Shadow of Love

Tidak merasa bersalah



Tidak merasa bersalah

0Hari-hari sesudahnya, Anita terus merasa tersiksa oleh ribuan kepingan ingatan yang perlahan menampilkan peristiwa malam panasnya bersama Chen kala itu. memorynya datang silih berganti, seolah memaksanya untuk menginggat setiap sentuhan dan cumbuan intim Chen padanya, Anita memejamkan matanya erat, ia benar-benar ingin mengubur dalam-dalam memory itu. yang dengan sekuat tenaga ia sangkal kebenarannya. ia sangat membenci dirinya yang bernafas terengah-engah, dan membalas setiap tautan lidah Chen penuh gairah.     

Anita menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba untuk menenangkan diri, ia melihat kearah sekitarnya, semua rekan-rekan kerjanya tampak masih sibuk bergelut dengan kesibukan mereka masing-masing.     

Anita membolak-balik tumpukan documents yang baru diberikan supervisor kepadanya. dan memindainya baris demi baris. ia membuka laptopnya dan jari-jarinya seolah langsung menari diatas keyboard dengan lincah. tapi detik selanjutnya, matanya tertuju pada sebuah document yang terdapat dibawah tumpukan file-file lainnya yang diatas meja,     

'Audit Design Architecture condominium'     

Anita menegakkan tubuhnya, alisnya bertaut. ia meraih documents itu dengan tatapan bingung, dari judul disampul depan saja ia telah menebak, jika documents ini pasti telah salah tempat, job desk-nya jelas tidak pernah berurusan dengan induk usaha real estate atau property dalam naungan perusahaan Prudence international.     

Anita segera beranjak dari kursi duduknya dan berjalan menuju ruang direktur utama, karena kebetulan Lee sedang menatap keluar ruangan , dengan pintu ruangannya yang terbuka lebar, maka ia tidak perlu mengetuk pintunya lagi, "Excuse me sir.... maaf menganggu sebentar, saya ingin mengembalikan ini, sepertinya anda telah salah memberi document tadi... " ucap Anita sambil menyerahkan file yang dimangsud keatas meja kerja Lee Franklin.     

Lee langsung memicingkan matanya menatap kearah judul yang tertera disampul documents itu, menaruh perhatian sejenak pada documents yang diberikan Anita, tapi ia segera mendorong kertas file itu kedepan Anita lagi, dan berkata dengan mimik serius, "Tidak kok. ini memang documents yang harus kau urus mulai sekarang...", jawab Lee Franklin tenang,     

"Eh-hh tunggu, apa magsud Tuan ??..",     

wajar saja jika Anita merasa bingung, selama ini ia hanya mengerjakan laporan Analyst keuangan dari pergerakan market pada sistem digital SeaMoney, ia tidak pernah mengerjakan laporan keuangan atau audit pada Perusahaan properti seperti ini. Apa-apann ini ??!,     

"Ah-hh iya ....sorry, aku lupa memberitahumu. em-m congratulations nita. kau termasuk dari lima orang yang terpilih menjadi top executive yang akan bergabung dengan pusat."     

"W-What ??..."     

"Iya. congrats yahh....i know you can make it. I'm so proud of you nita.... once again, Selamat yah.." ujar Lee Franklin sambil menepuk bahu Anita,     

".....", Anita hanya terdiam, menatapnya dengan tatapan awkward,     

"Oiya.... dan documents ini adalah pekerjaan pertama yang harus kau tangani mulai besok....",     

Alih-alih merasa bahagia, Anita justru tampak terlihat tertekan. ia tidak mengerti, bagaimana bisa ia terpilih menjadi salah satu dari lima orang top executive ??, Anita tampak speechless dan terus terbengong sendiri. atas dasar apa ia bisa terpilih ?? .... dia bahkan tidak pernah bersuara selama seminar saat itu. ia sengaja bersikap pasif dan tidak sedikitpun menonjolkan dirinya. jadi dari aspek mana top executive ini memilihnya ?? , Anita merasa ini benar-benar bias dan tidak masuk akal.     

KECUALI.....!!     

Chen !! .... entah mengapa ia dengan lantang langsung bisa mengetahui dalangnya.     

Hmm ! orang bodoh sekalipun akan bisa menebak itu.....     

Feeling Anita mengatakan jika Chen ada dibalik ini. bisa jadi Chen berpikir posisi ini adalah kompensasi untuknya karena telah tidur dengannya.. dengan kata lain, ia terpilih menjadi top executive jalur tempat tidur !!.     

Beberapa hari ini, ia memang sengaja menolak segala pertemuan dan seminar yang dilakukan oleh Kantor pusat, dan membuat seribu alasan tidak menerima ajakan Lee Franklin keluar kantor dengan segala alasannya . karena Anita akhirnya menyadari, jika ternyata Lee Franklin memiliki hubungan yang dekat dengan Chen dan bisa saja Chen akan memanfaatkan kedekatannya dengan Lee itu untuk menjebaknya lagi. ia berprinsip. lebih baik berprasangka buruk, daripada menyesal dibelakang. hatinya tidak bisa bohong, jika kejadian itu mau tidak mau sangat berpengaruh padanya, ia merasa sangat kotor karena merasa telah mengkhianati pernikahannya,     

Perasaan menyesal membayangi hari-harinya, tapi Anita menyadari dunia terus berputar, ia tetap harus melanjutkan hidup, no matter what, tapi sejak peristiwa itu, ia mengambil langkah kongkrit, ia langsung memutuskan access komunikasi yang dapat menghubungkannya dengan Chen.     

Anita menggertakkan giginya dengan kesal, 'Jangan dipikir aku akan terkesan dengan kemurahan hatimu ini.... hufttt asal kau tahu. aku tidak membutuhkan posisi ini !.' batin Anita kesal,     

"Maaf sir... dengan segala hormat , tapi saya menolak posisi ini. I think this result bias for some reason, I'm totally not deserve for this position, karena saya merasa tidak menguasai tentang pekerjaan ini sama sekali",     

"Ahhh jangan khawatir tentang itu, aku tahu kau adalah fast learner, team dari pusat telah memilihmu, itu berarti mereka pasti juga sudah mengantisipasi ini, dan menyiapkan assistant khusus untuk mengajarimu tentang job desk-mu nanti...."     

"Hah Tuan Lee, jika seperti itu prosesnya, bukankah justru sebuah pemborosan untuk perusahaan ??, kenapa mereka tidak merecruit para assistant itu saja dalam team untuk efisiensi, daripada membuang uang dan waktu untuk training rocky macam saya... iya khan ?... juga ....", Anita membalas argument Lee Franklin dengan logikanya, ia hanya terdiam sejenak, sebelum menatap Lee Franklin lagi dengan tatapan sinis, "Apa anda tidak merasa bersalah pada saya ??, anda seolah sengaja melepas saya begitu saja ke hutan rimba... padahal selama ini, saya sangat sangat loyal pada anda.... .?" ucap Anita sengaja menyindir Lee Franklin dengan terus terang.     

Lee langsung terdiam membisu. ia bagai mendapat tembakan tepat dijantungnya. 'Wanita ini benar-benar sangat berani Ckckckkck .... pantas saja Chen kewalahan menghadapinya. ternyata dia tidak selemah yang terlihat dipermukaan.'     

Lee berdehem sambil memutar otak. kalau bukan demi sohibnya yang sudah seminggu ini bagai cacing kepanasan, menyanderanya siang dan malam, terus memintannya untuk mencari cara mempertemukannya dengan gadis pujaannya ini, mana mau seorang tuan muda ini mau berpura-pura menjadi direktur di kantor cabang kecil, dan repot-repot bikin scenario nge-date yang rumit.     

'Huft sebenarnya pada ngapain sih mereka berdua ini ?childish sekali, menyusahkan diri saja Heran..?, coba tinggal pesan wine, booking kamar, terus ngobrol sambil ngadem dalam kamar berduaan khan enak !!, demen bikin susah orang saja !!' gerutu Lee kesal,     

Lee segera membalas menatap Anita dengan sengaja memasang wajah galak, " Wait. Apa magsudmu berkata begitu ?, apa kau pikir aku punya wewenang untuk ikut campur memutuskan semua ini ?. Heiii Miss Anita Marie, let me tell you. ini semua keputusan dari pusat... they're decided !! and nothing to do with me!!,"     

"Tapi saya menolaknya !!",     

"Kalau begitu, kau ajukan saja, surat keberatanmu langsung pada kantor pusat...."     

"Fine ! saya akan melakukannya sekarang juga." jawab Anita mantap. dan tanpa ragu ia segera pergi meninggalkan ruang direktur dengan wajah kesal. 'Huh pimpinan gak tegas. apa dia pikir aku ini piala bergilir, yang bisa dipekerjakan dimanapun dan kemanapun sesukamu ?!!'     

Pada dasarnya, Anita kini tidak merasa takut kehilangan pekerjaannya, meskipun kenyataannya ia suka bekerja dikantornya sekarang ini, tapi dengan situasi seperti ini, logikanya tetap memilih untuk resign dari pada harus pindah bekerja ke pusat, yang artinya ia akan satu Kantor dengan Chen.     

'Tidak !! aku tidak akan menciptakan satu kesempatanpun untuk bertemu dengan Chen lagi. aku tidak akan pernah melakukannya lagi, meski atas nama professional kerja sekalipun....'     

Anita telah bertekat , ia akan memilih melepas pekerjaan yang dimilikinya kini, jika Lee Franklin terus mendesaknya nanti, jadi ia akan segera menuntaskan laporan akhirnya bulannya, dan setelah itu baru mengajukan resign.     

Anita masih sibuk menulis laporannya ketika suara lembut seorang wanita menyapanya, "Nit ini contoh perbuatan laporan real estate ", Helena memberi satu bundle file padanya,     

"Terima-kasih, nanti aku akan mempelajarinya ",     

Laporan keuangan untuk property lebih seperti catatan formal yang mencatat tentang keuangan untuk mengukur kekuatan finansial saja. sedikit detail pada kinerja, dan likuiditas perusahaan, serta dampak finansialnya dari transaksi bisnisnya. dan bentuk laporan keuangannya meliputi laporan laba-rugi, perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas,     

Selama berjam-jam kemudian Anita bergelut dengan data dan files untuk menuntaskan pekerjaannya hingga tidak terasa waktu pulang tiba,     

Lee Franklin berjalan keluar ruangan.     

"Anita... kita pulang sama-sama yah" ucap Lee datar, sambil berjalan menghampirinya, Anita mengerutkan keningnya sedikit merasa aneh, 'pulang sama-sama ?, sejak kapan mereka seakrab ini ??,'     

"Maaf, tapi sebaiknya tuan pulang duluan saja, kebetulan saya ada keperluan hari ini... mau mampir belanja dulu ke supermarket ", ujar Anita sopan, berbasa-basi     

"Ahhh begitu yah... okay... kalau begitu aku pulang duluan yah", jawab Lee ringan, dan langsung pergi meninggalkannya, sikapnya menunjukkan jika sebenarnya ia juga tidak serius ingin pulang bersamanya,     

Selesai mengemas laptop dan tas kerja miliknya, Anita segera pergi meninggalkan kantor. ia berjalan kaki menuju ke big mart yang routenya memang pendek. Letak supermarket itu masih dalam deretan gedung dalam lingkup kantornya.     

Anita mendengakkan wajahnya keatas, menatap langit sore berwarna biru cerah yang terbentang luas diatasnya, sungguh indah..... Anita tersenyum kecil, bersyukur atas hari ini, ia mengalungkan tas kerjanya menyilang dibahunya, lalu melangkahkan kakinya berjalan kedepan, tatapan matanya tampak begitu cemerlang, menunjukkan bahwa suasana hatinya sedang baik, Anita menikmati suasana sore yang terasa hangat seorang diri, sesekali high heels hitamnya bermain kecil, menginjak daun-daun maple yang berguguran di sepanjang trotoar jalan.     

Anita tidak menyadari, jika ada sosok tinggi tegap sedang terus memperhatikannya , dan bibirnya tersenyum kecil melihat tingkahnya, pria muda itu tampak berjalan dengan patuh mengikuti langkahnya dibelakang.     

Saat tiba di supermarket Anita langsung mengambil sebuah trolley untuk tempat barang belanjanya, dan ia langsung mendorongnya pergi ke bagian milk for kids, untuk membeli susu untuk Bryan. minggu lalu ia tidak sempat belanja bulanan, jadi lupa stock susu milik puteranya itu, ia takut jika susu Bryan habis ditengah malam.     

Anita terus berkeliling membeli segala keperluannya dan Bryan, tanpa sengaja ia melewati counter underwear khusus wanita dari Brand international, ia melihat sekilas, ada beberapa warna yang mecolok dimatanya yang terpajang di manekin. Anita meninggalkan trolley belanjanya didepan counter , untuk melihat lebih dekat,     

Ia menyentuh bahan underwear itu dengan jari-jarinya...     

"Ini sangat cocok untukmu...."     

"Hmm....",     

detik selanjutnya, sekonyong-konyong Anita langsung melihat kearah sumber suara pria yang ada dibelakangnya, dan wajahnya langsung berubah pucat pasi,     

"K-Kau..."     

"Tadi aku tidak sengaja melihatmu, mm aku sedang membeli my-personal thing," jelas Chen sambil menunjukkan body wash dan sebuah toothpaste ditangannya.     

"... " Anita membeku bagai mummy .....     

Chen tersenyum geli, ia menatap kearah trolley belanjaan Anita dan bergumam pelan,     

"..... belanja bulanan ?, banyak amat..."     

Sikap Chen tampak biasa saja, melihat kearah trolley belanjaan milik Anita dengan tenang,     

"......",     

Anita tidak dapat berkata sepatah katapun, instinctnya hanya ingin cepat pergi dari tempatnya sekarang dan melarikan diri, Anita segera membalikkan badannya, pergi meninggalkan counter underwear itu, tanpa melihat ke belakang lagi,     

"Kok gak jadi beli...." ucap Chen berjalan mengikutinya di belakang,     

"..."     

Anita tidak memperdulikan ucapan Chen, ia melangkah keluar dari counter underwear, hatinya merasa frustrasi sendiri..     

"Ayolah.... kau menyukainya bukan ?.. bagaimana kalau aku mentraktirmu ?...."     

Chen seolah tidak mau menyerah, meskipun Anita tidak berkata sepatahpun, ia terus bersikap sok akrab, mimik wajah Anita terlihat kesal, dan Chen tersenyum samar,     

"Ayolah ...", tanpa ragu-ragu Chen langsung meraih pergelangan tangan Anita, bermagsud mengajaknya kembali ke counter underwear tadi, Anita tersentak kaget dan langsung menghempas gengaman tangan Chen padanya,     

"T-Tidak perlu, aku tadi cuma iseng saja ..."     

"Tapi aku suka warna merah yang tadi.... hmm sexy dan menantang..."     

Mereka saling bertatapan, telinga Anita langsung memerah, ia merasa sangat malu setengah mati, Anita langsung menatap kearah lain, ucapan Chen membuat ingatannya kembali pada percintaan panas mereka.     

"Tunggu disini sebentar. aku akan membelikannya untukmu ",     

'Dasar bajingan mesum!! kurang ajar !!', Anita merasa kesal setengah mati. ia tahu, Chen sengaja melakukan itu untuk menghinanya. tanpa sepatah katapun, Anita segera berjalan dengan cepat meninggalkan tempatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.