Shadow of Love

Kamu selesaikan sendiri kekacauan yang kamu buat



Kamu selesaikan sendiri kekacauan yang kamu buat

0"Ayolah bu... bantu hans sekali ini saja" ucap hans dengan nada merengek. merajuk pada ibunya untuk membantu menemui anita dirumah mamahnya. ia mengira, pasca pertengkaran mereka anita kini kembali kerumah mamahnya di Jakarta utara, ia berpikir anita pasti telah mengadukan situasi rumah tangga mereka pada mertuanya. dan Hans tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi murka mamah anita saat istrinya mengadu bahwa ia telah menghianatinya dengan wanita lain. dengan hanya membayangkan saja membuat bulu kuduknya berdiri. Hans benar-benar tidak punya nyali untuk berhadapan langsung dengan mamah anita.     

"Buuu.... please ..." ucap hans lagi, ibu langsung mengibas tangan hans yang terus menarik sisi bajunya. berpura-pura tidak peduli, melanjutkan aktivitas membersihkan mangkuk, piring diatas meja makan. "Enggak ! , Ibu tidak mau ikut campur lagi urusanmu ! ibu malu !, ibu benar-benar sudah tidak punya muka lagi dihadapan mamah nita !."     

"Huhuhu jangan begitulah bu... Ayolah... bantu hans sekali ini saja please .... hans janji deh, ini untuk yang terakhir kali kok bu, promised !''. hans tidak menyerah membujuk ibunya. terus memohon pada ibu dengan nada merengek dan manja.     

Saat bersama ibu, hans memang selalu bersikap kekanak-kanakan, ia berubah menjadi sosok anak lelaki manja dan kolokan. jauh dari images, kharisma dan wibawa yang biasa terpasang diwajahnya selama ini. hampir semua assistant rumah tangga yang melihatnya tumbuh dewasa, sudah sangat hafal dengan kharakter asli hans itu. mereka telah terbiasa melihat sisi childish hans saat bersama ibunya.     

"Kenapa kau tidak pernah belajar dari kesalahanmu hahh ! .. saat itu kamu sengaja pamer kemesraan dengan sirena. membiarkan ia berada didalam ruangan kantormu sekian lama, padahal anita berada diluar ruangan bersama jenny. saat itu kau bilang hanya bermagsud untuk memancing rasa cemburu isterimu saja. dan yang terjadi kemudian.... kamu berhasil membuat nita pergi saat itu khan ... ,saat itu kamu begitu menyesal, dan bilang pada ibu tidak akan mengulanginya lain kali. namun lihat sekarang .... kamu kembali membuat nita marah. kamu sengaja berciuman dengan sirena didepan matanya. padahal kondisi isterimu sekarang sedang hamil tua, ibu tidak habis pikir.... bisa-bisanya kamu tega berbuat seperti itu pada nita..."     

"Asal kamu tahu hans.. secara psikologis kondisi nita saat ini sedang dalam fase krisis percaya diri, merasa insecure dengan perubahan fisiknya. seharusnya kamu sebagai suaminya lebih pengertian dan menghibur hatinya agar ia dapat menjalani kehamilannya dengan bahagia. bukan justru membuatnya semakin down. dan mengabaikannya. ibu kasih tau yah !! seandainya ibu jadi nita , ibu juga akan marah !!. jadi apa yang dilakukanya sekarang adalah wajar. memilih pergi dari suami yang terus mengabaikannya. daripada terus merasakan sakit hati. paham !!". sahut ibu sambil menatap hans dengan galak.     

"Tapi bu... aku benar-benar tidak melakukannya dengan sengaja.... aku tidak bermagsud menghianati nita, ibu tahu persis itu khan... apa yang aku lakukan hanya untuk membantu sirena agar cepet sembuh. hanya itu bu.... hans tidak mempunyai perasaan sedikitpun pada sirena"     

"Halah.... Alasan !!"     

"Suweeerrr bu.. masa ibu gak percaya sama aku sih... kok ibu jahat sih !"     

"Huh sejak kapan kamu bisa dipercaya ?! ... lagian siapa suruh ganjen ! , sekarang kamu tanggung sendiri resikomu. kamu selesaikan sendiri kekacauan yang kamu buat. pokoknya ibu gak mau ikut campur ! ibu give up. titik !" jawab ibu hans tegas, sambil mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.     

"Ibu.. please.... masak ibu tega sih sama hans, nita saat ini sedang hamil besar bu..., kemungkinan akan melahirkan dalam waktu dekat ini. bagaimana kalau sesuatu terjadi padanya... bu... Ayolah bu bantu hans sekali ini please..."     

"Kenapa kamu baru sadar sekarang ... saat kemarin nita benar-benar butuh kamu... ngapain saja kamu hah ?, kamu bahkan tega tidak datang diacara baby shower-nya. asal kamu tahu hans... ibu sampai nangis liatin nita nungguin kamu datang saat itu, ibu benar-benar speechless sama kelakuanmu ... untung isterimu sabar, strong banget dia ngadepin kamu, ibu ngak bisa bayangin gimana kalau berada diposisinya saat itu.... " ibu terdiam sejenak, matanya tampak berkaca-kaca. menatap puteranya dengan wajah penuh rasa kecewa.     

Hans menundukkan wajahnya kebawah. mendengarkan ungkapan rasa kesal ibu, raut wajahnya seketika berubah kalut, penuh penyesalan. "Meskipun nita tidak pernah mengeluh, tapi seharusnya kamu bisa berpikir. kalau dia sedang hamil tua. perutnya semakin hari kian membesar, pasti kian susah menghandle keperluannya seorang diri, seharusnya kamu lebih perhatian padanya. lebih sering menemaninya. bukan justru meninggalkannya di apartement seorang diri seperti itu . ....."     

'Maafkan aku nita.... maafkan aku.... aku memang bodoh. ... aku tidak menyadari ini sebelumnya.... tolong beri aku kesempatan nita... maafkan aku' hans mendengakkan wajahnya. kembali menatap ibu dengan erat. "Bu.... bantu hans menemui nita sekali ini saja. jangan khawatir, mulai sekarang hans akan berubah. Hans janji akan memperbaiki semuanya dari awal lagi..... hans janji bu...."     

"Hans ... ibu tidak bisa membantumu lagi, ibu benar-benar sudah kehilangan muka dihadapan mamahnya nita !, itu semua karena ulahmu !, Lagian apa yang kau takutkan. mamah anita tidak bisa menolak jika kamu ingin menemui anita, karena biar bagaimanapun kamu masih suaminya. iya khan...." ucap ibu santai, memicingkan matanya melirik kearah hans, sengaja menyindir hans secara sarcasm.     

"Sebagai seorang lelaki. berani berbuat harus berani bertanggung jawab !!, kamu tunjukkan niat baikmu itu pada mamahnya nita. ibu yakin hatinya akan tersentuh dengan ketulusanmu"     

"Tapi bu....." Ibu langsung melangkah pergi meninggalkan hans sendirian di ruang makan. tidak ingin menanggapi renggekan puteranya itu lagi.     

Hans tau, tidak ada gunanya ia terus memaksa ibu untuk membantunya. ibu jelas-jelas sudah berulang kali memperingatkan dan memintanya untuk lebih memperhatikan anita yang sedang hamil tua yang butuh extra perhatiannya. daripada terus merawat sirena yang jelas-jelas mempunyai keluarga dan assistance professional yang dapat merawatnya setiap hari.     

Ibu sering menginggatkannya untuk meluangkan waktu menemani anita check up kedokter dan sebagainya. namun ia selalu mengabaikannya. hingga ibu yang akhirnya harus mengambil inisiative sendiri, dengan berpura-pura datang ke apartment anita by accident. demi mewakili hans untuk mengantar isterinya itu pergi check up kedokter, karena saat itu, ia menganggap sirena lebih membutuhkan perhatiannya dari pada anita yang tampak baik-baik saja.     

Bahkan Setelah pertengkaran terakhir mereka. ia justru semakin sering datang merawat dan memperhatikan sirena di rumah sakit.     

Aa-aghhhh .....     

Hans berteriak kencang, sambil mengacak-acak rambutnya sendiri. merasa bersalah dan menyesal atas tingkah lakunya. yang telah tega menyia -nyiakan isteri yang begitu ia cintai.     

.     

.     

Hans terus mencari keberadaan anita yang tiba-tiba menghilang bagai ditelan bumi. segala cara telah ia lakukan mulai dengan menyewa jasa informan bayaran untuk memata-matai dan mengawasi pergerakan di rumah mamah nita selama dua puluh empat jam sehari. juga membuntuti semua aktivitas mamah anita selama satu bulan full, berharap dapatmenemukan keberadaan isterinya itu disana. namun dari hasil pengintaian satu bulan lamanya, mereka tidak menemukan petunjuk bahwa anita sedang bersembunyi disana.     

Hans juga sengaja datang secara mendadak kerumah bibi anita dimakassar, demi mencari anita, siapa tahu ia kembali menenangkan diri kerumah bibinya itu. namun lagi-lagi hans harus menelan rasa kecewa, karena ia juga tidak mendapati anita berada disana.     

.     

.     

Delapan bulan kemudian.....     

"Ndaa.... da~daa " sosok kecil langsung menyambut kedatangan jenny yang baru pulang dari tempat kerja dengan teriakkan riang.     

"Ohh My baby.... kangen sama bunda yah" Jenny langsung memeluk lalu mengendong sosok kecil yang menunggunya didepan pintu masuk rumah.     

"Do you miss me??" tanya Jenny dengan nada bicara manja sambil mengkilik-kitik perut bocah laki laki kecil itu ringan. membuat bocah lelaki itu tampak kegirangan. menggeliat dan meronta dalam pelukan jenny. "Ah-ba~aaa.... " ucapnya dengan celoteh tidak jelas. terus memukul jenny sekenanya dengan tangan kecilnya. Jenny tidak berhenti terus menciumi bocah laki-laki itu dengan gemas, mengendongnya masuk kedalam kamar pribadinya.     

"Sudah pulang Jenn... " anita tiba-tiba ikut masuk kedalam kamar jenny. mengambil alih bocah lelaki lucu dalam pelukan jenny     

"Yuuuppp "     

"Makan dulu gihh sana , mumpung lauknya masih angett, tadi mbaknya masak sayur asam, sambel tomat, sama tempe goreng kesukaanmu " ucap anita menginggatkan jenny dengan masakan favoritenya.     

"Aseekkk ! tengkyu yahh.... pasti aku makan semua sampai ludess hehehe " jawab Jenny ceria. seraya mengambil handuknya dan langsung masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.