Shadow of Love

You get served what you deserve



You get served what you deserve

0Selesai memberi sambutan. hans berjalan lebih dulu menuruni dua anak tangga yang terletak pada bagian depan panggung. seraya tetap mengenggam tangan anita dan membimbingnya turun tangga dengan hati-hati. pandangan matanya tampak fokus mengawasi setiap step langkah isterinya itu. memastikan anita turun tangga dengan stabil sampai dibawah panggung dengan selamat. beberapa pasang mata tampak terus memperhatikan aksi mesra hans. tentu saja menimbulkan rasa iri pada hati mereka atas keberuntungan anita yang diperlakukan bagai princess oleh pangeran impiannya.     

Sesampainya dibawah panggung, hans kembali menyapa dan berbincang dengan tamu undangan. beberapa kolega langsung menyambut kedatangan hans dan memberi selamat atas pembukaan Apartment barunya juga atas kabar kehamilan anita.     

"Hans.... kakiku pegel banget " keluh anita. berbicara lirih ditelinga suaminya. Hans yang terus mengenggam tangan isterinya segera menoleh kearah anita dengan tatapan cemas. ia langsung mengerti dengan rasa lelah isterinya itu. "Ohh Iya. kamu duduk saja sayang.... tapi tetap didekatku yah ... jangan jauh-jauh" balasnya. langsung mengeluarkan satu kursi dari meja bundar yang berada disampingnya. menyuruh anita untuk duduk beristirahat disana. sementara ia kembali berbincang dengan para tamu undangan dan kolega bisnisnya yang silih berganti datang menghampiri dan memberi selamat padanya.     

"Jenn~.... " sapa anita dengan suara sedikit menjerit lirih. saat melihat Jenny tiba-tiba muncul dan berjalan menghampiri hans didekatnya. Jenny tampak sangat sibuk. ia datang menghampiri hans dengan membawa laptop dan map putih ditangannya.     

"I~Iyaa ibu " jawab Jenny gugup. raut wajahnya seketika berubah pucat sambil memasang senyum meringis kearahnya.     

"Apaan sihh ibu..ibu... " ledek anita seraya menarik satu tangannya untuk duduk dikursi sebelahnya, anita langsung memeluk tubuh jenny dengan hangat. untuk melepas rindu dan memecah rasa canggung jenny padanya.     

"Panggil saja namaku seperti biasanya " ujar anita santai, sambil mengedipkan satu matanya pada jenny. sejenak Jenny tampak membeku ditempatnya. namun saat melihat ekspresi hangat anita padanya, seketika sikapnya langsung mencair dan menghembuskan nafasnya lega. Jenny tahu, anita yang ia kenal memang humble dan down to earth. tidak akan berubah meskipun statusnya adalah isteri boss-nya. membuatnya mulai berani membalas pelukan anita. "Kamu selesaikan pekerjaanmu dulu dengan hans, aku tungguin disini. ntar kita ngobrol yah "     

"Iya buk... ehhh nitt hehehe... ini mau nunjukin proposal penting yang baru saja aku terima via email "     

"Ohhh. Oke , buruan kamu samperin hans sana" Jenny menganggukkan kepalanya sambil berjalan menuju kearah hans yang tampak sibuk berbincang dengan kolega bisnisnya.     

Hans tampak segera meresponse sapaan sekretaris pribadinya yang berdiri disisi kirinya. mereka berbincang lirih dengan mimik wajah super serius. Jenny membuka laptop dan memperlihatkan sesuatu pada hans, Hans terlihat menatap kearah layar laptop jenny sambil menganggukkan kepalanya beberapa kali. seolah sedang menganalisa setiap ucapan Jenny padanya. selang beberapa menit kemudian perbincangan singkat mereka usai.     

Jenny kembali berjalan kearah meja anita dengan senyum mengembang menghias wajah manisnya. "Akutuh emang oneng .... jelas-jelas foto pengantin dikantor pak hans itu kamu... but I'm not recognize you at all ,huhuhu.." kata jenny on point penuh penyesalan. ia duduk dikursi samping anita.     

"Hahaha... it's okay jenn~, because I'm good in pictures only , jadi kamu gak bisa mengenaliku in real life hahaha "     

"Bukan.... justru kamu lebih cantik in real life nita, honestly aku sebenarnya tidak begitu memperhatikan dengan seksama wajah di foto itu".     

"Tidak apa apa ... berkat kamu , aku jadi tahu pak hans punya pacar diluar hahaha ". ledek anita sarcasm. dan mereka kembali tertawa bersama. seolah sudah saling memahami kharakter masing-masing. tidak mempersalahkan kejadian yang telah berlalu. mereka tampak langsung membaur melepas rindu dan berbincang ringan tentang bagaimana keadaan mereka sekarang ini.     

"Thank you so much jenny to always support hans all the time " Anita mengenggam kedua tangan jenny dengan erat. "That's my job nita ...."     

"Kamu orang yang sangat sabar dan talented, beruntung sekali hans memiliki sekretaris multi tasking sepertimu. hahaha dijamin tidak ada duanya se-indonesia raya ini"     

"Ahhh you're welcome darling..... percayalah itu berkat obat anti darah tinggi yang rutin ku minum setiap hari hahaha . membuat tahan banting dan mental sekuat baja hahaha". jawabban jenny sontak membuat anita tertawa terbahak, yang juga sudah tahu persis bagaimana jenny saat menghadapi sikap moody hans dikantor.     

Mereka berdua asik mengobrol sambil makan sajian makanan yang tersedia diatas meja.     

.     

BYURRR !     

.     

"Aw~wwwh " jerit anita terkaget, tiba-tiba rambutnya telah basah oleh guyuran air minum. ia langsung menoleh kearah belakang dengan wajah murka.     

"What are you doing !!" Hans menunjuk dengan jari telunjuknya ke arah sirena. ia tampak ikut terkejut saat mendengar jeritan anita. seketika langsung menghampiri isterinya dan merasa marah dengan ulah sirena yang tiba-tiba sudah berada dibelakang kursi isterinya dan menyiram air mineral pada kepalanya. Hans segera melepas jas miliknya untuk dikenakan anita yang tampak basah kuyup. langsung berdiri disamping kursi anita dengan sikap tubuh melindunginya.     

"Kamu sungguh keterlaluan naa~ !!" warning hans dengan wajah penuh amarah.     

"Apanya yang keterlaluan , wanita jal*ng ini yang tidak tahu malu, beraninya dia menampakkan diri disini " balas sirena, sambil menunjuk kearah anita tanpa rasa takut sedikitpun.     

Anita segera berdiri dari tempat duduknya, dan mengambil segelas air didepan meja. detik selanjutnya ia langsung menyiram air dalam gelas itu tepat ke wajah sirena.     

Sirena tampak balik terkejut dengan aksi balasan anita itu.     

"Berani sekali kamu menghinaku ! "     

"Kamu yang seharusnya tau diri dengan posisimu. apakah kamu tidak malu terus mengejar-ngejar suami orang begini !" balas anita tajam. dengan menatap straight kearah sirena, ia bagai sudah habis kesabaran menghadapi arrogansi sirena padanya. hingga tidak tahan untuk membalas langsung aksi sirena tersebut.     

Hans tampak tertegun menatap anita. tidak menyangka jika ia ternyata dapat memberi perlawanan se-epic itu pada sirena. "Ha~aans lihatlah yang perempuan jal*ng ini lakukan padaku.... dia benar-benar sudah gila" sirena langsung meraih satu tangan hans, meminta pembelaan. sambil memperlihatkan gown merahnya yang basah oleh siraman air minum dari anita. "Salahmu sendiri. you get served what you deserve!" jawab hans santai. lalu mengandeng tangan anita untuk keluar dari ruangan. meninggalkan sirena yang tampak terbengong tidak percaya dengan sikap hans yang lebih memilih pergi bersama anita daripada membelanya.     

Beberapa security tampak berdatangan mengamankan situasi. menggiring paksa sirena yang tampak menangis histeris untuk keluar dari ruang acara. sementara Hans dan anita memutuskan untuk langsung pulang kembali ke apartment mereka.     

Mereka telah berada didalam mobil.     

"Kamu hebat sayang . . . aku tidak menyangka kamu ternyata bisa melawan juga. tampak tidak mudah ditindas. hmm sepertinya aku telah meremehkanmu" ucap hans sengaja memuji anita dengan kata-kata sarcasm.     

"Baguslah kalau kamu tahu. jadi jangan coba-coba untuk menindasku lain kali. karena aku pasti akan membalasmu" jawab anita tegas. seraya mengepalkan satu tangannya ke wajah hans dan pura-pura memukulnya.     

"Ampuunn~" hans berpura-pura pingsan sambil memejamkan matanya dan merebahkan tubuhnya dengan pasrah dikursi mobil. anita auto terbahak dan menciumi pipi hans dengan gemas.Hans auto merengkuh tubuh anita dan membalas memeluknya erat. "Sayang... aku akan mengurus masalah sirena ini dengan serius, dan akan menelfon orang tuanya. agar dia berhenti menganggu kita lagi " janji hans pada anita. yang disambut anggukkan kepala mengerti dari anita.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.