Shadow of Love

I'm only in love with you



I'm only in love with you

0Chen mendekatkan bibirnya pada bibir Anita, tapi saat bibir mereka hampir bersentuhan, tiba-tiba jari telunjuk Anita menahan bibir Chen dengan tegas, "Sampai kapan kita akan berada di posisi ini?, aku sangat berat. kau bisa kesulitan bernafas", ucap Anita canggung, matanya melirik kearah dadanya yang menempel didada Chen, ia merasa khawatir dengan kondisi perut chen yang belum sembuh. 'Perut sedang sakit. tapi masih sempat-sempatnya memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan... huh dasar otak mesum..'     

Chen menelan ludahnya dengan berat, wajahnya berubah kecewa, tapi ia tampak menahan posisi kepalanya mendengak pada Anita, "Jangan khawatirkan aku.... aku tidak selemah itu," Chen tahu, Anita sengaja menghindar darinya, 'Tapi kali ini, jangan kau pikir bisa lari dariku !', detik selanjutnya, dengan sigap jari-jari panjang chen menangkap jari telunjuk Anita dan langsung menariknya dari depan mulutnya, dan seketika Anita merasakan sesuatu yang lembut menutupi mulutnya, matanya auto membuka lebar, seolah-olah sedang tersambar petir,     

Anita tersentak kaget, wajahnya berubah memerah, ia merasakan kelembutan ciuman itu menghilang, Chen sengaja menarik bibirnya dengan paksa, rasanya bagai disengat lebah. "Aw-whhh. sakit ! apa kau sudah gila ? kenapa kau menggigitku ?!", dengan jengkel Anita mendorong dada Chen untuk melepas ciumannya yang menyakitkan. ia lalu melotot galak padanya,     

Sepasang mata coklat terang yang licik itu balas menatap Anita dan berkata, "Itu adalah hukuman karena kau sudah bersikap tidak sopan padaku, lain kali, aku tidak akan segan menghukummu lebih berat lagi jika kau berani menghalangiku mendapatkan ciumanku, paham...",     

Anita membeku, ia hanya bisa mengerjapkan matanya berulang kali. tidak tahu harus menjawab apa. hatinya jelas merasa tidak terima, 'What the heck ?, pria ini benar-benar tidak tahu malu !, dia pikir siapa dirinya ?, dasar pria mesum gila !', Perasaan anita tentu berbanding terbalik dengan perasaan yang dirasakan chen yang tadi sempat merasakan suasana romantis diantara mereka, "K-Kau yah ... Dasar tidak tahu malu ! "     

"Ngapain malu ?, toh aku sedang mencium isteriku sendiri.... apanya yang salah ?,"     

"Chen ! kenapa kau menjadi semakin ~....", Anita enggan untuk melanjutkan serapahnya, ia lalu menoleh kesamping, dan berniat mengangkat tubuhnya dari atas tubuh chen, "Aw-whhh !", Anita kembali menjerit, ia terkejut, saat tiba-tiba kedua tangan Chen menangkup kedua bokongnya, dan langsung merekatkan bagian bawah tubuh mereka dengan begitu intim, wajah Anita seketika merah padam, ia dapat merasakan sesuatu yang menonjol menyentuh miliknya dibawah sana, "Apa-apann sih. lepas !", Anita menatap pria dibawahnya itu, dan tenggorokannya terasa sangat kering,     

Tiba-tiba raut wajah Chen tampak melunak,     

"Nitt... I really miss you... can we give it a try ?", Chen berbicara dengan mimik serius, ia lalu merengkuh pinggang Anita dan memeluknya erat,     

"Udah, stop...jangan mulai lagi !", Anita pura-pura acuh, ia tahu persis kemana arah pembicaraan Chen, ia tidak ingin membahas tentang hubungan mereka lebih lanjut, karena ia merasa tidak nyaman berbicara dengan posisi intim seperti ini. otaknya tidak bisa fokus, ia terus memikirkan tentang sesuatu yang menonjol yang sedang ditindih dibawahnya. ini benar-benar tidak nyaman.     

tapi Chen tidak peduli, Kali ini ia seolah memaksa Anita untuk mendengarkan dirinya.     

"Ayolah nit... tidak ada salahnya kita mencoba lagi... nyatanya kita telah bersama selama empat tahun ini, dan kita baik-baik saja, kau tidak bisa berbohong, kau sangat bahagia saat bersamaku khan....",     

Chen merasa yakin, segalanya baik-baik saja sebelum kemunculan Hans.     

Ia harus segera memperbaiki keadaan ini, tidak ada kata terlambat untuk mempertahankan cintanya, lagian ia berada diatas angin. karena kali ini secara hukum Anita adalah isterinya, jadi ia tidak perlu bernegoisasi dan mengalah lagi pada Hans.     

Anita menganggukkan kepala mengakui, "Kau benar..",     

"Jadi jangan keras kepala, bersikaplah seperti biasanya... pulanglah. dan tinggal bersamaku lagi, kita mulai semua dari awal lagi. yaa~", bujuk chen penuh harap, menatap Anita dengan lembut,     

"Maafkan aku chen ~.... tapi Sayangnya itu tidak mungkin ...", Anita menatap Chen dengan lekat, ia mengatur nafasnya sejenak lalu kembali menjelaskan, "Saat ini aku hanya ingin sendiri, aku ingin menikmati waktu dengan diriku sendiri... memahami apa yang benar-benar aku inginkan dalam hidupku ... as you know, I got hurt one time. pretty badly.... and even though my outsides got better. my insides never did.... dan terikat pernikahan denganmu, sejujurnya membuatku merasa terbebani... aku merasa tidak dapat membuat keputusanku sendiri .... mengertilah...",     

"Tidak ... aku tidak bisa mengerti itu, kau bisa meminta yang lainnya. tapi tidak perceraian !!, aku tidak bisa melepasmu nita. tidak akan !!,... percayalah padaku. aku tidak akan membuatmu menderita seperti yang dilakukan Hans padamu, dan pernikahan ini juga tidak akan mengekangmu, kau boleh melakukan semua passionmu, aku akan selalu mendukungmu untuk meraih mimpi-mimpimu seperti yang kulakukan sebelumnya okay..."     

"Membuat janji memang mudah. tetapi menepati tidak semudah yang diucapkan...", Anita ingat. ia pernah mendengar janji-janji ini sebelumnya, tapi kenyataannya, kata-kata itu kemudian bagai sampah yang tidak berguna. karena setelah pernikahan terjadi, nyatanya ia selalu berkonflik dengan batasan-batasan atas nama pernikahan yang mengekang mimpi-mimpinya.     

"Chen..., sebenarnya ini adalah kesempatan bagus untuk kita berdua. karena untungnya, kita tidak memiliki anak yang memperberat proses perpisahan, jadi kita bisa mengakhiri pernikahan ini dengan damai,... mari kita berteman lagi seperti dulu."     

"Huh jadi kau merasa beruntung dengan semua itu ?", cibir chen penuh ironi,     

"Tidak juga, tapi bukankah ini menguntungkanmu juga ??, Kau bisa membuka lembaran baru ... untuk melihat kembali semua keindahan diluar sana... kau masih sangat muda, jadi bersenang-senanglah....",     

Anita tahu , ia telah membelenggu chen selama empat tahun ini, dan ini sangat tidak adil untuknya, ia tidak ingin membuat kesalahan lagi, seperti yang dilakukannya pada Hans, ia tidak ingin mengikat chen dalam pernikahan yang membosankan dengannya,     

"Kau tidak usah mengaturku !. aku tahu yang kuinginkan !",     

"Aku meragukan itu.... ",     

Chen mengerutkan alisnya, "Magsudmu,? "     

"Aku tahu kau memiliki sifat introvert. but let me tell you ...,em-m sebenarnya aku sudah pernah memberitahu ini padamu. tapi kurasa kau tidak mempercayainya, jadi aku akan mengulanginya lagi," tatapan nakal Anita membuat Chen merasa sangat gemas, 'Omg. how come she's be so adorable like this,?'     

"Kalau begitu, cepat katakan...."     

Anita tersenyum geli, sambil menganggukkan kepalanya, ia membuat ekspresi wajah penuh kemenangan, "Aku tidak berbohong padamu, saat kukatakan jika teman-teman kampusku sangat mengidolakanmu. mereka bermimpi bisa dekat denganmu, and I can say. they're all crazy in love with you !!, bagi mereka, kau adalah idola. kau sangat tampan dan mempesona, kau memiliki segalanya, figuremu sangat menawan, kehadiranmu bagai magnet yang membuat lutut mereka lemas ... dan kurasa ini juga berlaku di lingkup kantormu, kau akan selalu dikelilingi wanita-wanita yang kagum padamu. sampai disini apa kau bisa mengerti !",     

"So what's the point ?.... apa urusannya ini dengan hubungan kita ?", Chen menatap Anita dengan wajah tidak mengerti,     

"Come on. Don't play dumb... you exactly know what I mean...",     

"Tidak... aku benar-benar tidak mengerti... coba jelaskan padaku, apa hubungannya mereka menyukai posture-ku, atau apalah-apalah itu ... dengan hubungan kita ?",     

"Chen ! It's so obvious !, why you so annoying !, apakah kau ingin aku bicara dengan terang-terangan, jika magsudku kau bisa dengan mudah mendapatkan gadis manapun yang kau mau. seperti kau cukup menjetikkan jari memanggil mereka keatas ranjangmu dan memuaskanmu dengan senang hati !",     

"Jadi apa magsudmu kau sedang merasa insecure ?...",     

"W-What ? kenapa kau membalikkannya padaku ?",     

"Ayolah. dari semua ucapanmu tadi aku hanya bisa mengambil satu kesimpulan itu. jadi katakan dengan terus terang apa kau begitu terintimidasi dengan ketampananku ini... ",     

"Kenapa kau begitu tidak tahu malu !!, untuk apa aku insecure padamu. it's ridiculous !", Anita menabok lengan Chen dengan marah, saat ia tidak mau melepaskan pelukan yang membelenggunya. ini benar-benar menyebalkan, harus berbicara dengan pria muka tembok ini dengan posisi sangat intim.     

"Hahaha... Baiklah... Baiklah... jangan marah please... sekarang giliran aku bicara. dan kau harus mendengarku okay... karena ini sangat penting ..", Meskipun Anita tampak keberatan, ia tidak punya pilihan lainnya lagi selain harus tetap berada di posisinya,     

"Sebenarnya aku juga tidak senaive seperti yang kau pikirkan nit... I've been meet many women in this world. aku tumbuh dilingkungan bebas dan terbuka, sejak kecil aku bersekolah dan kuliah di international school... yang membuatku punya opportunity untuk bertemu dengan banyak wanita-wanita terbaik dari berbagai negara", tentunya wanita-wanita yang dikenalnya itu juga bukan wanita dari kalangan biasa, mereka adalah para putri para konglomerat kelas atas dunia yang berkumpul untuk bersekolah di sekolah elite khusus.     

"But, asal kau tahu, Hatiku ini sangat pemilih. aku tidak pernah bisa melihat kecantikan wanita-wanita itu. tidak satupun !!, karena... aku hatiku so stubborn. yang hanya jatuh cinta padamu saja. I'm only in love with you Anita, ... just only with you, aku tidak pernah menginginkan seorang wanita seperti aku menginginkanmu !! .....Aku tahu, kamu tidak pernah mempercayai ucapanku. tapi aku sedang mengatakan yang sebenarnya,"     

Chen mengangkat wajah Anita yang menunduk. "Hanya karena kau lahir lebih dulu dariku, bukan berarti kau bisa meremehkan cintaku... aku tidak pernah mengkhianatimu dan menelantarkanmu selama pernikahan, jadi tidak ada alasan bagimu menceraikanku. paham. "     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.