sambil meraih wajah anita dan langsung mencium bibirnya kembali dengan lembut.     

Anita hanya dapat menelan ludahnya sendiri. sembari membalas menerima ciuman hans dengan perasaan tidak percaya.     

Anita reflect melihat kearah bawah milik hans, saat ia merasakan benda keras kembali menyentuh kulit pahanya dibawah sana . ia memandang ereksi hans masih tampak menegang dari tadi. dalam hatinya ia merasa bersalah. hans tentu merasa tidak nyaman dengan keadaan-nya sekarang ini.     

Sejenak ia tampak menatap kearah hans dengan ragu, "H~Hans.... b~bolehkah aku men~cobanya " tanya anita dengan nada terbata dan gugup. ia membuka selimutnya sambil menatap hans penuh arti. hans balas menatap anita lekat. tersenyum awkward kearahnya," Tidak. kau tidak perlu melakukan itu sayang …aku tadi hanya bercanda,"     

"Tapi aku benar-benar ingin mencobanya" raut wajah anita seketika terlihat kecewa atas penolakan hans. ia memang tidak punya pengalaman tentang hal itu, tapi ia bisa belajar bukan. seorang ahli sekalipun pasti memulai dengan belajar dari dasar untuk mencapai pakarnya. "Bukankah tadi kamu barusan muntah. dan perutmu mungkin belum fit betul... aku takut kamu akan muntah lagi jika melakukan itu"     

"Ohhh " Anita menganggukkan kepalanya. mengerti magsud baik hans, ia lalu tersenyum tipis mengiyakan.     

Hans menarik sudut bibirnya keatas dan dengan gerakan tiba-tiba menarik tangan anita untuk berbaring menempel padanya. "Tapi kalau kamu ingin tetap melakukannya. kau bisa menggunakan tanganmu "     

"Ahhh …" gumam anita dengan wajah kaget. namun detik berikutnya tampak berubah berbinar dengan cerah. spontan ia menatap kembali kearah ereksi hans yang terlihat mengesankan. wajahnya terlihat penasaran bagai baru saja menemukan objects penelitian menarik didepannya.     

Anita memegang penis hans dengan canggung. "Apakah seperti ini …" penis hans melonjak kecil saat tangan anita mulai menyentuhnya. sedikit cairan bening terlihat keluar dari ujungnya.     

"Tidak. bukan begitu …" tangan kanan hans langsung membungkus tangan anita yang sedang penisnya yang masih tegang. Hans mencengkeram tangan anita agak kuat hingga membuat anita terkejut sendiri. ia tidak mengira jika ternyata harus memeganginya sekuat itu."Apakah ini tidak menyakitkan?" tanya anita seraya menatap hans dengan tidak yakin.     

Hans seketika melenguh. dengan nafas yang semakin memburu. "Tidak. ini justru sangat nyaman untukku"     

Tangan mereka lalu bergerak keatas dan kebawah sepanjang ereksinya. jantung anita berdebar kencang hingga rasanya ingin melompat dari tempatnya. harus diakui meskipun ini begitu asing dan terlihat gila tapi melihat hans bermasturbasi dengan tangannya. membuat gairahnya kembali memuncak.     

Hans terlihat mengerang begitu sexy, pandangannya tertuju pada pergerakan tangan mereka yang bergerak keatas dan kebawah bersamaan. dan pergerakan tangan mereka kian lama intensitasnya kian cepat. nafas hans terdengar semakin memburu.     

Hans sejenak menatap kearah anita dengan tidak yakin. namun anita dapat merasakan seolah ada api yang sedang berkobar dasyat didalam sana. bagai gunung berapi yang bersiap untuk meletus. tiba-tiba hans mencium bibir anita dengan ganas. gerakannya terasa buas dan kasar seperti akan meremukkan bibir anita.     

Anita terdiam dan berusaha menerima. ia tahu hans sedang berada dipuncaknya dan ingin melepaskan hasratnya dengan segera. "Uhh …" Anita merasa tidak bisa bernafas ,wajahnya menjadi merah karena kekurangan oksigen.     

Hans tampak tertegun seketika. melihat wajah anita yang merona merah dan menggairahkan tepat dihadapannya. membuatnya kembali terpesona dan tidak tahan untuk menikmatinya lagi.     

Tanpa berpikir panjang, ia kembali mencium bibir anita, lalu menindih tubuh indah anita dibawahnya. salah satu tangannya lalu membuka kaki anita dibawah sana.     

bibir anita seketika terbuka lebar merasakan kepala penis hans yang kokoh berusaha menembus masuk kedalam miliknya. Anita bisa merasakan ereksi hans terasa lebih kuat dan keras daripada sebelumnya.     

Kedua tangan anita meremas lengan hans yang berotot dan keras. berusaha menahan rentetan serangan bertubi dari suaminya itu.     

"H~Hans … Aa~ghhhh" anita memanggil namanya dan mendesah dengan nafas tertahan, wajahnya tampak memerah dipenuhi gairah. menikmati setiap sentuhan dan cumbuan hans padanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.