Shadow of Love

Ini sudah positive



Ini sudah positive

0Anita patuh saat Hans mulai membungkuk didepannya dan menciumi lehernya, ia menyambutnya dan bergumam lembut. Hans menyelipkan tangannya dibawah kepala Anita, lalu dengan suara mengerang ia menindih tubuh Anita dan langsung menyatukan tubuh mereka,     

Anita memejamkan matanya sambil berusaha keras menata tubuhnya untuk mendapat posisi nyaman, dan ia mengalungkan kedua tangannya memeluk tubuh Hans dengan erat saat penyatuan itu berlangsung,     

"Tatap aku sayang ...", ucap Hans pelan, sambil mencium sudut bibir isterinya dengan erotis,     

Anita spontan membuka matanya, ia langsung menuruti perintah Hans dan menatap suaminya itu dengan wajah serius, "Apa kau menyukainya...", tanya Hans dengan nada provocative,     

Anita menganggukkan kepalanya .... mengiyakan,     

Sambil menghentakkan miliknya, Hans memainkan puting pink Anita yang menegang, mereka kemudian mulai bergerak berirama, menciptakan gelombang pada air dan riak-riak gairah,     

Sewaktu merasakan puncak kenikmatan yang sempurna Anita meneriakkan nama Hans, dan Hans langsung melumat bibir isterinya itu penuh hasrat,     

Hingga beberapa menit kemudian....     

Ketika dunia telah normal kembali, Anita berbaring dilengan Hans dan menyandarkan kepalanya dibahu kokoh suaminya itu, dengan lembut Hans menyibak untaian rambut panjang Anita yang basah dan menutupi sebagian wajahnya, "Sayang.... besok aku harus pergi ke Surabaya, mau meninjau perkembangan proyek pembangunan Apartment terbaru kita disana,"     

"Hah Kok mendadak sekali ?", Wajah Anita langsung menengadah keatas, menatap suaminya dengan ekspresi terkejut,     

"Sebenarnya ini tidak mendadak yank, semuanya salahku, dari kemarin aku selalu lupa untuk memberitahumu lebih awal.... maafkan aku," kilah Hans penuh sesal, Anita buru-buru merapatkan wajahnya pada wajah suaminya,     

"Ahh bukan begitu, aku tidak bermagsud menyalahkanmu kok, ... magsudku, aku jadi tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan keperluanmu yang akan dibawa kesana nanti ... mana sekarang aku sedang gak enak badan begini..",     

"Tenang saja yank ... Kau tidak perlu repot menyiapkan apa-apa untukku,.... aku hanya akan pergi selama dua hari saja kok, lusa juga sudah balik lagi ke jakarta, kamu tenang dan istirahatlah dengan baik dirumah, .... gak usah mikirin aku...",     

Hans mencium dahi Anita, tiba-tiba ia merasa sedikit bersalah, karena telah berbohong pada isterinya tentang alasan kepergiannya esok hari, namun ia langsung meyakinkan diri, bahwa ia juga punya kehidupannya sendiri, ia berhak untuk bahagia dan mencari hiburan dan kesenangannya sebagai seorang pria, yang terpenting ia tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang suami dan ayah.     

"Baiklah, biar nanti kuperiksa ulang lagi kopermu, aku takut kau lupa membawa barang pribadimu yang lain....em-m karena besok kamu pergi, kalau begitu, besok pagi aku juga akan membawa Bryan kerumah ibu yah.... kami akan menginap disana sampai kamu pulang... "     

"Ahh Iya... boleh.... aku yakin, ibu pasti akan sangat senang mendengar ini",     

"Hehehe Iya.... tapi kamu gak boleh kasih tahu ibu dulu okay, biar besok saat kita kesana akan jadi kejutan buat ibu ...",     

Hans setuju, ia menganggukkan kepalanya mengerti,     

Mission completed !, Hans tampak tersenyum kecil, dan hatinya bersorak riang, ia tidak menyangka akan semudah ini memenangkan hati isterinya, bisa dikatakan, ia menganggap percintaannya barusan adalah percintaan penebus kesalahannya pada isterinya itu, setidaknya ia telah melakukan kewajibannya memberikan nafkah batin pada Anita seperti biasanya, sebelum ia menjemput fantasinya esok bersama Vanessa, beribu gagasan memenuhi otaknya, tentang ide gila yang akan dilakukannya esok pada percintaannya dengan Vanessa,     

.     

.     

Keesokan harinya....     

Setelah mengantar kepergian Hans, Anita mengajak mbak fitri dan Bryan pergi kerumah ibu dipondok indah....     

Ibu menyambut kedatangan menantu dan cucu kesayangannya itu dengan tangan terbuka... ia sangat gembira dengan kejutan Anita yang mengatakan akan membiarkan Bryan tidur bersamanya, mereka akan tinggal dirumah hingga Hans pulang dari Surabaya,     

Ibu mengeryitkan keningnya, memperhatikan tubuh Anita yang tampak semakin kurus, Anita kini tampak seperti model sungguhan yang sedang catwalk saat melihatnya berjalan didepannya,     

Ibu marah melihat itu, dan langsung meminta Anita untuk menghentikan segala program diet atau apapun yang membuatnya sangat kurus seperti itu,     

Tapi yang ibu tidak tahu, hal sebaliknya justru terjadi pada puteranya, Hans justru sangat menyukai penampilan Anita itu, ia tampak bangga saat memamerkan isterinya pada rekan dan koleganya, ia seakan merasa puas pada tatapan kagum dan pujian teman-temannya yang memuji karena memiliki isteri seperfect anita,     

"Mamah temanin kamu kedokter !." ujar ibu galak, sambil menyodorkan puding susu kehadapannya, meminta Anita untuk menghabiskan dihadapannya, ibu merasa cemas dengan proporsi tubuh menantunya itu yang terlalu kurus, dalam benaknya ibu berpikir bahwa mungkin anita terlalu stress menghadapi puteranya akhir-akhir ini,     

"Gak perlu mah... nita baik-baik saja kok ... sungguh !"     

"Enggak !! lihat kamu, sudah macam orang kurang gizi aja !... jelek tauk "     

"Hehehe tapi Hans suka kokk mah"     

"Dia mah emang begitu !! egois ! ... gak pernah perhatian sama kesehatan isterinya , bagaimana kalau kamu tiba-tiba drop dijalan! khan bahaya !",     

"Ahhh gak separah itu juga mah ... meskipun kurus tapi nita baik-baik saja kokk.. jadi mamah tenang saja yahh"     

"Enggak pokoknya kamu harus dengerin kata mamah. harus periksa kedokter, biar dokter kasih resep agar nafsu makanmu kembali normal lagi!! "     

Anita jelas tidak bisa membantah perintah ibu, ia tahu ibu begitu menyayanginya dan melakukannya demi kebaikannya juga, jadi ia tidak sanggup untuk mengecewakannya, Anita menganggukkan kepalanya pelan, 'Biarlah, yang penting ibu merasa senang, aku akan membuang obatnya nanti, tanpa sepengetahuannya'     

.     

.     

Anita keluar dari ruangan pemeriksaan pasien bertirai panjang disebelah meja periksa dokter, sambil membenahi pakaiannya kembali, disusul seorang dokter wanita yang tampak berjalan dibelakangnya, "Bagaimana dok.." tanya ibu hans dengan cemas, buru-buru menodong sebuah pertanyaan, bahkan sebelum dokter itu sempat duduk dikursinya kembali,     

"Perkiraan saya, ini sudah berusia lima minggu buk....." jawab dokter dengan santai. sambil melihat ke arah layar komputer didepannya, dan melepas kaos tangan steril dikedua tangannya     

"Hah magsudnya...?."     

Ibu dan Anita kompak terkejut. mereka saling bertatapan tajam, wajah mereka menggambarkan rasa tidak percaya, dan meskipun tanpa berbicara sepatah katapun, mereka berdua seperti 'sepakat' pada magsud ucapan dokter barusan,     

"Iyaaa.... ibu anita sekarang sedang mengandung sekitar lima mingguan bu...."     

Ibu tampak menatap Anita dengan perasaan takjub, matanya tampak berkaca-kaca,     

"A-Apa dokter yakin ?" tanya Anita memastikan, Ia benar-benar tidak menyangka jika dirinya saat ini sedang berbadan dua, karena beberapa bulan terakhir ini jadwal haid-nya memang tidak beraturan, akibat diet super ketatnya, dan beberapa kali, saat ia terlambat Haid selama beberapa minggu ia kemudian melakukan test kehamilan secara mandiri, namun hasilnya selalu negative,     

lagian ia juga tidak merasakan morning sickness atau muntah-muntah hebat pada pagi hari seperti saat hamil Bryan, jadi saat ia terlambat Haid kali ini , ia tidak merasa curiga sama sekali,     

"Tentu saja.... ini sudah positive ..",     

Dengan wajah masih tampak tidak percaya mereka spontan saling berpelukan bahagia. ibu hans meneteskan air mata bahagianya dan memeluk Anita dengan erat. "Sayang congratulations.... " ucap ibu lirih sambil membelai kepala Anita dengan lembut,     

"Mamah juga .... congratulation for your second grandchildren mah hahaha "     

"Iya ... iya... thank you .... thank you so much sayang.... finally mamah bakal punya cucu lagi... dan Bryan juga bakal punya temen bermain, dan gak sendirian lagi .... ahhh how lovely.... mamah sangat bahagia sekali...."     

Anita menganggukkan kepalanya setuju, sambil terus membalas pelukan ibu untuknya. ibu buru-buru melepaskan pelukannya, ia teringat sesuatu yang penting, "Tapi dok ... apa kehamilannya ini tidak berbahaya, dengan kondisi menantu saya yang kurus kering begini...? dokk... dia kuat lohh... hanya makan sebiji apel saja setiap hari," curhat ibu hans pada dokter dengan penuh kecemasan.     

"Kehamilannya tidak masalah bu.... tenang saja, saya lihat kandungannya kuat kok, dan memang reaksi hormonal pada semester awal kehamilan masing-masing wanita itu berbeda-beda, kemungkinan ibu anita ini menjadi kehilangan nafsu makannya akibat reaksi hormonalnya sekarang yang tidak stabil bahkan dalam beberapa kasus pasien lainnya ada yang sampai tidak dapat mencium makanan sama sekali di semester awal kehamilannya .... saya tidak mengatakan itu adalah wajar, tapi saya ingin ibu jangan khawatir yang berlebihan, technology kesehatan dan obat sekarang telah sangat maju, banyak option yang dapat dilakukan untuk tetap membuat tubuh fit, meskipun tidak mampu mengkomsumsi makanan melalui oral, dan untuk bu Anita, saya akan berikan beberapa resep vitamin untuk membantu mengembalikkan kondisinya itu, juga vitamin untuk memperkuat janin dalam kandungan, saya berharap ini akan membantu, dan kita akan review hasilnya dalam tujuh hari kedepan... nanti jika bu Anita tetap tidak mampu memenuhi target dari standard gizi yang saya terapkan maka saya akan melakukan opsi lainnya .. okay..."     

"Ahhhh Terima-kasih dokter ... terima-kasih atas penjelasan dan bantuannya, sekarang saya sudah merasa tenang..."     

"Sama-sama buk... yang penting mulai sekarang bu Anita harus menjaga kehamilannya dengan baik.... sekali lagi selamat yah... and enjoy your pregnancy... okay "     

"Iya, terima-kasih banyak dok... "jawab anita dengan sopan, sambil membalas jabat tangan dokter itu dengan gembira,     

Ibu dan Anita lalu keluar ruang praktek dokter itu dengan wajah bahagia, mereka tampak terus berpegangan tangan, dengan senyum bahagia tampak mengembang indah diwajah keduanya,     

.     

.     

Wajah ibu tampak berubah tegang, saat melihat sebuah mobil mercy berwarna hitam tampak terparkir di halaman depan rumah, saat sopir selesai memarkir mobil di garasi, ibu meraih bahu Anita dan berkata dengan lembut, "Sayang... kamu langsung naiklah keatas, istirahat dulu dikamar yah.... mamah mau nemuin tante chealse sebentar",     

Anita mengenal mami sirena dengan baik, baginya tante chealse adalah pribadi yang hangat dan ramah,     

Anita sebenarnya ingin menyapanya sebentar, sebagai sopan santun, jika tante chealse melihat kehadirannya dirumah, tapi ia tidak menyapanya, bukankah itu tampak sangat tidak sopan ??, tapi ia langsung mengurungkan niatnya untuk mengajukan protestnya pada ibu, saat melihat wajah keras ibu yang tampak keberatan jika ia membantahnya, dan meskipun ia merasa sedikit bingung pada sikap aneh ibu itu, ia memilih patuh dan menuruti perintahnya, "Iya mah.... ",     

Saat melintasi ruang tamu, Anita langsung menganggukkan kepalanya dan tersenyum sopan pada tante chealse, tatapan mereka bertemu, tante chealse tampak langsung menyembunyikan smartphonenya dan duduk dengan rapi di sofa ruang tamu,     

Tatapan ibu terus memperhatikan langkah Anita, seakan sedang memastikan Anita untuk pergi ke kamarnya dan beristirahat seperti perintahnya,     

ibu langsung menghempas nafasnya dengan keras setelah mendengar pintu kamar yang tertutup, seolah sudah memastikan jika Anita telah berada di dalam kamarnya, dan tidak akan dapat mendengar perbincangan yang akan dilakukannya dengan tamu yang tidak diharapkannya itu....     

"Ngapain kau datang kesini ?!"     

"Mbak.... sudah seminggu ini sirena terus mengurung diri dikamarnya... ia mengalami depresi berat....",     

"Lalu apa urusannya denganku ?"     

"Mbak ...please... tolonglah ... setidaknya biarkan aku berbicara langsung dengan nita... aku mohon... biar aku sendiri yang akan memberitahunya tentang masalah ini..."     

"Kau ini !! kau jangan pernah berbuat macam-macam yah !! Aku peringatkan kau !! Asal kau tahu.... saat ini nita sedang hamil muda, Apa kau sengaja ingin membuatnya stress dengan drama kekanakan anakmu yang tidak ada habisnya itu ..."     

"Mbak.... mbak cobalah sekali saja, menempatkan diri diposisiku.... bagaimana perasaan mbak jika puterimu diperlakukan demikian oleh orang lain..... aku tahu, mungkin bagi mba, sirena tidak berharga sama sekali, tapi bagiku.... dia adalah segalanya... mbak .... aku ini hanya seorang ibu yang sedang putus asa .... , masalahnya biar bagaimanapun Hans telah merenggut kemurniannya, wajar saja jika sirena sekarang menuntut tanggung jawabnya khan....",     

Anita yang diam-diam mendengar perbincangan ibu dan tante chealse dari belakang dinding pembatas tampak langsung terduduk dilantai dengan lemas....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.