Istri Kecil Tuan Ju

Aku masih istrinya!



Aku masih istrinya!

0Jasmin terkejut, ia tidak habis pikir kenapa Mamanya sampai meminta bantuan dari orang yang paling dia benci.     

Tapi, ia tidak mungkin marah pada Mama nya  karena ia tahu kalau Mama nya hanya ingin yang terbaik buatnya.     

"Terimakasih Mama sudah membuatku kembali berurusan dengan Daniel. Oleh karena itu, aku akan segera mengurus surat cerai ku agar aku tidak terikat apapun lagi dengannya.  Aku pergi!" Setelah mengatakan itu, Jasmin pun segera pergi dengan ekspresi gelap.     

Sementara itu, Sarah merasa bersalah karena ia selalu menempatkan putrinya pada penderitaan.  Dulu, Jasmin mau menikah dengan Daniel karena dia, dan sekarang pun karena dia lagi Jasmin merasa tertekan.     

Beberapa Saat Kemudian.      

Karena tidak menemukan Daniel di rumahnya, Jasmin pun  terpaksa mencari Daniel di salah satu bar kelas atas di kota itu.     

Setelah menemukan dimana ruangannya, Jasmin langsung membuka pintu dan menemukan Daniel sedang memangku seorang perempuan cantik dan tentunya jauh lebih muda darinya.      

Daniel tidak bereaksi apapun melihat Jasmin yang tiba-tiba muncul karena ia sudah bisa menduganya kalau Jasmin akan mencarinya sampai ke Bar ini.     

"Siapa kamu?" Kata perempuan cantik itu sambil menunjuk kearah Jasmin dengan tidak sopan.     

"Aku adalah istinya!" Jawab Jasmin sambil menatap tajam kearah Daniel yang sedari tadi diam menikmati minumannya.      

"Istri tuan muda Daniel? Bukankah anda adalah artis papan atas yang sangat terkenal itu? Jadi, anda adalah perempuan yang sudah meninggalkan suaminya selama bertahun-tahun? " Tanya gadis muda yang cantik dan seksi itu.     

Ucapan itu penuh dengan sindiran yang menyakitkan. Karena dia tidak pernah menganggap pernikahannya ada. Tapi, melihat Daniel menikmati waktunya bersama wanita muda, Jasmin pun tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengungkapkan statusnya. Ia hanya ingin merusak kesenangan Daniel.     

Sudah empat  tahun, bagaimana mungkin ia dengan lantang mengaku sebagai istri dari lelaki yang dia benci itu.     

"Wow... Sepertinya suamiku sudah memberitahumu semuanya tentang aku. Oleh karena itu cepat kamu keluar dari sini karena aku ingin bicara dengan suamiku!" Teriak Jasmin yang sudah tidak bisa menahan emsinya terlalu lama.     

"Aku pacar tuan muda Daniel, jadi yang bisa memintaku pergi hanya dia." Kata gadis itu yang tidak mau beranjak sedikitpun.     

"Bagaimanapun juga aku tetaplah istrinya yang sah, dan kamu hanyalah orang ketiga yang tidak akan bisa mendapatkan sebelum aku melepakannya."     

Gadis itu sangat kesal mendengar ucapannya  Jasmin.     

Tidak lama setelah itu, ia tersenyum lalu berkata, "Lalu kenapa jika kamu istrinya? Lagi pula dia tidak mencintaimu dan aku dengar pernikahan kalian hanya ada di atas kertas saja."     

Kini Jasmin mulai hilang kesabarannya karena gadis di depannya ini sangat menjengkelkan. Ia pun mengepalkan tangannya.     

Ia memang menikah terpaksa, sampai pada malam itu ketika Daniel mengambil keperawanan nya dengan paksa. Ia pun baru menyadarinya kalau dia harus menerima menjadi istri dari tuan muda pertama keluarga Luan.     

Empat tahun ini Jasmin mengira kalau  Daniel  sudah mengurus surat cerainya. Selain itu, mereka hanyalah sepasang suami istri di atas kertas.     

Akan tetapi, Daniel berhasil mencuri keperawanan Jasmin dengan paksa saat malam diamana Jasmin ingin melarikan diri darinya.     

Jika belum bercerai, itu artinya Jasmin adalah janda yang masih bersuami.      

Tapi Jasmin tetap tidak mau terlihat lemah dan kalah dari perempuan itu. Ia pun berkata, "Kamu benar sekali! Kami memang tidak saling mencintai. Tapi, secara hukum aku tetaplah  nyonya muda keluarga Luan."     

Penjelasan ini membuat gadis itu terdiam. Oleh karena itu ia kembali mendekati Daniel yang sedari tadi diam tanpa memperdulikan dua wanita itu berdebat.     

" Tuan muda Daniel ... Lihatlah wanita itu, dia membuatku malu. Aku ini kan calon istri anda, harusnya ia menghormati aku." Kata gadis itu sambil mengelus-elus bahu Danie.     

Jasmin mengerutkan alisnya. Ia tahu betul kalau bersikap manja apalagi menangis adalah senjata wanita yang paling ampuh untuk mengambil simpati lelaki.      

Tapi, dia berbeda. Karena menurut Jasmin, menangis adalah tanda kelemahan seorang perempuan.     

Walaupun rasa sakitnya membuat dia putus asa, dia juga tidak akan meneteskan air matanya sama sekali di depan seorang lelaki.     

Daniel menyingkirkan tangan gadis itu dengan kasar sehingga ia terkejut dan merasa malu di depan Jasmin.     

Sedangkan Jasmin langsung menutup mulutnya karena Daniel tidak benar-benar menyukai gadis penggoda itu.     

Setelah itu, Daniel menatap gadis itu  dengan matanya yang tajam lalu berkata dengan suara yang berat, "Keluar ... !     

Gadis itu tersentak kaget mendengar Daniel membentaknya. Hatinya pun sakit seperti teriris pisau yang tajam.     

Sementara itu, Jasmin tidak terkejut dengan sikap Daniel, karena dimasa lalu ia terlalu sering melihat Daniel memperlakukan selingkuhannya dengan kasar.     

Bahkan dirinyapun pernah tidak dianggap sama sekali.     

"Kenapa harus aku yang keluar? Bukankah perempuan yang tidak kamu inginkan ada disana?" Kata gadis itu sambil menunjuk kearah Jasmin.     

"Keluar, jangan sampai kamu menanggung emosiku yang lebih lagi!"     

Jasmin menutup telinganya karena suara Daniel benar-benar keras dan mengerikan.     

Gadis itu mengepalkan tangannya, ucapan Daniel  barusan seperti satu tamparan yang keras di mukanya dan membuatnya kesakitan.      

Ia menatap tajam kearah Jasmin, setelah itu ia berlari keluar sambil menangis. Sekarang, tinggallah Jasmin dan Daniel yang berada di ruangan itu.     

"Aku tidak akan berlama-lama karena aku hanya ingin mengatakan, ceraikan aku segera! Karena aku tidak mau berurusan dengan monster seperti kamu." Kata Jasmin.     

"Duduklah dulu, mari bicara dengan santai!" Kata Daniel tanpa ekspresi.     

Jasmin menarik nafas dalam, ia tahu bagaimana gilanya Daniel Luan. Bahkan, dia pernah merasakan tamparan keras di wajahnya.      

Setelah itu, ia langsung berjalan lalu duduk di hadapan Daniel dengan ekspresi gelap.     

Daniel pun langsung menatap Jasmin  seperti mau memakannya pada saat itu juga.     

"Kenapa kamu menatapku seperti itu?" Tanya Jasmin sambil bergidik ngeri.     

Daniel tidak bergeming sedikitpun, ia tetap menatap Jasmin tanpa berkedip.     

Jasmin pun semakin kesal lalu berteriak, "Daniel Luan ... "     

"Jasmin Al Vero ... Kenapa kamu belum juga berubah? Aku pikir setelah empat tahun berlalu, kamu akan menjadi kucing yang manis. Dan aku sangat marah saat melihatmu bersikap seperti kucing yang manis di depan manusia gila seperti Maxwell." Ucap Daniel sambil berdiri lalu mendekat ke tempat duduk Jasmin.     

Seketika itu, Jasmin gemetar. Tapi, ia menyembunyikan ketakutannya karena dia tidak ingin di tertawakan oleh Daniel.     

"Setidaknya, dia lebih baik darimu." Kata Jasmin sambil mempertahankan ketenangannya.     

Daniel sangat benci di bandingkan dengan orang lain. Bahkan, ia pernah marah pada kakeknya hanya karena ia lebih memuji Kevin daripada dirinya sendiri.     

"Arrggg ... " Jasmin berteriak sambil memegang rambutnya yang di Jambak oleh Daniel.     

"Sakit ... " Rintih Jasmin saat Daniel semakin menekan  rambutnya kebawah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.