Istri Kecil Tuan Ju

David Chayton



David Chayton

0Melihat itu reaksi orang-orang itu yang mundur tiba-tiba dengan tatapan gelap, Julian pun langsung nenoleh kebelakang. Ia tersenyum ketika melihat sosok tinggi yang auranya mampu membuat yang di sekitarnya membeku.     

Pancaran dari sinar matanya yang kebiruan menegaskan betapa mengerikannya dia yang dikenal sebagai singanya Blood. Tidak hanya di London, tapi di Amerika juga dia cukup terkenal di perkumpulan bawah tanah.      

"David Chayaton... " ucap Julian ketika melihat David berjalan menuju nya bersama beberapa anak buahnya yang menggunakan stelan jas berwarna hitam di padukan dengan kaca mata hitam juga.     

"Sepertinya Tuan Ju sedang kewalahan. Apakah butuh bantuan saya? "Tanya David sambil melunakkan ekspresi wajahnya.      

'Wahhhh... Dia tampan dan sangat meyeramkan. Siapa dia? Tunggu... Sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi, dimana ya? ....' Batin Qiara ketika ia melihat sosok David dari balik kaca mobilnya.      

"Tidak juga. Tapi, kalau anda tidak keberatan tolong bantu saya membereskan mereka karena aku ingin menjaga keanggunan wajahku dari debu yang mereka ciptakan. " Jawab Julian sambil tersenyum licik.      

"Kalau dilihat dari penampilan mereka sih. Sepertinya aku saja sudah cukup untuk melawanya. Kebetulan sekali aku sudah lama tidak memukul orang, kini aku ingin mengajarkanmu bagaiman cara menyapu sampah masyarakat ini. " Kat David sambil melakukan pemanasan.     

Mendengar apa yang dikatakan David. Julian pun percaya secara dia tau betul bagaimana kemampuan David dari cerita Alvin. Dia juga tau siapa David yang sebanarnya.      

"Silahkan saja Tuan David memeberikan contoh pada saya! " Sahut Julian sambil tersenyum lalu berdiri diantara anak buah David yang tidak bergerak tanpa perintah bos mereka.     

Tanpa fikir panjang lagi, David langsung menyerang para orang-orang yang tadinya ketakutan padanya. Namun, mereka tidak punya pilihan selain melakukan perlawanan walaupun mereka bisa menebak apa hasilnya.      

Tidak butuh waktu lama. David pun kembali menghampiri Julian dan anak buahnya dengan santai dan menepuk kedua tangannya.      

"Tugasku sudah beres, jadi sekarang bisakah aku mendapat pujian dari Tuan Ju? " Kata David sambil tersenyum.      

"Wahhh... Dia tersenyum. Tampan banget ternyata ketika dia tersenyum. Ohhhh ya, aku ingat sekarang. Dia kan temannya Julian yang waktu iti menikah di London. Kalau tidak salah dia itu suaminya Dewi Syarmila. " Kata Qiara sambil menempel di kaca mobil memperhatikan dua lelaki dewasa yang mempesona dengan gaya mereka masing-masing.      

"Seprtinya aku belum bisa memujimu. Karena lawan kita bertambah banyak " Kata Julian sambil menatap tajam kearah segerombolam orang dengan jas hitam sudah bersiap di dekat teman-teman mereka yang sudah berhasil di kalahkan oleh David.      

"Kenapa mereka menyerangmu? " tanya David setelah dia menoleh kepada kelompok orang yang jumlah lebih dari dua puluh orang itu. Untungnya mereka bertarung di jalan yang lapang dan cukup sepi.      

"Mereka ingin mengambil perjanjian kontrak yang aku buat bersama Teman-teman Ny. Peter. "Jawab Julian sambil memicingkan matanya.      

"Apakah kontrak itu penting bagimu? "Tanya David lagi.      

"Sangat penting. "Jawab Julian.      

"Baiklah. Kita urus mereka dulu baru kita bicara soal bisnis. " Kata David seraya mengepalkan tinjunya.      

Jukian pun langsung mengangguk. Setelah itu David melirik kebelakang.      

"Bereskan mereka! " seru David pada anak buahnya.      

"Baik bos! " Sahut mereka semua seraya maju melawan mereka.      

'Ya ampun... Ini gila. Kenapa jumlah mereka semakin banyak? Ini mengingatkanku pada kejadian di London. Tapi, sekarang aku hanya diminta diam di mobil. Benar-benar tidak seru. ' Batin Qiara dengan cemberut.      

Tidak lama setelah itu, mereka semua termasuk David dan Julian langsung melawan orang-orang itu begitupun para anak buah David.      

Seperti biasanya. David hanya menggunakan satu tangan untuk untuk melawan mereka. Sedangkan Julian berusaha mempersingkat pertarungan itu karena dia harus tiba tepat waktu di lokasi Andi.      

Sesaat kemudian mereka semua berhasil di kalahkan ada yang tewas di tempat ada juga yang kabur sambil membawa teman mereka yang teaws dan luka-luka.      

"Kilian lihat saja nanti! Kalian akan berurusan dengan orang yang tidak pernah kalian bayangkan sebelumnya. " setelah orang itu mengatakan kalimat terakhirnya. Ia pun segera berlari menyusul temannya.      

"Akhirnya para sampah ini kalah juga!" Ucap Julian sembari mengibas-ngibas jasnya yang terlihat berdebu.      

"Itulah enaknya kerja sama. Ngomong-ngomong. Tuan Ju mau kemana? "Tanya David sambil memicingkan matanya.      

"Aku ingin ke Hotel Erdword. Ada masalah disana. " Jawab Julian.      

"Ohhh ya? Masalah apa kalau boleh tau? " tanya David yang sebenarnya juga mau datang kesana sebagai juri untuk menilai perusahaan mana yang melikii ide lebih kreatif untuk brand ternama dari perusahaan elektronik yang terbesar di Amerika.      

"Ide kami di curi oleh salah satu perusahaan yang juga berasal dari Indonesia. Karena waktunya tidak cukup, saya pun harus bisa melakukan perombakan atau menuntut dengan memaparkan bukti. "Jelas Julian dengan menarik nafas dalam.      

"Apa kamu yakin itu ide dari perusahaanmu? "Tanya David untuk lebih memastikan.      

"Anda lebih tau jawaban. Kalau begitu saya pamit dulu! Dan terimakasih karena sudah membantu saya. Jika kita ketemu di Indonesia, aku akan mentraktir anda makan malam di rumahku bersama istri anda. "Kata Julian sembari memberikan hormat kepada David.      

"Tunggu!" Kata David menghentikan Julian yang hendak masuk ke mobil.      

"Ada apa? "Tanya Julian sambil memicingkan matanya.      

"Berikan aku file dari profosalmu! "Kata David sambil tersenyum.      

Julian terdiam karena dia tidak mengerti apa maksud David meminta profosal yang sudah di jiplak orang lain itu.      

"Kalau boleh saya tau. Untuk apa anda meminta profosal itu? "     

"Berikan saja! Nanti juga kamu akan tau. Kamu percaya padaku kan? "Kata David sambil tersenyum.      

"Baiklah! Saya akan mengirimnya ke email anda. " Jawab Julian sambil tersenyum. Karena dia bisa menilai orang dan menerka apa yang orang fikirkan hanya lewat ekspresi orang itu.      

"Bos.. Apakah kami terlambat? " Tepat saat itu. Julian dan David nenoleh kearah sumber suara dan menemukan Andi datang bersama beberapa pengawalnya dengan ekspresi bingung.      

"Tidak juga. Kalian datang di waktu yang tepat. Andi, tolong berikan file profosal kita pada Tuan David! " Seru Julian pada Andi.      

Mendengar perintah Julian. Andi terdiam sesaat karena tidak percaya bisa bertemu David yang merupakan legenda di dunia bisnis dan singanya Blood.      

"Andi, kenapa kamu diam? " Tanya Julian ketika melihat Andi malah diam sambil menatap David.      

"Ohhhh ... Maaf bos. Kalau begitu, saya akan langsung mengirimnya." Kata Andi dengan patuh. Setelah itu dia pun menoleh kepada David. Tuan David, bisa saya minta alamat email anda? " tanya Andi dengan sedikit grogi karena aura David benar-benar kuat sekaligus mengerikan yang membuatnya menelan ludahnya dalam-dalam. Dia juga berfikir kalau Davidlah yang menyerang bosnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.