Shadow of Love

Berani menggodaku



Berani menggodaku

0"Heeiii apa kau sedang sibuk ?...suamiku.... aku sangat merindukanmu... " ucap anita lembut, dengan nada suara yang sengaja dibuat manja, dalam sambungan telfonnya pada Hans, Hans tampak terhenyak, ia langsung menghentikan kesibukannya sejenak, alisnya bertaut, menatap kearah ponsel ditangannya dengan wajah terheran, "Sungguh ?! kau merindukanku ? ... sepertinya hari ini akan turun hujan deras",     

"Hah.... emang disana cuaca sedang mendung ?"     

"Tidak, cuaca diluar sekarang ini sangat-sangat cerah, .... tapi mendengarmu tiba-tiba begitu manis padaku, kukira pasti akan segera turun hujan deras..."     

"Huh kau ini.... emang aneh kalau aku merindukanmu ??",     

"Hahaha tidak aneh sama sekali kok yank, aku hanya sedikit terkejut saja, ... but actually it's good news, I'm really happy, aku seperti mendapat jackpot rasa rindu yang lebih besar dari isteriku hari ini,....how lucky I am....", jawab Hans mesra, langsung mengamankan hati isterinya dengan rayuan mautnya, dan mendengar itu hati Anita berdesir hebat, terasa pilu, unexpected pada reaksi Hans yang begitu exited itu,     

Padahal ia hanya sedikit menggoda dengan mengungkapkan rasa rindunya saja, tapi tidak menyangka reaksi Hans terasa dramatic begitu, seolah selama ini ia tidak pernah membalas ucapan cinta suaminya itu dengan properly, tiba-tiba Anita merasa bersalah, dan ingatannya kembali menginggatkan dirinya atas pengkhianatan yang telah ia lakukan ....     

"Maafkan aku Hans...."     

"Maaf ??..... for what ?.. .Aku justru bahagia kok yank..... aku bahagia karena aku tahu, kau mengungkapkan rasa rindumu hanya padaku, Iya khan .... jika saja saat ini kamu berada didekatku, aku pasti akan memelukmu dengan erat..., "     

"Aku juga akan melakukan hal yang sama... aku sangat merindukanmu hari ini,"     

Sebenarnya Hans baru mengunjungi Anita dua hari yang lalu, seperti biasanya ia datang pada jum'at sore dan kembali ke Jakarta pada hari minggunya. hari ini masih hari selasa, seharusnya tiga hari lagi mereka baru akan bertemu kembali, tapi effect bertemu dengan Chen kemarin sore, seolah membuat Anita tidak mampu memendam rasa bersalahnya lebih dalam lagi,...     

"Alright , kalau begitu... aku akan menyuruh Jenny untuk memesan tiket untukku ke singapore sore ini... bagaimana ?"     

"Ah Benarkah ??..." Anita langsung bangkit dari tidurnya, dan menjawab ucapan Hans dengan exited,     

"Sure !.... aku bahkan ingin sekali bertemu denganmu sekarang juga kalau mungkin ...."     

"Hahaha kamu memang yang terbaik … okay kalau begitu aku akan menjemputmu sendiri nanti malam yah..."     

Mendengar suara exited isterinya, yang terdengar begitu antusias atas kehadirannya, membuat hati Hans bersorak gembira,     

"Okay ... hmm aku peringatkan, sebaiknya kau bersiap-siap yah ... karena aku pasti akan menghabisimu nanti malam "     

"Hehehe my pleasure sayangku," jawab Anita menantang,     

"Awhh !!, jadi kamu sekarang sudah berani menggodaku balik ... awas kamu yahh !!"     

"Siapa takut.... aku justru sudah tidak sabar untuk dihabisi olehmu, ..."     

Mendengar suara parau Anita, membuat imajinasi Hans semakin menggila, ia memegangi celananya yang kini terasa sesak, dan berkata dengan putus asa, "Kau benar-benar nakal, lihatlah... akibat kelakuanmu membuat yang dibawah sana tidak bisa tenang khan....",     

"Upps so~rry...."     

"Huh, Tidak ada maaf bagimu, pokoknya nanti malam kau harus bertanggung jawab, menenangkannya semalaman....",     

"Tentu.... serahkan semua padaku... aku akan bertanggung jawab padamu ... sepenuhnya..", jawab Anita mantap, setelah berbincangan panas mereka sekian waktu lamanya, akhirnya mereka mengakhiri sambungan telfon itu.     

Hari ini Anita tidak masuk kantor, hatinya merasa begitu gundah, pertemuan dengan Chen sore kemarin seolah memberi trauma tersendiri, ia terus menyalahkan dirinya yang begitu teledor hingga terjadi peristiwa kala itu,     

Sebenarnya kala itu, ia sedang menjalankan program dietnya yang super ketat, sebelum berangkat ke seminar, ia sebenarnya hanya makan dua sendok yogurt plain saja, ia mengisi perut kosongnya dengan meminum banyak air putih untuk mengganjal rasa laparnya, bahkan saat perjamuan makannya dengan Chen dan Lee malam itu, ia hanya memakan irisan apel dan beberapa sendok kuah soup yang disajikan untuknya, hingga mungkin menyebabkan daya tahan tubuhnya menurun.     

Jadi itu mengapa saat Lee hanya memberi segelas minuman fermentasi untuknya ia langsung kehilangan kesadarannya,     

Anita memukul kepalanya sendiri berulang kali, air matanya mengalir deras membasahi wajahnya, ia mendekap bantal dalam pelukannya semakin erat, menyesali mengapa kejadian fatal bersama Chen itu harus terjadi,     

Seandainya ia bisa memutar waktu, ia benar-benar tidak ingin datang pada seminar hari itu !!,     

Tidak terbayang sedikitpun dalam pikirannya ia bisa mengkhianati suaminya dengan begitu gila.... dan ia sangat membenci dirinya sendiri yang membiarkan hal itu terjadi....     

Anita merasa sangat bersalah pada hans suaminya. ...ia juga merasa sangat kotor dan menjijikkan,     

Anita membungkam mulutnya dengan bantal dan berteriak sekeras-kerasnya, saat memorynya membawanya kembali pada kejadian hari itu, dan mendapati kenyataan bahwa dirinya saat itu tampak sangat menikmati percintaannya dengan Chen, bahkan sesekali dirinya-lah yang tampak mendominasi Chen.     

.     

.     

Anita langsung menghambur memeluk suaminya dengan erat, begitu melihat sosok suaminya itu berjalan keluar dari gate kedatangan,     

Hans tampak shock dengan reaksi anita itu, wajahnya terbengong tidak percaya, tapi reflectnya spontan mengambil alih, kedua tangannya langsung menangkap dan membalas memeluk Anita dengan erat,     

For real, Hans tidak menyangka dengan spontanitas isterinya itu, yang tanpa aba-aba langsung meloncat dalam gendongannya, kedua kakinya mengikat pada pinggangnya, karena merasa tidak siap, tubuh Hans spontan terhuyung beberapa langkah kebelakang, Hans buru-buru menahan tubuhnya dan menangkap tubuh isterinya itu lekat agar tidak jatuh, wajahnya langsung bersemu merah, entah apa yang ada dipikiran isterinya itu, tapi menyerangnya dengan terbuka ditempat umum begini bukanlah style Anita, tapi belum juga Hans selesai dengan rasa terkejutnya Anita tampak langsung menghujaninya dengan ciuman di seluruh wajahnya,     

Hans menengok kekiri dan ke kanan, sambil tersenyum awkward, lalu menatap pada Anita yang tampak tidak peduli meski mereka saat ini masih berada di area public, Hans bisa merasakan puluhan pasang mata yang berjalan keluar gate departure disamping mereka tampak menyaksikan adegan romantis mereka sambil berbisik, bahkan meskipun mereka adalah sepasang suami isteri dan saat ini mereka berada di era kebebasan berekspresi, tetap saja Hans merasa canggung melakukan hal seperti ini dibawah tatapan para pengunjung lain di bandara itu,     

"Hei stop.... I can't breathe....",Hans mencoba menenangkan Anita, dan dengan gerakan perlahan ia menurunkan Anita dari pelukannya, Anita mengerti, ia menurunkan kakinya dilantai, dan berdiri dengan menantang dihadapan Hans, penampilan Anita tampak sangat casual seperti biasanya, namun ia justru terlihat bagai gadis remaja yang lincah,     

Anita tampak mengenakan kaos putih dipadu celana panjang berbahan jeans berwarna deep blue dan sepatu vans yang sportive, rambut panjangnya tergerai indah dengan topi NY menutup diatas kepalanya,     

Untuk sekian detik lamanya, mereka tampak saling bertatapan penuh cinta, Anita menatap Hans exited, seolah sudah tidak sabar untuk bersamanya, wajahnya terlihat bersinar berseri-seri, tatapan matanya begitu cemerlang, bagai gadis muda yang sedang jatuh cinta, dan baru bertemu kembali dengan kekasih tercinta setelah sekian lama berpisah.... begitu bergairah dan penuh pesona, "You look so fabulous sayang..." ucap Hans lirih, berbisik ditelinga Anita,     

"Really..., jadi tunggu apa lagi..... Ayok cepettan kita pulang !!", jawab Anita menantang, sambil tersenyum samar, Hans mengeryitkan alisnya, senyum Anita terlihat begitu asing, terlihat sangat liar dan mempesona,     

Hans bersorak gembira dalam hati, ia berpikir bahwa ini mungkin karena efek hubungan LDR ( Long distance Relationship ) yang mereka jalani beberapa bulan ini, yang akhirnya membuat isterinya itu begitu memendam rasa rindu yang dalam padanya, jujur perasaan ini membuatnya feel fantastic, ia merasakan bagaimana isterinya itu kini begitu memujanya, atau bisa jadi mungkin libidonya sedang memuncak, hingga membuatnya meledak begini...     

Anita menarik satu tangan Hans dan membawanya berjalan dengan cepat. Hans tampak terhuyung-huyung mencoba menyesuaikan mengikuti langkah anita yang berjalan terburu-buru seperti sedang dikejar renternir, membuat koper berukuran sedang yang dibawa Hans tampak berulang kali tidak on track lagi dijalannya, seakan bisa terbalik kapan saja karena tidak bisa mengimbangi langkah cepat tuannya     

Anita bernafas terengah-engah, ia ingin sekali segera sampai dirumah, ia ingin segera menebus rasa bersalahnya pada suaminya itu. dan ingin memastikan perasaan terdalamnya bahwa semuanya tetap baik-baik saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.