Shadow of Love

Tidak ada hubungannya denganmu



Tidak ada hubungannya denganmu

0Langit biru terlihat begitu indah dari dinding kaca dilantai dua puluh satu apartement anita. bintang-bintang bertaburan berkerlip terang memanjakan mata, Hans dan anita tampak sedang bersantai, berbaring berpelukan dalam satu selimut yang sama, melepas lelah setelah kesibukan mereka seharian. ditemani alunan music classic dari music player yang terhubung ditelevisi.     

Ting tong....     

Ting tong...     

Suara notifikasi pesan masuk dari ponsel hans terus berdering mengusik istirahat mereka. "Hans, lihat sebentar ponselnya ... mungkin ada pesan penting untukmu ". kata anita. sambil menjulurkan tangannya kesamping. mengambilkan ponsel milik hans yang diletakkan tepat dimeja samping tempat tidur mereka.     

"Siapa sih ?... menggangu saja, sudah malam begini" gerutu hans dengan wajah kesal, sambil membuka smartphone yang diberikan anita untuknya.     

Namun raut wajah hans seketika berubah panik dan tampak shocked, tangannya bergetar memegangi ponsel. ekspresi wajahnya menunjukkan rasa terkejut dengan pesan yang sedang dibacanya. ia segera bangun dari posisi tidurnya, 'Kenapa jadi begini.... ' hans berjalan mondar-mandir dalam ruang kamar dengan wajah gusar , berusaha menelfon seseorang dengan ponselnya. sesekali tangannya mengusap wajahnya keatas. lalu dengan gundah menyapu rambutnya kebawah. menunggu jawabban telfon yang seolah tidak kunjung diangkat.     

"Apa yang terjadi " Akhirnya hans berhasil tersambung dan berbicara dengan seseorang diseberang sana.     

Hans tampak mendengarkan dengan seksama dan berbicara dengan nada penuh kecemasan, wajahnya tampak berubah memutih saat mendengar berita yang diterimanya. " Baiklah. aku segera kesana sekarang " ucapnya pelan, sebelum mengakhiri perbincangannya.     

Dengan terburu-buru hans langsung mengganti pakaian tidurnya, dengan kaos t-shirt putih dan celana jeans. mengambil jaket kulit berwarna coklat yang tergantung didalam lemari wardrobe miliknya. "Sayang.... aku harus keluar dulu sekarang"     

"Apa yang terjadi hans ? " tanya anita penuh rasa penasaran, ikut terbawa cemas atas perubahan sikap hans.     

"Sirena got an car accident, dan aku harus melihat keadaan-nya sekarang"     

"Ahhhh..... wha~aattt !.... but how come.... ?"     

"Dia mendapat kecelakaan setelah pulang dari acara tadi.... "     

Tubuh anita mendadak seperti melunak tidak bertenaga. terasa lemas. ia terduduk diatas tempat tidur dengan linglung sambil terus mengamati hans yang sibuk berganti pakaian.     

"... maafkan aku hans...."     

"Apa yang kamu katakan.... aku sama sekali tidak menyalahkanmu sayang.... ini semua adalah murni kecelakaan. tidak ada hubungannya denganmu...." hans membalikkan tubuhnya kearah anita. berusaha menenangkan hati anita seadanya sambil tetap meneruskan aktivitasnya agar dapat segera pergi melihat kondisi sirena di rumah sakit.     

"Aku pamit dulu sayang...."     

"Aku ikut denganmu hans ... "     

"Tidak .... kamu tidak boleh pergi denganku. ini sudah larut malam. kamu istirahat saja dirumah yahh, jaga my-little prince… tenang saja. setelah aku memastikan keadaan sirena. aku akan segera pulang Okay " sahut hans tegas, seraya berjalan keluar kamar dan mengambil kunci mobil diatas meja yang terletak disamping pintu utama.     

Hans menghentikan langkahnya sejenak. menatap kearah anita lekat. ia tahu isterinya itu sangat mencemaskan dirinya. ia lalu mengecup bibir anita dengan hangat, " Kamu harus cepat tidur okay. tidak usah menungguku..." hans segera membuka pintu apartment dan pergi keluar meninggalkan apartment. anita mengantar kepergiannya hingga sampai dikoridor tepat didepan pintu lift. setelah melihat lift yang membawa hans turun kelantai bawah tertutup, anita     

menghela nafasnya panjang. hatinya merasa was-was. ada perasaan bersalah yang tiba-tiba menghimpit dadanya. meskipun ia benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. namun entah mengapa ia merasa feeling-nya mengatakan bahwa kecelakaan sirena ini berhubungan dengan kejadian dipesta tadi. hatinya kini diliputi rasa bersalah. memikirkan bagaimana keadaan sirena kini.     

.     

.     

Hans memacu mobilnya menyusuri jalanan ibu kota, tampak keringat dingin membasahi wajah tampannya, helaan nafas panjangnya menunjukkan rasa gugup. tangan kokohnya terlihat cekatan memegang kendali setir dan membawa mobilnya melaju hingga kecepatan maksimal. merasa tidak sabar untuk segera sampai ditujuan dan melihat bagaimana keadaan sirena.     

.     

.     

Hans belari kecil menuju ke kamar operasi dimana semua keluarga sirena telah berkumpul disana. Orang tua dan kakak lelaki sirena Jayden. terlihat sedang duduk ditepi pintu kamar operasi , wajah mereka tampak lesu, menunjukkan rasa cemas yang dalam , sesekali mama sirena menghapus air mata yang membanjiri wajahnya. dengan sabar mereka tampak menunggui sirena menjalani serangkaian operasi didalam ruangan didepan mereka.     

"Om.... tante... " sapa hans lirih, langsung mendekat dan menyapa kedua orang tua sirena dengan rasa hormat.     

"Bagaimana keadaan sirena sekarang tante ?" tanya hans sopan.     

" She got an serious injuries at her leg, tapi yang lebih menghawatirkan adalah cedera dikepalanya hans......" jawab mama sirena sambil tersedu sedu menahan tangis. Hans tampak ikut kalut dalam suasana sedih, langsung meraih pundak mama sirena dan memeluknya erat. "Dokter bilang ada pendarahan hebat dikepalanya akibat benturan keras "     

"it's almost three hours operation and still haven't done. . bagaimana ini....." mama sirena tidak dapat melanjutkan kata-katanya lagi. mata dan hidungnya terus berair dan memerah. sesekali ia mengusapnya dengan tissue putih ditangannya yang telah basah oleh air mata. dan ia kembali jatuh dalam tangisan.     

"All be fine tante ... " hibur hans dengan suara getir. ia terus menepuk punggung dan memeluk mama sirena erat, hatinya ikut hancur mendengar tangisan mama sirena. tidak ada satu katapun yang dapat ia ungkapkan sebagai rasa sesalnya.     

"Kita akan melakukan yang terbaik untuk sirena, she's gonna be okay .. dia adalah gadis kita yang kuat tante... iyaa khan " lanjutnya berusaha menghibur mama sirena sebisanya.     

Kakak lelaki sirena yang mendengar pembicaraan mereka sedari tadi, tampak tersenyum sinis menatap hans, lalu seolah mengkode hans untuk datang padanya. Hans mengerti dengan kode jayden dan langsung datang menghampiri nya.     

Jayden mengajaknya ke sudut ruangan, menjauh dari orangtuanya, saat hanya tinggal mereka berdua saja disudut ruangan itu. raut wajah jayden tiba-tiba berubah sadis. menunjukkan his true color. seolah ingin menumpahkan rasa kecewa dan kemarahan pada hans.     

"I'm asking you ... apa yang telah kalian lakukan pada sirena ?!" jayden menarik kerah leher hans dengan keras hingga wajah mereka saling berhadapan.     

"Calm down jay ...."     

"Tenang bagaimana ?! adikku hampir terbunuh karenamu bangs*t !" jayden menghempas tarikannya pada keras leher hans dengan keras,     

"Kita tadi malam bertemu di acara ceremony pembukaan Apartmentku, dan sirena ada sedikit kesalahan pahaman dengan isteriku ". hans mencoba menjelaskan kronologi cerita sebisanya.     

"Lalu kalian bully sirena bukan ? , kalian berdua sengaja mempermalukan sirena didepan umum bukan...."potong jayden berseru dengan emosi sambil menatap ke arah hans dengan wajah murka.     

"That's not true jay... "     

" Apanya yang tidak benar....aku sudah melihat sendiri video peristiwa semalam itu brengsek !"     

"Video apaan, show me !!!" tanya hans, tidak mengerti.     

Jayden kemudian mengambil smartphone nya, dan menunjukkan video adegan saat Anita menyiram wajah sirena , juga bagaimana anita tampak mengumpat sirena didepan umum. " Lihatlah... kamu bahkan tidak membela sirena sama sekali..."     

" That's not true jayden ... bukan seperti itu kejadian awalnya, kamu tidak melihat keseluruhan kejadian " hans mencoba menjelaskan kejadian sebenarnya pada jayden, tapi jayden tampak semakin marah ,tidak bisa menerima penjelasan hans lebih lanjut.     

" Bukti ini sudah lebih dari cukup "     

"Kamu dan isterimu membully sirena didepan umum, that's why sirena frustrated and can't handle herself "     

" kamu benar benar bang**t"     

" Sirena tidak membutuhkan kamu lagi "     

" Sebaiknya kamu segera pergi dari sini !!"     

Tangan jayden kemudian terus mendorong tubuh hans sampai diujung lorong , agar hans pergi dari sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.