Istri Kecil Tuan Ju

Memalingkan Wajah



Memalingkan Wajah

0"Ummm... Kenapa aku tidak boleh ikut? Bukankah kamu membawaku kesini karena kamu ingin aku nenemanimu bertemu dengan Klienmu? " Tanya Qiara dengan cemberut.     

"Aku akan jelaskan nanti setelah aku kembali. Sekarang, kamu baik - baik disini ya! Jangan kemana-mana karena kemampuan bahasa Inggrismu itu nol. Aku akan meminta pelayan Hotel untuk membawakanmu makanan." ucap Julian yang mencoba membujuk Qiara.     

"Seneng ya kamu ngejek istri sendiri. Dosa tau! " kata Qiara seraya menyeringai kepada Julian.      

"Lebih dosa lagi istri yang membantah suaminya. "Kata Julian sambil mengirim pesan.      

Mendengar perkataan Julian. Qiara langsung membuang muka dengan cemberut. Dia merasa kehilangan kata - kata karena apa yang Julian katakan itu benar.      

"Aku keluar sekarang! "     

Setelah mengatakan itu. Julian langsung keluar dari kamar Hotel itu. Qiara pun langsung merebahkan diri nya di kamar dengan kesal.      

Namun, bukan Qiara namanya jika tidak berbuat ulah yang akan membuat Julian geram.      

Tepat saat dia keluar dari kamar, ia pun bergegas menuju ruangan tempat persentasi berlangsung. Namun, dia berhenti ketika melihat Andi berjalan menghampirinya.      

"Kenapa kamu keluar? Apa ada masalah? "Tanya Julian dengan ekspreai yang rumit.      

"Semua sudah selesai. Tuan David mempercepat semuanya. Dan, proyek itu jatuh ke tangan kita karena perusahaan yang menduplikat punya kita langsung di keluarkan."Jawab Andi.      

"David? Jadi, dia benar - benar bisa melakukan penilaian. " Kata Julian sambil tersenyum.      

"Betul itu bos. Dia memang pantas menyandang gelar raja di dunia bisnis. Oh ya, sekarang kita harus ke kantor pusat FIG LS untuk membahas kontrak." Kata Andi dengan tegas.      

"Ayo berangkat! " Ucap Julian tanpa membuang waktu karena dia tidak ingin Qiara sendirian di kamar terlalu lama. Dia khawatir kalu istri kecilnya itu akan berbuat ulah selagi dia tinggalkan.      

"Oke. "Sahut Andi seraya berjalan di belakang Julian.      

Selang beberapa menit kemudian, mereka berdua tiba di depan kantor FIG LS yang di pimping oleh seorang perempuan yang terkenal sangat teliti dan cantik.      

Mengetahui Julian yang memenangkan kontrak besar itu. Sang pemimpin perusahaan yang bernama Natalia.     

Julian turun dari mobil dengan penuh karismatik. Natalia pun langsung menyambut Julian dengan senyum manis, ia berusaha untuk menarik perhatian Julian karena memang dia sudah lama mengincar Julian. Semenjak dia bertemu di salah satu universitas di Amerika untuk menyelesaikan S3 Julian.      

"Julian Al Vero... Selamat datang di FIG LS! " ucap Natalia dengan sangat ramah dan suara yang lembut.     

Julian memicingkan matamya melihat sosok Natalia. Karena dia tidak tau kalau pemimpin perusahaan ini sekarang adalah Natalia. Walaupun begitu, Julian tetap mengangguk dengan ekspresi dingin, meskipun dia sedang berhadapan dengan gadis secantik dan semenarik Natalia, tapi Julian tidak goyah sedikitpun.      

Bukan karena dia sudah menikah. Melainkan dia tidak suka mencampuri urasan pribadi dan pekerjaan terlebih dia paling benci dengan gadis yang sok manis dan pandai merayu. Dia masih ingat bagaimana Natalia mengejarnya hingga pernah menjebaknya.      

'Kenapa Natalia ada disini? Apa maksudnya datang menyambutku? Apakah dia ada maksud lain? 'Batin Julian seraya berjalan menghampirinya.      

"Natalia ... Kenapa kamu disini? "Tanya Julian dengan heran.      

"Ummm... Nanti aku akan memberitahumu. Sebaiknya kita bicara di dalam!" Kata Natalia dengan senyum yang lebar.      

"Baiklah! "      

Julian dan Andi langsung mengikuti Natalia masuk. Sepanjang perjalanan, Julian semakin penasaran kenapa semua kariyawan memanggil Natalia dengan Ibu Presdir.      

Sesaat kemudian Natalia mempersilahkan Julian untuk masuk ke ruangannya.      

"Bisakah kita bicara berdua? "Tanya Natalia seraya melirik Andi yang ingin ikut masuk bersama Julian.      

Julian pun langsung melirik Andi. Seketika itu Andi langsung mengerti dengan tatapan bosnya yang memberinya isyarat untuk tidak ikut masuk.      

"Saya akan menunggu di luar. "Kata Andi setelah mengerti dengan tatapan Julian.      

"Baik. "Sahut Julian seraya menganggukkan kepalanya.      

Melihat Andi memutuskan untuk menunggu di luar. Natalia langsung tersenyum dan mempersilahkan Julian kasuk ke ruangannya.      

"Mari kita masuk! " ucap Natalia seraya menunjukkan dimana arah ruanganya.     

Setelah itu Julian pun mengikuti Natalia masuk ke ruanganya yang cukup luas dengan interior khas seorang wanita.      

"Apakah kamu pemimpin perusahaan ini? "Jualian setelah dia duduk dengan santai di kursi tamu.     

Mendengar pertanyaan Julian. Natalia pun tersenyum nakal sambil memberikanya tatapan yang menggoda.      

"Iya. Aku adalah pemimpin perusahaan ini setelah Papa ku menyerahkan jabatannya padaku."Jawab Natalia sambil menyilangkan kaki jenjangnya yang mulus dan memperlihatkan pahanya yang putih dan berisi. Seketika itu Julian langsung memandang kearah lain.      

"Oh... Selamat kalau begitu. "Kata Julian tanpa ekspresi karena dia tidak nyaman dengan Natalia.      

"Terimakasih! Oh ya, apa kamu serius dengan proyek yang barus saja kamu menangkan itu? Kalau memang kamu tertarik maka aku akan membantumu sebab aku adalah pemberi keputsuan akhiir."      

"Tentu, iti sebabnya saya datang kesini. "Jawab Julian.      

"Ohh... Bagus sekali. Tapi, kemarin JIJ Grup datang padaku. Dia sangat tertarik dengan proyek baru ini. Dan aku suka cara kerjanya dan royalitasnya sebagai pengusaha. Tapi, aku belum menjawab iya ketika aku melihat nama perusahaanmu ikut serta untuk mendapatkan kontrak ini" Kata Natalia dengan kalimat yang teratur.      

"Lalu, kenapa kamu tidak menerima nya saja jika tertarik. Untuk apa kamu memikirkannya hanya karena aku ikut? " tanya Julian sambil mempelajari gelagat Natalia.      

"Oh tentu saja saya harus memberi kamu kesempatan karena aku tau bagaimana kemampuanmu. Selain itu kita juga sudah lama dekat. " jawab Natalia dengan senyum yang merekah.      

Mendengar apa yang Natalia katakan. Julian pun langsung mengerti apa yang ada di fikiran Natalia. Ia pun memicingkan matanya karena ia berfikir kalau dulu hingga sekarang dia dan Natalia tidak begitu dekat.      

Setelah mengamati dengan seksama.Julian pun semakin mengerti kemana arah pembicaraan Natalia.      

Dengan senyum licik Julian mengikuti permainan Natalia karena dia fikir itu seru. Selain itu dia juga menginginkan proyek kerja dengan FIG LS.      

"Jadi, maksudmu aku harus memohon padamu? Atau, lebih dari itu? Apa aku benar? "Kata Julian sambil tersenyum dan menyilangkan kakinya.      

Mendengar perkataan Julian, Natalia langsung tertawa kecil, dia tidak menyangka kalau Julian lebih cerdas dari perkiraanya. Tidak, dia dua kalilipat lebih cerdas, fikir Natalia.      

"Ummm... Kamu dari dulu memang paling cepat tanggap. Inginku sederhana, yaitu memiliki sesuatu yang berharga darimu. Jadi, apa kamu mau makan siang bersamaku malam ini? " kata Natalia dengan senyum nakal.      

"Baik, kita akan makan malam. Apa kamu bisa memastikan kalau aku akan mendapatkan kontrak ini?" kata Julian sambil tersenyum.      

Natalia terlihat sangat senang melihat Julian setuju dengan peraturannya. Ini adalah hari yang dia nantikan setelah beberapa tahun.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.