Istri Kecil Tuan Ju

Di Serang



Di Serang

0"Ohh... Begitu. Sayang sekali aku juga harus segera pergi karena aku punya urusan lebih penting dari ini. Jadi, menyingkirlah! " Setelah mengatakan itu Julian berbalik hendak masuk ke dalam mobilnya tanpa memperdulikan mereka.      

"Hyaaakk... "      

"Julian awas ... " Teriak Qiara dari dalam mobil dengan panik ketika melihat Julian akan di serang.      

Tanpa teriakan Qiara. Julian bisa menyadari kalau dia memang lagi di serang karena Julian bukan orang sebodoh itu. Seketika itu ia berbalik dan langsung menekuk tangan orang yang menyerang.      

"Aaaahhh... " Suara ringisan orang itu terdengar jelas karena kesakitan ketika tangannya di tekuk oleh Julian.      

Melihat Julian yang cepat tanggap, Qiara pun menarik nafas lega karena dia juga tau bagaimana kemampuan Julian yang selalu mampu mengalahkan gerakkannya.      

"Sudah aku katakan, jangan membuat masalah denganku jika kalian tidak mau terluka. Jadi, aku tidak akan memaafkan kalian kali ini yang sudah mengganggu perjelananku dan istriku." Ucap Julian seraya memanndang wajah orang yang satunya lagi dengan kaki panjangnya.      

Tepat saat itu juga, dari arah belakangnya, satu orang anggota mereka lagi langsung menyerangnya dengan tiba - tiba sehingga Julian tidak sempat menghidar, seketika itu dia kena pukul di bagian punggungnya.      

"Ahhh... " Ringis Julian dengan pelan.      

"Julian... "Teriak Qiara dari dalam mobil dengan ekspresi panik. Entah kenapa dia meneteskan air mata karena dia tiba - tiba membayangkan yang terburuk akan terjadi pada Julian ketika dia di keroyok begitu.      

Mendengar teriakan Qiara. Julian langsung berablik dan melumpuhkan oranh yang menyerangnya. Seketika itu ia berhasil membuat nya tumbang.     

Merasa tidak tega melihat Julian di serang sendiri. Qiara pun melanggar perintan Juliam dengan turun segera turun dari mobil.      

"Qiara ... Apa ayang kamu lakukan? Kenapa kamu malah keluar? " Tanya Julian ketika melihat Qiara sudah berada di sampingnya sambil bersiap melawan.      

"Kamu kena pukul, bagaimana aku bisa tenang!" ucap Qiara dengan ekspreso cemas. Setelah itu ia melirik punggung Julian yang tadi kena pukul. Ia pun langsung menyentuh punggung Julian yang masij menyisakan bekas sepatu jas Julian.      

"Aku baik-baik saja! Jadi, kembali ke mobil dan tenabglah, karena aku akan membereskan mereka sendiri. Tolong jangan cemaskan aku! " Kata Julian sambip berusaha memberi pengertian pada Qiara.      

"Aisss... Jangan terlalu besar kepala! Bukan kamu yang aku cemaskan. Tapi, aku menyayangkan jas mahalmu yang kotor." Kata Qiara sambil memukul punggung Julian dengan kesal karena Julian memintanya untuk masuk ke mobil.      

"Ahhh ... Kenapa kamu malah memukulku? Kamu sudah tau itu hasil tendangan, kenapa menambah lagi? " Ucap Julian sambil meringis. Melihat dua pasang suami istri yang sedang berdebat itu.      

Orang yang tadinya kalah malah maju lagi. Namun, kali ini mereka mengundang anggota yang lebih banyak tepat saat Julian dan Qiraa berdebat.      

"Rasain itu! Lagi pula siapa suruh kamu mengusirku. " Sahut Qiara dengan ketus.      

"Ra, aku suamimu. Jadi, tolong patuhi apa yang akan aku katakan. Ini bukan Negara kita. Juga, aku masih mampu menangani mereka sementara itu tolong hubungi Andi dan minta pengawal yang bersamanya untuk kesini. Kamu mengerti kan? "Kata Julian sambil memberikan ponselnya pada Qiara.      

"Kaya sandi nya apa? "tanya Qiara ketika melihat ponsel Julian terkunci.      

"Ulang tahunmu. Itu kata sandinya.Sekarang, masuklah ke mobil. " Seru Julian sambil membawa Qiara untuk masuk kembali ke mobil.      

Julian bisa saja kabur. Tapi, mobilnya di blokir oleh dua mobil itu. Sedang supirnya hanya diam dengan gemetaran sebab dia merasa ketakutan.      

Setelah itu Jukian mencium kening Qiara lalu kembali fokus pada orang - orang yang masih ingin bertarung dengannya.      

Di dalam mobil. Qiara tertegun sambil menyentuh keningnya. Ia merasa ada yang berbeda dengan ciuman Julian. Terasa hangat dan begitu dalam.      

'Ahhh... Kenapa aku merasa jantungku berdebar hebat begini ya? Padahalkan kami sudah sering tidur bersama. Ahhh.. Malunya kakau ingat itu. 'Batin Qiara.      

Setelah selesai membatin. Qiara pun Langsung membuat panggilan ke Andi setelah berhasil membuka kunci ponsel Julian dengan sandi ulang tahunnya.      

'Wahhh... Kenapa si lelaki mesum itu menggunakan ulang tahunku sebagai sandi? Tapi, bagaimana dia bisa ingat ulang tahunku? Apa dia tidak bisa mengingat ulang tahunnya? ' Batin Qara sambil menunggu orang di seberabg telpon mengangkat panggilannya.      

"Hallo bos! " Tidak lama kemudian, terdengar suara dari seberang telpon setelah lama menunggu.      

"Haloo Pak Andi! Ini aku Qiara. Anda ada di mana?" tanya Qiara dengan sedikit panik.      

"Ohhh... Ny. Ju? Ada apa? Kenapa anda menelpon saya menggunakan nomer bos? " Tanya Andi dengab heran.      

"Kami sedang di serang orang yang tidak di kenal. Aku di minta untuk menghubungimu agar mengirim pengawal yang bersamamu kemari. "Jelas Qiara dengan panik.      

"Tolong kirim lokasi anda pada saya! " kata Andi dengan cepat tanggap. Dia tau bos nya sedang berada dalam masalah sehingga ia tidak banyak bertanya selain dia harus segera datang.      

"Baikalh! " Jawab Qiara. Setelah itu ia mematikan panggilannya lalu mengirim lokasinya ke Andi.      

Tepat saat itu, Qiara kefikiran untuk memerimsa ponsel Julian yang baru saja dia sentuh itu.      

'Ummm... Kebetulan sekali. Ada baiknya aku periksa ponselnya. Siapa tau ada yang mencurigakan. Atau ada foto perempuan telanjang, kan dia lelaki mesum. Untuk sesaat, aku percayakan kepada Julian sudah para penjahat itu. 'Batin Qiara sambil memulia mengecek kontak telpon Julian.      

'Apa? Kenapa disini hanya ada dua nomer telpon? Nomerku dan Pak Andi asistenya? Apa dia tidak suka bersosial? ' Batin Qiara ketika melihat hanya ada dua nama di kontak Julian. Andi dan Istriku.      

"Khemm... Dia mendalami sekali perannya dengan menulis nomerku dengan mama Istriku. Sedang aku malah membuatnya lelaki mesum jelek. He he... "Ucap Qiara sambil tersrnyum.      

Pak supir merasa heran melihat Qiara bisa tersenyum disaat suaminya lagi dalam keadaan genting. Walaupun begitu, dia tidaj berani ikut campur.      

Tepat saat Julian sedang kewalahn melawan orang - orang itu yang semakim banyak. Tiba - tiba saja dua buah mobil berhenti di belakang mobil Julian. Qiara pun langsung menoleh kebelakang.      

"Ya ampun. Mereka semakin banyak. Bagaimana ini? Andi juga belum datang, dan aku tidak diijinkan keluar. " Kata Qiara sambil menggigit bibirnya pelan karena dia menduga dua mobil itu adalah komplotan orang yang ingin meyerang Julian.      

Orang - orang itu langsung mundur beberapa langkah ketika melihat siapa yang keluar dari dua mobil mewah di belakang mobil Julian.      

Melihat itu reaksi orang-orang itu yang mundur tiba-tiba dengan tatapan gelap, Julian pun langsung nenoleh kebelakang. Ia tersenyum ketika melihat sosok tinggi yang auranya mampu membuat yang di sekitarnya membeku.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.