Shadow of Love

Setelah ini kau menjadi milikku



Setelah ini kau menjadi milikku

0"Nita apa yang kau lakukan ! Jangan lancang yah !!", gertak Chen dengan gusar, dan langsung mencengkeram tangan Anita yang hampir saja berhasil merangsek kedalam celananya, Anita menggigit bibirnya merasa kecewa, ia mendengakkan wajahnya keatas, menatap Chen dengan pilu, "Tapi aku merasa panas, dan tubuhmu sangat nyaman sekali ", balas Anita polos dengan nada yang sangat lembut. lalu tanpa rasa berdosa, Anita melepas cengkraman tangan Chen yang menahannya , dan kembali meraba-raba dada kekar Chen sambil menempelkan wajahnya dan mengendusnya penuh gairah,     

Hati Chen bagai melebur seketika, ia tidak berdaya untuk melawan pesona wanita dihadapannya itu, Chen diam terpaku, pikirannya kacau balau, ia benar-benar tidak dapat berpikir jernih lagi, melihat aksi Anita yang seolah sedang menantang jiwa lelakinya. Anita mengedipkan matanya dengan bingung, Chen tampak begitu pasif, ia merasakan tubuhnya semakin panas, dan ia menjadi tidak sabar, tanpa diduga dengan gerakan cepat Anita tiba-tiba meraih leher Chen dan menyambar bibir pasrah Chen dan langsung melumatnya dengan ganas.     

Chen membeku. dan pasrah saja pada perlakuan Anita padanya. it's too good to be true. dan ini juga merupakan pengalaman kontak fisik pertama bagi Chen. tapi semuanya seolah di setting terjadi begitu cepat, dan ia seolah dipaksa untuk beradaptasi pada tahapan hubungan mereka yang berkembang demikian pesat dalam beberapa jam saja. yang seolah memaksanya langsung ke-inti hubungan mereka.     

Hati Chen berdebar tidak terkendali, rasa bingung, bersalah, tapi juga merasa senang, penasaran dan exited bercampur menjadi satu,     

Dalam kebimbangan hatinya Chen tidak berani bertindak aggressive, ia bahkan tidak berani membalas ciuman membabi buta Anita. Chen terus mengamati saat Anita melepas ciumannya untuk mengambil nafas, dan bersamaan dengan itu logika Chen kembali pulih, ia sungguh tidak ingin terbawa oleh suasana, Chen tahu, Anita melakukan semua ini diluar kesadarannya. Karena ia masih dalam pengaruh obat perangsang yang diberikan Lee.     

Dan sebagai pria bermartabat, ia tidak boleh mengambil kesempatan dalam kesempitan. ia tidak boleh memanfaatkan kelemahan Anita sekarang demi nafsu dan keegoisan pribadinya. karena ia sadar, semua ini terjadi bukan murni keinginan Anita, jadi ia harus mencari cara untuk membuat Anita sadar secepatnya. tapi belum juga Chen selesai memikirkan semuanya, Anita telah kembali menyambar bibirnya dan menciuminya dengan panas, Anita terus mendesak dan tidak mau melepaskan tubuh Chen sedikitpun, hingga tubuh Chen terdesak dan terdorong kedinding kamar mandi, meskipun Chen telah bersikap patuh, tapi Anita tidak berhenti sampai disana. ia terus menguasainya dan sengaja terus menghujaninya dengan ciuman panas, sambil tangannya juga meraba seluruh bagian tubuhnya penuh hasrat.     

'Huft ....Wanita ini benar-benar sudah gila !!' maki Chen kesal, dengan susah payah Chen mendorong tubuh Anita dengan kuat, dan mengunci kedua tangan Anita untuk diam dan mendengarkan kata-katanya, sejujurnya Chen juga merasa tersiksa atas aksi provocative Anita itu, ia merasakan celananya kini terasa sesak, sesuatu dibawah sana telah bereaksi dan seolah menuntut tanggung jawab Anita.     

Chen menatap kearah Anita dengan wajah tak kalah merah, "Nitt aku peringatkan kamu, jangan terus memancingku !, kau sudah sangat kelewatan, aku tidak sesabar itu, kalau kau terus melakukan ini, kau akan menyesalinya",     

"Tidak. aku tidak akan menyesalinya, aku sungguh menginginkanmu... ", jawab Anita lugas dengan suara yang tampak putus asa, dan Chen langsung terpaku dibuatnya, ia menatap wajah Anita tak berkedip, mencoba meyakinkan diri pada jawabban tegas Anita itu, awalnya ia ingin tetap bertahan pada prinsipnya, tidak akan menyentuh sesuatu yang bukan miliknya. tapi saat seorang wanita memohon dan menggodanya dengan putus asa, kalau dia tidak melakukan apapun berarti dia tidak normal. Apalagi lawannya adalah Anita. wanita yang sejak awal dikejarnya dengan susah payah, tapi wanita ini juga selalu menolaknya dengan segala alasannya.     

Kini wanita incarannya itu seolah menyerahkan dirinya tanpa syarat. Chen menatap Anita lekat sambil mengatur nafasnya, dan detik selanjutnya, Chen tidak ingin berpikir lagi, ia langsung mengangkat tubuh ringan Anita dan membawanya ke ranjang tidur. Anita mengalungkan kedua tangannya pada leher Chen, sambil membopong tubuh Anita, mereka saling berbalas ciuman panas, Chen membaringkan tubuh Anita, ia kemudian juga ikut naik keatas ranjang. Chen menghela nafasnya panjang, dan menatap Anita dengan dalam, "Nita... kau lihat aku baik-baik, aku ini siapa ?",     

Anita menyipitkan mata dan patuh melihat pada wajah didepannya itu , pria didepannya kini terlihat sangat menawan, kemudian dia tersenyum ringan, dan tanpa sadar Anita bergumam kecil, "Chen.....",     

Chen langsung tersenyum puas, dan meraih dagu Anita, ia mendengakkan wajah Anita keatas untuk menatapnya, "Iya benar. aku adalah Chen-mu, dan karena kau sungguh ingin melakukannya denganku, maka setelah ini kau harus menjadi milikku !", dan tanpa menunggu jawabban Anita selanjutnya, setelah mengatakan hal itu, Chen langsung bergerak untuk memiliki wanita itu.     

Chen mulai mencium bibir anita dengan lembut. dan tangannya bergerak melepas pakaian Anita satu persatu, Chen membelai setiap inches tubuh Anita penuh perasaan, sambil mencumbunya Chen membelai rambut Anita, dan tangannya reflect melepas ikatan pada rambutnya, rambut panjang Anita-pun tergerai indah hingga ke pinggangnya, Chen menghentikan ciumannya, saat pandangan matanya melihat pemandangan indah tersaji tepat didepannya, Chen duduk didepan Anita dengan wajah membeku, ia seperti terhipnotis saat menyaksikan tubuh telanjang Anita yang begitu memukau. dan Anita tidak sesabar itu, ia seolah bergerak dengan instinctnya, ia langsung menempelkan tubuh telanjangnya pada tubuh kekar pria didepannya itu dengan provocative, Jantung Chen seakan ingin melompat dari tempatnya, saat tubuh mereka kini saling bersentuhan, kulit bertemu kulit, dan suara nafas merekapun saling bertabrakan,     

Chen segera menelan ludahnya dengan berat, matanya menatap lekat Anita, pinggang Anita tampak ramping dengan pantat yang padat, lekuk dada yang tidak berlebihan juga betis yang panjang dan memukau, Chen terus menatap setiap detail tubuh Anita, seolah sedang mengukir ingatannya pada tubuh yang sangat mengaggumkan itu.     

Kepasifan Chen membuat Anita merasa tidak sabar, ia tidak ingin menunggu lebih lama lagi, Anita tiba-tiba meraih tangan Chen dan meletakkannya pada kedua payudaranya, menyuruh Chen untuk memegangnya dengan erat. tapi yang Anita tidak pernah mengerti, ini adalah pengalaman pertama bagi Chen, dan ia benar-benar merasa gugup setengah mati. dan jemari Chen tampak gemetar saat ia memegang payudara kencang anita for real, tapi anehnya ia seolah merasa, payudara Anita memang tercipta untuknya, payudara itu begitu pas ditangannya. tidak berlebihan dan tidak juga kekecilan, dan saat ia menyentuhnya lebih dalam, Chen bisa merasakan ombak sensasi dasyat yang tiba-tiba menyerangnya.     

"Apa aku benar-benar boleh melakukannya ?", tanya Chen ragu, Anita tidak menjawab sepatah katapun, tapi ia segera meraih kepala Chen dan mendekapnya erat, dan wajah Chen jatuh tepat di putingnya, dengan instinctnya Chen segera meraih puting Anita dengan mulutnya dan menghisapnya lembut, Anita tidak keberatan, ia melenguh pelan, saat merasakan sensasi yang tak terkatakan, wajahnya mendengak keatas dan tanpa sadar, ia semakin mendekap kepala Chen dengan erat,     

Dan semakin lama, mulut Chen tampak semakin menguasai puting anita, nafas Anita semakin memburu, sex adalah tentang rasa, tak perlu guru untuk mempelajarinya, dan Chen seakan mulai menunjukkan kepiawaianya, ia meraih tangan Anita untuk membelai miliknya dibawah sana, dan Anita langsung berinisiative meraihnya, mulutnya langsung meluncur kebagian bawah milik Chen dan melakukan tugasnya untuk saling memberi,     

Chen mendesis ia pun menarik tubuh Anita dan ingin memberikan kenikmatan yang sama, wajah Chen telah berada dibawah milik Anita, entah bagaimana mereka kini telah membuat posisi saling berlawanan, Chen berbaring dengan kepalanya telah berada dibawah milik Anita, begitupun sebaliknya kepala Anita telah berada di bagian bawah milik Chen, mereka tampak saling ingin memuaskan, mulut dan lidah Chen mulai menghisap dan memainkan klitoris Anita dengan intense. sementara Anita terus mengulum dan menjilat milik Chen dengan penuh hasrat, mereka seolah kompak untuk saling memuaskan, Anita spontan menutup pahanya, saat mulut Chen menyentaknya dengan hisapan kuat lagi dan lagi. Anita tampak mengelinjang, merasa tidak tahan. ia tidak ingin bermain-main lagi.     

Aw-wwhhh !, Anita memekik keras, saat tiba-tiba sesuatu yang besar menembus ke dalamnya. tanpa sadar ia mencengkeram lengan Chen dengan kuat. Mereka tampak sudah bermandi peluh, Chen benar-benar all out. ia memperlakukan tubuh anita seperti memang adalah miliknya. ia tampak semakin liar menjelajahi setiap lekuk tubuh indah Anita tanpa terkecuali. Anita merasa kewalahan, "Wait.... pelan-pelan....", Ucap Anita setengah merintih, ia tidak terbiasa dengan ukuran milik Chen yang dirasakannya too much. dan tidak seperti biasanya, Chen melihat Anita tampak kesakitan dan tidak nyaman, ia lalu mengangkat tubuhnya dan menahan dorongannya. memberi kesempatan Anita untuk menyesuaikan diri pada miliknya.     

Chen meraih bibir Anita, mereka kembali berciuman intim, "Aa-ghhhh !!" Anita spontan menggigit bibir Chen, pria itu benar-benar tidak sabaran, ia mendorong kembali miliknya masuk kedalam Anita sangat dalam, Chen tampak bergairah, ia merasakan sensasi baru yang luar biasa. rasa sesak itu terasa begitu nikmat, Anita mencengkeram lengan Chen semakin kuat, Ia merasa kesakitan, miliknya seakan robek apart oleh dorongan keras itu,     

"Ohh No....", keluh Anita meratap, tapi Chen seperti sudah tidak dapat dikendalikan lagi. dia sudah terlanjur masuk ke wilayah terlarang itu. dan mereka kini telah menjadi satu. maka Anita harus menerimanya, saat Chen terus mendorong miliknya keluar dan masuk liang intimnya dengan angkuh.     

Mereka telah melakukannya demikian lama, dan Chen seolah tidak ingin berhenti.....     

Chen seolah terobsesi ingin menikmati sensasi itu lagi dan lagi, ia lalu meraih tubuh Anita dan memangkunya diatas tubuhnya, dengan posisi woman on top, Chen seolah ingin mewujudkan fantasynya. ia lalu mengangkat bokong Anita dengan tangan kuatnya keatas, saat tiba-tiba Chen melepas bokongnya otomatis Anita jatuh kebawah dengan kuat, Anita spontan menjerit, ia seperti sedang menusukkan dirinya sendiri pada kejantanan Chen yang keras. Anita berteriak keras sambil memukul tubuh Chen sekenanya, ini seperti penyiksaan, dan ia tidak ingin melakukannya lagi. jadi saat Chen beniat mengangkat bokongnya lagi, Anita segera menarik kakinya dari sana, tapi Chen tidak bodoh. ia bahkan baru memulai permainan ini, dan Anita tidak boleh kabur sebelum menyelesaikan kekacauan yang dibuatnya sendiri.     

Saat Chen menarik kakinya lagi, Anita menggelengkan kepalanya tidak mau, Chen tersenyum kecil, ia tidak ingin memaksa, dan ia memilih membenamkan wajahnya didada Anita, saat wajahnya bertemu payudara Anita, mulutnya langsung kembali menghisap puting Anita dengan beringgas, dan Anita terpancing lagi, maka ia meraih satu kaki indah Anita dan meletakkannya diatas bahunya, Anita kembali menjerit keras saat lagi-lagi Chen menyatukan miliknya kedalamnya.     

Kenapa ini begitu berat ?, batin Anita mengeluh, tidak mengerti mengapa tiba-tiba ia tidak terbiasa dengan benda keras itu, ia adalah wanita yang sudah menikah, dan urusan ranjang seperti sudah menjadi kebutuhan baginya, tapi entah mengapa ia merasakan hal yang berbeda pada aktivitas sexualnya kali ini. sesuatu yang sangat berbeda, tapi ia juga tidak dapat mengurai dengan kata-kata....     

Tapi meskipun berbeda, Anita tampak tidak merasa keberatan, ia mencoba menerima dan menyesuaikan diri, setelah beberapa waktu, mereka telah mencoba berapa posisi dan gaya bercinta yang berbeda-beda, desahan kenikmatan mulai terdengar bersahutan, mereka akhirnya dapat membaur menjadi satu,     

Chen tersenyum kecil, sambil menghisap dan meraih lidah Anita, dan ketika lidah mereka telah bertautan tiba-tiba ia sengaja menghentak miliknya dengan kuat, Anita terkejut, dan langsung mencengkeram lengan Chen, penis keras Chen seakan masuk hingga menyentuh dindingnya yang terdalam.     

Chen memacu miliknya dengan cepat, Anita mencoba bertahan, ia mengigit bibirnya dengan kuat. menahan hasrat libidonya yang semakin tidak terbendung. lidah mereka kembali saling bertautan, dan nafas mereka saling memburu,     

.     

.     

Setelah kejadian itu, Anita masih tertidur pulas, sedangkan Chen duduk di sisi ranjang dan menyalakan rokok.     

Chen menundukkan kepalanya kebawah, melihat lebih dekat wajah wanita yang tertidur pulas itu. wajahnya terlihat lugu dan polos, membuat orang tidak tega dan ingin melindunginya. Chen mencium lembut bahu Anita yang telanjang, dan tiba-tiba hasratnya kembali berkobar, ia segera mematikan rokoknya yang belum dihisapnya itu untuk bergabung kembali diatas ranjang,     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.