Shadow of Love

Apakah kamu berubah pikiran



Apakah kamu berubah pikiran

0Pulang dari kantor, prastian menyetir mobilnya melaju kearah Jakarta selatan. ia menuruti permintaan jenny untuk datang kerumahnya seperti biasa. agar anita tidak semakin curiga dengan hubungan mereka berdua. setelah anita mengeluhkan perubahan sikapnya yang seolah menolak berkunjung kerumah jenny seperti sebelumnya. tapi justru menemui anita diluar rumah. memicu rasa penasaran anita, tentang apa yang sebenarnya terjadi diantara ia dan jenny.     

Prastian tentu dapat mengerti posisi jenny, karena ia sangat paham betul bagaimana kharakter tegas anita. ia sangat benci dibohongi. jika ia sampai tahu scandal semalam antara dirinya dan jenny, anita pasti akan marah besar, bahkan kemungkinan ia tidak akan dapat memaafkan dirinya dan jenny. Anita pasti akan mengira mereka sengaja berkhianat dan diam-diam bermain dibelakangnya. meskipun hubungan mereka saat ini memang abu-abu. dan tidak ada kejelasan. namun sikap anita yang mulai dapat menerima dirinya adalah kemajuan besar dalam hubungan mereka. dan faktanya saat ini ia adalah satu-satunya pria yang mendampinginya. itu sudah lebih dari cukup untuk menguatkan posisinya dihati anita.     

Prastian menghentikan mobilnya ditepi jalan yang ramai oleh penjual makanan. ia sengaja mampir sejenak untuk membeli martabak keju favorite anita dan jenny. sebagai buah tangan, atau sedikitnya dapat sebagai bahan pembicaraan nanti untuk menutupi rasa canggungnya saat bertemu jenny.     

Sesampai dirumah jenny. prastian langsung menyambangi kamar Bryan. melepas rindu dan bermain bersama Bryan seperti biasanya. Anita melihat kedatangannya dan langsung ikut bergabung masuk kedalam kamar Bryan.     

"Ehh.... Ayah datang yahh...." sapa anita seraya mencubit pipi tomat puteranya dalam pelukan prastian.     

"Nit... aku tadi mampir beliin martabak keju favoritemu, aku taruh diatas meja makan."     

"Iya. aku sudah melihatnya. makasih yah pras. nanti kita makan barengan sama jenny yah "     

"Hmm.... emang jenny belum pulang kantor ?"     

"Belum. dia bilang hari ini lembur."     

"Ohh...."     

Prastian menganggukkan kepalanya berulang kali. ia tahu. jenny pasti sengaja pulang lebih larut untuk memberi kebebasan dirinya dan anita bertemu. jenny mungkin berpikir jika kehadirannya nanti akan membuat prastian canggung dan merasa tidak enak hati padanya. 'Baik juga tuh anak....' batin prastian lega.     

"Nitt...."     

"Ada apa.... "     

"Sabtu malam kamu free gak ?"     

"Iya. aku free.... kenapa ?"     

"Emm... maukah kamu menemaniku untuk datang ke acara kantor... "     

Anita menoleh kearah prastian. membalas menatapnya serius. meskipun mata mereka saling bertatapan, namun pikiran anita sedang sibuk menimbang. sebenarnya ini bukanlah kali pertama prastian memintanya menemani ke acara kantornya. namun selama ini ia selalu menolak permintaannya secara halus. dengan berbagai alasan yang sengaja ia buat untuk menghindarinya.     

Melihat tatapan ragu diwajah anita, prastian seolah langsung mengerti. "Ahh tidak apa-apa kalau kamu tidak mau. it's okay. aku akan datang sendirian saja kalau begitu ", ucap prastian dengan wajah tenang, tersenyum kecil kearah anita. memendam perasaan kecewa dihati seperti biasanya. ia kembali mengambil bola kecil disisinya dan lanjut bermain dengan Bryan yang terus merangkak kesana kemari dengan aktif.     

Melihat perubahan rona wajah prastian berubah lesu, Anita tahu. prastian pasti sedang merasa kecewa padanya. ia menyadari, ia berhutang budi pada prastian. Prastian selama ini selalu perhatian dan membantunya apa saja dan kapan saja. bahkan tanpa diminta sekalipun.     

Prastian bahkan selalu mengosongkan waktunya untuk mengantarnya kedokter pada jadwal imunisasi Bryan. ia juga tidak keberattan mengantarnya berbelanja keperluan rumah dan sebagainya. Prastian selalu menyempatkan diri mengajak Bryan bermain dengannya di waktu off bekerja. agar Bryan tidak kehilangan kehadiran sosok ayah dalam tahun pertama hidupnya. Anita tahu Prastian selalu menempatkan ia dan Bryan dalam prioritas waktunya.     

"Aku akan pergi bersamamu pras..."     

Prastian langsung menoleh kearah anita dan menatapnya lekat, ia menangkap bola ditangannya dan sejenak berhenti bermain dengan Bryan.     

"Sungguh....." ucap prastian dengan raut wajah tidak percaya. Anita menganggukkan kepalanya. sambil tersenyum tipis,     

"Hmm....." Prastian tidak langsung percaya diri, ia menduga anita hanya sengaja mengerjai dirinya saja.     

"Apakah kamu berubah pikiran..." ucap anita memastikan.     

"Bukan... bukan itu.... magsudku... apakah kamu yakin...."     

"Sebenarnya kamu tuh serius ingin mengajakku atau enggak sihh...." balas anita ketus, segera memasang muka masam dan pura-pura marah.     

"Tentu ... tentu saja... aku sangat senang sekali nitt... aku tidak percaya kamu benar-benar mau datang menemaniku kali ini... ahh terima-kasih anitaku sayang..."     

"Ihh biasa saja pak ! gak usah lebay begitu.."     

"Biarin saja !! "     

Mereka berdua saling bertatapan dalam, lalu saling melempar senyum bahagia.     

.     

.     

.     

Pandangan Prastian seolah terkunci. ia tampak membeku menatap kearah anita yang berjalan keluar dari kamar pribadinya dengan anggun. Anita sangat mempesona, mengenakan gown berwarna hitam berbelahan dada rendah yang memperlihatkan punggung indahnya, dengan rambut disanggul indah keatas, bibirnya dipoles lipstick merah, ia merias wajahnya sendiri dengan make up flawless, mengenakan kalung berlian sebagai aksesories satu satunya.     

Anita tampak seperti boneka hidup. penampilan keseluruhan terlihat simple tapi sangat berkelas dan elegant. tidak berlebihan. semua yang ia kenakan terlihat pass ditubuhnya. ia seperti memancarkan aura kecantikan mahal dan tidak tertandingi.     

"Apakah kita jadi berangkat sekarang? " tanya anita datar. seketika mengaggetkan lamunan prastian. yang masih berdiri diruang tamu dan terus memandang kearahnya tidak bergeming.     

"Ohh Iyaa.... kamu sudah siap" jawab prastian gugup. langsung meraih satu tangan anita dan mengandeng erat.     

"Menurutmu... " Anita melirik acuh. namun langsung membalas gandengan tangan prastian dan berjalan keluar rumah bersama. Prastian tersenyum cerah, ia benar-benar merasa gemas dengan sikap sok cuek anita. meskipun ia terlihat dingin diluar, namun hangat didalam.     

Mereka berpamit pada jenny sebelum pergi menuju mobil prastian yang diparkir diluar pagar rumah.     

"Have fun yahh... " teriak jenny, tersenyum lebar sambil melambaikan tangan mengantar kepergian mereka berdua. anita membalas dengan melambaikan tangannya kearah jenny, seraya tersenyum manis sebagai tanda selamat tinggal.     

Prastian membawa sendiri mobilnya menuju ke hotel tempat acara. Anita duduk dikursi depan disamping kemudi. orang lain yang tidak mengenal mereka secara langsung, pasti akan berasumsi bahwa mereka adalah pasangan suami istri. mereka benar-benar terlihat sangat serasi.     

Sesampai dihotel tempat acara.....     

Dua orang petugas hotel berpakaian seragam segera menyambut kedatangan prastian dan anita, mereka menundukkan kepalanya, memberi salam saat melihat mereka keluar dari mobil. Prastian memberikan kunci mobilnya pada salah satu petugas hotel. untuk membantunya parkir ditempat yang telah disiapkan khusus untuk tamu undangan yang menghadiri acara.     

Saat memasuki aula auditorium. Anita tampak sangat mencolok dengan penampilannya yang mahal. dalam terang cahaya lampu hotel yang indah. semua mata seolah tertuju padanya. mengaggumi kecantikanya. ini adalah acara peluncuran product terbaru layanan perbankan berbasis internet banking milik Bank tempat prastian bekerja. dan kebetulan acara ini akan banyak dihadiri oleh para tamu undangan yang meliputi pengusaha, pejabat pemerintah dan Mitra bisnis dari bank tempat prastian bekerja.     

Kehadiran prastian diacara ini tentu saja adalah wajib. karena ia menjabat sebagai salah satu pimpinan audit di beberapa cabang wilayah. ia mempunyai tanggung jawab untuk menilai seberapa efektif nya acara tersebut berpengaruh pada marketing pemasaran product. prastian menatap anita penuhrasa bangga. ia begitu menikmati bagaimana semua mata seolah terpana pada mereka berdua. ini sekaligus sebagai moment balas dendam. bagaimana ia dulu sering merasa terintimidasi dan awkward kalau datang sendirian ke acara. karena teman-temannya yang lain selalu datang didampingi oleh pasangan mereka masing-masing.     

Prastian dan anita akhirnya menemukan sebuah tempat duduk untuk mereka mengobrol dan minum sambil menikmati acara.     

Sementara itu disudut lain ruangan. hans juga tampak menghadiri acara yang sama ,     

dia datang seorang diri tanpa ditemani Jenny.     

Hans terlihat mengambil segelas minuman anggur yang ditawarkan oleh seorang gadis pramusaji berseragam resmi hotel, pandangan matanya berpencar melihat situasi ditempat acara. begitu ramai oleh para tamu undangan.     

Sesekali ia menganggukkan kepalanya. membalas sapaan hormat beberapa orang yang tampak mengenal siapa dirinya. saat ia menyesap seteguk minuman didalam gelas panjangnya, tiba-tiba tatapannya menangkap sosok wanita cantik diujung ruangan sana. penampilannya yang begitu mencolok. seakan membius siapapun yang melihatnya. ia begitu mempesona. begitu sempurna.     

"Nitaaa..... " Hans terus menatap sosok wanita cantik itu tidak berkedip. terpukau dalam kerinduan yang begitu dalam. matanya tiba-tiba membayang basah. telah penuh oleh air mata. tapi sebelum air matanya jatuh, ia segera mengusapnya kasar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.