Shadow of Love

Memastikan kau kehilangan semuanya



Memastikan kau kehilangan semuanya

0Merry membantu merias wajah Katty dengan make up tebal, ia mengoles bibir indah Katty dengan lipstick merah terang, dan membubuhi kelopak matanya dengan warna biru smokey yang gelap. wajah Katty yang semula sangat cantik, sekarang malah menjadi tidak semenarik sebelumnya. ia terlihat menor dan tidak natural, tapi Katty tidak keberatan, ia sengaja melakukan penyamaran ini, agar dapat melakukan misinya nanti tanpa ketahuan,     

Sejak pagi hari mobil Katty telah berada diparking area pada Villa mewah yang akan menjadi tempat Hans dan teman-temannya melakukan tournament golf, didalam mobil Alpard hitam nan luasnya, Katty tampak mempersiapkan diri untuk perannya menjadi Caddy girl, yaitu wanita yang membantu para pemain golf dalam bermain di lapangan. entah itu membantu mengambilkan bola, memayungi pe-golf atau mengukur lapangan. Pegolf bilang, caddy itu seperti bunga berjalan. dan mereka harus terus terlihat cantik dan menawan meski kerja di lapangan yang panas. dan bagi Katty meskipun ia tidak pernah melakukan pekerjaan ini sebelumnya, ia menganggap penyamaran ini bukan masalah besar, ia telah sering menjajal akting untuk beberapa produksi film dan sinema sebelumnya jadi anggap saja ia kini juga sedang berakting untuk sebuah produksi,     

Saat ini karirnya sedang menuju kehancuran, jadi ia harus melakukan misinya ini dengan baik, karena ini tentang hidup dan matinya , apapun yang terjadi ia harus bisa bertemu dan berbicara langsung dengan Hans, agar ia mau melepaskannya.     

Hans masuk kedalam sebuah ruangan VVIP yang telah dipersiapkan khusus untuknya, yaitu tempat untuk beristirahat sejenak dalam waktu jeda istirahatnya, Hans melepas sarung tangan golf berwarna putih miliknya, tatapan matanya spontan menoleh kearah pintu ruangannya yang tiba-tiba terbuka tanpa di ketuk sebelumnya.     

Hans baru saja ingin berkata dan melayangkan protestnya, tapi ia tidak melakukannya, saat melihat raut wajah yang sangat dikenalinya itu melepas topi Caddy miliknya dan berjalan mendekat kearahnya.     

"Apa yang kau lakukan disini !" ucap Hans angkuh, sambil melepaskan topinya dan langsung mengusap rambut hitamnya, tatapan mata Katty sejenak terpana, speechless, ia seolah terpesona pada keagungan posture lelaki angkuh dihadapannya itu,     

"H-Honey.... kita harus bicara....",     

"Jangan pernah menyebutku dengan panggilan menjijikkan itu ! Sudah tidak ada yang perlu dibicarakan diantara kita, kau simpan saja kata-katamu, kau bisa keluarkan semua statementmu itu nanti, saat kita bertemu di pengadilan",     

"Honey .... aku benar-benar minta maaf...", ucap Katty pilu, berkeras memanggil Hans dengan sebutan sayangnya, dan mereka masih berdiri ditempatnya masing-masing. mereka saling bertatapan, Hans terdiam sejenak, melihat keadaan Katty kini yang tampak berdandan dengan menyedihkan, tidak ada lagi aura bintang dan kesan glamorous seperti yang biasa ia tampilkan selama ini, Hans menghempas nafasnya dengan berat, biar bagaimanapun Katty pernah mengisi hatinya, melihat keadaannya sekarang ini, hatinya tiba-tiba rapuh. ia menurunkan nada suaranya dan berkata pelan , "Aku sudah memaafkanmu.... tapi tentang masalah hukum, sepertinya harus tetap diproses ..",     

"Honey.... tolong.... jangan bersikap begini padaku, "     

"Huh bukankah kau yang menginginkan ini,... kau yang memulai permainan ini duluan, aku hanya mengikuti kemauanmu.... apa aku salah...??",     

"Honey ... maafkan aku.. maafkan aku....." ucap Katty lirih. matanya terlihat berkaca-kaca. menatap kearah hans dengan sendu, Hans memalingkan wajahnya kebelakang, ia berkata pada dirinya sendiri. agar tidak boleh lemah, Katty tidak sebaik yang ia kira, ia sangat licik bagai rubah, Hans mengangkat gagang telfon di atas meja didepannya, ia lalu berkata dengan suara tenang, "Panggilkan security kekamarku sekarang juga...."     

Katty mendengarnya, ia segera berlari mendekat dan memegangi lengan Hans sambil menggelengkan kepalanya berulang kali. Hans menutup bagian suara dengan telapak tangannya, agar penerima telfon diseberang sana tidak mendengar percakapan mereka, "Lepaskan !! jangan berani menyentuhku lagi !!",     

Katty segera melepaskan pegangan tangannya dengan segera, dan berkata memohon, "Hans please.... dengarkan aku dulu... aku benar benar tidak bersalah, managementku yang memaksaku untuk membuat pernyataan itu... dan kini mereka lepas tangan, mereka kini telah mencampakkanku, mereka sengaja melakukan ini untuk menjebakku dan mematikan karirku , mengertilah Hans .... please ..."     

Hans tersentuh oleh kata-kata pilu Katty, ia menatap mata rapuh Katty , lalu berbicara pada penerima telfon di seberang sana, "Tolong suruh security untuk menunggu didepan kamarku saja, aku akan memanggilnya nanti saat dibutuhkan", Mendengar itu, Katty langsung menghela nafas lega,     

"Baik pak...", balas penerima telfon dengan sigap, Hans meletakkan gagang telfonnya kembali. ia lalu berdiri dan menyandarkan pantatnya diatas meja, sambil menatap tajam kearah Katty, ia berkata dengan nada lugas, "Sudah kubilang !!, Kita akan bicarakan ini dipengadilan nanti, aku capek sekarang... ingin beristirahat , btw bukannya kamu juga mempunyai schedule ketat setiap hari....?jadi cepatlah pergi... jangan membuang waktumu yang berharga disini.." sindir hans sengit. menatap kearah Katty dengan tatapan sinis, 'Huh Damn !, Hans.... Hans.... ternyata downgrade sekali seleramu!', maki Hans pada dirinya sendiri, saat menyadari mengapa ia dulu bisa menyukai Katty dengan begitu gila,     

Entah mengapa tiba-tiba timbul rasa comparison dihatinya, diam-diam Hans memandang Katty dengan teliti, dan membandingkannya dengan isterinya, dalam penglihatannya sekarang, wanita didepannya itu ternyata terlihat sangat standard sekali, bahkan saat ini, dalam keadaan Katty yang sedang berpakaian sangat sexy, ia tampak mengenakan rok super pendek di atas paha, dipadu kaos putih yang ketat hingga menonjolkan bentuk tubuhnya yang ramping dan menggoda, tapi anehnya, Hans tidak melihat sesuatu yang istemewa darinya.... ia melihat Katty justru terlihat norak dan biasa saja, sangat berbeda jauh dari isterinya, meski Anita berpenampilan biasa saja, tapi dalam setiap move-nya seolah sangat berkelas, ibarat kata Isterinya adalah VVIP class dan Katty kelas economy.     

"Hans..... aku mohon... kita hentikan ini. Mari kita berpisah dengan cara baik-baik.... tidak usah pakai drama saling menuntut begini."     

"Ohhh drama ? me ?,"Hans menunjuk dirinya sendiri sambil terkekeh kecil, "Apa kau sedang mencoba berakting lugu didepanku ?" tanya Hans dengan nada menuduh, Katty tiba-tiba menyadari, ia telah membuat Hans marah, 'Oh sial !, kenapa aku begitu bodoh, tidak seharusnya aku berkata yang membuatnya tersinggung begini. apa yang barusan aku lakukan !!, benar-benar cari mati. seharusnya aku cari aman dan tetap berpura-pura lemah sampai akhir. ....'     

Katty jelas tidak ingin perjuangannya berakhir sia-sia, untuk bertemu dengan Hans sekarang ini-pun tidak mudah. Katty segera menekuk lututnya dan bersimpuh dihadapan Hans... wajahnya mendengak keatas, memasang ekspresi memelas, dan berjuang keras agar dapat mengeluarkan air matanya.     

"Hans please Maafkan aku, aku tidak bermagsud menyiggungmu .... aku tahu, aku salah, aku telah berbohong padamu, aku telah mempermalukanmu, aku tak termaafkan.. Hans please.... kumohon, kasihanilah aku ... tolonglah aku sekali ini saja.... aku janji, ini untuk yang terakhir kalinya, setelah ini aku tidak akan menganggumu lagi, Hans... tolong lepaskan aku, saat ini aku benar-benar telah jatuh dan kalah... aku telah benar-benar tidak berdaya.... kumohon Hans.... setidaknya, demi masa lalu kita yah..."     

"Beraninya kau menyebut demi masa lalu kita !, you bitch !!",     

'Huh, apakah aku telah berbicara salah lagi omg... apa yang harus aku lakukan ....' tanpa berpikir panjang Katty berjalan bersimpuh dengan kedua lututnya mendekati Hans, ia segera meraih tangan Hans dengan panik, "Tidak !! Honey jangan marah please .... bukan .. bukan begitu magsudku.... I mean, biar bagaimanapun kita dulu pernah saling menyayangi bukan ?, it's okay kalau kau menyangkalnya, but I do, so please... jangan marah ",     

Hans melihat kepanikan Katty, ia tahu betapa berat tekanan yang dihadapinya kini, "Sebenarnya dari awal aku tidak masalah kau memberi statement menjelekkanku diluar sana, toh semua itu tidak berdampak padaku, tidak membuatku rugi sama sekali, karena aku tidak mencari uang dari sana... tapi , yang aku sesalkan, kau telah membuat isteriku menangis dan bersedih, dan itu yang tak termaafkan.... ",     

"W-What ?"..... 'Aku membuat isterinya sedih dan itu yang tak termaafkan ?... oh come on, apa itu masalah besar ?, apa kau sengaja ingin menunjukkan kebucinan itu didepanku yang sedang sekarat ini...?!! lelaki ini benar-benar tidak punya perasaan !!', batin Katty geram, Katty menggigit bibirnya dengan kuat, menahan rasa cemburu yang tiba-tiba menguasai hatinya kembali,     

"Jadi apa magsudmu, kau memintaku untuk meminta maaf langsung pada isterimu ?"     

"Huh apa aku mengatakan demikian ?, dan apa kau pikir kau bisa menyelesaikannya ini dengan cara sesimple itu ?, lagian.. apa kau pikir aku akan mengijinkanmu bertemu isteriku ? hahaha kau jangan menganggap dirimu terlalu tinggi Kat !!",     

"Lalu apa yang harus kulakukan.... aku sudah bersimpuh dan memohon didepanmu begini, apa lagi yang kau inginkan....",     

"Sepertinya kau tidak mengenaliku dengan baik Katt.... Apa kau pikir aku adalah pria lemah yang akan tersentuh dengan rayuan wanita murahan sepertimu ??! No way Katt, that's never gonna happen .... let me tell you one thing, ... meskipun kau bersimpuh tujuh hari tujuh malam hingga bersimbah darah sekalipun, aku tidak akan pernah tersentuh lagi olehmu , karena sekali kau berkhianat, selamanya aku tidak akan memaafkanmu. dan satu-satunya yang bisa kau lakukan sekarang hanyalah menyelamatkan dirimu dan anakmu itu dengan baik, karena aku telah berencana untuk menghukummu dan memastikan kau kehilangan semua yang kau miliki. you'll lose your pride, your famous, and your money.... just mark my word !!" ucap hans sinis. ,dan setelah mengatakan itu, ia lalu pergi meninggalkan ruangan istirahatnya begitu saja, meninggalkan Katty yang tampak melunglai terduduk dilantai sambil berurai air mata.     

.     

.     

"Ayolah Hans, masa seorang cassanova sepertimu akan bertobat demi seorang penyanyi receh begitu ", ucap Eric ringan, meskipun nada bicaranya seperti sedang bersenda gurau, tapi jelas ia sedang sengaja memprovokasi Hans,     

"Tidak, aku benar-benar sedang tidak ingin saja," jawab Hans santai. Eric melihatnya sendirian, dan sebagai teman, ia berpikir kalau Hans saat ini masih merasa patah hati oleh Katty, maka ia menawarkan seorang gadis cantik pilihannya untuk menemaninya bersenang-senang.     

"Ngomong-ngomong penyanyi itu licin juga, dia bisa keep kau dan Toni dalam satu frame,"     

"Toni ?", Hans melihat kearah Eric sambil mengeryitkan keningnya,     

"Iya Tony dari group Tjancra.... masa kau tidak mengenalnya ?",     

"No.. no... no .. magsudku, what do you mean about keep me dan toni dalam satu frame ?",     

"Jadi kau benar-benar tidak tahu ?!!, everyone knows if Katty adalah sugarbaby toni for a long time, aku bahkan sering memergoki mereka stay vacation bersama, jadi saat kudengar kalau kau sedang berkasus dengannya,... Mm-mm magsudku tentang bayi itu... aku sudah curiga, jika penyanyi itu memang sengaja mengincarmu,"     

"W-What.... everyone knows ?!!",     

"Yupp..." jawab Eric dengan mantap     

"Kurang Ajar ! Kenapa kau tidak mengatakannya padaku ? bang**t kau !!"     

"Hahaha itu salahmu sendiri.... sejak kapan kau punya waktu bergossip denganku broh hahaha", Eric sengaja mentertawakan reaksi kaget Hans, dan Hans semakin merasa kesal. "Sialan kau !!",     

"Sudahlah, tidak perlu marah begitu.... lagian ini juga hal biasa khan,... berbagi wanita juga semacam kesenangan bukan hahaha"     

"Dasar sakit jiwa !!", umpat Hans marah, tapi detik selanjutnya Eric tampak punya pembahasan lain lagi, ia berdehem dan mengkode Hans,     

"Kau lihat Caddy girl yang itu...," mata Eric seolah menunjuk pada Caddy girl yang tampak berdiri dan sedang berbincang hangat dengan rekannya, mata Hans reflect mengikuti ke-arah yang dimangsud Eric, Hans menyipitkan matanya, menatap dengan seksama, gadis itu memang tampak menonjol dibandingkan rekannya yang lain, sangat elok dan hot dari segi fisik, tapi entah mengapa, ia tidak punya feel seperti yang diceritakan Eric, karena baginya kini, tidak ada wanita yang se-perfect istrinya, Ia telah memiliki segalanya, apa lagi yang ia mau.     

"She's absolutely fantastic Hans, very highly recommend, aku telah beberapa kali mencobanya... dia sangat mengaggumkan, dan aku jamin, dia mampu membuat lututmu lemas...."     

"Huh kau pikir aku tempat recycling !, aku tidak sudi memakai bekasmu !!", jawab Hans kesal, ia langsung membuang pandangannya ke arah padang rumput nan hijau yang luas didepannya, sambil diam-diam menata hatinya lagi, agar tidak terpengaruh pada bujukan error sohibnya itu.     

"Come on, kau telah melakukannya bro !!, Kau telah memakai bekasku beberapa kali, Asal kau tahu, aku telah memakai Katty-mu lebih dulu jauh sebelum ia denganmu... hahaha...", ucap Eric berseloroh, sengaja memanasi Hans,     

"Cuih sejak kapan ia menjadi Katty-ku !!"     

"Kalau begitu, apa sebutan sayangmu untuknya hahaha !!"     

"Apa kau sudah bosan hidup !!"     

"Baiklah Baiklah ... jangan marah... kalau begitu aku akan pilihkan gadis murni untukmu, untuk menemanimu bersenang-senang malam ini okay.....kau tidak perlu kecewa, dan terus meruntuk nasib sialmu itu hahaha .... ",     

"Sialan !!",     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.