Shadow of Love

Sepertinya kau tidak membutuhkanku lagi



Sepertinya kau tidak membutuhkanku lagi

0"Sepertinya .... kau benar-benar sudah tidak membutuhkanku lagi.." ucap Vanessa getir, wajahnya menempel pada bahu Hans yang tampak sedang berkonsentrasi melihat ke layar komputer didepannya. "Penyanyi itu sangat lihai juga..., bahkan bisa langsung mendepak Anita dengan sekejap mata, bukankah begitu ?" ujar Vanessa pelan, sengaja berbicara dengan nada provocative, matanya terlihat memperhatikan reaksi Hans dengan seksama, seakan sedang meyakinkan sesuatu.     

"Kau butuh berapa ?" kata Hans lugas, sorot matanya tidak beranjak dari layar komputernya. jelas ia merasa tidak nyaman dengan kata-kata Vanessa.     

"Jangan bicara begitu... aku betul-betul merindukanmu .... tidak ada magsud lainnya" ujung jari Vanessa merayap lembut, menyentuh dagu kasar Hans yang mulai ditumbuhi bakal jenggot.     

"Baiklah..." jawab Hans datar, ia langsung menepis tangan Vanessa dari wajahnya.     

Vanessa menggigit bibirnya kuat, menahan amarahnya yang memuncak, hatinya terasa sakit, merasakan tanggapan Hans yang begitu dingin padanya, hati Vanessa meradang, sepertinya Hans benar-benar berniat mencampakkannya, dan membuangnya begitu saja bagai seonggok sampah yang tidak berarti.     

'Tidak ! Aku harus melenyapkan Pelacur murahan itu apapun caranya !!, aku tidak percaya dia bisa mendepakku dari sisi Hans semudah ini !! aku harus memberi pelajaran padanya.! dasar pelacur murahan !!!!.     

"Apakah kau sekarang benar-benar sudah tidak menginginkanku lagi ?"     

"Aku akan menelfonmu lain kali okay...."jawab Hans santai, sebenarnya Akhir-akhir ini ia merasa sangat kelelahan, akibat terlalu terbawa oleh euphoria bersama sugarbaby terbarunya Katty blinks, yang tidak dapat dipungkiri, berhasil membuatnya lupa daratan untuk sejenak.     

Karenannya, ia bahkan sudah tidak menyentuh isterinya selama seminggu terakhir, 'Shitt !' umpatnya pada dirinya sendiri. merasa telah melewatkan sesuatu yang berharga dengan sia-sia. jadi Hans bersumpah, hari ini ia akan menyimpan tenaganya, ia tidak akan membuang satu tetes keringatnya demi apapun, ia telah bertekad bulat, akan menyimpan seluruh tenaganya untuk bercinta dengan isterinya hingga tuntas. pokoknya, malam ini ia hanya akan bersama dengan isterinya, berbaring diranjang empuk mereka, menikmati malam berdua, bercinta hingga pagi hari. 'Malam yang sempurna...' batin Hans exited.     

dan wajah Hans seketika tampak merona merah, bibirnya melengkung keatas, dan senyum kecil merekah indah diwajah tampannya, ia teringat bagaimana ekspresi menyerah isterinya saat bercinta dengannya, tatapan polos Anita yang menggoda, erangan memohonnya yang menantang, yang tidak ada satu wanitapun yang bisa menandingi pesonanya itu.     

yang hebatnya lagi, hanya ia seorang yang bisa merasakannya.     

Hans menelan ludahnya dengan berat, senyum kecil nan mesum menghias bibirnya, ia seakan tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya.     

Vanessa melirik kearah Hans geram, bola matanya naik keatas disertai senyuman sinis yang samar, melihat bagaimana wajah Hans yang tampak bersemu merah persis seperti pria muda yang baru jatuh cinta. 'Pelacur Sialan !!,' batin Vanessa mengumpat, rasanya ia sudah tidak tahan melihat bagaimana Hans yang tampak tergila-gila dan terpedaya oleh pesona Katty. 'Menjijikan !!'     

"Sure... kalau begitu, aku cabut dulu sekarang, "     

Vanessa bangkit dari pangkuan Hans sambil mencium bibir Hans intensely, Hans membiarkannya saja. ia tidak membalas ciuman bergairah Vanessa sedikitpun.     

Vanessa menghentikan ciumannya sejenak, tiba-tiba hatinya merasa sangat terhina, Hans sengaja mengabaikannya bahkan tidak sudi membalas ciumannya, spontan Vanessa menggigit bibir bawah Hans dan menariknya dengan gerakan nakal, membuat Hans meringis kesakitan dan langsung mendorong tubuh Vanessa menjauh darinya. "Dasar perempuan binal !!.."     

"That's me..." jawab Vanessa senang, sambil mengedipkan satu matanya, ia melangkah pergi meninggalkan ruangan kerja Hans. saat membalikkan badannya, wajah Vanessa seketika berubah muram, hatinya terasa panas, Ia benar-benar harus memberi pelajaran pada Katty apapun resikonya.     

Hans menatap kepergian Vanessa sambil tersenyum. akhirnya ia dapat menyingkirkan satu godaan hari ini.     

.     

.     

Anita sedang beristirahat siang dan meneguk juice tomatoes favoritenya di kantin kantor, saat sebuah link tautan muncul pada notifikasi ponselnya.     

Anita mengeryitkan keningnya, ia tidak pernah share nomor pribadinya pada orang asing. ia langsung memeriksa profile picture pengirim link tautan itu, ternyata menggunakan profile photo seorang penyanyi terkenal Katty blinks. Anita mengeryitkan keningnya lagi, wajahnya tampak terheran, ia yakin sekali, tidak pernah share nomor pribadinya pada sembarang orang. hanya circle keluarga dan orang-orang yang mengenalnya secara langsung yang mengetahui nomor pribadinya ini, tapi bagaimana bisa seorang fan's penyanyi terkenal bisa nyasar mengirim pesan secara random ini padanya.     

'Whatever....'     

Anita merasa sedikit penasaran juga, tanpa berpikir panjang ia segera membuka link tautan yang dikirim orang asing itu padanya, sembari meneguk juice tomat yang masih tersisa digelasnya, namun seketika tatapan matanya terpana, Anita tampak melihat dengan seksama video yang tampak dilayar ponselnya. ia fokus menatap pada adegan seorang pria yang tampak sedang mencium seorang wanita cantik yang tidak lain adalah penyanyi terkenal ibu kota, Katty blinks dengan mesra. mereka terlihat begitu intim, Katty blinks tampak menyuapi sosok lelaki yang hanya tampak dari belakang saja itu dengan penuh cinta, dan lelaki itu tampak menghujani Katty dengan ciuman intim sebagai ucapan terima-kasih.     

Terlihat begitu indah, bagai sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta.     

Anita mengerjapkan kedua matanya berulang kali. dan memutar kembali video itu sekali lagi. matanya tampak berkaca-kaca. terus menatap kearah layar smartphone ditangannya dengan wajah tidak percaya.     

Ia tidak pernah updated tentang berita atau gossip-gossip sekitar dunia artist dan entertainment sebelumnya, tapi masalahnya sekarang berbeda, ini melibatkan suaminya. jadi ia harus mencari tahu kejelasannya. sejujurnya meski tanpa harus klarifikasi pada Hans, Anita bisa yakin seribu persen bahwa lelaki dalam video tersebut memang benar suaminya. ia dapat langsung mengenalinya. walaupun kwalitas video itu buruk dengan gambar yang blurry namun ia tetap bisa mengenali bahwa itu adalah benar suaminya.     

Anita sangat yakin dengan penglihatannya, ia benar-benar mengenal dengan baik bentuk tubuh dan pakaian yang dikenakan Pria dalam video itu.     

Darah anita langsung terasa mendidih. dadanya tampak naik turun, dan ia merasa semakin sesak bernafas. "Beraninya kamu.....!!" ujar Anita marah, tangannya seakan mampu meremukkan ponsel ditangannya. ia terus mengenggam ponselnya dengan kuat.     

Anita segera memasukkan dompetnya kedalam tas. ia sudah kehilangan nafsu makannya, ia tidak berniat melanjutkan makan siang yang bahkan belum disentuhnya. ia membayar tagihannya kemudian langsung bergegas keluar kantor, untuk pulang dan menyelesaikan urusan ini dengan suaminya.     

Meski dalam hatinya terjadi perang hebat, satu sisinya rasa cemburu menguasai hatinya. ia berkata pada dirinya sendiri jika ia pantas marah. tapi satu sisi lainnya seolah mengingatkannya untuk meredam amarahnya dan berintrospeksi diri, tapi buru-buru ia menolak dengan keras. ia membela dirinya sendiri. bahwa apa yang terjadi padanya dan Chen saat itu murni bercandaan, atau bisa disebut kecelakaan.... atau apapun sebutan lainnya... tapi yang jelas itu bukan perselingkuhan !! titik !!.     

Ia berani bersumpah, jika hatinya tidak pernah berpaling dari Hans. ia tidak pernah berbuat kotor atau berniat menodai pernikahan mereka. kejadian bersama Chen benar-benar accidently. dan yang terpenting mereka kini benar-benar lost contact. Chen telah kembali bekerja dikantor pusat di singapore dan mereka bahkan tidak saling berbicara atau berhubungan kembali setelahnya.     

Berbeda dengan Hans yang jelas-jelas terbukti berciuman intim dengan Katty, dari gambaran yang ada di video itu, ia bahkan berani berasumsi, mungkin mereka berdua telah berbuat lebih dari itu.     

Anita bisa melihat bahwa Hans melakukannya dengan suka rela. mereka bertingkah bagai sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta.     

Jadi saat ini ia berhak marah !! ia berhak menuntut penjelasan pada suaminya.     

Anita tampak gusar. wajahnya menunjukkan kemarahan yang memuncak. sambil menyetir mobilnya pulang tangannya tampak sibuk menekan nomer telfon Hans.     

Namun sepertinya Anita harus menahan kesabarannya lebih lama lagi, karena suaminya tidak juga mengangkat panggilan telfonnya, membuat pikirannya semakin kacau. dan perasaannya bercampur aduk. bibir Anita tampak komat kamit, "Cepettan angkat telfonnya... ", Anita memukul gagang setir didepannya dengan tangannya. ia merasa tidak sabar menunggu jawabban telfonnya pada Hans. ia ingin secepatnya berbicara dan mengkonfirmasi tentang video yang dilihatnya barusan pada suaminya secara langsung.     

Anita akhirnya sampai dirumah, bersamaan dengan waktu Hans mengangkat telfonnya.     

"Hallo sayang.... maaf, aku tadi ada meeting dibawah, dan lupa gak pegang ponselnya.... "     

"Kamu.....cepat !! pulang kerumah sekarang juga !." ucap anita dengan suara bergetar, berusaha keras menahan tangisnya.     

"Kamu kenapa Sayang...." tanya hans terheran, seketika perasaannya menjadi tidak enak, tidak biasanya Anita menelfonnya saat jam kerja seperti ini, ditambah dari nada suaranya yang tidak biasa, Hans tahu, pasti sedang terjadi sesuatu pada isterinya.     

"Apa yang terjadi.... apa kamu sakit...?"     

Anita tidak mampu berkata-kata lagi, hatinya terasa sakit. ia tidak mampu lagi menahan tangisnya. suara lembut suaminya seakan memicu tangisnya meledak. tanpa berpikir panjang, Anita langsung mematikan sambungan telfonnya pada Hans. tanpa mengucapkan kata perpisahan atau sampai jumpa, juga tanpa menjawab pertanyaan Hans padanya. ia memutus telfonnya begitu saja. ia tidak ingin suaminya mendengar tangisnya.     

Selama ini, Ia telah mendengar banyak rumor tentang suaminya, yang sering dikabarkan sedang dekat dengan si A, B,C, D, dan ia masih bisa bersikap tenang, tidak pernah menanggapinya. ia selalu mengedepankan logika, dan memilih lebih percaya pada penjelasan suaminya dibanding dengan kabar kabur diluaran sana. tapi setelah melihat video dalam link berita infotainment barusan, entah mengapa ia tidak bisa berpura-pura tenang lagi. feelingnya mengatakan, memang ada sesuatu antara suaminya dengan Penyanyi itu.     

Hatinya benar-benar dilanda cemburu yang hebat, kepalanya terasa sakit, berdenyut keras, dadanya tampak naik turun, hatinya sangat panas seakan ingin meledak.     

Anita benar-benar merasa marah. ia tidak bisa menerima bahwa ada wanita lain yang berani mencium dan memperlakukan suaminya dengan intense seperti itu.     

Anita tidak bisa menerimanya !!     

Anita memukul ranjang tempat tidurnya dengan keras.     

wajahnya tampak memerah, air matanya membasahi wajah cantiknya, ia menangis terisak-isak...     

'Ohh Tuhan.... aku mohon.... jangan biarkan suamiku melakukan kesalahan ini please ... aku sungguh merasa takut, aku takut tidak sanggup menerima kesalahannya kali ini....' harap anita dalam hati. mengatup kedua tangannya dengan rapat, memohon dan terus berdoa.     

Mereka telah melewati ujian pernikahan yang tidak mudah dalam setahun pernikahan mereka. juga telah melewati pasang surut emosi dengan baik yang membuat mereka tumbuh dewasa, mereka akhirnya berhasil memperbaiki hubungan mereka lagi, dan menempati rumah impian mereka, tapi jika gossip yang beredar itu benar adanya.....     

Jika Hans benar-benar terbukti berselingkuh darinya...     

Ia tidak mungkin sanggup untuk menghandle ini....     

Ia tidak mungkin memaafkan Hans lagi....     

Tidak mungkin...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.