Shadow of Love

Menyerahkan tubuhku seumur hidup



Menyerahkan tubuhku seumur hidup

0Anita memejamkan matanya erat, suara pilu Hans merobek hatinya, disusul pertengkaran sengit yang kembali terdengar antara dua lelaki di lantai bawah itu membuat hatinya semakin hancur, ia tidak tahan lagi, Anita buru-buru menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya erat dan buru-buru mempercepat langkahnya berlari menuju ke kamarnya, "BHAK !!", Anita sengaja menutup pintu kamarnya dengan keras, meninggalkan situasi kacau dilantai bawah begitu saja, ia tidak ingin peduli lagi dengan perdebatan Hans dan Chen, ia menyerahkan sepenuhnya pada mamah untuk menyelesaikannya,     

Anita mengunci kamarnya dari dalam dan langsung melemparkan tubuhnya ke ranjang empuk miliknya, menenggelamkan kepalanya pada tumpukan bantal-bantal putih disekelilingnya, dengan tubuh telungkup ia menumpahkan air matanya, ia membungkam mulutnya dan berteriak sekeras-kerasnya, melepaskan rasa frustrasi dengan situasi yang harus dihadapinya kini,     

Ia tidak menyangka, bersamaan kesadarannya telah pulih kembali, ia juga dipaksa untuk merasakan kembali rentetan trauma dengan rasa perih yang tak terbayangkan itu kembali, yang nyatanya hingga detik ini ia masih belum mampu menerimanya, rasa kehilangan puteranya dan mbak fitri begitu menyakitkan, ia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri sebagai penyebab kematian dua orang yang sangat ia cintai setulus hati itu, "Bryan ~ mbak fitri~...maafkan mommy, ",     

Rasa rindu pada puteranya seolah mencekik lehernya, dadanya terasa sesak, hingga membuatnya susah bernafas... "Bryan sayang, mommy bersalah sama kamu, mom sangat menyesal nak, mommy merindukanmu so bad... ", bayangan wajah polos puteranya menari dikepalanya, ia benar-benar merasa rindu, ingin memeluk puteranya kembali, Anita menutup seluruh kepalanya dengan bantal dan menangis terisak,     

Pikirannya sangat kacau, ia tidak mampu lagi menahan sakit kepala yang menderanya, otaknya seolah tidak mampu menampung kejutan demi kejutan yang terjadi hari ini, ia memejamkan matanya pasrah....     

Anita tersentak bangun, suara ketukan pintu berulang kali berhasil membangunkan tidurnya,     

"Sayang.... bukain pintunya dong, ayok makan dulu, ini sudah malam....kamu belum makan seharian ini khan. .. kamu gak boleh tidur dengan perut kosong nak~, nanti bulimia-mu kambuh lagi sayang~",     

Suara lembut mamah terdengar dari balik pintu, membujuknya untuk makan , dengan kesadaran yang belum pulih, Anita menatap jam becker dimeja disampingnya, wajahnya terlihat linglung, ia tidak menyangka telah tertidur selama tiga jam lamanya, perasaan ia hanya memejamkan mata sejenak, tapi tiba-tiba sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, "Huft....!" dengan langkah malas Anita bangkit dari ranjang untuk membuka pintu kamarnya,     

Mamah spontan menghembuskan nafas lega, saat melihat wajah kusut putrinya yang baru bangun tidur, "Kau ini.... bikin mamah cemas saja... ", Mamah pikir, Anita sedang menangis meratap dikamarnya sedari tadi, ia merasa lega saat mendapati puterinya itu dapat beristirahat tidur meski hanya sebentar,     

"Ayok turun kebawah sebentar yukk, makan dulu, mamah udah bikin sayur asam kesukaanmu tuh,"     

"Nita gak lapar mah, nita capek, mau tidur lagi...."     

"Enggak boleh begitu, mamah tahu kamu masih bingung dengan ingatan barumu, tapi kamu harus tetap makan, harus tetap jaga kesehatan, membiarkan lambung kosong membuat pikiranmu stuck, tidak bisa melihat segala sesuatu dengan jernih, mengerti !, Sudahlah.... jangan terlalu stress memikirkan yang tidak perlu, semua baik-baik saja, okay ", Saat melihat putrinya tampak tertegun dan kalut dengan pikirannya sendiri, mamah segera menambahkan, "Tenang saja, Hans dan Chen sudah pulang kerumah mereka masing-masing... tadi mamah sudah bicara baik-baik pada keduanya, mendudukkan mereka bersama, dan memberi penjelasan yang sebenarnya, agar tidak ada kesalahpahaman lagi diantara kita semua ... dan kurasa Hans cukup dewasa juga, ia tampak bisa menerima kenyataan bagaimana statusnya denganmu sekarang ini, jadi tidak ada yang perlu kau risaukan lagi", jelas mamah menenangkan, dan ucapan mamah itu sontak mengingatkan Anita pada topic utama yang ingin dibahas dengan mamahnya itu,     

"Mah.... mengapa mamah tega melakukan ini pada nita ?, mengapa mamah justru menyerahkanku pada lelaki asing untuk merawatku ?, mengapa mamah tidak merawatku sendiri ?, apa yang sebenarnya mamah pikirkan ?!, mengapa mamah menempatkan nita dalam posisi sulit seperti ini ?!",     

Saat ia masih berusaha menerima segala emosi yang masih enggan diterimanya, ia juga harus menghadapi drama baru atas pernikahannya dengan Chen, 'Bagaimana mungkin aku bisa begitu naive ?,' Anita seolah menyesali sikapnya dalam masa 'tidak ingatnya', dan ia membandingkan hubungannya dengan Chen dimasa lalu, ia tidak menyangka cerita hidupnya akan menjadi seperti ini, ini seperti ia sedang menjilat ludahnya sendiri, tidak terbersit sedikitpun bila akhirnya ia benar-benar bisa menjadi isteri Chen, lelaki muda yang pantas menjadi adiknya itu,     

"Jadi kau sekarang menyalahkan mamah ??, biar mamah kasih tahu, saat Chen menghubungi mamah saat itu, dia telah merawatmu dengan baik selama satu tahun sebelumnya, dan saat itu mamah melihat kau telah begitu tergantung padanya, kau begitu menempelnya, bahkan kau hanya mau makan dan minum obat jika disuap olehnya, jadi bagaimana mungkin mamah bisa memisahkanmu dari Chen dengan kondisi mentalmu yang terpecah seperti itu ?, kalau kau diposisi mamah, apa yang akan kau lakukan ??, apa yang mamah lakukan hanya berusaha memberi yang terbaik untukmu, dan memudahkan Chen membuat keputusan terbaik dalam perawatanmu, that's it !",     

Meskipun mamah sebenarnya sudah menyimpan setumpuk dokumen untuk back up dari segala konsekwensi pasca pernikahan putrinya itu dengan Chen, Tapi mamah tidak ingin memberitahukannya pada Anita, karena dimatanya, keputusannya saat ini adalah yang paling baik yang seharusnya terjadi,     

"Tapi mah... kenapa dari semua alternative mamah justru lebih memilih menyelesaikan semua ini dengan pernikahan ?!, Kenapa mamah tidak memilih solusi lainnya yang lebih aman... aku benar-benar kecewa pada mamah !!",     

Mamah menatap Anita suspicious, "Katakan padaku, apa magsudmu kau masih mencintai Hans ?, dan kau masih berharap kembali padanya lagi ? begitu ??",     

"Bukan itu intinya mah.... bagi nita pernikahan adalah suatu hal yang sakral, yang harus nita putuskan sendiri, dan tidak seorangpun bisa mewakili aku menentukan pilihan hidupku itu, karena aku sendiri yang akan menjalani pernikahan itu seumur hidupku ... jadi aku harus melihat segalanya dengan matang",     

"Dasar Anak bodoh.... coba katakan padaku... apa kurangnya Chen dimatamu hmm ?", Mamah membelai rambut Anita lembut, "Menurut mamah Chen tidak kalah tampan dibanding Hans, ia juga sangat mapan seperti hal-nya Hans, dan yang terpenting dari semuanya, ia sangat tulus mencintaimu, mamah bisa melihat itu dari sikapnya padamu selama ini.... ",     

"Benarkah ??, jadi dimata mamah ia terlihat tulus padaku ?," ucap Anita mencemooh, sambil menarik sudut bibirnya,     

"Apa kau meragukan penilaian mamah ?", Mamah balik bertanya, 'Yaa Tuhan, Anak bodoh ini sekarang berani meragukannya !' "Pada saat mamah bertemu denganmu pertama kali, kau bahkan sama sekali tidak mengingatku !!, kau tahu bagaimana hancurnya perasaan mamah melihat keadaanmu saat itu ?!!, Suka tidak suka, mau tidak mau , kau harus mengakui bahwa berkat ketulusan cinta dan kesabaran Chen merawatmu yang telah membuatmu berada dalam kesembuhanmu sekarang ini !!, coba kau ingat-ingat, selama bersamanya sekian lama itu, pernahkah Chen menyakiti fisik dan mentalmu ??, pernahkah ia berlaku tidak respect padamu ??, bahkan ia punya seribu kesempatan untuk menidurimu dalam kondisi absentmu kala itu !! tapi Apakah dia melakukannya ?? Apa dia pernah berbuat tidak senonoh tanpa ijin darimu ??, mamah sangat tahu persis bagaimana Chen .... meskipun ia begitu memujamu, tapi dia selalu memperlakukanmu penuh respects, !! jika kau merasa apa yang dilakukannya itu bukanlah apa-apa, kalau begitu anggap saja mamah sedang membual sekarang !!", Mamah seolah benar-benar tidak tahan dengan ketidakadilan yang diterima Chen,     

Anita memikirkan kata-kata mamah sejenak, kemudian ia berkata, "Lalu magsud mamah sekarang aku harus tahu diri begitu ?, dan membalas budi dengan menyerahkan tubuhku pada Chen seumur hidup ?",     

Jantung Anita berdetak dengan kencang, ia tidak boleh membiarkan kata-kata mamah melunakkan hatinya, ia segera membalikkan kata-kata mamah yang sedang membantu Chen memperlihatkan sisi baiknya, karena ia tahu, ketika Chen berhasil membuatnya tersentuh dan tunduk padanya, itu sama halnya dengan memberi sebuah pisau padanya dan menunggu sampai Chen menggunakannya untuk menusuk hatinya,     

"...", Mamah terdiam seribu bahasa, ini artinya sia-sia saja ia menjelaskan panjang lebar pada putrinya yang bebal itu, 'Anak ini benar-benar menyebalkan !!,' dalam hati mamah hanya bisa menggerutu kesal,    


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.