Shadow of Love

What roles you trying to play



What roles you trying to play

0Anita telah menunggu kabar dari hans semalaman, hatinya cemas diliputi perasaan bersalah. sebelum pergi, hans telah berjanji padanya akan menelfon dan memberi kabar tentang bagaimana keadaan sirena begitu ia sampai dirumah sakit. namun nyatanya hingga pagi menjelang ia tidak kunjung menelfonnya.     

Anita menatap jam digital diatas meja disamping tempat tidurnya. saat ini angka sudah menunjukkan pukul enam lewat sekian menit. 'Kenapa hans belum juga menelfon ... apakah terjadi sesuatu yang buruk pada sirena.'     

'Atau.... jangan-jangan ia tertidur karena lelah menunggui sirena semalaman ?'. anita melihat kearah ponsel ditangannya sekali lagi memastikan apakah volume suara ponselnya sudah maksimal. karena ia tidak ingin melewatkan moment jika tiba-tiba hans menelfonnya. hatinya terus gelisah. ingin tahu tentang bagaimana keadaan sirena saat ini.     

Masih dengan mengenakan piyama hitam bermotif bunga berwarna pink yang ia kenakan semalam. anita berjalan dengan malas menuju ruang tamu. membuka horden dengan remote control ditangannya. 'Apakah sebaiknya aku telfonhans saja sekarang.... lagian hari sudah pagi... aku yakin dia pasti juga sudah melihat keadaan sirena saat ini', tanpa berpikir panjang. anita segera membuka layar ponselnya dan menghubungi hans. namun sayangnya ponsel hans turn off. tidak dapat dihubungi. 'Ahhh pasti ponselnya lowbat. ....' pikir anita. sambil menatap charger ponsel milik suaminya yang terletak diatas meja kaca didepannya.     

.     

.     

Anita memutuskan untuk pergi ke rumah sakit tempat sirena dirawat. mengantarkan beberapa pakaian ganti, charger ponsel juga makanan siang untuk hans hari ini. ia juga menyiapkan perlengkapan mandi agar hans dapat membersihkan dirinya selama merawat sirena disana.     

Anita menata rapi semua keperluan pribadi hans itu kedalam paper bag putih dan bersiap membawanya ke rumah sakit.     

Anita tahu. situasi ini sangat tidak mudah untuk hans, karena bagaimanapun sirena adalah sahabat hans sejak kecil sekaligus keluarga dekat. mereka sudah dekat jauh sebelum kedatangannya dalam hidup hans. jadi ia sangat mengerti jika saat ini hans sangat menghawatirkan kondisi sirena. itu sudah sewajarnya terjadi .     

Anita melangkahkan kaki menuju ke kamar VIP rumah sakit elite dikawasan Jakarta pusat. setelah sebelumnya menelfon jenny menanyakkan informasi nomor ruangan tempat sirena dirawat saat ini.     

Matanya fokus mencari nomor 1093 di setiap dinding pintu ruang VIP yang berjejer didepannya. namun tiba-tiba langkahnya terhenti. anita tampak diam terpaku ditempatnya. sayup terdengar hans berbicara dengan suara pilu dari dalam ruangan didepannya. Hans tampak sedang berbicara pada sirena yang masih memejamkan mata. terbaring lemah diatas tempat tidur khusus pasien gawat.     

"Naa~ cepat bangun yah naa~.... aku sadar sekarang.... that I love you more than I know " ucap hans dengan suara parau, menahan tangisnya. tampak seperti sedang mengakui hatinya untuk sirena. "Everything is gonna be okay naa.... ".     

" I'm here for you .... dan akan selalu ada untukmu." wajah hans terlihat rapuh penuh penyesalan. terus menatap kearah sirena dengan iba.     

Anita segera membalikkan tubuhnya. ia mengurungkan niatnya untuk menghampiri sosok lelaki dalam ruangan itu.     

Hatinya terasa perih. ia merasakan nafasnya menjadi sesak. dadanya terasa seperti terhimpit batu yang sangat berat.     

Ia tidak pernah menduga akan mendengar pengakuan cinta suaminya itu pada sirena secara langsung begini.     

'Why.....'     

'Apa salahku padamu hans.... kenapa kamu begitu tega padaku " tanpa suara,     

Anita terus melangkah menjauh meninggalkan kamar inap sirena. ia melangkahkan kakinya kian cepat, agar dapat segera menjauh dari rasa sakit hatinya yang tidak tertahankan itu. ia kembali ke lantai dasar rumah sakit dan segera menuju mobil.     

Ia tidak menyangka niat hatinya untuk menjenguk sirena hari ini, seakan menjadi "signs" untuk melihat warna asli hans.     

Kenapa hatimu mudah sekali berubah…     

Apa arti diriku dimatamu hans.....     

Ataukah benar kata-kata sirena , bahwa anak ini yang telah menahanmu denganku.     

Seribu pertanyaan menyelimuti hati anita. ia kini meragukan cinta hans padanya. merasa bimbang dengan pernikahannya. 'Apa jangan-jangan benar yang jenny katakan. bahwa sirena-lah cinta sejati hans yang sebenarnya....' anita menggoyangkan kepalanya berulang kali. tidak ingin percaya dengan prasangka liarnya sendiri.     

Anita membawa mobilnya kian menjauh meninggalkan gedung rumah sakit besar itu. dengan hati terluka. cintanya pada hanskini juga seakan ikut pergi bersama dengan menjauhnya mobil.     

Aku tidak ingin terluka lagi Yaa Tuhan....     

Cukup sudah...     

Anita terus membawa mobilnya berjalan tanpa tujuan, menyusuri jalan utama ibu kota. hingga tanpa sadar iatelah membawa mobilnya disebuah taman public yang tidak jauh dari apartementnya. taman yang tidak asing baginya. tempat ia dan hans sering berjalan-jalan berdua dan berolah raga dipagi hari.     

Anita memarkir mobilnya ditepi jalan. sejenak melepaskan gundah dihatinya. sambil mengamati pemandangan taman nan hijau didepannya.     

Jujur ia merasa sakit hati dan cemburu. hatinya tidak bisa menerima perubahan sikap hans pada sirena.     

Anita mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi. semua berubah mendadak. dan tidak masuk diakalnya.     

DBRRRR ! DBRRRRR ! DBRRRR     

Anita terkaget dengan getar ponsel dari dalam tas miliknya. spontan ia segera mengambil dan mengangkat tetfo itu. "Sayang.... kamu dimana ". suara hans terdengar merdu memanggilnya dari ujung telfon sana. "Aku dirumah ...." jawab anita singkat, berusaha menutupi rasa gugupnya.     

"Kamu tadi datang kesini yah.... kenapa kamu tidak masuk kedalam menemuiku ??".     

Anita langsung teringat, ternyata ia telah meninggalkan paper bag putih yang berisi barang barang untuk hans di depan pintu kamar inap sirena tadi. "Ohh.. . iyaa, tadi suster jaga disana memperingatkan ... agar menjenguknya satu per satu , jadi aku tidak berani masuk"     

"Ohh I see... I'll be back soon sayang, kamu tungguin aku dirumah yahh ".balas hans mesra. berbicara lembut seperti biasanya. .     

"Okay !" tanpa basa-basi anita langsung menutup telfon. Hatinya terasa panas bagai sedang menahan bara api. air matanya tiba-tiba jatuh membasahi wajahnya. terus mengalir semakin deras. 'Aku tidak akan mempercayaimu lagi hans. NEVER !. kita lihat bagaimana kamu akan terus bersandiwara didepanku. You are the most fake, disgusting person ever !', Anita menumpahkan amarahnya dengan memukul gagang setir didepannya berulang kali.     

Ia merasa sangat marah pada hans , juga pada dirinya sendiri yang sangat bodoh mempercayai cinta hans. Anita terus menangis dengan keras didalam mobil , ditepi jalan yang sepi, sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.