Istri Kecil Tuan Ju

Terluka Untuk Yang Kedua kalinya.



Terluka Untuk Yang Kedua kalinya.

0'Apa mungkin ini adalah rencana Ayah? Dia menggunakan Ibu Yumi untuk balas dendam dan membawaku kembali? ' Batin Nathan sambil mengepalkan tinjunya.     

Sepanjang perjalanan, Nathan terus bergumam dan membuat tebakan. Sedangkan Yumi hanya menangis sambil memeluk lengan Nathan.     

Nathan tidak rela jika Yumi yang lemah lembut itu tersakiti karena dirinya sendiri, oleh karena itu ia berjanji pada dirinya untuk melindungi Yumi semampunya dan tidak akan membiarkannya terluka lagi.     

Rumah Ibu Yumi.     

Beberapa saat kemudian, mereka berdua sampai di rumah Ibu Yumi.     

"Ibu... " Yumi langsung berlari memeluk jasad Ibunya saat ia sudah berada di dalam rumah.     

"Ibu ... Kenapa begitu cepat meninggalkan aku? Sekarang Yumi tidak memiliki siapapun di dunia ini.  Maafkan semua kesalahanku Ibu!"Ucap Yumi sambil sesegukkan.     

Jenazah ibunya sudah selesai di kafani. Hatinya sakit karena selama satu Minggu ia belum melihat Ibunya yang lebih memilih tinggal di desa itu.     

"Kita harus segera memakannya sebelum malam datang."      

Mendengar pemberitahuan itu, Nathan segera membawa Yumi menyingkir dari jenazah ibunya.     

Setelah itu, Nathan membawa Yumi keluar dari rumah agar ia bisa lebih tenang dan membiarkan proses pemakaman berjalan lancar.     

Nathan hanya bisa memberikan kehangatan kepada orang yang dia cintai igu. Karena ia tidak tahu harus berkata apa.     

'Apakah Papa sudah lepas dari penjara? Jika ia, apa mungkin ini ulahnya? Sungguh tega dan sangat jahat jika Papa memang sudah membunuh Ibu Yumi. Aku harus ke rumah untuk menyelidikinya. '  Batin Nathan sambil mengepalkan tinjunya.     

"Sayang, apakah kamu tidak apa-apa aku tinggal sebentar? " Tanya Nathan.     

"Kamu mau kemana?" Tanya Yumi  balik dengan suara yang lemah.     

"Aku akan ke rumah sebentar. Aku janji akan segera kembali!"     

"Baiklah! Aku berharap kamu segera kembali karena aku butuh kamu!" Kata Yumi yang memang ingin di temani Nathan untuk melewati hari yang berat dalam hidupnya ini.     

"Tentu saja, aku janji! " Setelah itu, Nathan mencium kening Yumi. Ia tidak lupa untuk menitip Yumi kepada tetangga yang ada disekitar rumah Ibu Yumi.     

Tidak lama kemudian, Nathan meninggalkan Yumi dengan perasaan yang berat.     

Sepanjang perjalanan menuju rumah Ayahnya, Nathan tidak tenang karena ia tahu bagaimana mengerikan dan nekatnya sang Ayah.     

Sementara itu Pemakaman Ayah Yumi segera di laksanakan sebelum matahari tenggelam.     

Sayangnya, Qiara sedang berada si luar kota sehingga ia tidak bisa menemaninya dalam masa sulit ini.     

Setelah pemakaman selesai, Yumi berdiri di depan gerbang rumah ibunya  untuk menunggu Nathan. Tapi, perasaan nya tidak tenang sehingga ia merasa gelisah.     

'Ini sudah larut malam, apa mungkin Nathan tidak jadi pulang? Atau, apakah terjadi sesuatu padanya?' Batin Yumi yang terus mondar mandir.     

Karena sangat khawatir, Yumi nekat untuk datang ke rumah tuan Jhosep untuk mencari Nathan, selain itu ia tidak ingin bersembunyi lagi dan harus memperjuangkan cintanya. Ia tidak ingin lagi melihat Nathan berjuang sendirian.     

Rumah Tuan Jhosep.     

Tidak lama kemudian, Yumi sampai di depan gerbang rumah Ayah Nathan setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh.      

"Selamat malam Pak! "      

"Ada yang bisa di bantu Nona?" Tanya Satpam itu dari balik terali itu karena ia belum boleh membiarkan orang masuk sebelum identitas dan tujuannya di konfirmasi.     

"Saya ingin bertemu tuan muda Nathan, apakah dia ada di rumah? "     

"Nona siapa?" Tanya Satpam itu dengan tatapan yang tajam.     

"Saya adalah teman baiknya Tuan muda Nathan! Katakan kalau Yumi menunggunya di sini." Jawab Yumi.     

"Kalau begitu saya akan memberitahu tuan dulu! Anda tunggu disini!" Kata Satpam Itu dengan bersikap sopan pada Yumi. Karena ia percaya kalau Yumi berkata jujur.     

Setelah itu, Pak Satpam segera masuk ke dalam rumah karena telponnya tidak ada yang mengangkatnya, sedangkan Yumi menunggu dengan sabar di luar gerbang.     

Sesaat Kemudian.     

"Bagaimana Pak? "Tanya Yumi dengan tidak sabaran saat melihat satpam itu kembali ke gerbang.     

"Katanya tuan muda Nathan tidak bisa bertemu nona. Tapi, ia menitipkan kertas ini untuk nona!" Jawab Satpam itu  sambil menjulurkan sepucuk surat kepada Yumi.     

Tangan Yumi gemetaran saat mengambil surat itu. Tidak lama setelah itu, Yumi langsung membuka lalu membaca surat itu.     

'Saat surat ini sampai kepadamu, saat itulah kita bukan lagi sepasang kekasih karena aku tidak mencintaimu lagi. Jadi, jangan cari aku dan lanjutkan hidupmu. Selain itu,  aku akan segera menikah dengan perempuan yang sudah di siapkan oleh Papa ku.  Maaf karena selalu membuatmu bingung. Semoga kamu bahagia!'     

Yumi langsung terjatuh setelah membaca surat itu. Dia mengenal tulisan tangan Nathan dengan baik sehingga ia percaya kalau Nathan lah yang menulis surat itu.     

"Aargggg... " Yumi menangis sesegukan sambil memukul dadanya. "Hatiku sakit... Kenapa kamu setega ini padaku? Aku baru saja kehilangan ibuku, tapi kamu meninggalkanku. Dimana hatimu Nathan?" Sambung Yumi sambil berteriak di depan gerbang rumah besar keluarga JJ itu.     

Seseorang yang sedari tadi mengikuti Yumi, langsung keluar dari mobil dan menghampiri nya.     

"Yumi .. Kamu kenapa? "      

Yumi langsung mendongak saat mendengar suara yang akrab itu.     

"Pak Kevin?" Ucap Yumi dengan ekspresi yang buruk.     

Sebenarnya, Kevin berniat datang untuk mengucapkan bela sungkawa kepada Yumi. Tapi, ia mengikuti Yumi saat melihatnya pergi naik taxi. Kevin hanya khawatir akan terjadi sesuatu pada Yumi sehingga ia memilih untuk mengikutinya.     

Kevin mengambil surat di tangan Yumi, ia semakin merasa kasian pada Yumi setelah membacanya. Seketika itu Kevin segera memeluk Yumi.     

"Kenapa Nathan memperlakukan aku seperti ini? Apakah aku tidak pantas di hargai? Setidaknya dia temui aku jika ingin berpisah. Kenapa dia mengkhianati janjinya? " Tanya Yumi yang semakin merasakan sesak di dadanya karena ia tidak menduga kalau Nathan tega melakukan ini padanya disaat ia sedang berduka.     

Kevin semakin memeluk Yumi dengan erat, ia ikut terluka dan merasa kasian pada nasib Yumi yang sangat menyedihkan.      

"Sebaiknya kita pulang sekarang karena sebentar lagi hujan. Selain itu tidak akan ada kendaraan jika kita pulang larut malam!" Kata Kevin sambil membantu Yumi berdiri.     

Yumi pun mengangguk dan mengikuti Kevin dengan patuh. Ia tidak perduli akan dibawa kemana karena hati dan perasaannya sedang hancur.     

Sesaat kemudian.  Yumi sudah berada di dalam mobil Kevin. Ia hanya menunduk nangis menikmatinya rasa sakit yang sedang menimpanya.  Dadanya sesak sehingga ia tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun.     

'Entah kenapa aku memiliki simpati yang besar untuk gadis ini. Selain kisah cintanya yang rumit, ia juga memiliki latar belakang yang lebih menyedihkan lagi. Aku tidak akan membiarkan siapapun membawanya lagi dariku. Dia harus bahagia.' Batin Kevin tanpa mengganggu Yumi yang sedang menikmati kesedihannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.