Shadow of Love

Menangkapmu dengan senang hati



Menangkapmu dengan senang hati

0Kembali ke tiga jam sebelumnya.....     

"Hallo ... Tuan Hans ...", Sapa penyanyi itu penuh respect. ia menganggukkan kepalanya memberi salam pada Hans.     

Hans menunjuk satu kursi tepat disampingnya. mempersilahkan Penyanyi itu duduk didekatnya. Penyanyi itu menarik nafas panjang, berusaha bersikap tenang, meskipun dalam hatinya kini sedang menari riang. 'Ohh gosh... akhirnya kesempatan ini datang juga, ternyata aslinya lebih menawan dari foto-fotonya, Penyanyi itu berusaha keras menyembunyikan rasa kagumnya pada Hans.     

Sudah menjadi rahasia umum dikalangan sesama artists, dan management dunia entertainment. jika Hans sering mengajak berkencan dengan model cantik, atau artists artists muda terkenal lainnya.     

Hans terkenal sangat royal dalam memberi fee dan hadiah yang fantastic pada para teman kencannya, terutama yang bisa memikat hatinya.     

Dan artists mana yang bisa menolak pesona pengusaha tampan dan tajir seperti Hans. meskipun secara kasar, mereka hanya menjadi selingan suntuk bagi Hans, tapi itu sangat sebanding. mereka akan dengan suka rela menuruti.     

Jadi siapapun yang berhasil mendapat sinyal cinta dari hans ,mereka seperti mendapat durian runtuh. Mereka hanya bisa berharap Hans tidak cepat bosan, syukur-syukur dapat menjalin long lasting relationships, alias menjadi sugarbabynya.     

At least, semua masalah keuangan mereka akan terjamin. mereka dapat hidup mewah dan bergaya socialita tanpa bergantung dengan job artists mereka yang tidak menentu.     

Dengan gerakan elegant Penyanyi itu segera menarik satu kursi yang dimagsud Hans.     

"Ohh Hallo … hmm ... namamu ?".     

"Perkenalkan.... Saya Katty ... nice to meet you Tuan Hans," jawab Katty ramah. ia langsung mengulurkan tangan indahnya, memperkenalkan diri pada hans. Hans menyambut uluran tangan Katty. dan mempersilahkan duduk.     

Hans bukan sedang berpura-pura tidak mengenal Katty. meskipun notabene ia adalah artists kelas atas Indonesia. in fact, Hans memang tidak mengikuti all about dunia entertainment dan televisi terbaru. sehingga ia tidak update tentang artist mana yang sedang viral or top saat ini. Hans baru menyadari bahwa Katty terkenal, saat semua penonton dibawah panggung tadi tampak berebut untuk berfoto dengannya.     

Tapi semua itu tidak penting baginya. ia hanya mendadak merasakan feeling untuk berbuat sesuatu padanya, setelah melihat penampilannya di panggung tadi. dan seperti biasanya, Hans langsung menghubungi managers artists itu secara private. untuk dapat berkenalan secara pribadi dengannya setelah ia selesai performance nanti.     

Kebetulan ia bukan orang baru dalam dunia sugarbaby. hampir semua teman dalam circle-nya juga merasakan itu. actually, dalam dunia mereka, money talk louder than words.     

Dan dalam bisnis hiburan, penawaran lewat jalur belakang adalah lazim. dan Hans telah sering melakukan transaksi itu.     

"Ahh... Katty.... your name so beautiful as beautiful as you.."     

"Ahhh Tuan Hans bisa saja.... jangan terlalu memuji, nanti kalau saya jatuh, bagaimana ?"     

"Jika itu terjadi,... aku akan menangkapmu dengan senang hati " jawab Hans lirih, wajah Katty langsung merona, balas menatap Hans dengan tersipu malu.     

"Ngomong-ngomong... penampilanmu tadi keren. aku melihat semua yang hadir disini tampak sangat terhibur ...."     

"Terima-kasih atas apresiasinya Tuan Hans, ... saya tidak menyangka anda begitu bermurah hati. hmm, apakah ini berarti .... kelak akan ada undangan lagi untuk next event di Perusahaan Tuan ?"     

"Sure Katty... aku pasti akan menginggatmu..."     

Hans mengangkat gelasnya sambil tersenyum samar. Katty menatap kearah Hans penuh arti. seolah sedang memastikan bahwa ia tidak salah tafsir. Hans menyesap sampanye dalam gelasnya penuh penghayatan. sambil terus menatap kearah Katty lekat, seolah memberi sinyal kepastian atas sikapnya.     

Katty juga langsung mengambil gelas panjang berisi sampanye didepannya, ikut menyesap sampanye itu hingga habis. mereka kemudian saling berbalas senyum, dan bertatapan penuh arti.     

"Benarkah..." ucap Katty dengan nada menggoda.     

Mereka sudah tahu sama tahu. dan Katty tidak akan membiarkan peluang emas di depan matanya pergi begitu saja.     

"Aku harap, kau tidak mengecewakanku..." ucap Hans lembut, sambil menjabat tangan Katty ia menyelipkan sebuah kartu access room hotel.     

"Jangan khawatir Tuan .... saya akan melakukan yang terbaik untuk menghibur anda,"     

Mereka kembali saling bertatapan penuh arti. saling mengerti dengan kode masing-masing.     

Katty berdiri dari kursi duduknya, wajahnya tampak bersinar, penuh rasa optimis. ia tersenyum kecil pada Hans, sebelum berjalan pergi meninggalkannya.     

.     

.     

.     

Satu jam kemudian....     

Katty menunggu kedatangan Hans dalam room hotel yang telah dibooking Hans sebelumnya untuk kencan mereka.     

Katty menyemprotkan Parfums termahalnya ke seluruh tubuh. wajahnya terlihat gundah, 'Apakah begini terlihat sempurna ?..' ia menatap cermin didepannya, mematutkan diri di cermin, memeriksa setiap detail penampilannya. 'Ahh, sepertinya ini miring sebelah...' Katty langsung mengambil pensil eyeliner untuk membenahi riasan eyeliner yang sudah tampak sempurna itu sekali lagi.     

.     

.     

Hans membuka pintu room ekslusive bernomor 1128 didepannya. Baru satu langkah ia menapaki pintu, aroma wangi parfums seolah menyeruak ke seluruh ruangan kamar. Hans tersenyum samar, segera pandangan matanya terkunci menatap sosok indah diatas ranjang.     

Katty tampak terbaring pasrah di sana, ia tampak hanya mengenakan lingerie tipis berwarna merah menyala, tubuh indahnya tergolek menantang. seolah tengah bersiap menjemput fantasinya bersama Hans.     

Katty segera bangun dari pembaringannya, untuk menyambut kedatangan Hans. ia turun dari tempat tidur tanpa mengenakan alas kaki, mereka saling bertatapan intim, dengan gerakan erotis Katty menjijitkan kaki dan langsung mengalungkan kedua tangannya pada leher Hans.     

"Rupanya ada yang tidak ingin menghamburkan waktu berharganya..." goda Hans,     

"I've been waiting you so long ... babe....." balas Katty mesra, berbicara tepat didepan bibir Hans. hingga nafas mereka saling bertabrakan.     

Mereka saling bertatapan dalam diam.... seolah saling meneliti ekspresi wajah masing-masing.     

"Apa kau begitu tidak sabar...?"     

"Hmm, Jangan khawatir, aku bersih...."     

Katty sepertinya mengerti rasa khawatir Hans. ia telah banyak mendengar, jika Hans termasuk picky. Hans akan memastikan bahwa saat mereka berhubungan, pasangannya dalam kondisi bersih, dalam arti selain pertimbangan keamanan kesehatan, juga pasangannya itu tidak sedang in relationships dengan pria lainnya. itu semacam syarat tidak tertulis, namun berstempel warning dengan segitiga merah dengan tanda seru didalamnya.     

Hans tampak tersenyum puas. dan tatapan matanya menjadi liar, tanpa sepatah katapun ia langsung mencium bibir Katty dengan panas.     

Mereka kemudian bercinta dengan gila diatas ranjang.     

Hans bagai serigala liar yang menemukan mangsa baru yang siap disantap. meraih dan mengais setiap daging segar yang tersaji didepannya. tidak ingin menyia-nyiakan setiap tetes kenikmatan hilang darinya. sementara Katty dengan panas dapat mengimbangi perlakuan Hans dengan sempurna, ia bagai seorang professional yang memang diciptakan untuk menghandle libido Hans yang memuncak padanya.     

Mereka bercinta dengan panas dan membara. seperti dua pemain lama yang telah saling memahami keinginan masing-masing. Katty sangat mengerti bagaimana memuaskan hasrat Hans saat ini.     

.     

.     

.     

Hans keluar dari kamar mandi, dengan mengenakan handuk putih melilit di pinggangnya. tubuhnya yang berotot terlihat dengan jelas. rambut hitamnya yang ikal masih basah menetes, posture tubuhnya tampak begitu sempurna. ia menggosok rambut basahnya dengan handuk ditangannya. Matanya tanpa sengaja bertemu pandang dengan Anita yang juga sedang menatapnya lekat.     

Tiba-tiba keadaan menjadi canggung...     

"Ada apa denganmu hari ini ?" tanya Anita menyelidik. tidak dapat menerima sikap dingin suaminya padanya.     

"Magsudmu ?" Hans pura-pura tidak mengerti.     

"Apa kau masih marah .... cintaku.... "     

'Ahh gadis ini benar-benar....' Hans menelan ludahnya dengan berat, sangat jarang, Anita bersikap begitu manis saat berada di tempat tidur begini. Hans hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri. yang telah kehabisan seluruh tenaganya untuk melayani gadis liar yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu.     

Tapi memikirkan percintaan dengan Katty. ini benar-benar luar biasa. Wanita itu sangat experts. sejauh ini, hanya dia satu-satunya wanita yang bisa membuat lututnya lemas dan nyaris tidak bertenaga. 'Shitt ! aku benar-benar tidak bisa meremehkannya ' gumam Hans senang.     

"Sepertinya kamu sudah tidak menginginkanku lagi "     

Ucapan Anita segera menyadarkan Hans untuk back to reality.     

"Jangan bicara omong kosong.... " sahutnya tegas,     

Hans segera berjalan mendekati tempat tidur dan langsung menindih tubuh Anita yang terbaring di sana. tempat tidur empuk itu bergoyang saat mereka bergerak dengan penuh gairah. Bibir Anita segera dikunci rapat olehnya. gerakan Hans begitu lembut , sangat lembut hingga membuat Anita serasa melayang diangkasa. Setiap kali Hans menciumnya, ia hanya merasakan seolah seluruh dunia telah menjadi miliknya. begitu nyata.     

Nafas Anita bertambah cepat, ia telah siap untuk step selanjutnya, namun tiba-tiba Hans menghentikan aksinya. dan justru langsung menggigit jari-jari Anita dengan kesal.     

"Unch.... sakit...." rintih Anita tidak mengerti,     

"Hump itu hukuman untukmu, karena membuatku jadi jomblo di acara charity tadi !" kata Hans dengan nada jengkel,     

"A-aaa...." Hans membuka mulutnya lagi, seolah bersiap untuk menggigitnya lagi.     

"A-Apa lagi..." tanya Anita polos, wajahnya tampak ketakutan, dengan cekatan ia segera menyembunyikan kedua tangannya ke belakang, menatap ke arah Hans dengan super waspada.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.