Shadow of Love

Aku berbohong, jika kita adalah teman dekat



Aku berbohong, jika kita adalah teman dekat

0Sirena membaca komposisi bahan pada botol minuman kesehatan ditangannya dengan teliti, ia berencana membeli satu box extract ginseng itu untuk ibu, setelah tertarik melihat iklannya bersliweran di televisi, konon minuman kesehatan ini bagus untuk meningkatkan stamina pada orang dengan gangguan kesehatan seperti ibu, selain aman dari diabetes, juga mempercepat proses penyembuhan pasca sakit,     

Sirena mengambil satu box packet minuman kesehatan itu dari rak, dalam satu box berisi sembilan botol, 'Hmm beli segini dulu ahh... kurasa cukup untuk percobaan, ntar kalau reaksinya bagus baru beli lagi...", sambil menimbang-nimbang, ia membawa box minuman itu kedepan meja cashier, dan sirena tampak langsung menyerahkan kartunya untuk transaksi pembayaran,     

Setelah dibungkus paper bag dengan rapi oleh pelayan toko, Sirena membawa barang belanjanya keluar, ia menyelipkan kartunya kedalam dompetnya dan memasukkannya dalam tas di bahunya, saat ia mendengakkan wajahnya keatas tanpa sengaja tatapan matanya berpapasan dengan sosok cantik yang sangat familiar, ia berjalan melintas di sampingnya, Sirena auto membeku ditempatnya, "N-Nita ?.....",     

Sirena langsung membalikkan tubuhnya kebelakang, tapi sosok wanita itu telah menghilang masuk kedalam toko, dengan langkah tergesa-gesa sirena kembali masuk kedalam toko itu lagi, ia melihat kearah kiri dan kanannya, berusaha menemukan sosok wanita yang barusan dilihatnya, ia ingin memastikan bahwa ia sedang tidak bermimpi,     

Dan matanya kembali terpana dengan apa yang dilihatnya didepannya sana,     

"It's real.... ini benar-benar nyata....",     

Sirena menepuk pipinya sambil terus menatap kearah wanita itu tak berkedip, wajahnya tampak berubah pucat pasi, bagai tidak ada darah yang mengalirinya,     

Sirena diam-diam terus mengawasi sosok yang sedang berdiri didepan sana dengan takjub,     

Wanita itu tampak sedang memilih beberapa merk minuman yang ingin dinikmatinya di deretan kulkas tembus pandang yang berjejer dalam toko serba ada itu,     

"N-Nita ...", dengan tubuh gemetar Sirena berjalan mendekati sosok itu....     

Wanita itu tidak bergeming ... ia tetap asik melihat pada deretan minuman yang akan dibelinya,     

Sirena berjalan lebih dekat, dan saat ia telah berada tepat disampingnya, ia mencoba memanggil namanya lagi dengan hati-hati ..     

"A-Anita ....",     

Anita mendengarnya, ia spontan menengok kesamping, "Yaa ?,"     

Tenggorokan Sirena bagai tercekat, ia tidak mampu mengucapkan sepatah katapun... ' Ohh Tuhan.... ia benar-benar Anita ....',     

Melihat reaksi gugup wanita disampingnya itu Anita menjadi bingung sendiri, "Ada yang bisa saya bantu?.... ",     

"It's really you ...?", balas Sirena tertegun, seolah masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya,     

Anita mengeryitkan keningnya, 'What's wrong with her ?' sambil menatap sirena bingung, ia bertanya, "Apa anda mengenalku ... ?", ucapnya dengan nada rendah,     

"Ohh thanks God ..... finally.... nita, finally I found you ... ohh my goodness ....aku tidak percaya ini adalah kenyataan.... we miss you so bad nita... oh nita... tahukah kamu, aku benar-benar senang sekali bisa menemukanmu disini...",     

Seolah tidak peduli dengan kebingungan Anita, Sirena langsung menangkup wajah Anita dengan kedua tangannya yang gemetar, tatapan matanya terus menatap Anita lekat.... dan air matanya bagai hujan, mengalir deras tak terbendung lagi....     

Sirena lalu memeluk tubuh Anita dengan erat... hatinya tiba-tiba merasa sangat bahagia, ia senang dan lega karena seolah telah berhasil menemukan wanita yang sangat berarti bagi seseorang dalam hidupnya, ia merasa bahagia untuk Hans, dan ketulusan yang tidak ia miliki sebelumnya itu tiba-tiba muncul bersamaan ketika ia melihat Anita,     

Saat memeluknya, sesuatu seolah merasuk, mengguyur sejuk jiwanya, "Nita.... maafkan aku.... sungguh !... maafkan aku.... aku benar-benar menyesal telah berbuat jahat padamu dulu .... aku sungguh menyesal dengan apa yang terjadi.... nita kau harus memaafkanku yahh.... Oiya aku lupa, pertama-tama kau harus ikut pulang bersamaku yahh ", Sirena merajuk manja, wajahnya yang jernih memohon dengan mimik yang cute, membuat Anita tidak tahan, selain ingin menurutinya,     

".... apa kau tahu.... everyday Hans looking for you like crazy... kau harus menemuinya nita .... dia sangat merindukanmu... dia benar-benar bisa mati tanpamu....", Kata-kata penyesalan meluncur dari mulut Sirena, ia seolah mengucapkan seluruh hatinya tanpa bisa dicegahnya lagi.... ia telah memendam rasa bersalah ini sekian lama... hingga akhirnya ia dapat menyampaikannya sendiri pada Anita....     

"Hei mam... calm down... ", Anita menepuk bahu Sirena pelan, meskipun merasa asing tapi ia tidak tega untuk mendorongnya, sejenak Anita membiarkan Sirena menangis terisak di pelukannya, karena ia tidak tahu harus bagaimana.....     

"Nita.... aku senang sekali bisa menemukanmu, aku sangat senang sekali... ",     

Sirena terus berkeras memeluk Anita dengan erat, "Aku minta maaf atas segalanya... aku mengaku salah padamu.... aku minta maaf dengan seluruh hatiku.... aku... aku...", tangis Sirena kian kencang, dan ia seolah tidak mau melepaskan Anita sedetikpun,     

"Tenangkan diri anda dulu mam... Mari kita duduk di sana...", dengan sedikit rasa awkward, ditambah tatapan orang-orang yang melihat adegan mereka, ia berusaha membimbing tubuh sirena menuju ke sudut area toko, disana terdapat beberapa tempat duduk untuk beristirahat para pengunjung toko,     

Anita berpikir, akan lebih baik jika mereka berbicara sejenak, dengan suasana tenang.... meski ia tidak paham dengan semua kata yang diucapkan wanita ini, namun ia yakin, ia akan segera mengetahuinya sebentar lagi, dan meluruskan kesalahpahaman ini,     

Anita memberi beberapa lembar tissue dari saku jas putih miliknya,     

Sirena menghapus air mata yang membuat riasan diwajahnya menjadi berantakan, ia membalik tissuenya lagi, lalu mengeluarkan ingus dari hidungnya yang berair dengan keras,     

'eww-.... ampun deh, cantik-cantik jorok....", batin Anita geli, melihat cara Sirena yang mengeluarkan ingus tanpa esthetic,     

Setelah minum air mineral pemberian Anita, Sirena merasa agak tenang, kemudian ia mulai berbicara kembali,     

"Nit... bagaimana kau bisa sampai disini ?, dan mengapa kau mengenakan pakaian dokter ?..."     

Anita back to reality, akhirnya ia mendapatkan kesempata untuk menjelaskan siapa dirinya, "Ohh .... excuse me mam, benar nama saya adalah Anita, tapi unfortunately saya merasa tidak kenal dengan anda ?," ucap Anita bersungguh-sungguh, "Sepertinya anda salah mengenali saya mam.... yang kedua, tentu saja saya menggenakan jas dokter ini, karena saya memang seorang dokter co-ass disini,"     

"Ohh jadi kamu masih belum bisa menginggatnya ?, tapi kamu hebat nit !.. bisa sekolah dokter dengan kondisimu begini.. kau memang luar biasa...", puji Sirena exited,     

"W-wait tunggu dulu ? magsudnya ingat apa yah ?",     

Namun sebelum Sirena sempat menjawabnya, Anita seolah tercerahkan dengan segera, nalurinya mengatakan, wanita ini adalah seseorang yang mengenalnya dimasa lalu....     

"it's okay.... tidak masalah jika kau memang tidak bisa menginggatku.... yang penting kau baik-baik saja, dan tidak sedih lagi.", Sirena menganggukkan kepalanya sekali, seolah mengerti dengan ketidak-ingatan Anita tentangnya, ia lalu membelai wajah Anita dengan lembut, sambil tersenyum hangat,     

"Pardon ? but...",     

"Iyaa... it's okay .... maybe ini yang terbaik untukmu... jadi kau tidak akan larut dalam kesedihan lagi",     

Anita merasa heran, mengapa ia seolah tidak keberatan dengan aksi Sirena padanya, meskipun ia tidak mengenalnya tapi tubuhnya seolah tidak asing tentangnya, "Nit... apa kau tahu , ibu dirawat di rumah sakit ini sejak seminggu yang lalu, penyakit maag-nya semakin bertambah kronis...., kata dokter disini ibu harus menjalani perawatan secara intensive, karena takutnya bisa menjadi cancer jika terus diabaikan.... Hans sebenarnya terus mendampingi ibu disini, tapi karena mendadak ada masalah serius di Jakarta, ia terpaksa pulang duluan kemarin..",     

"Ada hal serius yang harus diurus dikantor ",     

"Kau tahu, Hans pasti akan pingsan kalau kuberitahu aku sudah menemukanmu disini !", cetus Sirena riang,     

"Hans ?",     

"Iyaa... Hans.... suamimu.....", tegasnya lagi, Sirena berdiri dari tempat duduknya, ia lalu mengenggam satu tangan Anita dan menariknya bersamanya,     

"Ayok..., kita tidak boleh membuang waktu lagi.... ikut aku... kita ke tempat ibu sekarang.... kau harus menjenguknya kesana, aku yakin ibu pasti akan senang melihatmu,"     

"Eh-hh tunggu dulu !.. ", Anita menahan tubuhnya, ia tidak bergerak dari tempat duduknya,     

Melihat wajah polos Anita yang tampak kebingungan, Sirena langsung mengenggam tangan Anita dengan erat, "Jangan takut, Aku adalah Sirena !!, aku adalah sepupu suamimu, kita adalah saudara... juga teman dekat.... ohh... " Sirena mendadak menghentikan ucapannya, tiba-tiba tenggorokannya terasa tercekat, ia seolah merasa malu dengan ucapannya sendiri, bagaimana mungkin ia bisa dengan percaya diri mendeklarasikan diri sebagai teman dekat, jika kenyataannya dulu, ia adalah musuh utamanya,     

Jika Anita tersadar nanti, ia pasti akan menghajarnya, ".... maafkan aku....", Sirena mengusap air mata yang kembali membanjiri wajahnya, ia berdiri mematung ditempatnya,     

Anita berdiri, ia meraih tangan Sirena dan mengenggamnya erat, entah mengapa melihat aura kesedihan pada wajah sendu Sirena, hatinya ikut terasa sakit, "Maafkan aku, karena tidak bisa menginggatmu...",     

"It's okay Nit... aku bisa mengerti kok... sebenarnya aku merasa sangat bersalah padamu, ....tentang semua yang pernah aku lakukan padamu dulu.... aku sebenarnya berbohong, jika kita adalah teman dekat....",     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.