Shadow of Love

Bukan cinta biasa



Bukan cinta biasa

0"Mbak, apa adek baik-baik saja. apa dia tidur nyenyak semalam ?", Sampai dirumah Anita langsung mencari puteranya untuk melihat keadaannya, rasa bersalah berkecamuk dalam dirinya, merasa telah menelantarkan puteranya itu seharian kemarin. "Eh-hh ibuk udah pulang yah. adek baik-baik saja kok buk.... tenang saja, ehh Iya ibu semalam tidur dimana ?.... kok gak ngasih tahu fitri kalau gak pulang kerumah, fitri khan jadi khawatir...." balas mbak fitri polos, bernada protest, ia tampak baru selesai menyuap milk Quaker dicampur irisan pisang pada sarapan pagi Bryan.     

Di kediaman singapore, terdapat beberapa pelayan yang bekerja untuk mengurus rumah, ada pelayan bagian cleaning service, security, drivers, dan koki, khusus untuk petugas security dan cleaning services, mereka bekerja dengan tiga shift bergiliran, sedangkan untuk drivers dan koki mereka mempunyai jadwal bekerja yang tetap. yaitu masuk kerja pada jam delapan pagi dan pulang pada jam lima sore, kecuali bila ada tugas dadakan dari Anita, maka akan dihitung bekerja overtime atau lembur.     

Jadi meskipun Anita tidak berada dirumah, Mbak fitri tetap akan mendapatkan bantuan full dari pelayan lainnya, entah dirumahnya di Jakarta maupun rumah singapore, Anita menerapkan aturan yang sama, bahwa semua pelayan dirumah harus membantu menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan mbak fitri untuk Bryan, karena mbak fitri tidak diperkenankan melakukan tugas apapun selain mengasuh dan merawat Bryan saja.     

"Maaf banget, ibu sudah bikin mbak fitri cemas ... ibu semalam ngerjain laporan kerja di kantor sampai kelupaan untuk nelfon ke rumah, duhh ibuk emang kadang suka error nih..... maaf bangett yah mbak",     

"Hehehe Iya gak apa-apa buk, ..."     

Anita menghembuskan nafas lega, saat mbak fitri tidak bertanya lebih jauh, ia lalu mengambil Bryan dan memangku dipahanya lalu terus menciuminya penuh cinta, ia meringis kesakitan, saat merasakan pinggangnya yang tiba-tiba pegal seperti mau patah saja, Anita menggigit bibir bawahnya, 'Huh Sialan, sebenarnya aku diapain saja sih semalam...' batin Anita kesal, sambil menahan sakit pada tubuhnya, mbak fitri diam-diam menatapnya curious, seolah tahu Anita sedang merasa tidak nyaman. Anita buru-buru melengkungkan bibirnya keatas, berpura-pura bahagia dan bermain lagi dengan Bryan, sekuat tenaga ia berusaha bersikap biasa saja.     

"Apa semalam bapak menelfon ?",     

Saat dimobil tadi Anita telah memeriksa notifikasi ponselnya, dan suaminya itu sama sekali tidak menelfonnya dari sehari kemarin. ia berpikir Hans pasti sedang sibuk dengan tournament golf nya, hingga tidak sempat menelfonnya. dalam hatinya ia juga bersyukur, karena dengan begitu ia tidak perlu menjelaskan apapun pada suaminya, anggap saja hari kemarin tidak pernah terjadi apa-apa.     

"Enggak tuh buk.... yang nelfonin adek si nenek sama oma-nya saja .... em-m itu juga pass kemarin sore sih",     

"Ohhh... apa mereka nanyain ibu ?",     

"Iya. tapi fitri bilang kalau ibu sedang perawatan ke salon hehehe ",     

"Ohhh ya sudah...."     

Mendengar laporan mbak fitri Anita tiba-tiba merasa tenang, sepertinya ia aman. tapi meskipun Hans dan semuanya tidak mengetahui incident ini, Anita buru-buru mengantisipasi, "Oiya mbak fitri gak boleh bilang sama siapa-siapa yah... kalau semalam ibu gak pulang kerumah, soalnya nanti kalau bapak atau yang lain sampai tahu, pasti bapak bakalan marah, dan gak akan bolehin ibuk ngantor lagi ...", bujuk Anita dengan hati-hati, "Mbak fitri tahu khan... ibuk senang sekali dengan pekerjaan ibuk sekarang ",     

Mbak fitri gadis berusia dua puluh tahun-an, ia adalah pribadi yang polos dan jujur, mbak fitri memiliki kharakter yang apa adanya, cenderung tulalit, jadi Anita harus mengatakan keberatannya dengan terbuka, agar ia tahu batasan jelas, apa yang boleh dikatakan dan tidak boleh dikatakan pada orang lain mengenai dirinya.     

"Tenang saja buk, mulut fitri udah digembok nih", balas mbak fitri berkelakar sambil pura-pura mengunci mulutnya sendiri. mereka lalu tertawa kecil bersama.     

.     

.     

Anita meminum dua capsule obat anti hamil miliknya, ia tahu, ia harus bertindak cepat, dan mengantisipasi segala kemungkinan. ia tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Ia yakin Chen pasti tidak menggunakan pengaman saat berhubungan tadi malam. begitupun dirinya yang juga tidak aware atas situasinya sendiri.     

Anita memukul kepalanya dua kali, sambil mengumpat diri dengan kesal, yang masih tidak bisa mengingat tentang bagaimana proses yang terjadi semalam. ia bahkan masih tidak mempercayai atas kejadian paling memalukan yang baru dialaminya itu,     

Anita melihat kearah bawah miliknya, ia spontan memegangi bagian sensitivenya yang terasa perih, "Huh dasar Chen Sialan !", Anita mengutuk Chen penuh amarah, saat mendapati beberapa tanda merah yang sengaja dibuat Chen pada tubuhnya,     

Anita mengoles lotion khusus kewanitaan pada bagian intimnya yang masih terasa perih, ia tahu pasti ada luka lecet disana. ia meraba miliknya dengan hati-hati sambil bibirnya meringis kesakitan.     

Akhir-akhir ini, Anita sangat merawat tubuhnya, ia bahkan rutin mencukur bulu lembut kewanitaanya setiap hari, juga selalu melakukan gerakan otot untuk mengencangkan bagian kewanitaannya, menjaga agar miliknya itu tetap sesak meskipun ia telah mempunyai putera.     

Anita sadar, suaminya memiliki standard yang tinggi tentang wanita, ia memiliki begitu banyak saingan diluar sana, jadi sebisa mungkin ia harus selalu tampil sempurna didepan suaminya itu, agar membuat Hans selalu menginginkannya, dan tidak berpaling darinya,     

Sebagai pasangan seorang pria seperti Hans tentu dihadapkan pada challenge tersendiri, untuk bisa tetap bertahan di posisinya, bukan hanya tentang mempertahankan posisinya dihati Hans, tapi juga menjaga image nya dihadapan public, kalau ia memang pantas bersanding dengan Hans.     

Anita tahu, pada dasarnya lelaki itu sama saja, jiwa mereka akan terobsesi pada Harta, tahta dan wanita..... dan suaminya telah memiliki semuanya, ia seorang lelaki tampan, mapan, kaya raya, dan memiliki posisi teratas dalam kerajaan bisnisnya.     

Perusahaan property dan hotel yang dimiliki Hans kian berkembang pesat dan menjamur di belahan kota besar di Indonesia,     

Selama ini images yang terlihat, mereka tampak seperti pasangan yang serasi dan sempurna, tanpa public ketahui, bahwa banyak badai telah mereka lalui bersama, dan kejadian demi kejadian itu seolah menyadarkan Anita, bahwa dirinya jauh dari sempurna,     

Hans terbukti masih mengincar gadis-gadis cantik diluar sana, dan Anita tidak bisa menutup mata atas fakta itu, bahwa kenyataannya ia masih tidak bisa membuat suaminya itu puas hanya padanya saja. itu berarti ada yang salah dari dirinya,     

Dan pada akhirnya Anita sering merasa insecure pada bentuk tubuhnya, perselingkuhan Hans benar-benar berdampak pada psikologis Anita,     

Anita mulai melakukan diet ekstrem yang berbahaya, disamping melakukan olah raga fisik yang gila, ia juga melakukan segala perawatan tubuh yang perlu diperlukan untuk kesempurnaan penampilannya.     

.     

.     

Hans terbangun," Hii my love ...." sapa wanita cantik berkulit putih halus bagai porcelain disampingnya,     

Hans segera menoleh kesamping, menengok kearah suara sapaan lembut itu. dan seketika mulutnya speechless. merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. saat menyadari dengan siapa ia tidur semalam,     

"Sirenaaa !!!", Mata Hans membola lebar, when he realized ternyata sirena yang telah bercinta dengannya tadi malam. pantas saja ia seperti familiar dengan suaranya.     

'Omg .... Apa yang telah aku lakukan !! sial !! Habislah aku !!,'     

Sirena tampak tersenyum manis, berbaring miring tepat disebelahnya, tercium wangi body soap yang segar pada tubuhnya, menandakan ia telah selesai mandi,     

Hans tahu, ia dalam masalah besar, ia sedang menggali lubang kuburnya sendiri, Ia bisa bermain-main dan meninggalkan wanita manapun yang tidak ia kehendaki lagi, tapi tidak dengan sirena. sirena berbeda ia adalah kekasih masa kecilnya. Sirena merupakan sepupu jauh Hans, jadi masih ada ikatan keluarga diantara mereka,     

Mereka tumbuh besar bersama-sama, dan bisa dikatakan mereka mempunyai kedekatan secara psikologis dan history's yang erat, Hampir seluruh keluarga besar mereka tahu, jika Sirena menyukainya sejak kecil, sirena bahkan dengan terbuka berkata pada mereka jika Hans adalah suami masa depannya. dan sirena bersumpah tidak ada seorangpun yang bisa mengambil Hans darinya.     

"A-Apa yang kau lakukan disini naa~",     

"Memelukmu....",     

"Ah-hhh...." Hans menatap wajah sirena dengan awkward dan tersenyum kecut, "Magsudku.... bagaimana bisa kau berada disini ?"     

"Aku merindukanmu Hans.... aku tahu kau sedang patah hati karena penyanyi itu...kau jangan khawatir, aku disini untukmu, aku tidak akan meninggalkanmu..."     

"B-Bagaimana kau bisa masuk ke sini ..."     

"Aku meminta kunci duplicate pada Eric,"     

'Huft Dasar Eric bangsat !! seharusnya aku tahu, kau yang merencanakan ini !!'     

Eric merupakan teman Sirena juga, dulu mereka bersekolah di high school yang sama. Eric tahu persis bagaimana perasaan sirena pada Hans, Sirena bagai seorang pengabdi Hans, yang hanya menyerahkan hatinya pada Hans seorang.     

Ada satu kejadian yang membekas di ingatan Eric, saat itu, seorang teman gadis di sekolah menyatakan cintanya pada Hans, dan saat sirena mengetahuinya ia bahkan meminta Eric untuk menemaninya menghajar gadis itu hingga babak belur, Sirena terkenal sangat nekat dan berani. hingga membuat Hans tidak berkutik dibuatnya.     

Hans menatap sirena awkward, penampilan sirena kini memang sangat jauh berbeda, secara look dan temperamentnya, sepertinya dia telah bertransformasi dengan sangat sempurna. tidak ada lagi style ala-ala paris Hilton-nya. justru style penampilannya kini lebih mirip style isterinya anita, yang natural dengan rambut cokelat dan polesan wajah flawless.     

Tidak ada lagi rambut pirangnya, juga lipstick merah menyala yang menjadi signaturenya dulu.     

Sirena yang sekarang tampak lebih natural, dengan pembawaannya yang juga terlihat lebih kalem, tidak ada gadis manja yang jutek yang dulu dikenalnya itu.     

Tapi kenyataan ini justru yang membuat Hans semakin merasa ngeri.     

Hans bangkit dan duduk ditepi ranjang, ia memejamkan matanya sejenak, sambil mengusap kepalanya dengan kuat, sirena buru-buru mengikutinya dan duduk disampingnya dengan lugu,     

"Naa -... kau tahu khan apa artinya ini...",     

"Iya...."     

"Naa~...aku sudah punya nita dan Bryan....aku tidak bisa....",     

"Kenapa gak bisa ?"     

"Yaa karena aku gak bisa..",     

"Iya tapi kenapa ??, aku gak keberatan kok jadi istri kedua-mu.... yang penting aku harus tinggal dirumah menteng sama kamu",     

"Na~ come on... tidak bisa semudah itu na... mereka pasti tidak akan bisa menerimanya ?"     

"Mereka yang mana ?, siapa?"     

Hans tiba-tiba menyadari, tidak ada yang berubah dari sirena, ia tetap gadis keras kepala dan arrogant seperti sebelumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.