Shadow of Love

Aku sungguh tidak berguna



Aku sungguh tidak berguna

0Mbak fitri dengan sigap langsung menangkap tubuh kecil Bryan yang berlari kecil ingin keluar dari toko sesegera mungkin, yang seolah ingin menemui dan menghambur memeluk daddynya seperti biasanya, "Mommy.... look ... it's daddy there " ucap Bryan sambil menunjuk kearah daddynya dengan exited, berusaha melepas pegangan kuat mbak fitri padanya,     

Hans menatap kearah toko bakery itu dengan wajah panik, ia segera melepas pegangan tangannya pada Vanessa,     

Meskipun semuanya sudah terlambat sekarang, karena Anita telah melihat semuanya dengan jelas dari balik dinding kaca itu, mereka saling bertatapan .... Hans bisa melihat bayangan muram isterinya yang terus terpaku menatapnya,     

Hans tampak serba salah....     

Melihat Hans terdiam, Vanessa spontan kembali mencium pipi dan leher Hans yang masih berada didekatnya dengan mesra, tanpa menyadari akibat yang dilakukannya itu pada Hans,     

Anita tampak menundukkan wajahnya kebawah, mengambil handbag dan kaca matanya dengan ekspresi terlihat putus asa....     

"Mbak fitri, bawa adek masuk kedalam mobil..." ucapnya parau, Mbak fitri langsung mengiyakan ucapan Anita, mengerti, dengan rasa was-was ia lalu mengendong Bryan keluar dari toko bakery,     

Hans seolah membatu, hanya dapat menatap kearah isteri dan puteranya berjalan menuju ke mobil mewah berwarna biru yang terletak hanya dua baris dari tempatnya kini....     

'Bagaimana ini.....' batin Hans nelangsa,     

Anita berjalan kemobilnya dengan langkah linglung, ia sengaja menghindari tatapan panik Hans yang terus melihat padanya,     

Anita merasa bagai sedang berjalan diatas patahan kaca dikakinya, ... terus melangkah dengan rasa sakit yang tak terbayangkan, ia terus melangkah kedepan setapak demi setapak menghadapi rasa sakitnya itu seorang diri ... ia ingin menangis... ia ingin berteriak... ia ingin meminta tolong....     

Siapapun.... tolonglah aku.....     

Saat ia telah sampai dikursi mobilnya... hanya satu hal yang ada di otaknya .... ia hanya ingin menginjak gas dan segera pergi dari nerakanya itu....     

"Da~ddy.. !!" teriakkan Bryan membuat Hans dalam ironi, dengan perasaan kacau ia berjalan mendekatinya, ingin memeluknya dan menyapanya sejenak ....     

Melihat Hans berjalan kearah mobilnya, Anita berkata dengan tegas, "Mbak fitri. cepat masuk mobil !!",     

"B-Baik buk....", Mbak fitri menatap kearah Hans tidak berdaya, ia langsung membalikkan badan Bryan dan menutup pintu mobil     

"Noo... mommy ... nooo I want with Daddy... Da~ddy...", tangis Bryan pecah sebagai wujud protestnya,     

'Anita tersenyum samar, mengapa kau memilih ayahmu dibanding aku Bryan ?, apa kau juga sudah tidak menginginkanku seperti hal-nya ayahmu ?,'     

Dengan perasaan marah Anita menginjak gas dan membawa mobilnya keluar dari tempat parkir dengan gaya menyetir paling berbahaya.     

Hans panik melihatnya, "Heii nitt.... what are you doing !!.... nitt !!" teriaknya panik, Hans langsung berlari kearah mobilnya sendiri, ia segera mendorong tubuh Vanessa keluar dari mobilnya, dan langsung menginjak gasnya mengejar mobil Anita secepatnya....     

Vanessa hanya dapat memandangi Hans dengan wajah tidak mengerti, ia masih dalam efek alcohol, melihat kearah sekitarnya dengan tatapan kosong....     

Melihat Anita mengemudikan mobilnya dengan gila, membuat Hans langsung menyesali keputusannya membeli mobil baru itu sebulan yang lalu untuk isterinya, ia kini bahkan tidak dapat menandingi kecepatannya,     

Anita mengemudikan mobilnya dengan berbahaya dan Hans hanya bisa terus meruntuk kebodohannya itu, "Ayolah sayang..... hentikan mobilnya ... please.... please..." Hans berusaha terus menerus mengklakson mobil Anita untuk berhenti,     

Mbak fitri melihat kearah jalan dengan wajah ngeri... "Ibuk.... jangan ngebut.... adek ketakutan buk..", pinta mbak fitri, sambil mendekap tubuh Bryan dalam seat car disebelahnya, meskipun tubuh mereka tampak terguncang-guncang, mbak fitri memastikan seat belt milik Bryan terpasang sempurna,     

Tapi Anita seolah sudah tidak mampu mendengar suara memohon dari belakangnya itu, hatinya bagai terbakar dan kepalanya terasa ingin meledak, 'Ternyata apa yang kulakukan selama ini sia-sia belaka....'     

'Semuanya sia-sia belaka.... aku sungguh tidak berguna... aku sungguh tidak berguna...' gumam Anita penuh sesal,     

Anita menangis seperti anak kecil, dan Bryan langsung ikut menangis bersamanya... suasana didalam mobil terdengar begitu kacau..     

Anita seolah sudah tidak bisa menutupi amarahnya, ia bagai sudah tidak dapat mengontrol emosinya lagi,     

Anita membawa mobilnya zig zag dijalanan yang masih ramai dengan kendaraan.. Anita mengemudikan mobilnya asal-asalan dan tak tentu arah, bagai orang kalap...     

Hans melihatnya dengan panik, wajahnya berubah memucat, sambil terus mengejar mobil Anita ia tidak putus berdoa untuk keselamatan Anak dan isterinya itu...     

Mereka saling kejar-kejaran dijalan yang lapang itu,     

BAAM !! BRAAAAAKKKKK !! ...     

Suara dentuman keras disertai kepulan asap tampak memenuhi area jalan didepan Hans sana...     

Ia bisa melihat mobil biru milik Anita tampak terguling setelah menabrak pembatas jalan disampingnya.     

Setelah terguling, mobil Anita tampak berhenti dengan posisi terbalik ditepi jalan Raya...     

NITAAA .....!!!! BRYAN...     

Hans berteriak dengan histeris, ketika melihat kejadian yang menimpa mobil isterinya itu tepat didepan matanya....     

Hans langsung keluar dari mobil dan berlari dengan terhuyung-huyung menuju ke mobil Anita.     

Dengan sekuat tenaga ia tampak meminta tolong pada orang-orang yang berada disekitarnya, sambil terus memanggil nama Anita dengan histeris,     

"Tolong... anyone... please.... tolong..." Hans berusaha membuka pintu mobil depan yang tampak tertutup, tubuhnya seakan tak bertulang ketika melihat darah telah berceceran dimana-mana..     

dan mereka semua terdiam membisu.....     

Lalu lintas di lokasi kejadian menjadi macet total, beberapa orang turun dari mobilnya untuk ikut memberi pertolongan.     

Anita tampak bersimbah darah didalam mobilnya yang terbalik sempurna, ban mobil itu kini telah berada diatas sementara Anita terbaring di plafon mobil yang kini berada dibawahnya,     

Tubuh Mbak fitri tampak telungkup dan bermandi darah, ia terlempar beberapa langkah di samping mobil,     

Sementara tubuh Bryan masih berada di dalam seat carnya yang terjepit diantara ringsekan mobil, dan tampak tidak ada tanda-tanda nafas darinya....     

Kap depan mobil tampak ringsek dan hancur. semua bumper mobil terlepas dari tempatnya. pecahan kaca berhamburan disepanjang jalan. mobil Anita bagai terbelah dengan kondisi sangat parah,     

Hans tampak menangis dengan pilu, terus menatap pemandangan tak terbayangkan itu,     

Anita yang tidak sadarkan diri, bersimbah darah dimobil, kepalanya sudah berada di plafon mobil dengan wajah menghadap kepintu samping. kakinya yang indah tampak melunglai dikursi setir. terlihat darah segar mengalir hangat dari kedua pahanya....     

.     

.     

Mereka bertiga tiba di rumah sakit terbaik dijakarta selatan setengah jam kemudian.....     

Para dokter terbaik langsung diturunkan untuk menolong mereka semua, para dokter itu seolah berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan nyawa mereka satu persatu,     

Namun sayang.... Bryan dinyatakan telah meninggal ditempat, ia mengalami benturan dasyat pada kepalanya dan meskipun ia mengenakan seat car dengan seat belt yang terpasang sempurna, namun tetap saja tidak mampu menyelamatkan hidupnya dari kecelakaan itu,     

Mbak fitri dinyatakan meninggal setelah satu jam pertolongan dilakukan, akibat luka parah diseluruh tubuh juga benturan dikepalanya saat ia terlempar dari mobil,     

Anita coma, ia juga mengalami trauma berat dibagian kepala, cidera ditangan dan pendarahan hebat akibat benturan keras pada bagian perutnya yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah diperut dan disekitarnya yang bahkan meninggalkan luka lebam hebat disana.     

Team dokter tidak dapat menyelamatkan janin dalam kandungan Anita, Anita dinyatakan telah kehilangan bayinya yang baru berusia lima minggu itu. yang merupakan anak kedua dari Hans, yang kehadirannya sangat diharapkan oleh hans selama ini.     

Hans sangat terpukul... ia terduduk lemas didepan unit gawat darurat,     

Hatinya hancur lebur...     

ia bahkan baru mengetahui kehamilan isterinya itu bersamaan kabar bahwa ia telah kehilangan bayi mereka itu ....     

Hans menangis pilu.... menyesali semua perbuatannya....     

Dunia seolah runtuh didepannya....     

Dalam semalam.. Ia telah kehilangan putra kesayangannya ... dan juga calon putra yang sangat diharapkannya....     

dan sekali lagi... Hans telah membuat Anita terluka lagi.....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.