Shadow of Love

Membuatnya terbang bebas



Membuatnya terbang bebas

0Merry langsung mendekap tubuh Katty yang tampak lemas dan hampir terjatuh ke lantai, "Jangan takut buk.... kita pasti punya cara untuk memperbaiki semua ... ibuk harus tenangkan diri dulu okay... ", ucap Merry menenangkan, ia berbicara pada Katty dengan suara lembut. Katty terus memegangi ponselnya dengan tangan yang gemetar, pandangan matanya masih fokus melihat kearah layar ponselnya yang sedang menampilkan tayangan breaking news yang merilis statement Hans pada press conferencenya.     

"Merr .... bagaimana ini... habislah aku..... ", Katty menangis meratap, ia memeluk tubuh bulat Merry dengan erat, seolah sedang meminta perlindungan darinya,     

"Ibuk jangan panik .... kita pasti akan menemukan jalan keluar....pasti ada jalan keluar.... okay...", ujar Merry menghibur, meskipun dalam hatinya juga ikut panik, tapi tetap berusaha menenangkan boss wanita kesayangannya itu.     

"Jalan keluar apa ? bagaimana ?", desak Katty sambil terus menangis dengan raut putus asa. Sekarang, bahkan pihak managementnya saja lepas tangan, mereka bukannya backup dan melindunginya sebagai artist dalam naungannya, tapi justru menyalahkannya dan langsung menarik diri. seolah menganggapnya bagai parasit yang harus segera dimusnahkan. agar tidak menyebarkan virus pada yang lainnya.     

"Bagaimana kalau ibu bicara langsung pada pak Hans, ibu harus datang dan meminta maaf padanya secara langsung.... setidaknya meskipun ibu harus kehilangan profesi ini, tapi ibu tidak perlu berhadapan dengan tuntutan hukum darinya.... bagaimana ?",     

"T-Tapi.... bagaimana caranya ??", ucap Katty rapuh, selama ini ia telah menggunakan banyak cara untuk bisa bertemu dengan Hans, tapi nyatanya usahanya selalu menemui titik buntu. jika Hans sudah memutuskan tidak mau bertemu dengannya, maka usaha apapun yang dilakukannya akan sia-sia belaka.     

"Jangan khawatir, Merry pasti akan mencari cara....",     

"Kamu ?.....Baiklah.....", meskipun Katty meragukan kemampuan Merry, tapi ia tidak punya pilihan lain, saat ini seluruh dunia seolah sedang melawannya. dan hanya Merry yang tetap setia di sisinya.     

.     

.     

Chen terbangun dari lamunannya, sejak ia mengetahui identitas suami Anita, otomatis nalurinya selalu menuntut untuk mengikuti segala yang berkaitan dengannya, dan pikiran Chen tampak sibuk sendiri, ia tampak menggigit kepalan tangannya, ia seakan sedang mengutuk dirinya sendiri, yang kini bersikap seperti orang bodoh, saat mendapati dirinya mengikuti berita infotainment tentang scandal cinta Hans dan Katty.     

Chen tersenyum miris pada dirinya sendiri, tapi ia tidak berdaya, ia seperti tidak dapat melarikan diri dari perasaannya sendiri. dalam bungkamnya ia memilih membiarkan Anita melalui hal-halnya sendiri, tetapi itu bukan berarti ia melepas segalanya. hatinya terus merasa khawatir tentang keselamatan Anita, diam-diam Chen membuka sayap koneksinya yang kuat untuk melindungi Anita dan membuatnya terbang bebas. meski itu juga berarti memberi keuntungan pada bisnis Hans.     

.     

.     

Hari ini adalah hari jum'at, hari yang sibuk di SeaMoney. ada agenda rapat analis pagi ini. Anita lebih awal sepuluh menit tiba dikantornya, demi menyiapkan laporan untuk minggu ini, tapi baru saja ia sampai di meja kerjanya telfon intercom diatas mejanya berdering, Anita langsung mengangkat gagang telfon dan menjawab dengan cepat, "With Anita Marie here.... good morning",     

"Aku tidak yakin tadi apakah kau sudah datang hehehe ", suara Helena sekretaris pribadi direktur utama menelfonnya dengan nada ceria, "Mr Lee ingin bertemu denganmu secepatnya ",     

"Ohh okay. kalau begitu tolong beritahu direktur Lee, aku akan segera kesana sekarang juga ", jawab Anita dengan sopan, ia lalu menutup telfonnya dan menggantung jas pendeknya pada sandaran kursi kerjanya, tangan kanannya menggapai ikatan rambutnya dibelakang, memeriksa sejenak apakah gelungan rambut coklat mudanya tetap rapi ditempatnya. setelah meletakkan tas kerjanya diatas meja, lalu ia berjalan dengan anggun menuju keruangan yang tampak paling megah nan agung dilingkup kantornya itu.     

Sampai didepan pintu ruang direktur, Anita langsung mengetuk pintu ruangan dengan hati sedikit berdebar, "Masuk saja .. ", suara berat khas pria perokok menjawab ketukan Anita dari dalam ruangan.     

Ketika Anita masuk, Lee Franklin , pria muda yang tampak menawan, tinggi, langsing, berwajah tirus itu tampak langsung tersenyum cerah padanya, "Selamat pagi Nita."     

"Selamat pagi juga Sir, ..", Anita menjawab sambil tersenyum hangat. Lee Franklin mempersilahkannya duduk dikursi didepannya, Anita duduk didepan meja kerja Lee dengan menyilangkan kaki panjangnya yang ramping dan merapikan rok untuk menutupi lututnya. tindakan spontan seorang perempuan untuk menjaga martabatnya.     

"Aku ada kabar bagus untukmu. kemarin aku dihubungi oleh team pusat jika perusahaan kita tahun depan ingin memperluas operasi di beberapa negara, dan meluncurkan beberapa product e-commerce terbaru, mereka akan mengadakan meeting sehari, CEO Perusahaan akan menjelaskan aneka opsi dan memberi garis besar rancangan masa depan Perusahaan kedepan. walaupun pemberitahuan ini terkesan mendadak. mereka meminta salah satu perwakilan dari kantor kita untuk hadir",     

"Dan setelah aku pertimbangkan, aku memutuskan mengirimmu untuk alasan efisiensi, selain karena kau juga yang pernah mengikuti seminar saat perkenalan beberapa product baru kala itu, aku menilai kau juga berhasil membuat laporan dengan sempurna, tentu kau akan lebih connected dengan pembahasan meeting nanti",     

Wajah Anita yang semula putih langsung berubah memerah karena gembira, Anita sangat senang dengan challenge baru dalam pekerjaannya. memberi kesempatan otak di kepalanya untuk upgrade sesuatu yang baru. dengan wajah exited Anita langsung bertanya dengan bertubi-tubi," Dimana dan kapan meeting akan diadakan ?"     

"Dihotel A besok,"     

"Hah Besok ?....",     

Besok adalah hari sabtu.... dan malam ini Hans kemungkinan akan datang untuk menjenguknya seperti biasanya. Anita tidak senang jika harus mengorbankan waktu weekend-nya beekumpul bersama suami dan anaknya. tiba-tiba kegembiraannya yang tadinya meluap langsung hilang seketika.     

"Seperti yang telah kukatakan. aku tahu jika pemberitahuan ini terlalu mendadak. kau harus mengikuti meeting ini besok dihari liburmu, ... oiya sesudah seminar, Perusahaan berencana memilih executive top untuk bergabung dengan pusat dalam realisasi proyek itu. jadi performamu saat meeting akan mendapat evaluasi secara langsung, CEO dan team dari Perusahaan akan menilai dari feedback dan kecerdasan memaparkan ide setiap peserta",     

"Tapi masalahnya besok....", Anita tidak bisa menyembunyikan rasa cemasnya. dan Lee melihatnya, ia mengerutkan dahi, "Apa ada masalah ?, atau kau merasa tidak tertarik ?setahuku ini adalah kesempatan besar untukmu ?",     

Dalam hati Anita ia benar-benar ingin pergi ke meeting itu, tapi apa Hans akan mengijinkan ?, apa ia akan membiarkannya pergi dihari sabtu yang merupakan hari kebersamaan mereka?,     

"Tidak. tidak ada masalah sir ... hanya saja ini terlalu tiba-tiba... dan saya ",Kata-kata Anita terputus,.... tiba-tiba muncul ide cemerlang di kepalanya ' Ahh, bagaimana kalau nanti malam aku akan merayunya dengan baik, kalau perlu aku akan membujuknya hingga pagi, hehehe', Anita seolah sedang memantapkan rencananya sendiri. akan memberi service terbaik untuk suaminya itu, jika perlu ia akan membuat lututnya lemas, dan membuat Hans rela meskipun harus menunggunya dirumah seharian untuk menghabiskan malam selanjutnya. Anita berharap rayuan mautnya akan berhasil meluluhkan suaminya itu dan mengijinkannya pergi ke meeting keesokan harinya.     

"Jangan khawatir, meeting diadakan siang hari kok, pada invitation tertulis meeting start dari jam sebelas hingga jam tiga sore saja. dan sebagai kompensasi untukmu, setelah pertemuan kita ini, kau boleh pulang untuk beristirahat dan mempersiapkan dirimu okay... "     

"Baik sir.... terima-kasih banyak...", balas Anita sopan, berkata dengan rasa penuh terima-kasih.     

"Jangan lupa kau pelajari dulu semua product yang diluncurkan Perusahaan, terutama products komersial yang memberi benefit terbesar, dan kau persiapkan materi yang akan kau sampaikan sebagai bahasan disana ... perbanyak literasi tentang technology e-payment terkini okay"     

"Iyaa. saya mengerti sir...",     

"Baiklah kamu boleh pergi sekarang ... aku menunggu kabar baik selanjutnya ",     

Anita lalu mengemas laptopnya lagi, dan kembali mengenakan jas kerjanya lalu bergegas pulang. banyak hal yang harus ia persiapkan, itu sebabnya ia langsung ingin pulang kerumah, ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan puteranya hari ini, untuk mengganti waktu bermain dengannya esok hari.     

Tetapi ketika ia tiba, rumah mewah yang biasa ramai oleh celoteh riang puteranya itu tampak lengang, ia kesal pada dirinya sendiri, coba tadi ia berpikir untuk menelfon dan memberitahu bahwa ia akan pulang lebih awal, tetapi ia tidak melakukannya, dan sekarang sudah terlambat. mbak fitri tentu sudah membawa Bryan pergi les berenang ke Tots castle, yang merupakan arena bermain Favorite Bryan, disana terdapat aneka wahana bermain , membuat les berenang Bryan menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan untuk puteranya itu.     

Sambil menarik nafas panjang, Anita berjalan menuju dapur rumahnya yang luas untuk menyeduh segelas Latte pada coffeemaker didapur. tapi ia segera meletakkan lattenya itu diatas meja saat tiba-tiba ia menerima sebuah notifikasi pesan singkat dari suaminya. "Tumben pagi-pagi sms ?" gumam Anita lirih, sambil meraih ponselnya dan membaca isi pesan singkat suaminya padanya.     

"Sayang. nanti saat istirahat siang, telfon aku yah.... kita ngobrol sebentar, ada hal yang harus aku bicarakan langsung denganmu.",     

dan tanpa menunggu, Anita langsung menelfon balik suaminya. Hans tampak tersentak kaget. tidak menyangka dengan response cepat isterinya itu.     

"Hallo sayang ... tumben cepet banget responsenya hari ini ? apa kau sedang tidak sibuk ?,"     

"Tidak. aku sedang free... ada apa ? kau ingin berbicara masalah apa ?" tanya Anita bertubi-tubi dengan nada suara sangat penasaran.     

"Em-m bukan masalah besar kok yank hehehe."     

"Lalu ?...."     

"Eh-hh itu, sebenarnya minggu ini aku ada tournament golf bersama teman-temanku, apa kau tidak keberatan jika aku ikut main ?, em-m aku sudah lama tidak main golf dan bertemu dengan teman-temanku yank..." suara Hans terdengar seperti sedang merengek pada Anita. dan Anita hampir saja ingin bersorak, merasa gembira tak terkatakan. ia tidak bisa menyembunyikan rasa exitednya. Tentu saja ia tidak keberatan sama sekali, meskipun tanpa adanya meeting besok, ia pasti juga akan langsung memberi ijin pada suaminya itu, biar bagaimanapun, meski Hans kini berstatus suami dan ayah dari Bryan, tapi tidak berarti hidupnya menjadi terpenjara dengan komitmen pernikahan mereka itu. karena dalam pemikiran Anita, Hans juga berhak untuk menikmati hidup yang ia inginkan, berteman dan bergaul dengan siapapun yang membuatnya merasa nyaman. sebagai seorang istri, ia tidak berhak mengekang hidupnya atas nama pernikahan.     

"Tentu saja, kau boleh bermain golf dan bertemu dengan teman-temanmu .... itu bukan masalah besar...", jawab Anita manis,     

"Tapi... besok aku gak bisa nemenin kamu dong...", ucap Hans merasa bersalah,     

"Tidak apa-apa.... bukankah masih banyak hari lainnya ...lagian pulang dari golf, kau bisa menelfon kami jika merasa rindu... iya khan... "     

"Hehehe thank you so much sayangku.... you're the best ..."     

"Kalau begitu,.... karena kau besok tidak bisa datang kesini, bolehkah kalau aku juga pergi untuk ikut kelas komputer ?, akhir-akhir ini, aku merasa skill-ku terlalu standard, tidak relevant lagi dengan technology yang berkembang pesat di kantor.... aku seperti tertinggal dari rekan-rekanku, ..."     

Anita terpaksa berbohong. ia tidak berani menggunakan alasan seminar Perusahaan untuk ijin keluar, karena Hans pasti akan marah, sejak awal Hans tidak suka ia bekerja. dan saat ia terpaksa mengijinkannya tentu ia tidak ingin pekerjaannya itu mengambil spot waktu liburnya.     

"Ahhh masa... ?? dimataku kau sangat excellent yank... kau super jenius dibidang Analyst. aku bisa melihat itu, sayang sekali Kantormu tidak bisa melihat potensimu itu...."     

Sebenarnya Hans sudah berulang kali meminta Anita untuk bekerja dikantornya saja, menjadi bagian dari pimpinan Perusahaan, Hans ingin Anita me-manage bagian management dan keuangan. tetapi Anita selalu menolak. dengan alasan professionalisme, ia takut jika kelak bekerja disana ia tidak bisa memilah antara urusan pribadi dengan pekerjaan. yang takutnya justru akan membuat kekacauan pada management.     

"Iya. aku cuma pengen ngambil kelas sehari gitu .... aku mau ngambil kelas untuk upgrade skill computerku .... tenang saja selesai kelas, aku akan langsung pulang kerumah, aku hanya keluar rumah sekitar lima jam-an saja, apa boleh ?"     

"Terus Bryan gimana ?",     

"Besok aku akan mengantarnya ke tempat main favoritenya di Tots castle, dia pasti akan senang sekali menghabiskan waktu disana, ... aku akan menyuruh drivers untuk stand-by menemani disana, jadi jika Bryan merasa lelah, mbak fitri bisa membawanya pulang kapan saja"     

"Baiklah... terserah kamu saja." Jawab Hans pasrah,     

"I love you... ", kata Anita memberi semanggat, tidak ada yang dirugikan dalam hal ini, mereka bertiga akan menikmati harinya masing-masing, jadi tidak perlu merasa bersalah     

"I love you too...." jawab Hans mesra, dan mereka mengakhiri pembicaraan dengan sempurna,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.