Istri Kecil Tuan Ju

Sarapan Bersama



Sarapan Bersama

0Setelah semua penutup tubuh terlepas, Julian langsung merayapi tubuh Qiara dengan menggila hingga merekapun sama-sama menjadi semakin gila karena nafsu benar-benar menguasai pikiran dan hati mereka yang tertahan selam lima tahun.      

Malam ini benar-benar menjadi malam yang menggairahkan buat mereka yang sudah lama saling merindukan itu.     

Keesokan paginya.     

"Sayang, ayo bangun! "      

Mendengar suara lembut Julian. Qiara langsung membuka matanya dengan pelan.      

"Ummm... Apakah sudah pagi?" Tanya Qiara yang masih setengah sadar itu.      

"Sudah pagi. Kamu bukannya harus syuting kan? " Jawab Julian seraya bertanya kembali kepada Qiara.     

Seketika itu Qiara membuka matanya dengan lebar mengingat kalau dia memang harus syuting hari ini.      

"Arrggg... " Ringis Qiara saat ia ingin bangun.      

"Ada apa? Kamu baik-baik saja kan? " Tanya Julian dengan khawatir ketika melihat Qiara meringis kesakitan.      

"Tubuhku terasa remuk dan sakit semua. Terutama di bagian tertentu. " Jawab Qiara dengan ekspresi yang buruk.     

Julian terdiam saat mendengar apa yang Qiara katakan, seketika itu ia mengingat kalau semalam dia sudah melakukannya dengan sangat gila tanpa memikirkan Qiara yang akan terluka.     

"Maafkan aku, semalam aku tidak bisa mengontrol diriku. " Kata Julian dengan ekspresi sedih.      

Mendengar perkataan Julian, Qiara langsung mengintip tubuh telanjang nya dibalik selimut itu. Seketika itu ia kaget dan mengingat apa yang sudah ia dan Julian lakukan.     

Untungnya, dia juga mengingat kalau semalam dia dan Julian sudah sah menjadi suami istri.      

"Semua sudah terjadi, aku akan mandi sekarang. Oh iya, apakah Zio sudah bangun? " Tanya Qiara dengan suara yang lembut dan tidak mempermasalahkan kejadian semalam yang wajar terjadi diantara suami istri.      

"Dia sudah bangun. Apa kamu butuh bantuan? " Tanya Julian sambil mencubit bahu Qiara dengan nakal.     

"Tidak perlu. Aku masih bisa sendiri. Lebih baik, kamu juga siap-siap untuk ke kantor. Aku bisa sendiri ke YM Entertainment nanti. " Jawab Qiara yang memang merasa masih mampu melakukannya.     

"Baiklah aku akan mandi dulu. Oh iya, semua pakaianmu di kos sudah aku pindahkan kesini. Jadi, kamu tidak perlu susah. Sekarang, aku akan keluar!" Setelah itu Julian mencium kening Qiara lalu turun dari ranjang.     

"Makasih!" Qiara memberikan senyum termanisnya pada Julian dengan tulus.      

Setelah Julian pergi, Qiara pun langsung merenung dan menatap sekeliling.      

'Apa benar aku kembali ke kamar ini sebagai istri Julian? Apakah Mama senang melihat ku kembali bersama anak dan suamiku? Ini terasa seperti mimpi. Waktu yang lima tahun rasanya baru kemarin. Apakah ini artinya aku kembali menjadi seorang ibu dan istri dari Tuan Ju yang sangat terkenal di kota A? 'Batin Qiara sambil menutup wajahnya.      

Setelah membatin, Qiara pun langsung beranjak dari tempat tidur untuk membersihkan tubuhnya setelah melihat Julian keluar dari kamar mandi lalu masuk ke ruang pakaian.     

Selain itu Qiara merasa beruntung karena Julian mengerti akan kondisinya sehingga ia tidak meninggalkan bekas di leher atau bagian tubuh Qiara yang lainnya.      

Beberapa saat kemudian.     

Setelah selesai berdandan, Qiara keluar dari kamar dan berjalan menuju meja makan. Seketika itu ia melihat Bintang Kecil dan Bintang Besar itu duduk berseberangan di meja makan.     

"Selamat pagi sayang! " Sapa Qiara sambil memegang pundak kecil itu dari belakangnya.      

"Tante? Kapan tante datang! " Tanya Bintang Kecil itu dengan raut wajah yang sangat bahagia.      

"Tante datang semalam saat kamu sudah tidur. Maaf karena tante tidak memberitahumu karena Tante tidak tega membangunkan kamu." Jawab Qiara sambil duduk di samping Zio.     

"Tidak apa-apa Tante. Oh iya, apakah tante akan tinggal disini? " Tanya Zio lagi sambil mengunyah makanannya.     

"Jika Zio ingin Tante tinggal disini maka Tante akan tinggal. Bagaimana?" Kata Qiara sambil menatap Zio penuh arti.     

Tanpa mengatakan apapun, Zio langsung memeluk Qiara dengan tubuh mungilnya yang harum dan lembut.      

Qiara pun tersenyum lebar sambil mengusap bahu kecil itu dengan senyum lebar.     

"Aku ingin Tante tinggal disini bersama aku dan papa. " Ucap Zio.     

"Oke."     

Tiba-tiba Qiara inginsekali mendengar Zio memanggilnya Mama, tapi dia belum siap untuk memberitahu Zio kalau dirinya adalah ibu kandungnya. Karena dia takut Zio akan menolaknya.     

"Terimakasih ya tante, karena tante sudah mau menemani Zio tinggal disini." Sambung Zio lagi sambil menepuk-nepuk punggung Qiara.      

" Sama-sama. Sekarang, ayo kita sarapan! "     

" Iya. " Bintang Kecil itu pun langsung mengangguk dengan semangat.      

Julian tidak bisa memalingkan pandangan nya dari pemandangan indah yang ada di depannya itu.     

'Kebahagiaanku sudah lengkap. Melihat istri dan anakku sarapan bersamaku rasanya sungguh bahagia, aku sudah tidak ingin apa-apa lagi. ' Batin Julian sambil memperhatikan dua kesayangannya itu.      

Setelah sarapan bersama, Julian berangkat ke kantor sambil mengantar Zio sekolah yang ditemani oleh Bibi Liu yang kini alih profesi menjadi pengasuh Zio karena Zio sudah terbiasa dengannya.     

Sedangkan Qiara bergegas meninggalkan rumah setelah taxi yang dia pesan datang.     

Kantor JJ Grup     

Saat Julian sampai di kantornya. Ia di sambut oleh Andi yang juga baru datang karena kesiangan.     

Tepat saat mereka sampai di loby kantor. Semua karyawan Julian memberikan selamat kepada Julian.      

Seketika itu Julian merasa bingung dengan sikap dan ucapan yang semua karyawannya berikan.      

"Apa yang terjadi?" Tanya Julian pada Andi yang berjala di sampingnya.      

"Saya akan mencari tahu. Sebaiknya, bos tunggu di ruangan bos sendiri.!" Ujar Andi dengan sopan dan penuh hormat.      

Tanpa mengatakan apapun, Julian langsung menuju ruang kerjanya.     

Beberapa saat kemudian.     

Andi masuk ke ruangan Julian setelah menemukan jawaban dari pertanyaan bosnya yang membingungkan itu.      

"Saya sudah menemukan jawabannya bos! " Kata Andi.     

"Katakan sekarang! " Perintah Julian tanpa ekspresi.     

Seketika itu, Andi menjulurkan ponselnya nya untuk memperlihatkan kepada bosnya berita hangat yang baru beredar.      

Julian pun langsung mengambilnya, seketika itu ekspresi Julian berubah gelap, tatapan nya buas dan tiba-tiba ruangan itu menjadi dingin sehingga Andi menggigil ketakutan karena dia tahu gosip itu tidak benar.     

"Hapus berita ini, dan katakan kepada semua staf kalau mereka harus lembur malam ini, dan tidak ada bonus bulan ini untuk mereka karena mereka sudah berani mempercayai rumor yang tidak jelas asal usulnya. "Perintah Julian setelah mengembalikan ponsel Andi.     

"Siap bos! " Setelah itu Andi pergi dari ruangan Julian dan Julian kembali melakukan tugasnya.     

Istana Flory.     

Di ruangannya Viona merasa berbunga-bunga saat melihat berita tentang pernikahannya dengan Julian yang di umumkan di internet. Pernikahan itu akan diadakan dua Minggu lagi.     

Namun tidak lama kemudian berita itu tiba-tiba menghilang dari pencarian, dia pun langsung panik sehingga ia membuat panggilan kepada asisten Ayahnya.      

"Halo nona muda! " Sapa asisten itu dari seberang telpon setelah panggilan tersambung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.