Istri Kecil Tuan Ju

Mencari Sensasi.



Mencari Sensasi.

0Badan Qiara menjadi tegang. Ia tidak menduga kalau Helena menggunakan kisahnya dengan Julian untuk meningkatkan popularitas nya yang hampir hancur.     

"Nona Helena,  anda dan tuan Ju sekarang sedang menjadi trending topik disemua media. Apakah anda dan tuan Ju akan segera melaksanakan wasiat itu? Lalu, bagaimana dengan calon istri Tuan Ju yaitu Presiden  Direktur Istana Flory? Apakah mereka akan membatalkan pernikahan?"     

"Nona Helena, anda sekarang adalah artis papan atas, apakah anda bersedia keluar dari layar lebar untuk menjadi nyonya Ju?"     

"Kalau aku dan Tuan Ju  menikah, aku tentu saja bersedia melepaskan semua pekerjaan aku untuk fokus menemani dan merawat dia. Soal siapa calon nya sekarang, saya tidak mau angkat bicara. Biarkan takdir yang menentukan."     

Suara Helena  terdengar sangat halus dan manis sampai membuat Qiara  ingin muntah.     

'Helena ... Kamu benar-bebar mencari masalah. Tidak hanya denganku, melainkan Viona.' Batin Qiara sambil menggelengkan kelapanya.     

Viona adalah nona besar dari keluarga mafia. Dia juga merupakan presiden direktur Istana Flory yang paling terkenal di kota A.      

Viona juga tidak kalah dengan artis-artis-artis papan atas lainnya terlebih dia sudah terkenal menjadi calon istrinya Tuan Ju yang merupakan pengusaha hebat di kota A.      

"Wow ! Nona Helena ... Ternyata anda adalah gadis yang baik. Kami sudah salah karena sudah mempercayai Pak Sandy.  Ngomong-ngomong, bisakah anda membocorkan kepada kami tentang rencana pernikahan anda nanti?"     

"Nona Helena bersedia keluar dari dunia hiburan hanya untuk tuan Ju, benar-benar mengharukan. Semua orang pasti iri pada tuan Ju!"     

Tanya jawab masih terus berlangsung, Helena  secara tidak sengaja melihat Qiara  di balik kerumunan, ia pun langsung tersenyum licik.     

"Nanti kalau ada rencana, aku pasti akan kasih tahu kalian semua. Bahkan akan menggelar konfrensi pers."      

Qiara tersenyum pahit melihat betapa menyedihkannya Helena yang sangat pintar mengarang  cerita.     

Setelah itu, Qiara  mengenakan kaca matanya dan berniat untuk masuk melalui pintu belakang.     

Tepat saat itu, satpam datang untuk membubarkan semua wartawan. Helena pun melambaikan tangannya dengan ramah kearah seluruh wartawan. Setelah itu, ia segera masuk kedalam kantor.     

Tidak puas membuat Qiara kesal. Helena pun mencari keberadaan Qiara. Ia tahu kalau Qiara lewat pintu belakang sehingga ia segera mencegatnya di tempat yang pas.      

Beberapa saat kemudian.     

"Kenapa kamu melarikan diri?"     

"Oh astaga ... " Qiara terkejut ketika ia melihat Helena tiba-tiba sudah berdiri di hadapannya.      

"Kenapa kamu mencegatku?" Tanya Qiara dengan sinis setelah ia mengendalikan keterkejutannya.      

"Hahaha ... Kamu memang  hebat karena kamu sudah menjadi pendatang baru terbaik disini.  Sepertinya kamu sudah percaya diri untuk bisa mendapatkan piala Noble."  Ucap Helena dengan senyum yang mengejek.     

Qiara menarik nafas berat, setelah itu ia berkata dengan dingin, " Tentu saja aku percaya diri karena aku adalah artis yang mengandalkan kemampuan bukan sensasi."     

"Hahahaha ... Bagaimana mungkin kamu bisa berkata begitu disaat semua orang tahu kalau kamu adalah simpanan bos Maxwell. Bagaimana kalau Tuan Ju tahu? Tapi, sebentar lagi dia akan menjadi milikku. Karena kakak Vania memberikan dia  untukku bukan kamu."      

"Kamu memang hebat. Di depan wartawan kamu terlihat seperti tuan putri yang lemah lembut. Tapi, kenyataannya kamu hanyalah sekumpulan sampah yang tidak berharga. Kamu cocok dengan Virsen." Kata Qiara sambil menyeringai kearah Helena.     

"Qiara ... Jangan mulutmu itu!  Kamu jangan merasa lebih baik dariku. Padahal kamu adalah pelacur yang sudah tidur dengan banyak lelaki.  Aku akan membuat kamu menyesal dan berlutut di depan aku!"     

"Aku atau kamu yang pelacur?."  Sahut Qiara sambil tersenyum mengejek.     

Tanpa menunggu jawaban Helena, Qiara pun segera pergi meninggalkannya karena ia merasa bicara dengan Helena hanya akan membuatnya cepat tua.     

Helena mengepalkan tangannya karena ia marah melihat ekspresi Qiara yang tidak terpengaruh sedikitpun dengan ucapannya.      

Dasar pelacur!     

Setelah itu, Helena juga pergi karena ia harus mendiskusikan pekerjaan dengan Chika.     

Semenatara itu, di rumah keluarga Julian.     

Tuan Jhosep menatap tajam kearah anak pertamanya itu. Ia mengeluarkan nya dari penyekapan karena permintaan seorang lelaki yang tidak bisa ia tolak.     

Selain itu, Nathan juga sudah tenang dan  mau melalukan persiapan dengan Clara.     

"Jasmin ... Sudah saatnya kamu kembali ke rumah suamimu." Ucap Tuan Jhosep dengan tatapan yang sinus.      

Mendengar Papa nya menyebut kata suami, Jasmin langsung menantang tatapan sinis papanya.      

Empat tahun yang lalu, ia dipaksa menikah dengan tuan muda pertama dari keluarga Luan Grup.      

Ia merupakan menantu pertama di keluarga itu, akan tetapi pernikahannya di rahasiakan karena keduanya tidak saling mencintai. Terlebih dia artis papan atas yang harus melindungi privasi nya.      

Sebulan setelah pernikahan, Jasmin memilih melanjutkan karirnya sebagai artis. Ia mengatakan kepada Papa nya kalau dia sudah bercerai dengan suaminya sehingga Tuan Jhosep murka dan tidak menganggapnya sebagai anak. Hingga akhirnya ia melihat Maxwell dan berniat untuk menjodohkan Jasmin demi menemukan pendukung yang kuat.     

Sementara itu, Jasmin tidak pernah menganggap dirinya sudah menikah karena ia sudah tertawan dengan sosok Maxwell.      

Hanya Kevin yang tahu kalau Jasmin adalah istri kakaknya. Tapi, dia tetap diam karena dia juga tidak begitu akur dengan kakaknya. Bahkan Maxwell sendiri tidak tahu kalau Jasmin adalah istri dari tuan muda pertama dari keluarga Luan.     

"Aku tidak memiliki suami." Ucap Jasmin.     

"Daniel Luan sudah menjelaskan padaku kalau kalian tidak pernah mengurus surat cerai. Itu artinya kalian masih suami istri."      

Jasmin mengepalkan tinjunya, padahal ia  berpikir kalau Daniel sudah mendaftarkan perceraian mereka. Tapi, kenapa justru ia masih berstatus istri Daniel?      

'Lelaki brengsek itu sengaja menjeratku di pernikahan konyol ini. Aku tidak akan membiarkannya melakukan ini padaku! 'Batin Jasmin.     

"Asal kamu tahu, dia yang sudah menelpon ku untuk membebaskan mu.  Jadi, datanglah ke rumahnya sekarang karena dia sudah menunggumu. Jika kamu tidak mau, maka kamu akan tahu akibatnya. Papa tidak main-main." Kata tuan Jhosep lagi yang mulai menggunakan senjata andalannya.     

"Oke. Saya akan datangi dia!" Setelah mengatakan itu, Jasmin pun segera pergi dari ruangan Papa nya karena dia tidak mau bicara terlalu lama dengan orang yang dia benci.     

"Sayang ... Kamu mau kemana?" Tanya Sarah yang sedari tadi menunggunya di depan pintu ruang kerja tuan Jhosep.     

Jasmin menyeka air matanya karena dia merasa kalah jika Mama nya sampai melihatnya menangis.     

"Ke rumah Daniel." Jawab Jasmin tanpa ekspresi.     

"Maaf sayang ... Mama lah yang meminta tolong pada Daniel untuk menghubungi Papa mu. Karena Mama tidak tega melihatmu terus disekap." Kata Sarah sambil mengelus tangan Jasmin dengan berurai air mata.     

Jasmin terkejut, ia tidak habis pikir kenapa Mamanya sampai meminta bantuan dari orang yang paling dia benci.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.