Shadow of Love

Dia tidak ada hubungannya dengan ini



Dia tidak ada hubungannya dengan ini

0Nafas berat Hans terdengar jelas di dalam mobil yang sunyi. jantung Anita berdegup dengan kencang merasakan ereksi yang kian keras dibawah rok sana. Anita tidak mengerti, mengapa ia merasa ketakutan setengah mati pada Hans, padahal ia tidak melakukan kesalahan ?, ia hanya sial karena kepergok dinner berduaan dengan Chen. seandainya ia dinner bertiga, atau berempat tentu akan lain ceritanya. ia akan membusungkan dadanya dan berani bersuara lantang menentang kecemburuan suaminya itu.     

Anita kini bagai kerupuk yang tersiram air, melempem dan lembek. ia seakan menyadari ternyata nyalinya masih sama seperti dulu. mudah terintimidasi oleh dominasi Hans. ia menatap Hans dengan wajah ketakutan. memohon dalam diam. sementara Hans tampak menunjukkan sikap tenang, seolah ia tidak sedang bersikap keras padanya.     

Pak Azka menyetir dengan hati berdebar-debar. ia menahan nafasnya. mencuri pandang ke arah spion diatas dashboard mobil, ia takut akan menjadi saksi kekerasan dalam rumah tangga majikannya itu. untuk menghormati privacy bossnya, ia berinisiative menutup partisan otomatis pada mobil mewah itu, untuk menghalanginya melihat apapun yang terjadi di kursi belakang. berharap majikannya dapat lebih bebas berdebat dan menyelesaikan kesalahpahaman mereka dengan kepala dingin.     

Saat partisan itu tertutup sempurna, Hans langsung bergerak cepat, ia mendorong tubuh Anita kebawah, hingga Anita terbaring di kursi mobil, ia tidak ingin memberi kesempatan Anita melawan, lalu ia sengaja menjatuhkan tubuhnya menindih tubuh Anita dibawahnya. Anita merasa tidak bisa bernafas, ia mendorong tubuh Hans. Hans merobek kemeja Anita dan menarik rok kerjanya keatas. Anita melotot pada Hans, mencoba memperingatkan agar tidak bertindak di luar batas, tapi gairah Hans seolah tidak terbendung lagi, ia menundukkan kepalanya dan merenggut puting indah Anita dari Bra hitam yang dikenakannya. mulut Hans langsung meraih dan mengulum puting pink Anita aggressive.     

Anita terus melawan tanpa bersuara. ia terlalu malu pada pak Azka jika mengetahui kelakuan mereka saat ini di belakang mobil. Anita memberontak. setidaknya ia ingin menahan Hans hingga sampai di rumah. dan seandainya harus terjadi, mereka dapat menyelesaikannya disana dengan bermartabat.     

Tapi Hans tidak memiliki kesabaran itu, ia merobek celana dalam Anita dalam sekali tarikan tangannya. Anita tidak berdaya melawannya. sekuat apapun ia mendorongnya. tetap tidak mampu menyingkirkan tubuh Hans dari atas tubuhnya. Kejantanan Hans terus mendesak masuk kedalam keintimannya dibawah sana. Anita melenguh pelan. gerakan Hans menjadi lebih kasar saat kemarahan melandanya.     

Anita hanya bisa menangis, saat merasakan sakit pada proses penyatuan mereka. Hans mencium bibir Anita dengan panas, dan ia dapat merasakan air mata Anita dalam ciumannya, membuat Hans semakin yakin jika Anita telah berselingkuh darinya. ia menggigit bibir Anita dengan sengaja, memaksanya menyambut ciumannya.     

Anita memalingkan wajahnya kesamping, menolaknya.     

Mata Hans seolah berkobar menyala, ia tidak terima atas penolakan isterinya. ia terus memompa kejantanannya pada Anita semakin intense. Tiba-tiba seorang wanita penjual asongan menyebrang jalan dengan sembarangan. Pak Azka yang terkejut langsung menghentikan mobilnya menghindari menabrak penjual asongan itu. mobil berhenti secara mendadak. tubuh Hans dan Anita auto terdorong bersama, Anita spontan menggigit bahu Hans didepan mulutnya dengan kuat, saat merasakan kejantanan suaminya itu ikut terdorong sangat dalam hingga menyentuh titik terekstreem di dalamnya sana. Mereka saling berpelukan dengan erat, tubuh mereka menyatu dengan sangat intim, Hans kembali menghentakkan pusakanya sekali lagi, Anita kembali merekatkan pelukannya, menahan agar Hans tidak melakukannya lagi, tubuh Anita bergetar hebat. Pusaka milik suaminya itu telah menembus titik lemahnya.     

Melihat Anita meratap, Hans bukannya berhenti, ia kembali menghentak pinggulnya lagi, Anita benar-benar tidak tahan, ia membuka mulutnya dan ingin berteriak sekeras mungkin, Hans langsung menyambar mulut Anita yang terbuka, membungkamnya dengan ciuman panas. Anita langsung menyambutnya. mereka seolah saling meluapkan kemarahan dengan bertaut lidah dalam hasrat memuncak.     

Hans mengerang kecil, Ia menghentak sekali lagi, dorongan mobil tadi tanpa sengaja juga membantunya mencapai klimaksnya dengan sempurna. Hans menumpahkan semua miliknya pada Anita, ia lalu mengecup dahi Anita, sebelum bangkit dari atas tubuh isterinya itu. Anita akhirnya dapat bernafas dengan leluasa, ia memiringkan tubuhnya dan tetap berbaring sejenak, untuk menenangkan diri. ia mengatur nafasnya senormal mungkin.     

"Maaf Tuan !.... barusan penjual asongan tiba-tiba nyebrang, untung saya tidak menabraknya tadi... benar-benar tidak punya aturan. membahayakan orang saja ..." keluh pak Azka, sambil mengatur nafasnya kembali, ia juga merasa terkejut setengah mati.     

Mendengar suara pak Azka, Anita buru-buru bangkit dan langsung merapikan pakaiannya kembali, Hans menoleh kesamping, menatapnya tajam, terus memantau setiap gerak gerik Anita berbenah diri.     

"Yaa sudah... lain kali hati-hati.." jawab Hans lugas. tangannya juga merapikan bajunya kembali. Hans kembali menatap isterinya yang masih sibuk membenahi bajunya, memasukkan kemeja putihnya kedalam rok kantornya yang berantakan, reflect satu tangan Hans ikut membantu merapikan rambut panjang Anita yang jatuh diwajahnya,     

Anita tidak menolak, saat Hans menarik beberapa lembar tissue lalu membantu membersihkan bekas percintaan mereka yang membasahi rok kerjanya, Anita membiarkan saja. ia mengijinkan Hans melakukan itu.     

Anita terus menunduk, terdiam. setelah merapikan dirinya, ia memilih duduk menjauh dari Hans. "Hmm jadi kau sudah memutuskan untuk terus melawanku !!" ujar Hans tegas, sikap acuh Anita berhasil membuat amarahnya bangkit kembali.     

Anita tidak menanggapinya. ia memalingkan wajahnya kesamping, sengaja terus melihat ke arah luar jendela.     

Hans sadar, sejak awal isterinya itu tidak benar-benar mencintainya, meskipun Anita telah menjadi isterinya, ia telah memberikan ciuman pertama, juga keperawanannya hanya padanya. namun semua itu terenggut oleh keterpaksaan. Anita tidak benar-benar mencintainya. ia tahu, Anita selalu melihatnya bagai monster kejam yang telah merenggut masa mudanya dengan paksa. dan menganggapnya sebuah kesalahan dalam hidupnya. Seandainya ia tidak merasa terjebak olehnya, Anita akan memilih siapapun selain dirinya. meskipun ia dapat memiliki tubuhnya, tapi tidak hatinya. ia tidak akan pernah mendapatkan hati isterinya itu sepenuhnya. meskipun ada Bryan sekalipun, ia masih tidak dapat mengambil cinta Anita sepenuhnya. dan memikirkan itu hati Hans kembali panas. ia hanya ingin menghancurkan siapapun yang mencoba merebut hati istrinya darinya.     

Anita tidak akan bisa lepas darinya. ia akan memastikan bahwa isterinya itu tidak akan mempunyai pilihan lain selain dengannya !!.     

Hans mengepalkan tangannya dengan kuat, menatap Anita yang terdiam membisu, menatap kosong keluar jendela.     

Mereka sampai dirumah. saat mobil menepi digarasi Hans langsung keluar mobil dengan sigap, Anita terkejut, ia hampir terjatuh saat Hans tiba-tiba menarik tangannya keluar dari mobil, Hans luar biasa kuat. meskipun ia masih berusaha bersikap lembut padanya. tapi tarikan tangannya terasa tak dapat di tangkalnya, Anita memegangi tangan Hans, pergelangan tangannya terasa sakit dalam gengaman tangan Hans. Anita tampak berlari kecil untuk mengimbangi langkah kaki Hans yang melangkah cepat meninggalkan garasi.     

Ketika memasuki kamar pribadi mereka, Hans langsung mendorong tubuh Anita ke ranjang.     

"Aku tanya kamu sekali lagi, siapa lelaki yang makan bersamamu tadi ?!!" tanya Hans dengan intonasi tinggi.     

"Kamu apaan sih ... bisa gak bicara tanpa pake kekerasan !!, Aku males bertengkar denganmu. aku mau mandi dulu. capek," jawab anita ketus, ia langsung bangkit dari ranjang, tubuhnya terasa sakit semua akibat percintaan mereka di mobil tadi. bagian intimnya terasa lengket, ia hanya ingin segera keramas dan membersihkan dirinya.     

"Aku sedang bertanya serius nitt !, sebaiknya kau beri penjelasan padaku sekarang.... atau kau akan tahu akibatnya !!"     

"Aku sudah memutuskan, aku tidak ingin mengikatmu sebagai suamiku lagi Hans.... aku akan beri kamu kebebasan seperti maumu... aku harap kau-pun bersikap demikian padaku. kita sudah sama-sama dewasa. Mari kita selesaikan proses perceraian kita secara damai. setidaknya demi Bryan. bisakah ?!!"     

"Apa yang sedang kau bicarakan...."     

"Mari kita berpisah...."     

"Karena Lelaki tadi ?"     

"Dia tidak ada hubungannya dengan ini...."     

"Lalu ?"     

"Agar kau lebih bebas bersama wanita-wanita-mu itu, tanpa harus terikat padaku...."     

"Katty telah memberi penjelasan dalam jumpa persnya, dia telah tegas menyangkal hubungan khususnya denganku !!, apalagi yang kau mau ?"     

"Aku telah melihat segalanya. Kalian tidak perlu berbohong pada sesuatu yang nyata. itu namanya Kalian sedang membohongi diri sendiri !!"     

"Siapa Lelaki itu !"     

"Bukan urusanmu .... "     

"Ini pasti karena dia khan.... kau menyukainya khan...."     

"Aku bilang tidak !! Dia tidak ada hubungannya dengan urusan kita, kenapa kau tidak percaya.., Apa dimatamu, aku perempuan yang haus laki-laki ?!!"     

"Iya !!, Kau selalu begitu gembira saat bersama lelaki lain, selain aku..."     

"Kau yahh !!" Anita menahan tangannya sendiri. ia hampir saja tidak dapat menahan emosinya untuk menampar mulut pedas suaminya itu.     

"Aku bukan kamu... jangan kau samakan aku dengan mu, aku orang yang memegang komitmen !!, pantang bagiku berselingkuh, aku hanya akan menyerahkan tubuhku pada suamiku !!, tidak seperti kamu yang nempel sana sini .." Anita langsung menyerang Hans dengan suara lantang.     

"Jadi kau sedang cemburu....." Hans tersenyum kecil, melunak kembali.     

"Bukan !!, Aku hanya menegaskan bahwa aku tidak murahan sepertimu !!"     

"Tapi kau mau di ajak makan malam berduaan begitu, apa jadinya jika aku tidak memergokimu tadi ?, bisa jadi saat ini kau juga sudah membuka bajumu untuk lelaki itu.... benarkan .."     

"Hahaha... terserah... jika kau menilaiku begitu... teruskan .... aku tidak akan memberimu penjelasan lagi..."     

Anita menabrak bahu Hans, dan berniat ke kamar mandi. ia malas berdebat dengan hasil blunder seperti ini. terasa useless.     

"Apa kau tahu... kau sedang berbuat apa sekarang ?"     

Suara berat Hans terdengar mengerikan. Anita menoleh ke belakang.     

"Sebaiknya kau telfon pengacaramu, untuk menyiapkan berkas-berkasnya sekarang... lebih cepat lebih baik " balas Anita dingin, dengan intonasi menantang. Hans tersenyum sinis,     

"Kau sekarang sudah pandai bicara. sudah berani melawanku balik ?..." Hans memegangi kedua lengan Anita dengan kuat, Anita sedikit bergidik, tiba-tiba ia merasa ngeri. "Sepertinya aku harus segera menyadarkanmu, menunjukkan dimana sebenarnya posisimu!!!"     

Hans menarik tangan Anita dan kembali melemparnya keatas ranjang. wajah Anita berubah memutih pucat pasi, tubuhnya mengiggil ketakuttan. Anita sadar ia telah menyulut emosi suaminya itu, tapi tidak mengira Hans akan berubah kalap begini.     

"Hans... tenangkan dirimu...." ucap anita terbata-bata. mencoba meredakan emosi Hans,     

"Aku tidak pernah mengijinkanmu bersama laki-laki manapun !! kenapa kau melawanku !! katakan dengan jelas, apa hubunganmu dengannya !!" Hans menghimpit tubuh Anita dibawahnya, saat mereka berbicara wajah mereka saling berdempetan.     

"Hans... aku... aku.. hanya berteman .... su~ngguh...." suara anita seolah tercekat di tenggorokan. hampir tidak mau keluar. tubuhnya semakin gemetar hebat. ia tiba-tiba menyesal telah memancing kemarahan Hans, ia benar-benar takut. melihat wajah beringgas Hans yang tampak menakutkan, juga sikapnya yang tiba-tiba sangat kasar, tidak seperti suaminya yang dikenalnya sebelumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.