Shadow of Love

Kamu bisa melakukannya sendiri



Kamu bisa melakukannya sendiri

0Keesokan paginya, saat Anita sedang menyiapkan sarapan pagi untuk Hans dan Bryan, tiba-tiba Pak Malik menelfonnya. memberi perintah Anita untuk mengantar Boss besarnya Mr Chen yang sangat dibencinya itu bertemu dengan rekan bisnisnya di villa pribadinya yang berada di daerah puncak Bogor.     

Pak Malik menyuruh Anita untuk langsung menjemput Bossnya itu di rumah pribadinya. tak lupa ia memberi Alamat lengkap kediaman pribadi Mr Chen di Sudirman Palace, yang terletak di perumahan mewah dikawasan Jakarta pusat.     

Tentu saja pak Malik tidak ingin mendengar kata 'Tidak' dari Anita, sejak Anita juga masih membutuhkan pekerjaannya itu. Anita tidak ingin kehilangan pekerjaannya. meskipun ia yakin, tugas ini pasti atas instruksi dari Mr Chen langsung, yang masih ingin membalas dendam padanya dengan menggunakan trick kecil semacam ini.     

Anita menghempas nafasnya keras, berusaha tenang, ia berusaha mengendalikan rasa marahnya, dan memilih menerima realita didepannya, 'It's okay.... sabar nitt... sabar....' Anita menghela nafasnya, lalu menghembuskannya pelan. ia berkata pada dirinya sendiri, bahwa situasi ini hanya sementara, dan semua akan normal kembali seperti semula, ia hanya perlu sedikit bersabar, Mr Chen pasti akan segera kembali ke habitat awalnya. go back to Singapore. jika ia sudah selesai dengan pekerjaannya di indonesia, hibur Anita pada dirinya sendiri.     

Tepat pada pukul delapan pagi, Anita sampai di rumah Mr Chen. seorang petugas security berseragam serba biru muncul dari dalam kediamannya, dan tampak membuka pintu gerbang untuknya. Anita yakin , Mr Chen telah memberitahu tentang kedatangannya pada petugas security itu, sehingga ia bahkan sudah stand by di gardu jaga, dan saat melihat mobil Anita datang, ia tidak perlu berbasa basi menjelaskan siapa dirinya.     

Rumah pribadi Chen berjarak kira-kira satu jam perjalanan dari rumahnya di menteng. karena Chen belum siap, Anita memilih menunggu di halaman depan rumahnya yang asri. sambil menikmati pemandangan taman yang hijau nan indah, Tiba-tiba pintu depan terbuka, dan Mr Chen keluar dengan mengenakan setelan jas.     

"Kau tidak perlu menungguku diluar, masuk dan duduklah di dalam "     

'Hmm , punya rasa sopan juga nih bocah..'     

Anita hampir membuka mulut untuk mendebat bahwa ia bisa menunggunya di depan saja, sambil melihat taman rumahnya yang indah, tapi ia langsung tersadar bahwa berdebat tidak sesuai dengan perilaku seorang karyawan biasa.     

"Selamat pagi Mr Chen..." Sapa Anita dengan sopan, meski lelaki itu tidak menjawabnya bahkan terkesan tidak peduli. ia pergi meninggalkannya begitu saja, tanpa membalas salamnya. sehingga mau tidak mau Anita mengikuti lelaki itu masuk kerumahnya yang indah.     

"Cari pengurus rumahku, dan minta dibuatkan kopi," Kata Chen sambil menunjuk kearah lorong yang panjang dan lapang.     

Anita tidak ingin minum kopi. Ia ingin menolak tawaran Chen, tapi mendadak ia tersadar dengan posisinya kini adalah karyawannya, dan itu tadi bukan sebuah tawaran, melainkan perintah atasan.     

Anita menyusuri lorong itu. sementara Chen tampak masuk ke sebuah ruangan yang Anita duga adalah ruang kerja. karena ia hanya sempat melihatnya sekilas melalui pintu yang terbuka. pintu lain di ujung lorong juga terbuka. kelihatannya itu adalah ruang tamu, Anita masuk dan menunggu di sana. ia memandang ke arah pintu kaca didepannya. Meski pagi ini cuacanya sedikit mendung, mau tidak mau ia mengaggumi kedamaian dan ketenangan tempat ini.     

Chen menghampirinya sambil membawa tas kerja dan beberapa kertas file ditangannya. ia spontan tersenyum kearah Chen, "Di sini indah sekali..." ucap Anita tanpa berpikir panjang. dan untuk sesaat ketika Chen balas menatapnya ia tersenyum sekilas padanya.     

'Wow tampan sekali bocah ini....'     

"Kita pergi sekarang !" ujar Chen dingin, tanpa senyum dan terkesan tak berperasaan. membuat keceriaan di wajah Anita langsung pudar seketika. ia langsung membuntuti langkah Chen dibelakang, berjalan patuh menuju mobil.     

Mereka langsung berangkat menuju puncak Bogor, Sepanjang perjalanan Mr. Chen tampak tenggelam di antara kertas-kertas kerjanya. dan hampir tidak bergerak selain untuk menggerutu pada cara mengemudi Anita. Jelas Chen membutuhkan seorang sopir pribadi agar tidak menghabiskan waktunya yang berharga dengan menyetir sendiri.     

Anita melirik Chen dari kaca spion, mata lelaki itu tampak sedang fokus menatap satu titik di bagian kepala belakangnya. Chen memutar bola matanya lalu menatap Anita masam. 'Lelaki Aneh....' batin Anita, ia berusaha untuk konsentrasi pada jalanan di depannya. dan menahan diri untuk tidak melihat ke belakang lagi.     

Mereka sampai ditempat tujuan sekitar pukul dua belas siang, sebenarnya mereka bisa lebih cepat sampai, tapi, seperti pada perjalanan ke meeting kemarin, Chen berkeras supaya Anita beristirahat di pom bensin yang mereka lalui tadi.     

.     

.     

Hari ini, media sosial dan infotainment di hebohkan dengan gossip tentang artists papan atas, Katty blinks yang tertangkap kamera netizen, tampak sedang menikmati makan malam romantis dengan seorang lelaki di sebuah restaurant elite di hotel mewah, dalam photo yang beredar, memang tidak memperlihatkan secara jelas wajah pria yang bersamanya itu. membuat public merasa semakin penasaran tentang sosok lelaki yang bersamanya itu.     

Yang netizen yakini berada dibalik gaya hedon Katty akhir-akhir ini. Katty tampak semakin menunjukkan kehidupan kelas atasnya. dengan segala outfit dan tas branded terbaru head to toe yang ia kenakan setiap hari. terlihat sangat mencolok dan sengaja ia unggahan di akun media sosial miliknya.     

Gaya hidupnya yang high class dan terkesan glamor seakan menimbulkan rasa kepo netizen julid yang ingin mengetahui asal-usul pendapatan financialnya sebagai artist.     

Tapi Katty yang mempunyai jutaan followers di akun media sosialnya justru tampak menikmati segala boosting pemberitaan tentang dirinya, terbukti ia justru memanfaatkan moment itu dengan meluncurkan single lagu terbarunya. dan semakin laris manis menerima tawaran job nya.     

Katty tampak tidak peduli dengan nyinyiran hatter dan netizen yang membencinya. Dia justru sengaja semakin menunjukkan gaya hidup hedonnya, mengendarai supercar keluaran terbaru, hingga sengaja menenteng tas kremes mewah dengan model dan tipe berbeda setiap hari.     

Vanessa membanting smartphone mahal ke sofa dengan keras. hatinya terasa terbakar, "Dasar pelacur murahan !!" umpatnya geram. Vanessa tahu, lelaki yang bersama Katty blinks tidak lain adalah Hans, meskipun photo itu hanya menampilkan sosok pria itu dari belakang. tapi ia tahu persis jika pria itu fixed adalah Hans.     

'Tidak !! aku tidak akan membiarkan ini.... " teriak Vanessa dengan marah.     

'Aku tidak akan membiarkan ular itu mengeruk uang Hans dengan mudah.... '     

Vanessa merasa marah, dan cemburu, ia bersama Hans lebih lama, tapi Hans tidak pernah begitu royal padanya. minggu ini, ia hanya mendapatkan sebuah tas seharga dua ratus juta saja. padahal ia telah bersikap sangat baik dan melayaninya dengan patuh,     

Vanessa menatap photo Katty dengan geram. Katty tampak sedang mengendarai supercar mewah, dengan tas branded keluaran terbaru, Vanessa mengepalkan tangannya dengan kuat, tanpa sadar kukunya yang tajam menancap ditelapak tangannya dan tampak berdarah. "Dasar pelacur murahan !! bangsatt !!! aku akan menghabisimu !!"     

Vanessa langsung mengambil ponselnya, ia mencari nama Hans di contact ponselnya, dan menelfonnya.     

"Aku sedang sibuk, cepat katakan....ada apa..." Kata Hans, membalas panggilan telfon Vanessa dengan dingin.     

"Aku ingin bertemu...."     

"Tidak hari ini...." tolak Hans tegas.     

"Aku butuh kamu..."     

"Kamu khan bisa melakukannya sendiri... merepotkan saja..."     

"Apa karena Katty...."     

"Jangan ikut campur urusanku"     

Hans tiba-tiba teringat. bahwa satu-satunya wanita yang bersamanya kemarin adalah Vanessa, dan kemarin mereka juga sempat bercinta di kantor. jadi kemungkinan besar lipstick merah yang berada di sakunya kemarin adalah milik Vanessa, yang sengaja ditinggalkan disana.     

"Aku peringatkan kamu !! jangan membuat masalah denganku !!"     

'Jadi kau berniat membuangku, demi mainan baru mu itu hmm !' Vanessa memegang ponselnya dengan kuat.     

"Aku tahu.... "     

"Jangan pernah terulang, atau kau akan tahu akibatnya"     

"Baiklah...." Jawab Vanessa patuh.     

Hans langsung menutup telfonnya, Vanessa memang terkadang sangat usil, dan suka sengaja mengerjai dirinya. tapi semua masih bisa di toleransi olehnya, selama tidak menimbulkan akibat buruk padanya, Hans menghela nafasnya lega. beruntung kemarin ia spontan menggunakan nama Cindy , ternyata reputasi bohong Cindy berhasil mengcover kecurigaan isterinya padanya.     

"Kamu pikir kau bisa mencampakkanku begitu saja... jangan harap !!" teriak Vanessa dengan keras. air matanya tumpah membasahi wajahnya, ia langsung membanting dirinya ke ranjang dengan putus asa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.