Istri Kecil Tuan Ju

Jangan Salah Faham



Jangan Salah Faham

0Jantung Yumi seakan ingin meledak saat melihat senyum dan suara lembut Natan ketika berbicara dengannya.     

"Ummm... Tolong jangan membuatku salah faham! Jangan terlalu baik pada orang sepertiku! Sebab orang seperti kami adalah sasaran empuk orang kalangan atas untuk di buli. Jadi, cukup sampai disini saja. Ucap Yumi sambil menunduk malu.     

Natan mengerti akan ketakutan Yumi. Di tidak bisa menjaganya setiap saat. Namun, dia ingin berteman dengan Yumi ketika dia tau orang yang selama ini menyanyi di balik layar serta mahir memainkan piano dan gitar itu adalah Yumi.      

"Salah faham apa maksudmu? Aku hanya ingin berteman denganmu, apakah itu salah? " Kata Natan lagi sambil tersenyum.      

"Teman? "      

Yumi sangat kaget mendengar pernyataan Natan yang mengatakan ingin berteman dengannya. Dia tidak pernah membayangkan hari ini akan terjadi. Lelaki yang di idolakan di Kampus itu akan meminta pertemanan dengannya.      

"Ini uang untukmu! " Kata Siska sambil melempar uang yang baru saja ia keluarkan dari dompatnya itu ke wajah Yumi.      

Semua orang langsung kaget termasuk Natan dan Yumi sendiri.      

"Siska... " Teriak Natan yang tidak terima dengan sikap Siska yang begitu kasar.      

"Apa lagi? Aku sudah memberikannya uang dengan berbaik hati!" Tanya Siska .      

" Tidak bisakah kamu memberikannya dengan baik - baik? " Kata Natan.      

"Natan... Tidakkah kamu tau? Orang miskin itu selalu menempel seperti parasit pada orang kaya. Dan beginilah cara memberikan orang miskin uang. Dengan memungutnya di tanah " Jawab Siska sambil berdecak pinggang.      

Sementara itu, Yumi berjongkok memungut uang itu. Seketika itu Siska dan teman - temannya yang lain menertawainya.      

"Apa kalian fikir kalau kalian ini orang kaya hanya dengan memakai pakain mewah, mobil bagus dan uang yang banyak? Kalian bukan orang kaya karena semua itu milik orang tua kalian. Aku tidak perduIi bagaimana caramu memberikanku uang ini, memungutnya sekalipun aku tidak keberatan. Hanya saja, aku tidak biasa menerima uang dengan cuma - cuma kecuali dari hasil kerjaku. " ucap Yumi sambil memperhatikan uang yang sedang berserakan di tanah.      

Natan dan Siska serta semua orang kangsung dibuat bungkam oleh Yumi. Karena mereka merasa tersindir. Selama ini mereka hanya menerima tanpa pernah tau bagaimana susahnya menghasilkan.      

Setelah mengatakan itu. Yumi berdiri lagi lalu pergi meninggalkan tempat itu tanpa melirik siapapun.      

"Dasar gadis sombong... " Teriak Siska. Namun, Yumi terus berjalan, dia tidak memperdulikan teriakan Siska.      

Semua orang pun, langsung bubar. Sedang Natan segera menyusul Yumi karena dia fikir urusannya belum selesai.      

Siska menggertakan giginya melihat Natan mengejar Yumi sampai segitunya.      

'Awas kamu Yumi! Aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang di kampus ini. ' Batin Siska.      

Setelah selesai membatin. Siska dan teman - teman nya meninggalkan tempat itu. Namun, dia tidak lupa meminta dua temannya untuk memungut uang yang berserakan di tanah.      

"Yumi tunggu! "      

Natan berusaha menghentikan Yumi. Dia tidak percaya kalau Yumi bisa berjalan dengan cepat.      

"Ada apa? " tanya Yumi setelah berbalik melihat Natan yang tampak ngos - ngosan setelah berlari.      

"Kamu mengejarku dengan berlari? " Tanya Yumi lagi dengan terkejut.      

"Iya. Kamu ternyata jalannya sangat cepat. Oh ya, kamu harus ikut denganku sekarang! " Jawab Natan. Setelah itu, ia memegang tangan Yumi lalu membawanya pergi tanpa menunggu jawaban Yumi.      

"Natan, kamu mau membawaku kemana? " tanya Yumi dengan nafas yang tidak beraturan karena dia kesulitan mengikuti jalan Natan yang menariknya begitu cepat.      

"Jangan khawatir! Aku akan membawamu kesuatu tempat. " Sahut Natan.      

Yumi merasa dia sedang bermimpi ketika melihat Natan memegang tangannya. Dia tidak percaya hari ini akan terjadi. Jadi, apakah dia harus berterimakasih pada Siska?      

Tidak lama setelah itu, Natan memintanya masuk ke mobil mewahnya. Yumi awalnya ragu karena ini kali pertama ia masuk ke mobil mewah.      

"Ayo masuk! " seru Natan lagi ketika melihat Yumi hanya terdiam.      

"Ahh... Iya."      

Dengan perasaan yang berkecamuk. Yumi pun,masuk ke mobil Natan yang menurutnya membuat nya sesak karena terlalu pas - pasan dengan ukuran tubuhnya.      

'Ya ampun. Aku mimpi apa semalam? Sepertinya aku pernah menyelamatkan suatu negara dari jajahan sehingga aku mendapat perlakuan spesial dari Natan. Tapi, Natan tidak mungkin menyukaiku, dia seperti lagit sedang aku seperti bumi.' Batin Yumi sambil menunduk malu.      

Tidak lama setelah itu, Natan pun, masuk ke mobilnya lalu duduk di bangku pengemudi.      

Natan langsung mengemudikan mobilnya meninggalkan area kampus. Sepanjang perjalanan, Yumi dan Natan tidak ngobrol karena mereka kebingungan harus membicarakan apa.      

Tidak lama kemudian. Mobil Natan berhenti di depan salah satu klinik ternama di kota A. Itu adalah klinik sepupu Natan yang seorang Dokter.      

"Kita ngapain ke Klinik ini? " Tanya Yumi dengan heran.      

"Mengobati tanganmu. " Jawab Natan seraya keluar dari mobil. Setelah itu ia membukakan Yumi pintu mobil.      

"Ayo keluar! " Kata Natan.      

"Tunggu dulu! Kamu tidak bisa seenaknya membawaku ke Klinik ini. Setauku, ini Klinik terbaik di kota ini. Dan tentunya bayarannya sangat mahal. Aku tidak kungkin bisa membayarnya. " Kata Yumi sambil menunduk malu memluk tas nya.      

"Kamu tidak perlu khawatir! Ini Klinik kakak sepupuku. Dia baik hati dan ramah. Aku juga tidak perlu membayarkanmu. Bisa dikatakan ini gratis." Kata Natan sambil tersenyum.      

"Ummm... Natan. Kenapa kamu melakukan ini padaku? Aku bukan siapa - siapamu dan juga kita tidak akrab. " Tanya Yumi lagi sebelum dia benar - benar keluar dari mobil Natan.      

"Hahaha... Jangan salah faham. Aku hanya ingin tanganmu kembali baik. Karena aku tertarik berkolaborasi denganmu. Aku tertarik dengan suara emasmu, dan juga kemampuanmu dalam memainnkan piyano dan gitar. Apakah alasan itu cukup? " Jawab Natan.      

"Bagaimana kamu bisa tau? "     

Yumi semakin penasaran. Karena seingatnya dia tidak pernah tampil di muka umum dan selalu berperan di belakang layar. Karena itu adalah pekerjaan paruh waktunya.      

"Waktu itu, aku tidak sengaja datang ke sebuah kafe karena katanya suara penyanyinya sangat indah dan cantik. Aku pun, langsung bergegas datang. Tapi, sebagai ahli musik, aku curiga dengan mimik penyanyi itu. Aku pun, mencari tau dan melihatmu duduk di belakang layar sambil memainkan piyano dan bernyanyi. Apakah mengisi suara lipsing seorang penyanyi palsu adalah pekerjaanmu? "jelas Natan sambil mengingat - ingat waktu dia datang ke Kafe itu.      

Yumi langsung menunduk malu. Dia tau kalu pekerjaannya tidak ada bedanya dengan seorang penipu.      

"Sudahlah! Jangan terlalu banyak berfikir? Ayo masuk bersamaku! Bukankah kita sudah setuju untuk berteman? " Kata Natan lagi sambil menjulurkan tangannya.      

Yumi mengerutkan keningnya, karena ini kali kedua dia melihat Natan menjulurkan tangannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.