Shadow of Love

Aku akan menjagamu



Aku akan menjagamu

0Hans melajukan mobilnya menuju ke swalayan dengan kecepatan maximal, setelah bibik mengabarkan telah kehilangan jejak anita disana. 'Huh bodohnya aku !!', sepanjang jalan, Hans tidak berhenti mengutuk dirinya sendiri yang telah lalai, tidak memperingatkan bibik dengan tegas, agar tidak membawa isterinya itu pergi tanpa pengawalan ketat darinya, pasca apa yang terjadi dengan Anita tempo hari, yang juga tiba-tiba menghilang tanpa jejak saat ia membawanya berkunjung kerumah sakit untuk control routine-nya,     

Beruntung saat itu Anita segera ditemukan beberapa jam kemudian, setelah pencarian panjang ke seluruh tempat dalam rumah sakit, saat itu Anita ditemukan berada di sebuah taman terpencil di sudut rumah sakit, dan dari pantauan cctv camera akhirnya diketahui rupanya anita pergi karena mengikuti kupu-kupu yang terbang hingga membawanya sampai ke taman terpencil itu.     

Hans seolah dibuat senam Jantung oleh tingkah anita akhir-akhir ini, yang kian tidak dapat diprediksi, tapi Hans juga tidak menyalahkan isterinya, semua itu terjadi karena dipicu oleh depresi Anita yang kian memburuk belakangan ini, isterinya itu kini bahkan benar-benar sudah tidak mampu mengenali dirinya dan semua orang disekitarnya lagi,     

Saat tiba di swalayan, hujan turun dengan deras....     

Hans menghentikan mobilnya tepat didepan swalayan. ia langsung membuka payungnya dan berlari mengelilingi swalayan itu untuk menemukan isterinya, Hans seolah sedang berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan isterinya sesegera mungkin, ia tampak melihat kearah kanan dan kirinya dengan teliti, mencari isterinya itu disetiap sudut swalayan sambil terus berteriak memanggil nama anita dengan keras, ia berharap isterinya itu dapat mengenali suaranya dan menunjukkan keberadaannya sekarang...     

Hans telah berkoordinasi dengan pihak management swalayan untuk memeriksa seluruh pantauan cctv camera diseluruh area swalayan, walaupun sayangnya cctv camera itu hanya menjangkau hingga area parkir saja, dan tidak ada cctv yang active disepanjang jalan raya menuju kearah luar swalayan,     

Jadi Hans mengambil alternative pencarian secara manual, ia mengerahkan beberapa sopir dikantor dan karyawannya untuk membantu pencarian, mereka menggunakan mobil menyusuri jalanan yang menuju dan berada disekitar swalayan radius sepuluh kilometer, jarak yang diperkirakan Hans dapat ditempuh isterinya itu seandainya ia berjalan menyusuri trotoar,     

Sementara, bibik dibantu oleh beberapa staff dan security swalayan bertugas terus mencari Anita di dalam area pusat perbelanjaan, dan bibik telah memutari area swalayan itu berulang kali, hatinya kini diliputi perasaan was-was, setelah upaya pencariannya nihil belaka,     

"Maafkan bibik pak.... semua memang salah bibik, sudah ceroboh meninggalkan ibuk sendirian ... bibik benar-benar minta maaf pak... bibik tidak mengira , ibuk akan pergi tanpa bibik .... " ucap bibik putus asa, sambil menangis terisak-isak penuh penyesalan, bibik merasa bersalah karena telah lalai menjalankan tugasnya mengawasi Anita,     

Awalnya Hans ingin menumpahkan rasa marahnya yang siap meledak itu pada bibik, tapi saat ia melihat gurat kelelahan dan putus asa diwajah bibik, ia langsung mengurungkan niatnya itu, ia tiba-tiba merasa tidak tega, "Sudahlah bik... bibik bisa pulang beristirahat duluan kerumah, biar aku dan yang lainnya yang akan melanjutkan mencari nita malam ini." ucap hans lirih, sembari diam-diam menghapus air hujan yang membasahi wajahnya,     

"T-Tapi pak.....", bibik langsung menutup mulutnya rapat-rapat, dan menganggukkan kepalanya dengan patuh, saat melihat tatapan kesal Hans yang seolah tidak ingin mendengar satu katapun darinya lagi,     

.     

.     

.     

Keesokan harinya ....     

Chen merasa terkejut ketika mendengar suara berisik dari dalam kamar yang ditempati Anita, ...     

"Nitt apa yang terjadi ?!, aku masuk kedalam yah...", dan tanpa menunggu persetujuan Anita lagi, Chen langsung membuka kamar pribadinya yang kini ditempati Anita itu,     

Dengan reflect Chen langsung menundukkan kepalanya kebawah saat sebuah benda tiba-tiba melayang kearahnya, Jantung Chen bagai akan melompat dari tempatnya, beruntung reflectnya tepat, spontan menghindar dari lemparan jam digital itu, karena jika ia lengah sedikit saja tadi, saat ini pasti kepalanya telah bocor karena terkena lemparan Anita itu,     

Anita tampak menatapnya penuh amarah, dan mencoba melemparnya kembali dengan sesuatu yang berada didekatnya, Chen tidak membuang waktunya lagi, dengan secepat kilat ia segera berlari kearah Anita dan langsung mendekapnya dengan erat, "Nitt calm down okay... ini aku ... Chen... jangan takut, aku berada disini bersamamu okay...",     

Chen memeluk tubuh Anita dengan erat, menahannya agar tidak mengamuk dan memukul dirinya, berusaha menenangkannya sebisanya,     

Hati Chen terasa sakit, saat melihat kaki Anita kini tampak berdarah, mungkin karena terkena pecahan kaca pada lampu hias yang dibantingnya tadi, 'Huh kenapa aku tidak secepatnya datang kesini dan mencegahnya...' batin Chen sedih, menyalahkan kelambatannya sendiri,     

Anita tampak terus memberontak dalam pelukan Chen, dan tidak segan memukuli tubuh Chen sekenanya,     

Anita berteriak dengan histeris tatkala ia tidak kunjung dapat melepaskan diri dari pelukan pria didepannya itu, karena tentu saja tenaga Chen lebih kuat darinya, dan Chen sengaja terus membelenggu tubuh anita dengan kuat, sambil mencoba membujuknya dengan lembut, untuk menenangkannya,     

Paman Wang ikut masuk kedalam kamar dan tampak terkejut melihat kamar bossnya itu kini bagai kapal pecah, tanpa menunggu perintah Chen, ia langsung bertindak dengan cepat, menelfon dokter terbaik dijakarta untuk datang ke rumah tuan-nya itu sesegera mungkin,     

Beberapa menit kemudian....     

Tiba-tiba suasana hati Anita berubah drastis, ia tampak kembali terdiam, tidak melakukan perlawanan lagi, kedua tangannya terkulai lemas, tubuh kurusnya tampak berubah mengiggil kedinginan, dan wajah Anita perlahan memucat, Chen bisa melihat, keringat dingin tampak membasahi dahi Anita. "Oh Nitt, I'm sorry, .. i really sorry to hurting you like this.... i know you're not feeling well right ?.. ", Chen menundukkan wajahnya dan mengamati perubahan wajah Anita yang berada tepat dibawah wajahnya, Seketika Chen merasa tidak berdaya, ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana,...     

Tapi ia tetap tidak melepas pelukannya, karena ia tidak ingin mengambil resiko, jika Anita tiba-tiba kabur darinya, bagaimana jika ia berlari keluar kamar dan kakinya yang terluka akan menginjak pecahan kaca lagi ??, bahkan lukanya kini bahkan belum sempat diobatinya, Chen tidak ingin Anita mendapatkan luka baru lagi....     

sambil terus memeluk Anita, Chen melihat kearah sekelilingnya, suasana dalam kamarnya kini bagai kapal pecah, ranjang tidurnya tampak berantakan tidak karuan, semua bantalnya kini telah berpindah tempat ke lantai, lampu hias dan jam digital yang semula berada dimeja disamping tempat tidurnya, kini telah hancur berantakan,     

Sementara ia juga melihat ceceran darah Anita tampak menghias dilantai dan diatas ranjang yang didudukinya kini....     

Chen mencium rambut Anita dengan lembut, "Kau tidak boleh ceroboh lagi, lihatlah ... kau melukai kakimu sendiri, kau sekarang pasti sedang kesakitan bukan ?... "     

Anita terdiam, membiarkan Chen terus mencium rambutnya berulang kali ...     

Sepuluh menit kemudian....     

Akhirnya Anita dapat ditenangkan kembali, setelah dokter pribadi Chen memberinya suntikan obat penenang padanya, dokter itu kemudian juga mengobati luka dikaki Anita dengan hati-hati,     

Atas perintah Chen, dokter itu akhirnya melacak riwayat penyakit yang diderita anita kini, dan karena ia merupakan dokter terpandang yang juga ikut dalam team dokter andalan yang membawahi beberapa rumah sakit besar, membuatnya dapat membuka akses data pasien lintas rumah sakit, dan setelah ia berhasil memasukkan identitas Anita, akhirnya ia dapat mengetahui data perawatan medis yang sedang dijalani Anita kini, juga mengetahui riwayat penyakitnya secara menyeluruh,     

Dokter itu langsung mengungkapkan pada Chen, bahwa Anita kini sedang menderita depresi mayor pasca trauma, yang mengharuskannya mengkomsumsi obat anti depresan yang telah diresepkan secara teratur, setiap hari, agar emosinya tetap stabil.     

Chen sebenarnya telah mengetahui semua informasi tentang penyebab Anita menderita depresi ini dari David, dan ia hanya bisa menyesali keputusannya telah melepas Anita saat itu, hingga ia melewatkan kejadian besar yang menimpa Anita setelah kepergiannya itu.     

Chen realized, Jadi Alasan mengapa pagi ini Anita mengamuk hebat pasca bangun tidur, itu karena ia tidak mengkomsumsi obat anti depresan seharian kemarin, hingga menyebabkan emosi anita tidak stabil lagi akibat efektivitas obat yang diminumnya telah habis,     

Dokter itu juga menjelaskan bahwa efek dari komsumsi obat anti depresi ini sangat adiktif, yaitu membuat Anita menjadi sangat tergantung seperti sedang mengkomsumsi nar**ba.     

Sehingga jika anita melewatkan mengkomsumsi obat anti depresi itu sehari saja, maka ia seperti kehilangan kontrol atas dirinya sendiri, efek samping lainnya jika ia tidak mengkomsumsi obat ini juga bisa menyebabkan tubuh anita kedinginan dan mengiggil hebat, persis seperti sedang pasien dengan kecanduan narkoba, dan kemungkinan terparahnya bahkan ini bisa memunculkan keinginan untuk bunuh diri akibat rasa putus asanya itu,     

Chen tampak speechless, ia mengusap kepalanya dengan kedua tangannya, hatinya terasa hancur mendengar penjelasan penyakit anita itu dari dokter pribadinya.     

Chen seperti tidak dapat lagi menyembunyikan kesedihannya, ia menatap pilu wajah polos anita yang tampak berbaring dengan lugu disampingnya.'Nitt... mulai sekarang aku akan menjagamu... aku tidak akan membiarkannya menyakitimu lagi, aku benar-benar akan membunuhnya dengan tanganku jika dia berani menyentuhmu lagi',     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.