Shadow of Love

Aku sanggup hidup dengan sedikit cintamu



Aku sanggup hidup dengan sedikit cintamu

0Ibu menghela nafasnya dalam-dalam, ia dapat mengerti perasaan sirena saat ini, sangat berat untuknya bisa menggantikan posisi Anita dihati puteranya itu, dan sejujurnya hingga menit terakhir tadi, ia-pun masih berharap agar Hans kelak bisa bersatu kembali dengan Anita, diam-diam ibu selalu berharap, Anita akan datang mengunjunginya lagi saat ia telah mendapatkan ingatannya. mereka dulu mempunyai kedekatan hubungan melebihi mertua-menantu pada umumnya, dan tak bisa dipungkiri ibu begitu sangat merindukannya,     

Ibu mengusap wajah sirena dengan lembut,     

"Karena keadaan sudah begini, aku hanya bisa memberi sedikit saran padamu naa~.... aku yakin, Hans pasti akan menerima kehamilanmu ini , ia pasti akan bertanggung jawab padamu, tapi.... kelak, jika kau memang tetap menginginkannya berada disisimu.... kau harus mempunyai hati yang luas, dan lebih bersabar lagi untuk melunakkan hatinya....",     

Ibu tahu, tidak mudah bagi wanita manapun untuk menghadapi kharakter playboy puteranya, tidak ada yang bisa menghentikan sifat cassanova-nya itu, termasuk Anita sekalipun. buktinya dalam perjalanan penyesalannya pada Anita kini, diam-diam ia berhubungan dengan sirena. meskipun ia berkeras mengelak dan tidak mengakuinya nyatanya bayi dalam kandungan sirena kini menjadi buktinya.     

Ibu yakin, begitu kehamilan sirena ini tersiar, maka tidak ada celah bagi Hans untuk bisa kembali pada Anita lagi,     

Air mata sirena tiba-tiba jatuh membasahi pipinya, hatinya terasa sejuk, ia tidak menyangka akhirnya ia berhasil mendapatkan restu ibu, "Terima-kasih tante....", ia tidak peduli seberat apapun rintangannya kelak, jika ada ibu dibelakangnya, ia merasa tidak takut lagi.     

"Ayok ibu antar kamu periksa ke dokter sekarang... kau terlihat sangat payah...", dengan penuh kasih sayang ibu merapikan rambut panjang sirena yang bergerai berantakan.     

"B-baik tant ...ehh ibu.....",     

Mereka lalu saling tersenyum dan bergenggaman tangan dengan hangat...     

.     

.     

Setahun kemudian....     

Anita tampak mengenakan gaun pengantin yang terbuat dari satin dan sutra, gaun itu tampak dirancang dengan gaya Abad pertengahan dengan model gaun terurai dan berlipat-lipat tebal dari pinggangnya, modelnya agak mengembang karena banyaknya bahan yang dipakai, dibagian belakang gaunnya melebar membentuk ekor panjang yang dihias renda perancis, lengan gaunnya polos hingga ke siku, lalu melebar dengan lebih banyak renda. Kerudung putih transparant memanjang hampir mencapai lantai dijepit tiara mahkota bertabur berlian yang di design perancang khusus perhiasan ternama Italy, hingga membuat penampilan Anita tampak elegan dan mempesona,     

Chen tampak menunggunya dilorong ruangan, matanya tampak berkaca-kaca, kedua lengannya langsung membentang lebar saat melihat Anita keluar ruang berhiasnya, ia terlihat diikuti dua orang assistance perempuan yang tampak berjalan dibelakangnya dan sigap membantu membenahi ekor gaunnya yang membentang dibelakang,     

Melihat kehadiran Chen, Anita langsung melemparkan dirinya dalam pelukan hangat suaminya. "Apa aku terlalu lama ?",     

"Tidak ...aku sengaja menunggumu disini, aku ingin menjadi orang pertama yang melihatmu keluar dari ruang berhiasmu .. ohh, it's worth it .. kau sangat cantik sekali dengan gaun pengantin ini, you're absolutely so beautiful... sa~yang..."     

"Huh, Kau ini ... sangat berlebihan sekali... ", jawab Anita tersipu sambil mencubit lengan Chen ringan, Wajah Anita tampak memerah, ia tersipu malu mendengar pujian Chen padanya     

"Tidak. aku tidak sedang bicara berlebihan. kau adalah wanita tercantik yang pernah kulihat, kau sangat luar biasa .... I'm so lucky and blessed to have you in my life, kau membuat hidupku menjadi sempurna sayang~ ...", Chen mencium bibir Anita dengan lembut, Anita menyerahkan diri pada ciuman itu, ia seolah telah menemukan segala yang ia inginkan dalam ciuman itu, pria didepannya kini telah membuktikan padanya bahwa ia akan baik-baik saja selama bersamanya.     

"Dasar gombal. simpan rayuanmu itu untuk nanti malam.... siapa tahu kau membutuhkannya ..."     

"Jadi kau berniat membuatku kesulitan lagi ?",     

"Who knows....", jawab Anita santai, sambil mengangkat bahunya dengan acuh...     

'Oh wanita ini.... tidak berhenti memberiku goosebumps ... ', Chen tersenyum samar, mereka telah sampai didepan lobby, Chen langsung membuka pintu mobil Gstaad classic berwarna hitam yang telah disiapkan didepan lobby utama, Chen menuntun langkah Anita untuk masuk kedalamnya, dua orang assistance wanita dibelakangnya juga tampak sibuk membantu membereskan gaun Anita,     

Chen bermagsud membawa Anita menuju sebuah katedral kuno yang bersejarah di malopolska. dimana seluruh keluarga besar Anita dan Chen, juga para teman-teman dekat mereka telah menunggu kedatangan mereka disana.     

Karena meskipun mereka sebenarnya telah menikah secara hukum, tapi mereka belum sempat membuat upacara pernikahan yang sesungguhnya, Chen sangat memimpikan untuk dapat mengabadikan cinta mereka dengan utuh, ia ingin mengadakan acara wedding selayaknya pasangan menikah pada umumnya, membuat foto pernikahan dan menjalani bulan madu indah bersama Anita,     

Chen khusus memilih malopolska sebagai tempat pernikahan mereka, karena ia tahu, disanalah Anita untuk pertama kali berinisiative menciumnya dan menyerahkan hatinya padanya,     

Saat mobil itu mulai berjalan,     

Chen mencuri pandang, Ia melihat kearah anita yang tampak menyandarkan dadanya pada jendela. satu tangannya tampak mengulur keluar , seakan sedang merasakan angin sejuk yang menerpa tangannya.     

Chen tersenyum kecil, ia melajukan mobilnya pelan, ingin memberi kesempatan pada anita berlama-lama dengan kesenangannya saat ini. perjalanan mereka terasa begitu indah, mobil mereka berjalan lambat melintasi pedesaan asri malopolska dengan background pegunungan es dibelakangnya, padang rumput hijau nan luas dan cantik terawat membentang dikanan-kiri jalan, dihiasi rumah penduduk setempat yang berbentuk bangunan kuno dan Castle kecil terlihat berderet indah disepanjang tepi jalan,     

Sembari terus menyetir tangan kanan Chen mengambil satu tangan anita yang berada disampingnya, ia mengecup punggung tangan Anita dengan lembut, "I love you... my Anita...."     

Anita tersenyum kecil dan menyandarkan kepalanya di bahu kokoh Chen disampingnya. "I love you more... my husband....", mendengar jawaban mesra isterinya Chen tampak tersenyum puas, ia membiarkan Anita tetap menyandarkan kepalanya dibahunya, Anita tampak memejamkan matanya, dan merasakan ketenangan yang selalu diberikan Chen untuknya.     

.     

.     

Saat acara telah usai, Chen dan Anita berpegangan tangan menaiki tangga, mereka tinggal di sebuah castle mewah di kawasan perbukitan rezidenza malopolska yang dibeli Chen khusus untuk bulan madunya. "Apa kita akan seperti ini selamanya ?",     

"Tentu saja ....",     

"Ahh Iya , tentu saja....", jawab Anita ragu...     

Chen menghentikan langkahnya, ia memutar tubuh Anita hingga berada dalam pelukannya, mereka berdiri saling berhadapan, "Jangan pernah meragukanku... aku yakin pada diriku sendiri, karena aku mengenal diriku melebihi siapapun. ... bagiku, tidak akan ada wanita lain yang pernah memiliki hatiku... jika kau berniat meninggalkanku besok... maka aku yakin, aku akan hidup sendirian sepanjang sisa hidupku. tidak ada seorangpun yang bisa menggantikanmu... ",     

"Bagaimana jika aku menikah dengan orang lain ?",     

"Hmm ternyata kau masih memikirkan kemungkinan itu ?!",     

"Aku hanya bicara 'jika' ... itu masuk akal khan, semua bisa terjadi ?",     

"Tapi aku tidak bisa berakal sehat bila menyangkut dirimu... aku tidak ingin ada 'jika, seandainya atau sejenisnya' karena tanpamu.. hidupku hanya berupa penantian panjang hingga kita bisa bersama lagi...",     

"Dan aku....",     

"Shttt !!", Chen segera meletakkan tangannya menutup bibir Anita. "Jangan katakan apapun yang akan merusak suasana hatiku.... biarkan aku menikmati moment bahagia kita saat ini...",     

"Jadi kau pikir cintaku lebih sedikit darimu ??",     

Chen sadar, ia bukanlah yang pertama dan satu-satunya di hati istrinya, ... tapi ia telah memutuskan untuk menerimanya apa adanya, Chen seolah telah melepas seluruh harga dirinya, ia memberikan seluruh kepercayaannya pada Anita sehingga harga dirinya sudah tidak penting lagi baginya.     

Anita melihat ketulusan dimata Chen, ia mendengarnya dalam kelembutan suaranya     

"Aku tidak ingin tahu...itu tidak penting. bila menyangkut dirimu, aku tidak pernah seangkuh penampilanku. Aku sanggup hidup dengan sedikit cintamu padaku....",     

"Siapa bilang cintaku hanya sedikit padamu ?, kau sepertinya meremehkan dirimu sendiri .. let me tell you, cintaku sangat banyak dan berlimpah-limpah untukmu ", bisik Anita, "Ayok... ", Anita mengenggam tangan Chen dengan erat dan menariknya menuju kedalam kamar mereka. "Biar kutunjukan padamu betapa aku sangat tergila-gila padamu",     

-------------- THE END ‐---------------     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.